Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

PASIEN
TAHAP
TERMINAL
Pelayanan pasien tahap terminal

Kondisi Terminal merupakan suatu kondisi yang disebabkan


oleh cedera atau penyakit dimana terjadi kerusakan organ
multiple yang dengan pengetahuan dan teknologi kesehatan
terkini tak mungkin lagi dapat dilakukan perbaikan sehingga
akan menyebabkan kematian dalam rentang waktu yang
singkat.
Pasien dalam tahap terminal mempunyai kebutuhan khusus
untuk dilayani dengan penuh hormat dan kasih. Untuk
mencapai ini semua staf harus sadar akan uniknya
kebutuhan pasien dalam keadaan akhir kehidupannya.

Asuhan akhir kehidupan yang diberikan rumah sakit


termasuk:

1. Pemberian pengobatan sesuai dengan gejala dan


keinginan pasien dan keluarga
2. Menyampaikan isu yang sensitif seperti autopsi dan
donasi organ (bila ada)
3. Menghormati nilai yang dianut pasien, agama dan budaya
4. Mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalam semua
aspek pelayanan
5. Memberi respon pada masalah-masalah psikologis,
emosional, spiritual dan budaya dari pasien dan
keluarganya.

Ada 5 fase menjelang kematian, yaitu :


1. Denial (fase penyangkalan / pengingkaran diri)
Ketika pasien disadarkan bahwa ia menderita penyakit
yang parah, dan tidak menerima informasi ini sebagai
kebenaran, bahkan mungkin mengingkarinya.
2. Anger ( fase kemarahan )
Ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan
bahwa ia akan meninggal. Masanya tiba dimana ia
mengakui, bahwa kematian memang sudah dekat.
Kesadaran ini seringkali disertai dengan munculnya
ketakutan dan kemarahan.
3. Bargaining ( fase tawar menawar )
fase di mana pasien akan mulai menawar untuk dapat
hidup sedikit lebih lama lagi/dikurangi penderitaannya.
Mereka bisa menjanjikan macam-macam.
4. Depresion (fase depresi,)
Setelah ternyata penyakitnya makin parah, tibalah fase
depresi.Penderita merasa putus asa melihat masa
depannya yang tanpa harapan.
5. Acceptance (fase menerima / pasrah)
Setelah jangka waktu tertentu mereka akan dapat
menerima kenyataan, bahwa kematian sudah dekat.
Mereka mulai kehilangan kegairahan untuk
berkomunikasi dan tidak tertarik lagi dengan berita dan
persoalan-persoalan di sekitarnya. Pasien dalam kondisi
terminal akan mengalami berbagai masalah baik fisik,
psikologis, maupun sosio-spiritual, antara lain:

a. Problem oksigenisasi
Nafas tidak teratur, pernafasan cheyne stokes,
sirkulasi perifer menurun, perubahan mental; agitasi-
gelisah, tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi
sekret, nadi ireguler.

b. Problem eliminasi
Konstipasi, medikasi atau imobilitas memperlambat
peristaltik, inkontinensia fekal bisa terjadi oleh karena
pengobatan atau kondisi penyakit (mis Ca Colon),
retensi urin, Inkontinensia urin terjadi akibat
penurunan kesadaran atau kondisi penyakit (mis
trauma medulla spinalis), oligouria terjadi seiring
penurunan intake cairan atau kondisi penyakit (mis
gagal ginja.
c. Problem nutrisi dan cairan
Asupan makanan dan cairan menurun, peristaltic
menurun, distensi abdomen, kehilangan berat badan,
bibir kering dan pecah-pecah, lidah kering dan
membengkak, mual, muntah, cegukan, dehidrasi
terjadi karena asupan cairan menurun.
d. Problem suhu
Ekstremitas dingin, kedinginan sehingga harus
memakai selimut
e. Problem sensori
Penglihatan kabur, refleks berkedip hilang,
pendengaran menurun, kemampuan konsentrasi
menurun, sensasi menurun.
f. Problem nyeri
Ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri dilakukan
secara intravena, pasien harus selalu didampingi
untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan
kenyamanan
g. Problem kulit dan mobilitas
Sering kali tirah baring lama menimbulkan masalah
pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan
perubahan posisi yang sering.
h. Masalah psikologis
Pasien terminal dan orang terdekat biasanya
mengalami banyak respon emosi, perasaaan marah
dan putus asa.

TANDA – TANDA BAHWA KEMATIAN MUNGKIN DEKAT


a) Mengantuk, meningkatkan tidur, dan atau
unresponsiveness (disebabkan oleh perubahan dalam
metabolisme pasien).
b) Disorientasi waktu, tempat, dan atau identitas orang
yang dicintai; kegelisahan, menarik-narik seprai atau
pakaian
c) Penurunan sosialisasi dan penarikan diri (disebabkan
oleh penurunan oksigen ke otak, penurunan aliran
darah, dan persiapan mental untuk sekarat).
d) Penurunan kebutuhan untuk makanan dan cairan, dan
kehilangan nafsu makan.
e) Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus.
f) Urin berwarna gelap atau penurunan jumlah urin.
g) Kulit menjadi dingin, terutama tangan dan kaki, kulit
bisa berwarna kebiruan, terutama di bagian bawah
tubuh (disebabkan oleh sirkulasi menurun pada
ekstremitas).
h) Berderak atau gemericik suara saat bernapas, yang
mungkin keras; bernapas yang tidak teratur dan
dangkal; berkurangnya jumlah napas per menit;
bernapas yang bergantian antara cepat dan lambat.
i) Beralih pandangan ke arah sumber cahaya (yang
disebabkan oleh penurunan penglihatan).
j) Peningkatan kesulitan mengendalikan rasa sakit.
k) Gerakan tak terkendali (disebut mioklonus), perubahan
denyut jantung, dan hilangnya refleks di kaki dan
tangan.

Anda mungkin juga menyukai