Nim : AK118196
STROKE HEMORAGIK
1. Definisi
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak.
Stroke hemoragik adalah kondisi pecahnya salah satu arteri dalam
otak yang memicu perdarahan di sekitar organ tersebut sehingga aliran darah
pada sebagian otak berkurang atau terputus.
Stroke hemoragic adalah perdarahan serebral dan mungkin
perdarahan subaracinoid yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
otak, umumnya terjadi pada saat aktivitas kesadaran menurun dan penyebab
yang banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol ( Arif Mutagin,
2008 )
Stroke hemoragic adalah disfungsi Neorologi focal yang akut dan
disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan
bukan oleh trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembulu arteri,
vena, dan kapiler ( Djoenaidin widjaja)
2. Etiologi
Ada beberapa fakor resiko yang menyebabkan stroke hemoragic adalah
sebagai berikut :
A. Faktor yang tidak dapat dirubah (Non Reversibel)
Jenis kelamin: Pria lebih sering ditemukan menderita stroke dari pada
wanita
Usia: Stroke
Keturunan: Efek samping yang dapat dirubah
B. Faktor yang dapat dirubah (Reversibel)
Hipertensi
Penyakit jantung
Kolesterol tinggi
Obesitas
Diabetes Melitus
Polisetemia
Stres Emosional
C. Kebiasaan Hidup
Merokok
Peminum Alkohol
Obat terlarang
Aktivitas yang tidak sehat: Kurang olahraga, makanan berkolesterol.
3. Manifestasi Klinis
Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separo badan
Tiba-tiba hilang rasa peka
Nyeri kepala hebat
Kesadaran meningkat
Gangguan bicara dan bahasa
Gangguan penglihatan
Proses kencing terganggu
Gangguan fungsi otak
Tonus otot lemah atau kaku.
Gangguan persepsi
Gangguan status mental
4. Patofisiologi
Pecahnya pembuluh darah otak terutama karena hipertensi
mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa
atau hematom yang menekan jaringan otak dan menimbulkan oedema di
sekitar otak. Peningkatan trans iskemik attack (TIA) yang terjadi dengan
cepat dapat mengakibatkan kematian yang mendadak karena herniasi otak.
Perdarahan intra cerebral sering dijumpai di daerah pituitary glad, talamus,
sub kartikal, nukleus kaudatus, pon, dan cerebellum. Hipertesi kronis
mengakibatkan perubahan struktur dinding pembuluh darah berupa
lipohyalinosis atau nekrosis fibrinoid
5. Penatalaksanaan
a. Mencegah kekakuan otot dan sendi
b. Memulai latihan dengan mengaktifkan batang tubuh atau torso
c. Mengontrol faktor risiko stroke
d. Mengelola stress dengan baik
e. Mengetahui tanda dan gejala stroke
f. Posisi kepala dan badan atas 200 – 300, posisi miring jika muntah dan
boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika terjadi
g. Pemberian cairan IV berupa kristaloid atau kroid dan hindari
penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik.
h. Berikan obat anti hipertensi
i. Terapi neuroprotektor
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Angiografi serebri
Membantu menentukkan penyebab stroke secara spesifik seperti
pendarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari
perdarahan seperti aneurisma atau malformasi vaskuler
b. Lumbal pungsi
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal
menunjukan adanya hemoragik pada subarakhnoid atau perdarahan pada
intrakranial.
c. CT Scan
Untuk memperlihatkan adanya edema, posisi hematoma, adanya
jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya secara pasti.
d. EEG
Untuk mengidentifikasi masalah berdasarkan pada gelombang otak dan
mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
e. Magnetic Imaging Resnance (MRI)
Menunjukan daerah yang mengalami infark hemologi Malformasi Arteri
Vena (MAV).
f. USG Doppler
Untuk mencegah adanya penyakit arteriovena (masalah sistem karotis)
7. Komplikasi
a. Hipoksia serebral diminimalkan dengan memberi oksigenasi darah
d. Kejang
8. Pencegahan
Risiko terkena stroke hemoragik bisa dicegah dengan cara
motor, selalu gunakan helm dengan standar yang dianjurkan (SNI) dan selalu
taati peraturan berlalu lintas. Begitu pula jika Anda mengendarai mobil, selalu
selalu taati aturan dan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter.
300 persen. Orang dengan tingkat gula darah yang tinggi, seringkali
faktor stroke.
merokok, kolesterol tinggi, kurang olahraga, kadar gula darah tinggi, dan
darah, dua faktor yang berkaitan erat dengan stroke. Berbagai resiko
stroke yang terkait dengan merokok dapat ditiadakan dalam dua hingga
9. Asuhan Keperawatan
KASUS
setelah jatuh di kamar mandi. Hari ini adalah hari ke3 klien dirawat di ruang
rawat inap. Hasil pengkajian hari ini klien bisa membuka mata dengan
stimulus nyeri, klien tidak bisa berkomunikasi hanya rintihan saja, klien
menekuk dan memutar bahu saat diberikan ransang nyeri . Tanda-tanda vital
terpasang oksigen melalui nasal canule 2 L/menit dengan suara nafas ngorok.
Pupil anisokor, reflek kornea -/-. Pasien terpasang NGT . klien mendapatkan
hemiplegi pada ekstremitas kanannya. Reflek patella -/+, reflek biceps dan
triceps -/+. Ketika dikaji kekuatan otot , ekstremitas kanan tidak mampu
mEq/L, GDS 140 mg/dl. Hasil CT Scan terdapat pecah pembuluh darah.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.X USIA 56 TAHUN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN (STROKE HEMORAGIK)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn.X
Umur : 56 thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis : Stroke hemoragik
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Penurunan kesadaran
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dibawa ke RS dengan keluhan terjatuh dari kamar mandi
sehingga mengalami penurunan kesadaran. Klien bisa membuka mata
dengan stimulus nyeri, klien tidak bisa berkomunikasi hanya rintihan
saja, klien menekuk dan memutar bahu saat diberikan ransang nyeri
3. Riwayat Kesehatan dahulu -
menahan grafitasi.
Hemiparase/piegi
kanan&kiri
2 DS : Arterioklerosis Kerusakan
Klien merintih ketika Komunikasi Verbal
menekuk dan memutar
bahu
Stroke non hemoragik
DO:
Klien tampak tidak bisa
berkomunikasi Proses metabolism dalam
otak terganggu
Kerusakan
neurocerebrospiral
Control otot facial jadi
lemah
Ketidakmampuan berbicara
Hambatan komunikasi
verbal
Penurunan kemamopuan
retina untuk menangkap
objek atau bayangan
Resiko jatuh
4. Ds : Storke hemoragik Gangguan persepsi
Klien bisa membuka sensori
mata dengan stimulus
nyeri Proses metabolism dalam
Do: otak terganggu
Saat dikaji
Pupil klien anisokor
Reflek korne -/- Penurunan suplai darah dari
o2 keotak
Kerusakan N.I
(Olfaktorius), NII
(Optikus), NIV
(Troklearis), NXII
(Hipoglosus)
Perubahan ketajaman
sensori, penghidu,
penglihatan dan pengecap
Ketidakmampuan
menghidu, melihat dan
mengecap
Gangguan perubahan
persepsi sensori
Referensi