DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1
2
KASUS
Pasien datang ke IGD RSIA Bunda pada Tgl 6 September 2021 jam 09.00 wib diantar oleh
ibunya, dengan keluhan sianosis (kulit nampak kebiruan), napas dangkal, mudah kelelahan,
Ibu klien mengatakan bahwa, klien mengalami kesulitan bernafas. Klien mengalami sesak
dan kadang-kadang cepat capek jika beraktivitas. Sebelum masuk rumah sakit ibu klien
mengatakan, klien tidak nafsu makan, yang biasanya 1 porsi anak – anak penuh tiga kali
sehari menjadi ¼ porsi tiga kali sehari. Klien biasanya minum ± 5 – 6 gelas/hari masing –
masing 100 cc. Sekarang klien hanya bisa minum ± 3 gelas dan akan segera mual setelah
minum minuman yang agak dingin. Ibu klien mengatakan, klien sebelumnya belum pernah
mengalami penyakit seperti ini.
A. PENGKAJIAN
Data Dasar
1) Identitas Pasien
Nama Pasien : An. L
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 18 Bulan
Status Perkawinan : Belum
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : Belum
Bahasa : Bahasa Indonesia
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Selaras No.3 Kec. Tigaraksa
Kab. Tangerang - Banten
Diagnose medis : Tetralogi of Fallot
Sumber biaya : BPJS
Sumber informasi : Keluarga
2) Data Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki - laki
Usia : 31 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : S1
Bahasa : Bahasa Indonesia
Pekerjaan : PNS
3
2. Riwayat Penyakit
Sianosis bertambah bila pasien menangis/beraktivitas. Riwayat spell (+), squatting(+),
lemas (+). alergi (-), kejang(-), penurunan kesadaran saat membiru(-).
Riwayat kehamilan: saat hamil ibu pasien kontrol teratur di Bidan, sakit saat hamil (-),
flek(-), paparan asap rokok(-), minum obat / jamu tertentu (-).
Orang tua klien mengatakan klien mengalami sesak & kebiruan, dan kadang-kadang
cepat capek jika beraktivitas
b. Data Obyektif :
1) Keadaan Umum
RR 34 x/menit
Suhu 36,5°C
SaO2 90-92 %
Sianotik (+)
2) Kepala dan Leher
3) Thoraks
4) Abdomen
- Asites : tidak
- Hepatomegali : tidak
- Umbilical : normal
5) Ekstremitas
- Warna : sianotik
- Clubbing finger: ya
6) Kulit
-Warna : sianotik
- Kelembaban ; kering
- Suhu : hangat
5
- Turgor : baik
- Edema : tidak
- Lesi : tidak
- Petekhea : tidak
7) Auskultasi
- Paru : vesikuler
- Murmur : ya (sistolik)
Natal care
Klien dilahirkan di klinik dibantu oleh bidan dengan partus spontan
Post natal
Setelah dilahirkan 24 jam klien dibawa pulang ke rumah, tidak ada kelainan
9) Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan rutin membawa anaknya untuk imunisasi di bidan.
Imunisasi Sudah/belum Umur (bulan)
Hepatitis √ (4x) 0, 2, 3, 4
DPT √ (3x) 2, 3, 4
Polio √ (3x) 2, 3, 4
Campak √ (1x) 9
Imunisasi lainnya - -
6
• Perasaan orang tua saat ini : Ibu klien mengatakan cemas dengan kondisi
anaknya yang sakit.
