KELOMPOK 7
1. Arsytul Munawwarah
2. Mutiara Putri Sari
3. Suci Angelina Mirza
KELAS 3A
Dosen Pembimbing :
Ns. Lola Felnanda Amri, S.Kep.M.Kep
D3 KEPERAWATAN PADANG
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
dorongan dan doa.
Kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini, karena
banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................5
A. Latar Belakang..................................................................................................................5
B. Tujuan Penulisan...............................................................................................................6
C. Rumusan Masalah..............................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................7
A. Konsep pengabaian............................................................................................................7
B. Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik Kasus Pengabaian............................................11
C. Asuhan keperawatan kasus Pengabaian...........................................................................32
BAB III PENUTUP............................................................................................................60
A. KESIMPULAN...............................................................................................................60
B. SARAN............................................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................61
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan khusus yang sering terjadi pada lansia adalah proses penuaan
yang terjadi secara alami dengan konsekuensi timbulnya masalah fisik, mental, dan
sosial. Masalah psikososial yang sering dijumpai pada lansia menambah berat
beban keluarga dan masyarakat. Dari segi sosial, lansia mengalami penurunan
interaksi antara diri lansia dengan kelompok. Pada interaksi ini kelompok yang
lebih mempunyai kuasa akan mendapatkan keuntungan yang besar, yang pada
umumnya adalah kelompok yang lebih muda. Hal tersebut bisa terjadi karena lansia
mulai menarik diri dari kehidupan sosial, status kesehatannya menurun,
penghasilan berkurang, dan terbatasnya program untuk memberi kesempatan lansia
tetap berinteraksi maupun dalam melakukan kegiatan ekonomi. Karena itu lansia
merasa dirinya diabaikan dalam lingkungannya (Sunaryo, dkk, 2016).
Pengabaian merupakan kondisi yang berhubungan dengan kegagalan
pemberi perawatan dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh lansia baik
itu pemenuhan kebutuhan kesehatan fisik maupun pemenuhan kebutuhan kesehatan
mental pada individu lansia, Stanhope & Lancaster (dalam Ramlah, 2011).
Pengabaian ada dua yaitu pengabaian fisik dan pengabaian psikologis. Pengabaian
fisik termasuk salah satu bentuk pengabaian yang tampak dikalangan masyarakat,
hal ini dapat dilihat ketika lansia harus memenuhi segala kebutuhan dasarnya
sendiri walaupun keluarga atau pemberi pelayanan kepada lansia mampu dan sadar
akan hak-hak yang harus dipenuhi terhadap lansia, Maas, dkk (dalam Rahayu,
2016). Pengabaian psikologis dapat terjadi ketika keluarga atau pemberi pelayanan
kepada lansia tidak dapat memenuhi kebutuhan psikologis atau emosional lansia.
Beberapa faktor yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi psikologis
lansia yaitu penurunan kondisi fisik, perubahan aspek psikososial, perubahan yang
berkaitan dengan pekerjaan serta perubahan dalam peran sosial dimasyarakat,
Qamariah danSudrajat (dalam Rahayu, 2016).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan gerontik pada
lansia dengan Pengabaian
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan konsep Pengabaian
b. Mampu mendeskripsikan konsep Asuhan keperawatan gerontik lansia dengan
Pengabaian secara teoritis
c. Mampu menyelesaikan kasus asuhan keperawatan gerontik lansia dengan
Pengabaian
C. Rumusan Masalah
A. Konsep pengabaian
1. Pengertian Pengabaian
2. Karakteristik Pengabaian
b. Faktor Psikososial
c. Faktor Pengasuh
Pengasuhan yang tidak benar menyebabkan pengabaian pada lansia,
ketika mereka yang mengasumsikan peran pengasuhan tidak mampu
melakukan itu karena tekanan hidup, ekonomi, karakteristik kepribadian,
sumber daya yang tidak mencukupi, atau kurang memahami kondisi
lansia. Faktor pengasuh terkait dengan pengabaian lansia termasuk
kesehatan yang buruk, gangguan kognitif, isolasi sosial, ketergantungan,
dan hubungan interpersonal yang buruk dengan lansia yang terabaikan
Miller (1995 dalam Ramlah, 2011).
