1.1.2 Arteriol
Adalah cabang terujung dari system arteri dan berfungsi sebagai
katup pengontrol untuk mengatur pengaliran ke kapiler. Arteriol
merupakan tempat utama resistensi aliran darah dan perubahan kecil
pada diameternya menyebabkan perubahan yang besar pada resistensi
perifer.
1.1.3 Kapiler
Berfungsi sebagai tempat pertukaran cairan dan nutrisi antara darah
dan ruang interstitial.
1.1.4 Venula
Dinding venul hanya sedikit lebih tebal daripada kapiler. Berfungsi
menampung darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung
kedalam vena yang lebih besar.
3. Pulselless
Denyut nadi tidak teraba dibandingkan pada ekstremitas yang lain.
4. Parasthesia
Tidak mampu merasakan sentuhan pada ekstremitas
5. Paralisis
Kehilangan sensasi motorik pada ekstremitas, adanya parasthesia dan
paralisis merupakan pertanda yang buruk dan membutuhkan penanganan
segera
6. Poikilothermia : dingin pada ekstremitas
Terdapat manifestasi klinis yang berbeda pada akut limb iskemik yang akut
limb disebabkan oleh thrombus dan emboli.
Pada emboli tanda dan gejala yang muncul secara tiba-tiba dalam
beberapa menit, tidak terdapat klaudikasio, ada riwayat atrial fibrilasi,
ektremitas yang terkena tampak kekuningan (yellowish), pulsasi pada
kolateral ekstremitas normal, dapat terdiagnosa secar klinis dan dilakukan
pengobatan dengan pemberian warfarin atau embolectomy.
Sedangkan pada akut limb iskemik yang disebabkan oleh thrombus tanda
dan gejala yang muncul dapat tejadi dalam beberapa jam sampai berhari-hari,
ada klaudikasio, ada riwayat aterosklerotik kronik, ekstremitas yang terkena
tampak sianotik dan lebam, pulsasi pada kolateral ekstremitas tidak ada, dapat
terdiagnosa dengan angiography dan dilakukan tindakan bypass atau
pemberian obat-obatan sepeti fibrinolitik.
Pulsasi
Apakah defisit pulsasi bersifat baru atau lama mungkin sulit
ditentukan pada pasien penyakit arteri perifer (PAD) tanpa suatu
riwayat dari gejala sebelumnya, pulsasi radialis, dorsalis pedis
mungkin normal pada kasus mikro embolisme yang mengarah
pada disrupsi (penghancuran) plak aterosklerotik atau emboli
kolestrol. Pemeriksaan pulsasi harus dikonfirmasi dengan
pemeriksaan hand-held Doppler.
Arteri femoralis Arteri poplitea
ANTICOAGULATION
DOPPLER
IMAGING IMAGING
Revaskularization
Revaskularization
Revaskularization AMPUTATION
Kecepatan adalah penanganan yang utama pada pasien dengan Acute Limb
Ischaemia, dalam jangka sedini mungkin.
Therapi ALI
1.8.1 Terapi pembedahan diindikasikan untuk iskemia yang mengancam
ekstremitas
1.8.2 Resusitasi cairan, koreksi asidosis sistemik
1.8.3 Terapi referfusi injuri
•Pentoxyfilin drip
•Bicarbonate natricus oral
•Allupurinol 300mg oral
• Vit E 400mg oral
• Rehidrasi optimal dengan NaCl 0,9% (2 Liter/hr) perhatikan pada
gagal jantung
1.8.4 Antikoagulan
Penanganan segera dengan pemberian heparin untuk mencegah
propagasi thrombus dan iskemik yang lebih buruk atau terapi awal
sebelum PIAT (Peripheral intraarterial trombolitik)bila tidak ada
kontra indikasi, embolektomi atau amputasi.
Dosis yang diberikan harus cukup untuk meningkatkan partial
tromboplastin time (APTT) 1,5 – 2,5 kali nilai control untuk
mencegah penyebaran thrombus atau berulangnya embolisme.
Heparin diberiakan bolus 5000 unit melalui intravena. Selanjutnya
maintanance 1.000 ui/jam.
1.8.2. Therapi Trombolitik/ PIAT (Percutaneous Intraarterial Trombilysis)
Catheter disected intraarterial trombolysis adalah pilihan
treatment untuk pasien dengan kategori I dan IIa pada ALI,
Tidak ada kontra indikasi untuk trobolisis dapat disarankan untuk
pasien dengan limb iskemia hebat atau parah yang mempunyai
resiko tingggi untuk pembedahan.
Streptokinase dan anistreplase jarang digunakan karena terjadinya
pembentukan antigen dan tingkat keberhasilan yang lebih rendah
dibandingkan dengan urokinase dan alteplase (tissue plasminogen
activator,TPA).mekanisme kerja trombolitik tersebut yaitu dengan
mengubah plasminogen menjadi suatu enzim trombolitik aktif,
berupa plasmin yang selanjutnya akan menghancurkan fibrin.TPA
memiliki afinitas yang lebih besar terhadap plasminogen yang
berikatan dengan fibrin dari pada plasminogen bebas.TPA akan
mencegah ikatan plasminogen dengan fibrin menjadi plasmin
yang selanjutnya akan menghancurkan untaian
fibrin.Dibandinngkan dengan alteplase maka tenecteplase yang
merupakan aktivator plasminogen generasi ketiga memiliki waktu
paruh lebih panjang,selektivasi bekuan yang tinggi dan memiliki
resistensi terhadap inhibitor activator plasminogen.trombolitik
diberikan secara PIAT bila tidak ada kontra indikasi.