• Orang tua selalu berkunjung ke RS : Klien ditunggu oleh ibunya
d. Data Penunjang
I. EKG (tanggal 06/09/2021)
- Sinus Rhythm, QRS rate 60-75 x/menit, Axis RAD, P Wave normal, PR
Interval 0,12 dt/mm, QRS durasi 0,08 dt/mm, R/S V1 >1, R/S V6 >1
IV. Laboratorium
Tanggal 06/09/2021
Hb : 17,54
Ht : 54
8
Lekosit : 7280
Trombosit : 280.000
LED :2
Goldar : A/+
BT :2
Ureum : 17
BUN :8
Creatinin : 0,49
GDS : 86
CRP :2
-pH : 7.392
-PCO2 : 38
-PO2 : 43.3
-HCO3 : 22.4
-TCO2 : 43.8
-SaO2 : 76.5
V. Terapi
1. Cefotaxime 2 x 250 mg
2. Omeprazole 1 x 200 mg
3. Propanolol 3 x 300 mg
4. O2 nasal 1 lpm
9
B. ANALISA DATA
Hasil EKG :
- Sinus Rhythm, QRS rate 60-
75 x/menit, Axis RAD, P Wave
normal, PR Interval 0,12
dt/mm, QRS durasi 0,08 dt/mm,
R/S V1 >1, R/S V6 >1
1. Diagnosa Keperawatan
1
1
NO DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL
DITEMUKAN TERATASI
1 Gangguan pertukaran gas 6/9/2021
(D.0003) b.d penurunan aliran
darah ke pulmonal.
2 Penurunan curah jantung 6/9/2021
(D.0008) b.d. Perubahan Pre
load, Perubahan Pre Load,
Takhiaritmia
3 Defisit nutrisi (D.0019) b.d 6/9/2021
Kelelahan selama makan dan
peningkatan kebutuhan
metabolisme
2.
1
2
A. RENCANA KEPERAWATAN
Hari/
Diagnosis
Tanggal/ Implementasi Respon
Keperawatan
Jam
Senin. 1,2,3 Memonitor tanda tanda vital DS : Ibu pasien mengatakan pasien masih sesak
06/09/2021 1 Mengidentifikasi pasien dan terkadang kebiruan, nafas masih tersengal-
perlunya pemasangan oksigen/alat sengal
jalan nafas buatan
DO:
1 Melakukan fisioterapi dada S: 36,6 C
1 Mengeluarkan sekret dengan batuk RR: 32x/menit
atau suction Nadi:100x/menit
1 Menguskultasi suara nafas dan suara TD: 92/60 mmHg
tambahan Sa O2 93%
1 Memonitor respirasi dan status O2 Takipnea, dyspnea (+)
1 Penggunaan otot bantu nafas (-)
Memonitor rata - rata, kedalaman,
O2 terpasang 1 lpm
irama dan usaha respirasi Fisioterapi dada(+)
1 Memonitor kesimetrisan, Suara nafas vesikuler
penggunaan otot tambahan, retraksi
otot supraclavicular dan intercostal
Memonitor pola nafas
1 Mengauskultasi suara paru setelah
1
tindakan untuk mengetahui
hasilnya dengan mengauskultasi
1 crakles dan ronkhi pada jalan napas
utama
1 Kolaborasi pemberian antiaritmia :
Propanolol
1
7
1,2 Kolaborasi pemberian oksigen
DS : Ibu pasien mengatakan pasien tampak
2 Mencatat adanya tanda dan gejala kebiruan setelah menangis/beraktivitas
Ibu pasien mengatakan pasien mudah Lelah
penurunan cardiac putput
2
Memonitor status kardiovaskuler DO:
2 Memonitor status pernafasan yang S: 36,6 C
menandakan gagal jantung RR: 32x/menit
2 Memonitor balance cairan Nadi:100x/menit
Memonitor adanya perubahan TD: 92/60 mmHg
2 tekanan darah Sa O2 93%
O2 terpasang 1 lpm
Memonitor respon pasien terhadap
2 Takipnea, dyspnea (+)
efek pengobatan antiaritmia Nadi teraba lemah
Mengatur periode latihan dan Sianosis (+)
2 istirahat untuk menghindari Tampak lemas
kelelahan
2 Mengkaji toleransi aktivitas pasien
2 Memonitor adanya dyspneu, fatigue,
takhypneu dan dan ortopneu
2
Memonitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
2 Memonitor kualitas dari nadi
2 Memonitor kecepatan, irama dan
bunyi jantung
2 Memonitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
2 Memonitor sianosis perifer
1
8
3 Mengkaji adanya alergi DS : Ibu pasien mengatakan pasien masih belum