1. Pengkajian
1) Nama
2) TTL/Umur
3) Alamat dan no telpon
4) Pendidikan
5) Komposisi keluarga
c. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
d. Struktur Keluarga
1) Sistem Pendukung Keluarga
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
g. Pemeriksaan Fisik
l. Harapan Keluarga
b. Diagnosis keperawatan
Carpenito, 2000 (dalam Sunaryo,dkk, 2011), menjelaskan bahwa
diagnosis keperawatan memberikan dasar petunjuk untuk memberikan terapi
yang pasti dimana perawat bertanggungjawab di dalamnya. Diagnosis
keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respons individu, keluarga,
dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual atau potensial, dimana
berdasarkan penelitian dan pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga,
menurunkan, membatasi, mencegah, dan mengubah status kesehatan klien.
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada masalah
pengabaian lansia dalam keluarga: a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh; b) Hambatan mobilitas fisik; c) Defisit perawatan diri; d)
Risiko jatuh e) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga; f) Perilaku
kesehatan cenderung beresiko;
3. Perencanaan / Intervensi
B. Pelibatan Keluarga
1. Observasi
a. Identifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat
dalam perawatan
2. Terapeutik
a. Ciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan
keluarga dalam
perawatan
b. Diskusikan cara
perawatan di rumah (mis.
Kelompok, perawatan di
rumah, atau rumah
singgah)
c. Motivasi keluarga
mengembangkan aspek
positif rencana perawatan
d. Fasilitasi keluarga
membuat keputusan
3. Edukasi
a. Jelaskan kondisi pasien
kepada keluarga
b. Informasikan tingkat
ketergantungan pasien
kepada keluarga
c. Informasikan harapan
pasien kepada keluarga
d. Anjurkan keluarga
bersikap asertif dalam
perawatan
e. Anjurkan keluarga
terlibat dalam perawatan
6. Perilaku kesehatan Setelah dilakukan asuhan A. Kontrol Perilaku Positif
cenderung beresiko keperawatan selama …x24 1. Observasi
jam, diharapkan perilaku a. Identifikasi kemampuan
kesehatan membaik. mental dan kognitif
1) Penerimaan terhadap untuk membuat kontrak
perubahan status b. Identifikasi cara dan
kesehatan meningkat sumber daya terbaik
dengan skala 5 untuk mencapai tujuan
2) Kemampuan melakukan c. Identifikasi hambatan
tindakan pencegahan dalam menerapkan
masalah kesehatan perilaku positif
meningkat dengan skala d. Monitor pelaksanaan
5 perilaku ketidaksesuaian
3) Kemampuan dan kurang komitmen
peningkatan kesehatan untuk memenuhi kontrak
meningkat dengan skala 2. Terapeutik
5 a. Ciptakan lingkungan
4) Pencapaian yang terbuka untuk
pengendalian kesehatan membuat kontrak
meningkat dengan skala perilaku
5 b. Fasilitasi pembuatan
kontrak tertulis
Diskusikan
4. Implementasi keperawatan
Implementasi pada asuhan keperawatan keluarga dapat dilakukan
pada individu dalam keluarga dan pada anggota keluarga lainnya.
Implementasi yang ditujukan pada individu meliputi (IPKKI, 2017): a)
Tindakan keperawatan langsung; b) Tindakan kolaboratif dan pengobatan
dasar; c) Tindakan observasi; d) Tindakan pendidikan kesehatan
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi Keperawatan bertujuan untuk mengetahui tingkat
perkembangan terhadap implementasi yang telah dilakukan, serta menilai
keberhasilan aktivitas yang telah dilakukan, antara lain dengan:
mengumpulkan data tentang respon klien, membandingkan respon dengan
kriteria, menganalisa alasan pencapaian tujuan, dan memodifikasi rencana
keeprawatan bila perlu. Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji kemajuan status
kesehatan klien, membandingkan respons klien dengan kriteria hasil dan
menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan kemajuan pencapaian tujuan
keperawatan klien ( Sunaryo, 2016).
Kasus : Nenek J yang hidup sebagai kepala keluarga dengan dua orang cucu yang sudah
remaja yang tidak memperhatikan nenek, mereka jarang mengurus nenek, tidak
mengantarkan nenek mengontrol kesehatan ke fasilitas kesehatan secara rutin, tidak
membantu nenek menyiapkan makanan dan minuman, dan sering meninggalkan nenek
sendiri di rumah.
