Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK LANSIA

KEPERAWATAN GERONTIK

DISUSUN OLEH :

1. Riska Verdian Anggraeni (1614301001)


2. Wahyu Pratama (1614301005)
3. Mardalena (1614301010)
4. Ayu Pratika Wati (1614301016)
5. Ihsanat Refi Suharti (1614301020)
6. Nadila Okti Fariza (1614301024)
7. Ningsih (1614301028)
8. Factor Yusman Agung (1614301032)
9. Siti Saodah (1614301036)
10. Masrurotul Ulyana Isna Setiawati (1614301040)
11. Iis Komang Reni (1614301044)
12. Anggun Karunia Putri (1614301048)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia yang Allah berikan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka
pembelajaran mata kuliah Keperawatan Gerontik. Submateri makalah
Keperawatan Gerontik ini adalah Asuhan Keperawatan Dalam Konteks Kelompok
Lansia.

Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
mengumpulkan kajian pustaka yang diperlukan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan serta
kelemahan dalam menyusun makalah ini karena ilmu pengetahuan yang kami
miliki belum maksimal.

Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman kita semua tentang Asuhan Kerperawatan Dalam Konteks Kelompok
Lansia. Kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membantu kami.

Bandar Lampung , April 2018

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………..…………………………………………. ii
Daftar Isi............................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................. 3

Bab II Pembahasan
2.1 Kebutuhan Spiritual ............................................................. 4
2.2 Perubahan Spiritual Pada Lansia ......................................... 6
2.3 Masalah Spiritual Pada Lansia ............................................. 7
2.4 Terapi Spiritual Pada Lansia .............................................. 15

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan ....................................................................... 16
3.2 Saran ................................................................................. 16

Daftar Pustaka ................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada organisme
yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta
menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alam yang
disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial
akan saling berinteraksi satu sama lain. Proses menua yang terjadi pada lansia
secara linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan
(impairment), keterbatasan fungsional (functional limitations),
ketidakmampuan (disability), dan keterhambatan (handicap) yang akan
dialami bersamaan dengan proses kemunduran (Nugroho, 2000).

Pada tahun 2002, jumlah lansia di Indonesia berjumlah 16 juta dan


diproyeksikan akan bertambah menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar
11,37 % penduduk dan ini merupakan peringkat keempat dunia, dibawah
Cina, India dan Amerika Serikat. Sedangkan umur harapan hidup berdasarkan
sensus BPS tahun 1998 masing-masing untuk pria 63 tahun dan perempuan 67
tahun. Angka di atas berbeda dengan kajian WHO (1999), dimana usia
harapan hidup orang Indonesia rata-rata adalah 59,7 tahun dan menempati
urutan ke-103 dunia. Data terbaru menunjukkan bahwa angka harapan hidup
masyarakat Indonesia pada tahun 2005 tercatat 67,68 dan jumlah lanjut usia
ini mencapai 18,4 juta (8,4%) dari total penduduk Indonesia. Data statistik
tersebut mengisyaratkan pentingnya pengembangan keperawatan gerontik di
Indonesia (Harian Waspada, 24 September 2006, hal. 15).

Fokus asuhan keperawatan pada lansia ditujukan pada dua kelompok lansia,
yaitu (1) lansia yang sehat dan produktif, dan (2) lansia yang memiliki
kerentanan tubuh dengan ditandai kondisi fisik yang mulai melemah, sakit-
sakitan, dan daya pikir menurun. Pemberian asuhan keperawatan bagi kedua
kelompok tersebut bertujuan untuk memenuhi harapan-harapan yang
diinginkan oleh lansia yaitu memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan
produktif dalam tiga dimensi, yaitu fisik, fungsional, dan kognitif (Nugroho,
2000). Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan
makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh (Hanafi, 2008).

Jumlah penduduk Indonesia yang berusia lanjut terus meningkat. Peningkatan


jumlah tersebut seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup , yakni 63
tahun untuk laki-laki dan 67 untuk wanita. Biro Pusat Statistik mencatat
jumlah penduduk usia lanjut Indonesia pada tahun 2000 mencapai 7,1 % dari
total penduduk yang 201.241.999 jiwa atau mencapai 14.415.814 jiwa.Ini
mencerminkan salah satu satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia.
Tetapi di sisi lain sekaligus menjadi tantangan untuk mengupayakan agar
mereka mampu mempertahankan kualitas hidupnya. Meningkatnya umur
harapan hidup dipengaruhi oleh majunya pelayanan kesehatan, menurunnya
angka kematian pada bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi dan
meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana Asuhan Keperawatan Gerontik Dalam Konteks Kelompok Lansia?