makan nafsu makan, hanya menghabiskan 1/3 porsi
3 Memonitor jumlah nutrisi dan makanan
kandungan kalori
DO:
3 Memberikan informasi tentang Nadi:100x/menit
kebutuhan nutrisi TD: 92/60 mmHg
3 Memberikan makan dalam keadaan Makan habis 1/3 porsi
hangat dgn porsi sedikit tapi sering BB 9.4 kg
3 Mengkaji kemampuan klien Lemas (+)
untuk mendapatkan Mual (+)
Muntah (+)
nutrisi yang dibutuhkan
3
Memonitor adanya penurunan berat
badan
3 Memonitor mual dan muntah
3 Memonitor pertumbuhan dan
perkembangan (Timbang BB)
3 Memonitor kadar albumin, total
protein Hb, dan kadar Ht
3 Kolaborasi pemberian obat :
omeprazole
1
9
Hari/
Diagnosis
Tanggal/ Implementasi Respon
Keperawatan
Jam
Selasa 1,2,3 Memonitor tanda tanda vital DS : Ibu pasien mengatakan pasien masih sesak
07/09/2021 1 Mengidentifikasi pasien dan terkadang biru, nafas masih tersengal-sengal
perlunya pemasangan oksigen/alat
DO:
jalan nafas buatan
S: 36,8 C
1 Melakukan fisioterapi dada RR: 30 x/menit
1 Mengeluarkan sekret dengan batuk Nadi:100x/menit
atau suction TD: 90/60 mmHg
1 Menguskultasi suara nafas dan suara Sa O2 94%
tambahan Takipnea, dyspnea (+)
1 Memonitor respirasi dan status O2 Penggunaan otot bantu nafas (-)
1 O2 terpasang 1 lpm
Memonitor rata - rata, kedalaman,
Fisioterapi dada(+)
irama dan usaha respirasi Suara nafas vesikuler
1 Memonitor kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi
otot supraclavicular dan intercostal
Memonitor pola nafas
1 Mengauskultasi suara paru setelah
1
tindakan untuk mengetahui
hasilnya dengan mengauskultasi
1 crakles dan ronkhi pada jalan napas
utama
1 Kolaborasi pemberian antiaritmia :
Propanolol
Kolaborasi pemberian oksigen
1,2
DS : Ibu pasien mengatakan pasien tampak
2
0
2 Mencatat adanya tanda dan gejala sianosis/biru setelah menangis/beraktivitas
penurunan cardiac putput Ibu pasien mengatakan pasien mudah Lelah
2 Memonitor status kardiovaskuler
DO:
Memonitor status pernafasan yang
2 S: 36,8 C
menandakan gagal jantung RR: 30 x/menit
2 Memonitor balance cairan Nadi:100x/menit
Memonitor adanya perubahan TD: 90/60 mmHg
2 tekanan darah Sa O2 94%
Memonitor respon pasien terhadap O2 terpasang 1 lpm
2 efek pengobatan antiaritmia Takipnea, dyspnea (+)
Nadi teraba lemah
Mengatur periode latihan dan
Sianosis (+)
2 istirahat untuk menghindari Tampak lemas
kelelahan
2 Mengkaji toleransi aktivitas pasien
2 Memonitor adanya dyspneu, fatigue,
takhypneu dan dan ortopneu
2 Memonitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
2 Memonitor kualitas dari nadi
2 Memonitor kecepatan, irama dan
bunyi jantung
2 Memonitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Memonitor sianosis perifer
2
Hari/
Diagnosis
Tanggal/ Implementasi Respon
Keperawatan
Jam
Rabu 1,2,3 Memonitor tanda tanda vital DS : Ibu pasien mengatakan sesak dan biru agak
08/09/2021 1 Mengidentifikasi pasien berkurang, tetapi nafas masih tersengal-sengal
perlunya pemasangan oksigen/alat
DO:
jalan nafas buatan
S: 36,5 C
1 Melakukan fisioterapi dada RR: 28x/menit
1 Mengeluarkan sekret dengan batuk Nadi:100x/menit
atau suction TD: 94/62 mmHg
1 Menguskultasi suara nafas dan suara Sa O2 96%
tambahan Takipnea, dyspnea (+)
1 Memonitor respirasi dan status O2 Penggunaan otot bantu nafas (-)
1 O2 terpasang 1 lpm
Memonitor rata - rata, kedalaman,
Fisioterapi dada(+)
irama dan usaha respirasi Suara nafas vesikuler
1 Memonitor kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi
otot supraclavicular dan intercostal
Memonitor pola nafas
1 Mengauskultasi suara paru setelah
1
tindakan untuk mengetahui
hasilnya dengan mengauskultasi
1 crakles dan ronkhi pada jalan napas
utama
1 Kolaborasi pemberian antiaritmia :
Propanolol
2
3
1,2 Kolaborasi pemberian oksigen DS : Ibu pasien mengatakan lemas pasien
berkurang, dan pasien sudah bisa melakukan
2 Mencatat adanya tanda dan gejala aktifitas walaupun masih harus dibantu.
penurunan cardiac putput
2 DO:
Memonitor status kardiovaskuler S: 36,5 C
2 Memonitor status pernafasan yang RR: 28 x/menit
menandakan gagal jantung Nadi:100x/menit
2 Memonitor balance cairan TD: 94/62 mmHg
Memonitor adanya perubahan Sa O2 96 %
2 tekanan darah O2 terpasang 1 lpm
Memonitor respon pasien terhadap
2
efek pengobatan antiaritmia
Mengatur periode latihan dan
2 istirahat untuk menghindari
kelelahan
2 Mengkaji toleransi aktivitas pasien
2 Memonitor adanya dyspneu, fatigue,
takhypneu dan dan ortopneu
2
Memonitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
2 Memonitor kualitas dari nadi
2 Memonitor kecepatan, irama dan
bunyi jantung
2 Memonitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
2 Memonitor sianosis perifer
DS : Ibu pasien mengatakan pasien sudah mau
makan walaupun sedikit-sedikit , hanya
2
4
3 Mengkaji adanya alergi menghabiskan 1/2 porsi makanan
makan
3 Memonitor jumlah nutrisi dan DO:
Nadi:100x/menit
kandungan kalori
TD: 94/62 mmHg
3 Memberikan informasi tentang Makan habis 1/2 porsi
kebutuhan nutrisi BB 9.5 kg
3 Memberikan makan dalam keadaan Mual (-)
hangat dgn porsi sedikit tapi sering Muntah (-)
3 Mengkaji kemampuan klien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
3
Memonitor adanya penurunan berat
badan
3 Memonitor mual dan muntah
3 Memonitor pertumbuhan dan
perkembangan (Timbang BB)
3 Memonitor kadar albumin, total
protein Hb, dan kadar Ht
3 Kolaborasi pemberian obat :
omeprazole
2
5
EVALUASI
DO:
S: 36,5 C
RR: 28x/menit
Nadi:100x/menit
TD: 94/62 mmHg
Sa O2 96%
Takipnea, dyspnea (+)
Penggunaan otot bantu nafas (-)
O2 terpasang 1 lpm
Fisioterapi dada(+)
Suara nafas vesikuler
09:00 Penurunan
Curah Jantung DS : Ibu pasien mengatakan lemas pasien
berkurang, dan pasien sudah bisa
melakukan aktifitas walaupun masih harus
dibantu.
DO:
S: 36,5 C
RR: 28 x/menit
Nadi:100x/menit
TD: 94/62 mmHg
Sa O2 96 %
2
6
O2 terpasang 1 lpm
Lemas pasien berkurang
A: Masalah tidak teratasi
Saat Saat Target
Indikator
Dikaji ini
Lelah 2 4 5
Pucat/sianosis 3 5 5
Kekuatan nadi 3 5 5
perifer.
Palpitasi 3 5 5
Takikardia 4 5 5
Kelompok
P : Intervensi Dx.Penurunan curah jantung
1
dilanjutkan
09:00
Defisit DS: Ibu pasien mengatakan pasien sudah
mau makan walaupun sedikit-sedikit ,
hanya menghabiskan 1/3 porsi makanan
DO:
Nadi:100x/menit
TD: 94/62 mmHg
Makan habis 1/2 porsi
BB 9.5 kg
Lemas (+)
Mual (-)
Muntah (-)