PENGKAJIAN KELUARGA
I. DATA UMUM
1. Nama Keluarga (KK) : Ny.J
2. Alamat dan telepon : Kampung Tanjung kota Padang
3. Komposisi Keluarga : Ibu yang sudah tua, dan dua orang cucu
No Nama Hub dg KK TTL/Umur Pendidikan
1. Ny.S Ibu SD
Genogram :
Keterangan :
: Meninggal
: Perempuan
: Laki-laki
: Menderita Gastritis
4. Tipe keluarga
Pada saat dikaji keluarga secara umum keluarga Ny.J termasuk keluarga inti
(nuclear family) yang terdiri dari nenek dan 2 orang cucu yaitu cucu N dan cucu
R. Nenek J hanya tinggal berdua dengan cucunya yang dititipkan oleh ayahnya
kepada nenek J. Ibu kandung mereka sudah meninggal saat mereka masih kecil.
Anak-anak nenek J sudah menikah semua dan tinggal terpisah dengan nenek J.
5. Suku
Keluarga Ny.J berasal dari suku minang yaitu bersuku bodi.
6. Agama
Keluarga Ny.J menganut agama islam. dan keluarganya selalu menjalankan sholat
5 waktu dan merupakan kegiatan wajib yang dilakukan keluarga setiap hari.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah (Termasuk Denah)
Rumah nenek J lantainya dari semen dan ada yang berlubang, di luar rumah seng
rumah nenek J masih ada yang bocor sehingga saat hujan, teras rumah nenek J basah
dan licin. Dapur, sumur, dan gudang berada di satu ruangan tanpa pembatas, dan 1
kamar mandi di dekat dapur. Di dekat dapur banyak kayu yang berserakan dan tertata
tidak rapi. Ruang tamu nenek J terdapat kursi dan banyak tumpukan kain di atas kursi
tersebut. Halaman rumah nenek J banyak tanah sehingga saat hujan halaman nenek
becek dan licin. Terdapat fasilitas kesehatan di dekat lingkungan tempat tinggal nenek
J seperti posyandu, klinik bidan, dan puskesmas.
Denah Rumah
B
kam kamar Dapur
ar
U S
Ruang Tamu
kamar wc
V. FUNGSI KELUARGA
Nenek J mengetahui akan kelemahan yang dialaminya dan mengetahui apa
penyakit yang sedang dialaminya. Biasanya saat sakit nenek J akan mengkonsumsi
obat herbal terlebih dahulu, jika tidak ada perubahan baru dibawa ke fasilitas
kesehatan. Keluarga nenek J masih belum mampu memodifikasi lingkungan yang
nyaman dan aman untuk kesehatan, terlihat dari ruang tamu yang banyak berserakan
kain-kain di atas kursi dan lantai yang kotor, di ruangan belakang terdapat satu
ruangan yang disana ada dapur, sumur, kamar mandi, jamban, dan gudang yang tidak
ada pembatas yang jelas, banyak kayu-kayu berserakan di dekat dapur, kain
bergantungan, dan pencahayaan yang kurang. Nenek J pernah terjatuh di rumahnya,
nenek J jarang mengontrol kesehatannya ke fasilitas kesehatan.
FORM PENGKAJIAN
2. Eliminasi
a. Berkemih
Frekuensi : klien berkemih lebih kurang 4-6x/hari
Warna : jernih kekuningan
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada
b. Defekasi
Frekuensi : 1-3x/hari
Warna : kuning kecoklatan
Waktu : sering pada pagi hari
Bau : bau khas feses
Konsistensi : lembek
Keluhan yang berhubungan dengan defekasi : tidak ada
Pengalaman makan laksatif : tidak ada
3. Higiene Personal
a. Mandi
* Frekuensi : * Pakai Sabun (Ya / Tidak) :
Klien mandi 2x1 hari pagi dan Klien mandi menggunakan sabun
sore batang
b. Higiene Oral
* Frekuensi : * Waktu :
Klien menggosok gigi Klien menggosok gigi pada saat
sebanyak 3x1 hari mandi pagi, mandi sore, dan
menjelang tidur
c. Cuci Rambut
* Frekuensi : * Pakai Shampo (Ya / Tidak) :
3x1 minggu Klien menggunakan shampo
d. Gunting kuku
* Frekuensi : klien guntung
kuku 1x/minggu
G. PEMERIKSAAN FISIK
1 Keadaan Umum (TTV) : 7. Leher
. Compos Mentis (GCS 15) Tidak ada nyeri telan, tidak ada
TD : 140/90 mmHg pembesaran kelenjer getah bening
N : menitx/menit dan thyroid.
