Disusun Oleh :
Nama : Juliati Intan Sari
NIM : 2002018
Prodi : D-III Keperawatan 3A
Mahasiswa
Ketidakmampuan
melakukan aktivitas mandiri
3 3
3 3
Keterangan :
0 : Otot tidak dapat digerakkan
1 : Jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan ini
berarti otot masih belum atrofi atau belum layu
2 : Dapat menggerakan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah
misalnya telapak tangan disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi
jika ditahan sedikit saja sudah tak mampu bergerak
3 : Dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal misalnya
dapat menggerakkan telapak tangan dan jari
4 : Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan
5 : Bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
Pada pemeriksaan penunjang ditulis tanggal pemeriksaan, jenis
pemeriksaan, hasil dan satuanya. Pemeriksaan penunjang diantaranya:
pemeriksaan laboratorium, foto rotgen, rekam kardiografi, dan lainlain.
Therapy Pada therapy tulis nama obat lengkap, dosis, frekuensi
pemberian dan cara pemberian, secara oral, parental dan lain-lain.
b. Perumusan Diagnosa Keperawatan
1) Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d infrak pada jaringan otak
2) Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular
3) Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuskuler
c. Rencana Keperawatan dan Rasionalisasi
No Diagnose Tujuan dan Intervensi Rasional
. Keperawatan Kriteria Hasil
1. Risiko perfusi Setelah Manajemen Untuk
serebral tidak dilakukan peningkatan tekanan memanajemen
efektif b.d tindakan asuhan intrakranial peningkatan
infrak pada keperawatan Observasi tekanan
jaringan otak selama 3x24 jam - Identifikasi intrakranial
diharapkan penyebab
perfusi serebral peningkatan
meningkat TIK (mis,
dengan kriteria gangguan
hasil : metabolisme,
- Tingkat edema
kesadaran serebral)
meningkat - Monitor
(5) tanda/gejala
- Kognitif peningkatan
meningkat TIK (mis,
(5) tekanan
- Tekanan darah
intrakranial meningkat,
menurun (5) tekanan nadi
- Sakit kepala melebar,
menurun (5) bradikardi,
- Gelisah pola napas
menurun (5) ireguler,
- Tekanan kesadaran
darah menurun)
sistolik dan - Monitor
diastolic MAP (Mean
membaik (5) Arterial
- Refleks saraf Pressure)
membaik (5) - Monitor
status
pernapasan
Terapeutik
- Minimalkan
stimulasi
dengan
menyediakan
lingkungan
yang tenang
- berikan
posisi semi
fowler
- pertahankan
suhu tubuh
normal
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
sedasi dan
anti
konvulsan,
jika perlu
- Kolaborasi
pemberian
diuretik
osmosis, jika
perlu
2. Gangguan Setelah Dukungan mobilisasi Untuk
mobilitas fisik dilakukan Observasi mengembalika
b.d gangguan Tindakan - Identifikasi n aktivitas
neuromuskular asuhan adanya nyeri tertentu
keperawatan atau keluhan sehingga
selama 3x24 jam fisik lainnya pasien dapat
diharapkan - Identifikasi kembali
mobilitas fisik toleransi fisik normal dan
meningkat melakukan dapat
dengan kriteria pergerakan memenuhi
hasil : - monitor kebutuhan
- Pergerakan frekuensi gerak sehari-
ekstremitas jantung dan hari
meningkat tekanan
(5) darah
- Kekuatan sebelum
otot memulai
meningkat mobilisasi
(5) - monitor
- Gerakan kondisi
terbatas umum
menurun (5) selama
- Kelemahan melakukan
fisik mobilisasi
menurun (5) Terapeutik
- Fasilitasi
aktivitas
mobilisasi
dengan alat
bantu (mis,
pagar tempat
tidur)
- Fasilitasi
melakukan
pergerakan,
jika perlu
- Libatkan
keluarga
untuk
membantu
pasien dalam
meningkatka
n pergerakan
Edukasi
- Jelaskan
tujuan dan
prosedur
mobilisasi
- Anjurkan
mobilisasi
dini
- Ajarkan
mobilisasi
sederhana
yang harus
dilakukan
(mis, duduk
ditempat
tidur, duduk
disisi tempat
tidur, pindah
dari tempat
tidur ke kursi
roda)
3. Defisit Setelah Dukungan perawatan Untuk
perawatan diri dilakukan diri meningkatkan
b.d gangguan Tindakan Observasi perawatan diri
neuromuskuler asuhan - Monitor dan menjaga
keperawatan tingkat kebersihan
selama 3x24 jam kemandiria pasien
diharapkan - Identifikasi
perawatan diri kebutuhan
meningkat alat bantu
dengan kriteria kebersihan
hasil : diri,
- Kemampuan berpakaian,
mandi berhias, dan
meningkat makan
(5) Terapeutik
- Kemampuan - Siapkan
mengenakan lingkungan
baju yang
meningkat terapeutik
(5) (mis,
- Kemampuan suasanan
ke toilet hangat,
(BAB/BAK) rileks,
meningkat privasi)
(5) - Siapkan
- Verbalisasi keperluan
keinginan pribadi (mis,
melakukan parfum, sikat
perawatan gigi, dan
diri sabun mandi)
meningkat - Fasilitasi
(5) kemandirian,
bantu jika
tidak mampu
melakukan
perawatan
diri
Edukasi
- Anjurkan
melakukan
perawatan
diri secara
konsisten
sesuai
kemampuan
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, F.,Rita, H.,dkk. (2019). Penatalaksanaan Stroke Di Rumah. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Semarang. ISBN : 9 786237 222408. (di akses online 3
september 2021,
http://eprints.undip.ac.id/80790/1/Buku_panduan_penatalaksanaan_strok e.pdf )
Nanda.2015-2017.Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA
NIC NIC Jilid 3.Yogyakarta:Mediaction
PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat.
PPNI, T. P. S. D. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat.
PPNI, T. P. S. D. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat.
Pudiastuti, R. D. (2017). Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahmadani, E., & Rustandi, H. (2019). Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Stroke Non
Hemoragik dengan Hemiparese melalui Latihan Range of Motion (ROM) Pasif.
Journal of Telenursing (JOTING), 1(2), 354-363.
https://doi.org/https://doi.org/10.31539/joting.v1i2.985