1.3 Tujuan
Mahasiswa mengetahui Asuhan Keperawatan Gerontik Dalam Konteks
Kelompok Lansia.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK LANSIA

2.1 PENGKAJIAN

A. Data Umum Lansia


1. Jumlah lansia
Berapa lansia yang ada dipanti, serta berapa jumlah lansia yang ada
disetiap rungan panti.
NO Wisma Jumlah Presentase
1. Anggrek vanda 8 20%
2. Katelia 6 15%
3. Perawatan pria 6 15%
4. Perawatan wanita 1 8 20%
5. Anggrek bulan 4 10%
6. AWF 8 20%
Total 40 100%
Rata-rata jumlah lansia dalam satu wisma 6-8 orang, hanya 1 wisma yang
berjumlah 4 orang yaitu wisma anggrek bulan.

2. Jenis kelamin
Berapa jumlah laki-laki dan perempuan dipanti tersebut.
NO Jenis kelamin Jumlah Presentase
1. Laki-laki 6 15%
2. Perempuan 34 85%
Total 40 100%
Rata-rata jenis kelamin lansia yang ada di Panti Rukun Sejahtera di
dominasi oleh wanita dengan jumlah 34 orang sedangkan laki-laki hanya 6
orang.
3. Umur
Berapa umur dari setiap kelompok lansia yang ada dipanti.
NO Umur Jumlah Presentase
1. 55-65 tahun 28 70%
2. >65 tahun 12 30%
Total 40 100%
Usia lansia di Panti Rukun Sejahtera rata-rata berkisar 55-65 tahun dengan
presentase 70% dari 100%.

4. Agama
Agama apa saja yang dianut kelompok dipanti, jumlah orang yang masing-
masing menganut agama tersebut.
NO Agama Jumlah Presentase
1. Islam 39 97,5%
2. Kristen 1 2,5%
Total 40 100%
Mayoritas agama di Panti Rukun Sejahtera adalah Islam dengan presentase
97,5% atau berjumlah 39% dan 2,5% nya adalah Kristen.

5. Pendidikan terakhir
Pendidikan terakhir dari setiap kelompok yang ada dipanti serta jumlah
dari pendidikan tersebut dikelompokan berdasarkan pendidikannya. Data
tersebut bisa kita dapatkan dari informasi pihak panti serta dari orang yang
bersangkutan yaitu kelompok lansianya itu sendiri.
NO Pendidikan Jumlah Presentase
1. SMA 2 5%
2. SMP 6 15%
3. SD 10 25%
4. Tidak sekolah 22 55%
Total 40 100%
Mayoritas lansia di Panti Rukun Sejahtera berpendidikan rendah dengan
jumlah lansia tidak sekolah 22, SD 10, SMP 6, dan SMA 2.

6. Pekerjaan terakhir
NO Pekerjaan Jumlah Presentase
1. Buruh 11 27,5%
2. PRT 6 15%
3. Petani 14 35%
4. IRT 9 22,5%
Total 40 100%
Pekerjaan terkhir lansia di Panti Rukun Sejahtera yaitu buruh dengan jumlah
11 (27,5%), PRT 6 (15%), Petani 14 (35%), dan IRT 9 (22,5%). Jadi,
pekerjaan terakhir lansia di Panti Rukun Sejahtera lebih dominan pada
petani.

B. Masalah Kesehatan
1. Masalah fisik
Masalah fisik ini mencangkup keluhan yang dirasakan oleh lansia yang
ada dipanti.
Jenis penyakit Jumlah Presentase
Rematik 25 62,5%
Hipertensi 5 12,5%
Anemia 8 20%
Diabetes Melitus 2 5%
Total 40 100%
Lansia di Panti Rukun Sejahtera memiliki penyakit rematik dengann
presentase terbanyak yaitu 62,5%.
2. Masalah psikologis
Adakah masalah psikologis yang dialami oleh kelompok lansia yang ada
dipanti, apa yang menyebabkan masalah itu terjadi.
NO Masalah Jumlah Presentase
1. Ya 5 12.5%
2. Tidak 35 87.5%
Total 40 100%
Terdapat 5 orang lansia atau 12,5 % lansia memiliki masalah psikologis.
Jadi, mayoritas lansia di Panti Rukun Sejahtera tidak memiliki masalah
psikologis dengan jumlah lansia yang tidak memiliki masalah psikologis 35
orang atau 875%.