RR : 20x/menit
S : 36,8 C
2 Rambut 8. Dada
. Beruban, lurus, dan tidak I : simetris kiri dan kanan
berketombe. P : fremitus kiri dan kanan
P : sonor
A : tidak ada suara tambahan
3 Mata 9. Abdomen
. Konjungtiva non anemi, sklera tidak I : iktus cordis tidak terlihat
ikterik, penglihatan mulai kabur saat P : nyeri tekan
ini menggunakan kaca mata P : pekak
A : bising usus normal
Analisis hasil :
Poin : 13 – 17 : Mandiri Poin : 0 – 12 : Ketergantungan
J. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Jawaban Pedoma
Ya Tidak
No Pertanyaan n
jawaban
1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan tidak
(tidak)
anda?
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan tidak
(ya)
dan minat atau kesenangan anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? tidak (tidak)
4. Apakah anda sering merasa bosan? tidak (ya)
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap ya
(tidak)
saat?
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan tidak
(ya)
terjadi pada anda?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebahagian ya
(ya)
besar hidup anda?
8. apakah anda sering merasa tidak berdaya? tidak (ya)
9. Apakah anda lebih senang tinggal dirumah, tidak
daripada keluar dan mengerjakan sesuatu yang (ya)
baru?
10 Apakah anda merasa bahwa anda lebih banyak tidak
. mempunyai masalah dengan ingatan anda (ya)
dibandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda berfikir bahwa hidup anda sekarang Tidak
(tidak)
. ini lebih menyenangkan ?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti Tidak
(ya)
. perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? ya
(tidak)
.
14 Apakah anda berfikir, bahwa kondisi anda saat ini tidak
(ya)
. tidak ada harapan?
15 Apakah anda berfikir bahwa orang lain lebih baik Tidak
(ya)
. keadannya daripada anda?
Total jawaban “Ya”
DO :
1. Kaki nenek J tampak lemah
dan nenek J berjalan
membungkuk
2. Rumah nenek J berantakan
dan barang-barang tidak
tertata rapi
3. Nenek J berjalan berpegangan
di dinding dan di dalam
rumah banyak lubang-lubang
dan kayu
DO:
1. Cucu jarang berada di
rumah dan memperhatikan
nenek J
2. Rumah berantakan dan
barang tidak tersusun rapi
DS: Perilaku kesehatan Ketidakmampuan keluarga
1. Keluarga tidak mengetahui cenderung beresiko dalam merawat lansia yang
bagaimana pola hidup yang sehat mengalami hipertensi
untuk mengatasi masalah
kesehatannya yaitu penderita
hipertensi
2. Keluarga dan nenek mengatakan
jarang mengkonsumsi buah dan sayur
DO:
1. Nenek J sering mengkonsumsi
gorengan dan gulai
2. keluarga tidak bisa merawat nenek
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko jatuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi
lingkungan yang aman bagi lansia
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah yang ada pada lansia
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat lansia yang mengalami hipertensi
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi
( SLKI ) ( SIKI )
1. Resiko jatuh Setelah dilakukan Pencegahan jatuh
a. Observasi
tindakan keperawatan
- Identifikasi
selama 3x24 jam factor risiko
jatuh
diharapkan tingkat jatuh
- Identifikasi
menurun dengan kriteria risiko jatuh
hasil : setidaknya
sekali setiap
1. Jatuh dari tempat shift atau
tidur menurun sesuai dengan
kebijakan
2. Jatuh saat berdiri institusi
menurun - Identifikasi
factor
3. Jatuh saat duduk lingkungan
menurun yang
meningkatkan
4. Jatuh saat risiko jatuh
berjalan menurun - Hitung risiko
jatuh dengan
5. Jatuh saat menggunakan
dipindahkan skala
- Monitor
menurun kemampuan
Jatuh saat dikamar mandi berpindah dari
tempat tidur ke
menurun kursi roda dan
sebaliknya
b. Terapeutik
- Orientasikan
ruangan pada
pasien dan
keluarga
- Pastikan roda
tempat tidur
dan kursi roda
selalu dalam
kondisi
terkunci
- Pasang
handrall tempat
tidur
- Atur tempat
tidur mekanis
posisi terendah
- Tempatkan
pasien berisiko
tinggi jatuh
dekat dengan
pantauan
perawat dari
nurse station
- Gunakan alat
bantu berjalan
(mis. kursi
roda,walker)
c. Edukasi
- Anjurkan
memanggil
perawat jika
membutuhkan
bantuan untuk
berpindah
- Anjurkan
menggunakan
alas kaki yang
tidak licin
- Anjurkan
berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan
tubuh
Pelibatan Keluarga
1. Observasi
a. Identifikasi
kesiapan keluarga
untuk terlibat
dalam perawatan
2. Terapeutik
a. Ciptakan
hubungan
terapeutik pasien
dengan keluarga
dalam perawatan
b. Diskusikan cara
perawatan di
rumah (mis.
