Disusun Oleh :
Nama : Nur Fitriyanti Cipto P.
NIM : 20901800070
C. Klasifikasi
Berdasarkan perjalanan klinis, dikelompokkan menjadi :
1. TIA (Transient Ischemic Attack)
Pada TIA gejala neurologis timbul dan menghilang kurang dari 24 jam. Disebabkan
oleh gangguan akut fungsi fokal serebral, emboli maupun trombosis.
2. RIND (Reversible Ischemic Neurologic Deficit)
Gejala neurologis pada RIND menghilang lebih dari 24 jam namun kurang dari 21
hari.
3. Stroke in Evolution
Stroke yang sedang berjalan dan semakin parah dari waktu ke waktu.
4. Completed Stroke
Kelainan neurologisnya bersifat menetap dan tidak berkembang lagi.
D. Manifestasi Klinik
1. Gangguan Motorik
- Tonus abnormal (hipotonus/ hipertonus)
- Penurunan kekuatan otot
- Gangguan gerak volunter
- Gangguan keseimbangan
- Gangguan koordinasi
- Gangguan ketahanan
2. Gangguan Sensorik
- Gangguan propioseptik
- Gangguan kinestetik
- Gangguan diskriminatif
3. Gangguan Kognitif, Memori dan Atensi
- Gangguan atensi
- Gangguan memori
- Gangguan inisiatif
- Gangguan daya perencanaan
- Gangguan cara menyelesaikan suatu masalah
4. Gangguan Kemampuan Fungsional
Gangguan dalam beraktifitas sehari-hari seperti mandi, makan, ke toilet dan
berpakaian.
E. Komplikasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalami
komplikasi,komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan:
1. Berhubungan dengan immobilisasi
Infeksi pernafasan, nyeri padadaerah tertekan, konstipasi dan thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis
Nyeri pada daerah punggung, dislokasisendi, deformitas dan terjatuh.
3. Berhubungan dengan kerusakan otak
Epilepsi dan sakit kepala.
4. Hidrocephalus.
5. Individu yang menderita stroke berat pada bagian otak yang mengontrolrespon
pernapasan atau kardiovaskuler dapat meninggal.
F. Patofisiologi
Stroke iskemik adalah tanda klinis gangguan fungsi atau kerusakan jaringan otak
sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga mengganggu pemenuhan
kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak.
Aliran darah dalam kondisi normal otak orang dewasa adalah 50-60 ml/100 gram
otak/menit. Berat otak normal rata-rata orang dewasa adalah 1300-1400 gram (+ 2% dari
berat badan orang dewasa). Sehingga dapat disimpulkan jumlah aliran darah otak orang
dewasa adalah + 800 ml/menit atau 20% dari seluruh curah jantung harus beredar ke otak
setiap menitnya. Pada keadaan demikian, kecepatan otak untuk memetabolisme oksigen +
3,5 ml/100 gram otak/menit. Bila aliran darah otak turun menjadi 20-25 ml/100 gram
otak/menit akan terjadi kompensasi berupa peningkatan ekstraksi oksigen ke jaringan
otak sehingga fungsi-fungsi sel saraf dapat dipertahankan.
Proses patofisiologi stroke iskemik selain kompleks dan melibatkan patofisiologi
permeabilitas sawar darah otak (terutama di daerah yang mengalami trauma, kegagalan
energi, hilangnya homeostatis ion sel, asidosis, peningkatan, kalsium intraseluler,
eksitotositas dan toksisitas radikal bebas), juga menyebabkan kerusakan neumoral yang
mengakibatkan akumulasi glutamat di ruang ekstraseluler, sehingga kadar kalsium
intraseluler akan meningkat melalui transpor glutamat, dan akan menyebabkan
ketidakseimbangan ion natrium yang menembus membran.Secara umum patofisiologi
stroke iskemik meliputi dua proses yang terkait, yaitu :
1. Perubahan fisiologi pada aliran darah otak
2. Perubahan kimiawi yang terjadi pada sel otak akibat iskemik.
G. Penatalaksanaan
Tujuan intervensi adalah berusaha menstabilkan tanda-tanda vital
denganmelakukan tindakan sebagai berikut:
- Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lender
yang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantupernafasan.
- Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk untukusaha
memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
- Berusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung.
- Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan
secepatmungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan
latihan-latihan gerak pasif.
- Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepalayang
berlebihan.
Pengobatan Konservatif
1. Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral (ADS) secara
percobaan,tetapi maknanya: pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
2. Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid, papaverin intra arterial.
3. Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat
reaksipelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.
4. Anti koagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya/
memberatnyatrombosis atau emboli di tempat lain di sistem kardiovaskuler.
PengobatanPembedahan
Tujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral:
1. Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu
denganmembuka arteri karotis di leher.
2. Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan
manfaatnyapaling dirasakan oleh pasien TIA.
3. Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
4. Ugasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma
H. Masalah Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan
perdarahanintracerebral.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplagia.
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasidarah
otak.
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelemahan otot
mengunyahdan menelan.
I. Pathway SNH