3. Masalah social
Masalah social disini apakah ada lansia yang memiliki masalah social, jika
ada masalah social apa yang dialami lansia tersebut.
NO Masalah Jumlah Presentase
1. Ya 2 5%
2. Tidak 38 95%
Total 40 100%
Lansia di Panti Rukun Sejahtera mayoritas dapat bersosialisasi dengan baik
atau tidak memiliki masalah sosial dengan jumlah 38 orang (95%) yang
dapat bersosialisasi dan 2 orang (5%) tidak dapat berkumpul atau
bersosialisasi dengan baik.
4. Masalah spiritual
Disini apakah ada masalah spiritual yang dialami lansia seperti sulit nya
untuk beribadah, hambatan apa yg memperhambatnya untuk beribadah.
NO Masalah Jumlah Presentase
1. Ya 0 0%
2. Tidak 40 100%
Total 40 100%
Lansia di Panti Rukun Sejahtera tidak memiliki masalah spiritual.

C. Pola Kebiasaan Lansia Yang Mempengaruhi Kesehatan


kebiasaan apa saya yang biasa dilakukan oleh lansia. Apaakah lansia tersebut
memiliki pola kebiasaan diit sehat, sering berolahraga, sering memeriksakan
kesehatan, dan terapi kesehatan.

NO Pola Kebiasaan Ya Tidak


Jumlah Presentase Jumlah Presentase
1. Diit Sehat
- Merokok 4 10% 36 90%
- Minum Alkohol 2 5% 38 95%
- Makan Teratur 38 95% 2 5%
2. Olahraga 7 17.5% 33 82,5%
3. Pemeriksaan Kesehatan 0 0% 40 100%
4. Terapi 0 0% 40 100%
Lansia di Panti Rukun Sejahtera memiliki diit yang cukup sehat
dengan presentase lansia tidak merokok 90%, tidak minum alkohol 95%,
dan makan teratur 95%.
Mayoritas lansia di Panti Rukun Sejahtera tidak melakukan
olahraga dengan presentase 82,5% dan semua lansia di Panti Rukun
Sejahtera tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan dan terapi.
D. Pengetahuan Tentang Kesehatan
Pada tahap ini kita dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan yang
dimiliki setiap lansia mengenai kesehatannya. Data tersebut bisa kita dapatkan
dari pengelola panti, wawancara secara langsung kepada kelomok lansia yang
ada dipanti serta kita melihat dari tingkat pendidikan dari lansia tersebut.
Ya Tidak
Jumlah Presentase Jumlah Presentase
3 7,5% 37 92,5%
Lansia di Panti Rukun Sejahtera kurang pengetahuan tentang kesehatan
dengan presentase 92,5%.

2.2 Analisa Data


DATA MASALAH
 Tingginya angka kesakitan lansia
1. Reumatik : 62,5 %  Reumatik
2. Hipertensi : 12,5 %  Hipertensi
3. Anemia : 20 %  Anemia
4. Diabetes melitus :5%  Diabetes Melitus

 Tingkat pengetahuan lasia tentang


kesehatan
7,5% mempunyai pengetahuan mengenai  Kurangnya pengetahuan
kesehatan dan 92,5% kurang pengetahuan
mengenai kesehatan

 Pola kebiasaan lansia


1. Olahraga ; 17.5% lansia melakukan  Tidak adanya olahraga
olahraga dan 82,5% tidak melakukan
olahraga ( tidak adanya olahrga)
 Tidak adanya
2. Pemeriksaan kesehatan ; 100% lansia
tidak melakukan pemeriksaan pemeriksaan kesehatan
kesehatan (tidak adanya pemeriksaan
kesehatan)
3. Terapi ; 100% lasia tidak melakukan  Tidak adanya terapi
terapi apapun ( tidak adanya terapi )

2.3 Diagnosa yang dapat ditegakkan antara lain :


1. Resiko meningkatnya Rematik pada kelompok lansia di Panti Rukun
Sejahtera Jati Mulyo b.d Kurangnya pengetahuan, Tidak adanya
olahraga, Tidak adanya pemeriksaan kesehatan, dan Tidak adanya
terapi
2. Resiko meningkatnya Anemia pada kelompok lansia di Panti Rukun
Sejahtera Jati Mulyo b.d Kurangnya pengetahuan, Tidak adanya
olahraga, Tidak adanya pemeriksaan kesehatan, dan Tidak adanya
terapi
3. Resiko meningkatnya Hipertensi pada kelompok lansia di Panti Rukun
Sejahtera Jati Mulyo b.d Kurangnya pengetahuan, Tidak adanya
olahraga, Tidak adanya pemeriksaan kesehatan, dan Tidak adanya
terapi
4. Resiko meningkatnya Diabetes Mellitus pada kelompok lansia di Panti
Rukun Sejahtera Jati Mulyo b.d Kurangnya pengetahuan, Tidak adanya
olahraga, Tidak adanya pemeriksaan kesehatan, dan Tidak adanya
terapi