Kelompok,
perawatan di
rumah, atau rumah
singgah)
c. Motivasi keluarga
mengembangkan
aspek positif
rencana perawatan
d. Fasilitasi keluarga
membuat
keputusan
3. Edukasi
a. Jelaskan kondisi
pasien kepada
keluarga
b. Informasikan
tingkat
ketergantungan
pasien kepada
keluarga
c. Informasikan
harapan pasien
kepada keluarga
d. Anjurkan keluarga
bersikap asertif
dalam perawatan
e. Anjurkan keluarga
terlibat dalam
perawatan
3. Perilaku kesehatan Setelah dilakukan asuhan Kontrol Perilaku
cenderung beresiko keperawatan selama Positif
3x24 jam, diharapkan 1. Observasi
perilaku kesehatan a. Identifikasi
membaik. kemampuan
5) Penerimaan terhadap mental dan
perubahan status kognitif untuk
kesehatan meningkat membuat kontrak
dengan skala 5 b. Identifikasi cara
6) Kemampuan dan sumber daya
melakukan tindakan terbaik untuk
pencegahan masalah mencapai tujuan
kesehatan meningkat c. Identifikasi
dengan skala 5 hambatan dalam
7) Kemampuan menerapkan
peningkatan perilaku positif
kesehatan meningkat d. Monitor
dengan skala 5 pelaksanaan
8) Pencapaian perilaku
pengendalian ketidaksesuaian
kesehatan meningkat dan kurang
dengan skala 5 komitmen untuk
memenuhi kontrak
2. Terapeutik
a. Ciptakan
lingkungan yang
terbuka untuk
membuat kontrak
perilaku
b. Fasilitasi
pembuatan kontrak
tertulis
c. Diskusikan
perilaku kesehatan
yang ingin diubah
d. Diskusikan tujuan
positif jangka
pendek dan jangka
panjang yang
realistis dan dapat
dicapai
e. Diskusikan
pengembangan
rencana perilaku
positif
f. Diskusikan cara
mengamati
perilaku
g. Diskusikan
penghargaan yang
diinginkan ketika
tujuan tercapai
h. Diskusikan
konsekuensi atau
sanksi tidak
memenuhi kontrak
i. Tetapkan batas
waktu yang
dibutuhkan untuk
pelaksanaan
tindakan yang
realistis
j. Pastikan kontrak
ditandatangani
oleh semua pihak
yang terlibat
k. Libatkan keluarga
dalam proses
kontrak
3. Edukasi
a. Anjurkan menuliskan
tujuan sendiri, jika
perlu
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Acierno, R., Hernandez, M. A., Amstadter, A. B., Resnick, H. S., Steve, K.,
Muzzy, W., & Kilpatrick, D. G. (2010). Prevalence and correlates of
emotional, physical, sexual, and financial abuse and potential neglect in
the United States: The National Elder Mistreatment Study. American
Journal of Public Health, 100(2), 292-297. http :// www. ncbi. nlm. nih.
go/ pmc/ articles/ PMC 28004623/