Anda di halaman 1dari 3

KONSEP KESEHATAN KOMUNITAS

1. Pengertian Komunitas
Komunitas merupakan sekumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain,
memiliki kepentingan yang sama di mana karakteristik yang dimiliki membentuk
dasar bagi sebuah rasa kesatuan dan kepemilikan (Allender, Rector, and Warner,
2014). stanhope & Lancaster (2020) menjelaskan bahwa komunitas atau masyarakat
adalah kumpulan orang yang hidup bersama dalam suatu daerah atau suatu lokasi,
membentuk budaya dan saling berinteraksi satu dengan lainnya, bersifat berkelanjutan
serta terikat oleh identitas bersama
Konsep komunitas diidentifikasi dengan tiga atribut yaitu : orang, tempat, dan
interaksi sosial atau karakteristik umum, kepentingan dan tujuan (Maurer & Smith,
2012).
Widagdo (2016) menjelaskan tiga komponen komunitas terdiri dari :
1) Manusia (people)
Program kesehatan disesuaikan dengan sasaran dan karakteristik
komunitas. Program kesehatan untuk komunitas lansia tentu berbeda dengan
komunitas ibu hamil.
2) Ruang dan waktu (space and time)
Waktu dan tempat yang tepat menjadi pertimbangan dalam
melaksanakan program kesehatan. Kebutuhan komunitas desa tentu tidak
sama dengan komunitas kota.
3) Tujuan (purpose)
Penyebab timbulnya masalah kesehatan pada komunitas buruh tentu
tidak sama dengan komunitas petani.

Pelayanan kesehatan pada tatanan komunitas berfokus pada promosi kesehatan


dan pencegahan penyakit pada populasi atau sekelompok orang tertentu. Fokus
pelayanan diharapkan berbasis bukti agar dapat meningkatkan efektivitas luaran.
Praktik berbasis populasi menurut (Minnesota Department of Health, 2003)
bercirikan hal sebagai berikut ;
a. Berfokus kepada seluruh populasi
b. Berdasarkan pengkajian terhadap status kesehatan populasi tersebut
c. Mempertimbangkan berbagai faktor penentu kesehatan yang luas
d. Menekankan seluruh level pencegahan
e. Melibatkan masyarakat, sistem, individu dan keluarga.

2. Issue / masalah kesehatan komunitas saat ini

3. Tingkat Pencegahan / Level Prevention


Leavell & Clark (1958) mengidentifikasi tiga level pencegahan dalam praktek
kesehatan, yaitu : pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier,
ke tiga level pencegahan digambarkan dalam bentuk segitiga, di mana level
pencegahan primer sebagai dasar.
Allender, Rector and Warner (2014) dan Nies and McEwen (2019) menjelaskan
secara rinci sebagai berikut :
1) Pencegahan primer ditujukan kepada individu/populasi sehat.
Pencegahan primer berkaitan dengan kegiatan yang diarahkan pada
pencegahan sebuah masalah sebelum masalah tersebut terjadi dengan
mengubah kerentanan atau mengurangi paparan pada individu yang rentan.
Pencegahan primer terdiri dari promosi kesehatan, edukasi kesehatan dan
perlindungan spesifik. Bentuk upaya promosi kesehatan antara lain: pola
makan seimbang, kegiatan berolahraga, pola tidur cukup dll. Sedangkan
perlindungan kesehatan antara lain: imunisasi, pemurnian air, dll.
2) Pencegahan sekunder ditujukan kepada individu/populasi berisiko.
Pencegahan sekunder berupa deteksi dini dan intervensi segera selama
periode awal patogenesis penyakit. Contoh pencegahan sekunder antara lain:
Mamografi, screening tekanan darah, Papsmear.
3) Pencegahan tersier ditujukan kepada populasi yang telah mengalami penyakit
atau cedera dan berfokus kpada pembatasan kecacatan serta rehabilitasi.
Hal ini bertujuan untuk mencegah masalah kesehatan menjadi semakin
buruk, untuk mengurangi efek dari penyakit, cidera dan mengembalikan
fungsi individu ke level optimal. Contoh pencegahan tersier antara lain:
Fisioterapi dan terapi okupasi pada pasien stroke dan cedera tulang,
mengajarkan pemakaian insulin dirumah pada pasien Diabetes melitus dan
keluarga.
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Pakpahan, Martina, dkk. 2020. Keperawatan Komunitas. Yayasan kita menulis

Anda mungkin juga menyukai