2.4 Prioritas Masalah


Kriteroa Penilaian Jumlah
NO. Masalah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Skoring
1. Rematik 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 3 48
2. Anemia 5 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 40
3. Hipertensi 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 42
4. DM 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 3 46

Keterangan :
1. Peran Perawat 5 : sangat tinggi
2. Program Puskesmas 4 : tinggi
3. Besar Masalah 3 : cukup
4. Resiko Masalah 2 : kurang / rendah
5. Penkes 1 : tidak ada
6. Atasi
7. Minat Masyarakat
8. Waktu
9. Tempat
10. Alat
11. Orang
12. Dana

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penghitungan ditetapkan masalah kesehatan


fisik yaitu Resiko meningkatnya rematik pada kelompok lansia di Panti Rukun
Sejahtera Jati Mulyo b.d Kurangnya pengetahuan, Tidak adanya olahraga, Tidak
adanya pemeriksaan kesehatan, dan Tidak adanya terapi.
2.5 Perencanaan

No Diagnosa TUM TUK Strategi Intervensi


Keperawatan
1 Resiko Setelah Setelah
meningkatnya dilakukannya dilakukannya
penyakit asuhan asuhan
degenerative keperawatan keperawatan
(rematik) pada gerontik gerontik
kelompok lansia di diharapkan diharapkan :
panti b.d. tidak
terjadinya
peningkatan
penyakit
rematik pada
kelompok
lansia di Panti
X
Kurang Adanya Pemberdayaan Pemeriksaan
pemeriksaan pemeriksaan Lansia kesehatan
keperawatan rutin kesehatan pada
terhadap kelompok
penyakit lansia
rematik di penderita
Panti X rematik

Kurang olahraga Adanya Terapi Pelatihan


program Modalitas senam
olahraga bagi rematik
lansia
penderita
rematik di
Panti X
Kurang Meningkatnya Pendidikan Pemberian
Pengetahuan pengetahuan Kesehatan pendidikan
Kesehatan lansia tentang kesehatan
penyakit
rematik di
Panti X
Tidak Ada Terapi Adanya terapi Terapi fisik Pemberian
Keperawatan okupasi bagi terapi okupasi
lansia
penderita
rematik di
Panti X

2.6 Implementasi
Implementasi yang dilakukan adalah apa yang sudah direncanakan dari awal oleh
perawat dan diterapkan atau dilakukan pada kelompok lansia yang ada dipanti yang
mengalami masalah kesehatan seperti reumatik tersebut. Selain penerapannya pada lansia
pada implementasi juga melakukan penerapan dimana tempat dan waktu yang
direncanakan sebelumnya untuk melakukan asuhan keperawatan yang telah disetujui oleh
semua pihak baik dari pihak panti, lansia dan juga perawat yang akan melakukan asuhan
keperawatan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pada bab ini, kelompok akan memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab
sebelumnya mengenai asuhan keperawatan kelompok lansia di panti, maka kelompok
menyimpulkan :
1. Pada pengkajian kelompok, data yang diperoleh sesuai dengan teori dimana terjadi
perubahan pada semua aspek baik fisik, mental, sosial dan spiritual
2. Diagnosa keperawatan yang ditemukan adalah Resiko meningkatnya rematik pada
kelompok lansia di Panti Rukun Sejahtera Jati Mulyo b.d Kurangnya pengetahuan, Tidak
adanya olahraga, Tidak adanya pemeriksaan kesehatan, dan Tidak adanya terapi. Yang
telah sesuai dengan prioritas masalah.
3. Perencanaan pada kelompok lansia mengacu pada teori dimana perencanaan mencapai
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
4. Pada pelaksanaan mengacu pada perencanaan yang telah disusun dengan memperhatikan
sumberdaya di panti tersebut. Pada pelaksanaan kelompok melakukan tindakan sesuai
dengan perencanaan yang disusun.

3.2 Saran
Bagi para pembaca, kami harapkan kritik dan saran demi kebaikan makalah di masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai