Anda di halaman 1dari 11

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

“EPIDEMIOLOGI PENYAKIT STROKE”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 :

HARDIANTI HAMID J1A120026


ISRA J1A120038
JUMRANA J1A120039
NURUL FADILLAH A.J J1A120058
LISSA ARLIAN J1A120179
 Gambaran Umum Penyakit Stroke

Definisi yang paling banyak diterima secara luas adalah bahwa stroke adalah suatu
sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis yang berkembang
dengan cepat yang berupa gangguan fungsi onal otak fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali adaintervensi bedah atau membawa
kematian), yang tidak disebabkan oleh sebab lain selain penyebab
vaskuler(Rachman 2018).

Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan penyebab


kematian nomor dua di dunia. Duapertiga stroke terjadi dinegara berkembang.
Pada masyarakat barat, 80% penderita mengalami stroke iskemik dan 20%
mengalami stroke hemoragik. Insiden stroke meningkat seiring pertambahan usia.
 Epidemiologi Penyakit Stroke

Stroke menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup serius karena angka
kematian dan kesakitannya yang tinggi. Stroke dapat menimbulkan kecacatan yang
berlangsung kronis dan bukan hanya terjadi pada orang lanjut usia, melainkan juga
pada usia muda (Khairatunnisa & Sari, 2018).

Dampak yang terjadi pada penderita stroke berupa kelemahan pada salah satu sisi
tubuh (hemiparese) karena adanya kerusakan susunan saraf pada otak. Penderita
stroke yang mengalami kelemahan (hemiparese) pada tangan maupun kaki akan
berpengaruh pada kontraksi otot karena kurangnya suplai darah ke otak, hal ini
akan semakin menyebabkan kerusakan jaringan otak bertambah banyak (Wakhidah
et al., 2019).

Stroke Iskemik
Stroke iskemik merupakan stroke yang terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.
Stroke iskemik dibagi lagi berdasarkan lokasi penggumpalan, yaitu:
a) Stroke iskemik trombotik Okulsi trombotik yaitu stroke yang disebabkan oleh timbunan lemak yang
terbentuk pada dinding pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak.
b) Stroke iskemik embolik Okulsi embolik disebabkan oleh karena bekuan darah yang terbentuk pada
pembuluh darah di tempat lain, yang kemudian terlepas dan mengenbara bersama dengan aliran darah,
sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah otak.

b. Klasifikasi Stroke Berdasarkan Perjalanan Penyakit


1) Transient Iskemic Attack(TIA)
2) Progresif (Stroke In Evolution)
3) Stroke Lengkap (Stroke Complete)
 Klasifikasi Penyakit Stroke

a. Klasifikasi Stroke Berdasarkan Penyebabnya


1. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik adalah stroke karena pecahnya pembuluh darah sehingga menghambat aliran
darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah otak dan merusaknya.

Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:


a) Stroke hemoragik intraserebral (SHI) Stroke Stroke hemoragik intraserebral yaitu perdarahan
yang terjadi di dalam jaringan otak.
b) Perdarahan subarakhnoid (PSA) Perdarahan Perdarahan subarakhnoid merupakan
perdarahan yang akut, perdarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara
permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
 Etiologi Stroke
Etiolgi Stroke terbagi atas 4

1. Thrombosis serebral penyebab paling umum dari kejadian stroke adalah adanya
bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher.

2. Embolisme serebral Embolus Embolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau
cabang–cabangnya, yang merusak sirkulasi serebral.

3. Iskemia serebral Iskemia Iskemia serebral merupakan terjadinya penurunan aliran


darah ke area otak. Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena
kontraksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.

4. Hemoragi serebral Hemoragi Hemoragi serebral adalah pecahnya pembuluh darah


serebral dengan perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak.
 Faktor resiko dari penyakit stroke
Faktor risiko penyebab stroke digolongkan menjadi 2 :
1. Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan antara lain:
- Umur
- Jenis Kelamin
- Garis Keturunan
- Diabetes
- Arterosklerosis
- Penyakit Jantung
2. Faktor risiko yang dapat dikendalikan antara lain:
- Obesitas
- Kurang Aktifitas Fisik
- Merokok
- Mengkonsumsi Alkohol dan Pengunaan obat-obatan
- Tekanan Darah Tinggi(Hipertensi)
- Tingkat Kolesterol Darah Yang Berbahaya
- Sleep Apnea
 Patofisiologi Penyakit Stroke

Patofisiolgi Stroke dapat dibagi dalam :


1. Stroke iskemik / Non Hemorogik Iskemik otak adalah suatu keadaan dimana
terdapat gangguan pemasokan darah ke otak yang membahayakan fungsi neuron.
Infrak otak terjadi jika ada daerah otak yang iskemik menjadi nekrosis akibat
berkurangnya suplai darah sampai pada tingkat lebih rendah dari titik kritis yang
diperlukan untuk kehidupan sel sehingga disertai gangguan fungsional dan
struktural yang menetap.
2. Stroke hemoragik Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu
daerah di otak dan merusaknya. Pembuluh darah yang pecah menyebabkan darah
mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan
komponen intracranial yang seharusnya konstan.
 Gejala yang Ditimbulkan Penyakit Stroke

Beberapa gejala awal terjadinya stroke :


1 Nyeri kepala disertai penurunan kesadaran, bahkan bisa mengalami koma(perdarahan otak).
2 Kelemahan atau kelumpuhan pada lengan, tungkai, atau salah satu sisi tubuh.
3 Mendadak seluruh badan lemas dan terkulai tanpa hilang kesadaran (drop attack).
4 Gangguan penglihatan (mata kabur) pada satu atau dua mata.
5 Gangguan keseimbangan berupa vertigo dan sempoyongan (ataksia).
6 Rasa baaal pada wajah atau anggota badan satu sisi atau dua sisi.
8 Kehilangan sebagaian atau seluruh kemampuan bicara (afasia).
9 Gangguan daya ingat atau memori baru (amnesia).
10 Gangguan menelan cairan atau makanan padat (disfagia).
 Pencegahan Penyakit Stroke
Bentuk – bentuk upaya pencegahan stroke yang dapat dilakukan

Pencegahan Primer
Pencegahan Primer adalah pencegahan yang dilakukan pada orang sehat atau
kelompok berisiko yang belum terkena stroke untuk mencegah kemungkinan
terjadinya serangan stroke yang pertama, dengan mengendalikan faktor risiko
dan mendeteksi diri serangan stroke (P2PTM Kemenkes RI, 2018).

Pencegahan Sekunder
Pencegahan Sekunder adalah pencegahan yang dilakukan pada orang yang
sudah mengalami serangan stroke, agar tidak terjadi serangan stroke berulang
yaitu dengan penambahan obat pengencer darah seperti aspirin. Disamping
pengendalian faktor risiko lainnya, individu pasca stroke tetap secara rutin dan
teratur mengontrol faktor risiko (P2PTM Kemenkes RI, 2018).
THANKS

Anda mungkin juga menyukai