Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASKEP PASIEN STROKE

A. Pengertian
Stroke adalah kematian jaringan otak (infark penetrasi arteri yang
berperan dalam oksigenasi dan pemberian nutrisi pada Susunan Saraf Pusat
(20%); (iii) penyaRit yang terkait dengan kelainan jantung, seperti: atrial
fibrillation (15%); dan kasus yang tidak umum, seperti infeksi atau iriflamasi
pada arteri (5%). serebral) akibat kurangnya aliran darah dan asupan oksigen ke
otak (Brunner & Suddarth, 2002).
Stroke adalah suatu sindroma klinis dengan gejala berupa gangguan
fungsi otak secara lokal atau global, yang dapat menimbulkan kematian atay
kelainan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lainnya kecuali
gangguan vaskuler (WHO 1982).
Stroke iskemik (non hemoragik) adalah stroke yang terjadi akibat aliran
darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah
menyumbat suatu oembukuh darah.

B. Etiologi
Stroke dapat disebabkan oleh terjadinya :
1. Atheroma pada pembuluh darah besar dengan thrombosis, misalnya: pada
aorta, bifurcation carotis, ateri vertebra distal, arteri basiler proksimal.
2. Penyakit mikrovaskular, misalnya: mikroatheroma, degenerasi hialin pada
mikrovaskular, penambahan plak yang berasal dari pembuluh darah besar
pada lumen pembuluh darah kecil.
3. Emboli sistemik, yang terjadi karena atrial fibrilasi, miokard infark akut,
prostetik katup jantung mekanik, kardiomiopati dilatasi (peripartum,
alkoholik, post-viral, iskemik/hipertensi dekompensata), infeksi endokarditis.

Faktor resiko stroke iskemik:


1. Faktor yang tidak dapat diubah: Usia yang bertambah, orang Afrika-Amerika,
laki-laki, genetik/garis keturunan stroke.
2. Faktor yang dapat diubah/diobati: Hipertensi, merokok, diabetes mellitus,
hiperlipidemia, serangan iskemik transien, obesitas, riwayat stroke, bruit atau

1
stenosis arteri carotis asimptomatis, penyakit jantung, atheroma lengkung
aorta, level homosistein yang meningkat dan penggunaan kontrasepsi oral.

C. Tanda dan Gejala


Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur arteri
yang menuju ke otak. Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi
menyebabkan menyempitnya pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-
obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh
darah di otak dan menyebabkan stroke.
Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan
penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya
kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan
menyebabkan stroke.
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa
terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi
jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau
pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala stroke terbagi menjadi berikut:


1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya
fungsi sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau,
mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun,
ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah
lemah.
3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect,
kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam,
dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan
serangan kecil atau serangan awal stroke.

2
D. Faktor Penyebab Stroke
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah
tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan
jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan
tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur,
Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut
statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit
tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman
(marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang
mengkonsumsi makanan yang berlemak.

E. Komplikasi
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke
Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh
karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita
hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid
(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi
otak).

Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap
kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dalam waktu 3 bulan. Pada saat

3
itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami
komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
 1/3 --> bisa pulih kembali,
 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan
penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia
kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita
stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.

Akibat Stroke lainnya:


 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
 70% menderita depresi.
 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri

F. Terapi
Biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan
dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya
heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke.
Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah
tinggi dan tidak pernah diberikan kepda penderita dengan perdarahan otak karena
akan menambah resiko terjadinya perdarahan kejaringan otak . Penelitian
terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau
dipulihkan jika obat tertentu yang berfungsi menghancurkan bekuan darah
(misalnya streptokinase atau plasminogen jaringan) diberikan dalam waktu 3 jam
setelah timbulnya stroke.

G. Penatalaksanaan
Prinsip utama penatalaksanaan stroke iskemik adalah mengenali gejala
secara cepat dan segera melakukan terapi. Intervensi dalam mencegah atau
mengobati stroke iskemik terkait langsung dengan upaya menurunkan faktor
risiko, menghilangkan atau memodifikasi proses patologi yang menyertai,
menurunkan kerusakan otak sekunder dan rehabilitasi.

4
Penanganan umum dari stroke iskemik
1. Jalan nafas, bantuan ventilasi dan pengobatan dari komplikasi akut
Oxigenasi yang baik merupakan hal yang penting dalam penanganan
stroke iskemik akut untuk mengurangkan deficit neurology yang bisa
bertambah berat dengan kurangnya suplai oksigen kedalam jaringan otak.
intubasi bisa membantu pasien dengan peningkatan akut tekanan intracranial
dan juga oedem cerebri. Ada juga pasien yang bisa dijumpai dengan
pernafasan Ceyne stoke selepas suatu stroke iskemik.
2. Demam
Peningkatan temperature badan dikaitkan dengan deficit neurology
yang lebih serius mungkin disebabkan oleh meningkatnya metabolisme
badan,meningkatnya pelepasan neurotransmitter dan produksi radikal bebas
.Temperatur badan seharusnya dikurangkan dengan penggunaan agen anti
piretic.
3. Ritme jantung
Infark miokard dan aritme jantung merupakan komplikasi yang bisa
terjadi selepas suatu stroke iskemik mungkin disebabkan daripada gangguan
fungsi parasimpatetik atau simpatetik aritme yang paling banyak ditemukan
selepas suatu stroke adalah atrial fibrilasi.
4. Tekanan darah yang tinggi
Stroke bisa menyebabkan tekanan darah meninggi disebabkan oleh
banyak sebab antaranya stress dari stroke sendiri, nyeri, kandung kemih yang
penuh,pasien dengan hipertensi sebelum suatu stroke, respon badan dari suatu
hipoksia. Teori mengatakan tekanan darah harus dikurangkan untuk
mengurangkan oedem cerebri,pendarahan di tempat infark, mengurangkan
damage pada vascular,dan mengurangkan resiko terjadinya stroke rekurent
yang awal.
 Hipoglikemik dan hiperglikemik
Hipoglikemik sendiri bisa mengakibatkan simptom simptom neurologi
yang sama dengan stroke akut. Karena itu pengukuran kadar glukosa dan
koreksi hipogikemia penting pada pasien stroke akut.

Membaiki perfusi jaringan otak


 Thrombolytic agent

5
Tissue plasminogen activator(t-PA) dan streptokinase bila
diadministrasikan secara intravenous melarutkan bekuan darah dan
memulihkan sirkulasi dan hal ini akan mengurangkan kerusakan jaringan
otak dan memperbaiki outcome.thrombolytic agent diberikan apabila onset
dari stroke fase akut kurang dari 6 jam dan harus melalui protocol yang
ketat.
 Antikoagulansia
Antikoagulansia digunakan untuk stroke iskemik yang disebabkan
emboli yaitu untuk mencegah terjadinya embolisasi ulang.Antikoagulansia
yang bisa digunakan adalah heparin dan warfarin yang bisa diberikan
secara oral atau sistemik.Pemberian antikoagulansia harus dibawah
pengawasan pemeriksaan laboratorium yang ketat (INR) karena bisa
menimbulkan pendarahan.

Anda mungkin juga menyukai