Urokinase: bolus 150.000-250.000 IU dalam 20 menit kemudian
drip 4000 IU selama 2 jam dilanjutkan 2000IU selama 2 jam
kemudian 1000 IU selama 24-72 jam.
rTPA:bolus tidak diberikan langsung drip 0.5-2.0mg/jam selama
12-24 jam.
Monitoring trombolitik: bila kadar fibrinogen <150 mg/dl maka
kadar fibrinogen dinilai ualang selama 2-4 jam.Bila kadar <100
mg/dl maka trombolitik dihentikan.Arteriografi diulang pada 4-
12 jam,dan setiap 12 jam untuk dinilai adanya rekanalisasi selama
PIAT.Trombolitik dihentikan bila rekanalisasi berhasil, terjadi
perdarahan, fibrinogen <100 mg/dl atau rekanilasi tidak
berhasil.bila trombolitik berhasil menimbulkan rekanalisasi dan
terlihat lesi yang mendasari berupa stenosis plak maka
pertimbangkan untuk terapi endovaskular atau bedah.bila
trombolitik tidak berhasil maka pertimbangkan embolektomi.
Durasi dari catheter base trombolitik therapy sebaiknya tidak lebih
dari 48 jam untuk mencapai manfaat optimal dan membatasi
resiko perdarahan.
1.8.3. Embolektomy
PercutaneouS Aspirasi Trombectomy (PAT)
PAT merupakan suatu teknik yang menggunakan cateter
dengan largebore yang dihubungkan dengan syring untuk
mengaspirasi bekuan dari pembuluh darah.cara digunakan
sebagai tambahan terhadap terapi trombolitik atau dapat pula
digunakan secara tunggal sebagai terapi penyelamat untuk
mengeluarkan emboli didistal.Terapi ini diindikasikan pada
iskemik tungkai stadium I atau II.Angka keberhasilan bila
digunakan secara tunggal sekitar 30% dan mencapai 87% bila
telah diberi trombolitik.
Percutanous Mechanical troboektomy (PMT)
PMT terutama digunakan pada pasien yang memiliki
kontraindikasi untuk terapi trombolitik dan dapat pula
digunakan sebagai prosedur tambahan pada trombolisis /
embolisasi yang tidak sempurna.ada sekitar 20% pasien
memiliki kontraindikasi untuk trombolitik.alat ini ada yang
berupa rotasional atau hidrolik dan beberapa diantaranya dapat
secara bersamaan digunakan untuk pemberian trombolitik secara
pulse spray. Prinsip dasar alat ini adalah meminimalkan
kerusakan endotel dan embolisasi keujung. Teknologi ini
mampu meminimalkan dua kendala utama pada terapi iskemik
tungkai akut, yaitu lamanya masa pemberian trombolitik untuk
mencapai perfusi penuh dan komplikasi perdarahan. komplikasi
dari alat ini berupa hemolisis dan kemungkinan gagal ginjal
sekunder akibat pelepasan hemoglobin bebas. Oleh karena itu
alat ini disarankan digunakan dalam waktu kurang dari 10 menit
untuk mencegah hemolisis yang berlabihan.Alat ini lebih
dikenal dengan sebutan AngioJet ada juga rotarex yang terbaru.
Data penunjang.
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah lengkap,
faktor-faktor pembekuan, gula darah dan kadar kolesterol
Pemeriksaan EKG untuk mendiagnosa adanya recent MCI,
tachikardia, dan atrial fibrilasi.
Dopler examination
Duplex scan dan angiography.
Ali Sabbour, Prof. of Vascular Surgery, Acute Limb Ischemia, Ain Shams
University, 2005.
Acute limb ischemia, January of vascular surgery, Part 2 • Volume 31 • Number 1
, 2000
Beattie D.K , Davies A.H, Management of The Acutely Ischemic Limb, 1996.
Creager.Mark A.MD,Kaufman John. A.MD.(2012,Juny 06).England journal
medical.
Dono Antono DR,Penyakit DalamKardiovaskuler dan Kaki Diabetik, Divisi
Kardiovaskuler,
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Desember 2008.
New England journal medic, july 2012
Rutherford et al, The Society of Vascular Surgery/International Society of
Cardiovascular
Surgery, 1997.
Steven Hanish, MD, Management of Acute Limb Ischemia, Thursday Resident
Conference,
September 29, 2005
Vasculer Disease A Handbook for Nurse, Cambridge University, 2005.
Venice Chairiadi,Dr,kumpulan makalah,2011
www. medscape.com / viewarticle / 431272, April 2002
www. medical education online.org/index, April 2005
www. gsresidency.surgery.duke.edu/wysiwy, September 2005