Anda di halaman 1dari 41

1

 Pelayanan keperawatan profesional yang


merupakan perpaduan antara konsep kesehatan
masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan
pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi.
 Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan
(promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di
semua tingkat pencegahan (levels of prevention).
 Menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan.

2
 Sintesa praktik kesehatan komunitas & praktik
keperawatan komunitas
 Bertujuan meningkatkan & memelihara kesh masy
serta peran serta masy dlm melakukan upaya preventif,
promotif, dan mempertahankan kesehatan.
 Memerlukan metode ilmiah ----- > Proses Keperawatan
Komunitas
 Pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja
komunitas.

3
 PROSES adalah suatu rangkaian kegiatan yang
berurutan yang terdiri dari komponenkomponen yang
saling terkait, berhubungan, dinamis dalam rangka
mencapai tujuan tertentu

 KEPERAWATAN adalah suatu bentuk pelayanan


profesional yg merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik
sehat maupun sakit yg mencakup seluruh proses
kehidupan.
4
 PROSES KEPERAWATAN adalah metode yang
sistematis untuk mengkaji respon manusia terhadap
masalah kesehatan dan membuat rencana
keperawatan yang bertujuan mengatasi masalah
tersebut (CV Allen, 1991)

 Proses Keperawatan Komunitas adalah


Metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah,
sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari
klien, keluarga serta kelompok atau masyarakat
melalui langkah-langkah: pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.

5
 Dalam penerapan proses keperawatan terjadi proses
alih peran dari tenaga keperawatan kepada klien
(sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan untuk
mencapai kemandirian sasaran dalam menyelesaikan
masalah kesehatan.

PERAN PERAWAT

PERAN KLIEN

6
 Perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan
kesehatan komunitas
 Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan
(continuity of care)
 Focus pelayanan pada upaya promotif dan preventif.
 Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan
komunitas kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, masyarakat) sehingga terjadi
kemandirian.
 Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan
masyarakat dalam upaya kemandirian klien.
 Memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan
lain dan masyarakat.

7
 Agar diperoleh asuhan keperawatan
komunitas yang bermutu, efektif dan
efisien sesuai dengan permasalahan
yang terjadi pada masyarakat.
 Agar pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas dapat dilakukan secara
sistematis, dinamis, berkelanjutan dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

8
 Memberi bantuan yang paripurna dan efektif
kepada semua orang yang memerlukan pelayanan
kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.
 Menjami semua bantuan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan klien.
 Melibatkan klien dalam perencanaan dan
pelaksanaan asuhan keperawatan.
 Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan
semua anggota tim kesehatan.
 Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
 Perawat kesehatan komunitas harus memiliki
ketrampilan dasar tentang epidemiologi penelitian,
pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan
interpersonal yang baik.

9
1. Individu, peran caregiver kepada
individu dg masalah kesh tertentu;
2. Keluarga, keluarga dg anggota keluarga
yg memp. masalah kesh. sesuai tugas
keluarga.
3. Komunitas, orientasi individu dan
keluarga sebagai suatu kesatuan dalam
komunitas.

10
 Memberikan pedoman yangsistematis dan ilmiah
bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan
dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
 Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
yang optimal sesuai dengan kebutuhannya.
 Memberikan asuhan keperawatan melalui
pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang
efektif dan efisien serta melibatkan peran serta
masyarakat.
 Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat
berkaitan dengan permasalahan atau kebutuhannya,
sehingga mendapat pelayanan yang cepat agar
memepercepat proses penyembuhan.

11
Komunitasdilihat sebagai klien
dipengaruhi:
1. Komunitas sebagai Klien
2. Penggunaan Proses Keperawatan sebagai
pendekatan

12
13
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi atau penilaian

Pengkajian
 Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu
proses tindakan untuk mengenal komunitas.
 Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang
berbenturan dengan masalah kesehatan dari
masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki
komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi
kesehatan.

14
 Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan
sosialisasi program perawatan kesehatan komunitas
serta program apa saja yang akan dikerjakan
bersama – sama dalam komunitas tersebut.
 Sasaran dari sosialisasi ini adalah tokoh masyarakat
baik formal maupun non formal, kader masyarakat,
serta perwakilan dari tiap elemen dimasyarakat
(PKK, karang taruna, dan lainnya).
 Pada tahap pengkajian ini terdapat beberapa
kegiatan yaitu mulai dari pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data, perumusan atau
penentuan masalah prioritas.

15
 Kumpulan individu/ keluarga di komunitas
merupakan “Core“ dari asuhan
keperawatan komunitas
 Demografi, populasi, nilai- nilai, keyakinan
dan riwayat individu termasuk riwayat
kesehatannya, serta dipengaruhi pula oleh
delapan sub sistem: fisik dan lingkungan
perumahan, pendidikan , keselamatan dan
transportasi, politik dan kebijakan
pemerintah, kesehatan dan pelayanan
sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.

16
 Semua aspek tersebut perlu dikaji melalui
pengamatan langsung ke masyarakat
dengan klien (Winshield survey) di mana
perawat komunitas melakukan pengamatan
dengan berkeliling wilayah dan
menggunakan semua panca indranya dalam
melakukan observasi, ditunjang pula
dengan data statistik wilayah dan hasil
wawancara dengan tokoh masyarakat dan
kader kesehatan.

17
SUMBER DATA
KOMPONEN
INDIVIDU KOMUNITAS
Semua indra Windshield survey
Observasi/ Otoskop
Inspeksi Optalmoskop
Stetoskop Windshield survey
Auskultasi
Termometer Status kesehatan, data
Tanda-tanda Tensimeter demografi, angka kelahiran,
Vital angka kematian
Sistem kardiovaskuler, Observasi sistem sosial
Review respirasi dll pendidikan, ekonomi,
Sistem Head to toe komunikasi, transportasi

Tes darah, sinar X, CT scan Data sensus, data survei,


kepustakaan,
Laboratoriu
pusatpenelitiankesehatanda
m nmasyarakat

18
1. Usia yang berisiko
2. Pendidikan
3. Jenis kelamin
4. Pekerjaan
5. Agama
6. Keyakinan
7. Nilai – nilai
8. Riwayat komunitas, yang dapat
merupakan stressor timbulnya
gangguan
19
1. Physical Environment : Perumahan yang dihuni
penduduk, apakah penerangan, sirkulasi, kepadatannya
merupakan stressor bagi penduduk
2. Education : (Status pendidikan, sarana pendidikan)
apakah dapat digunakan untuk peningkatan pengetahuan
3. Safety & Transportation : (Pelayanan perlindungan:
kebakaran, polisi, sanitasi; Transportasi : berupajalan dan
sarana angkutan ) di lingkungan tempat tinggal, apakah
tidak menimbulkan stress
4. Politics & Government : Politik dan kebijakan pemerintah
(tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan lain-lain) apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat
pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan
20
5. Health & Social Services : ( PKK, Karang taruna, panti , LKMD,
Posyandu dan lain-lain ) apakahtersedia untuk melakukan
deteksi dini pada gangguan / merawat /memantau apabila
gangguan sudah terjadi.
6. Communication : (Formal : koran, radio, TV ; informal : papan
pengumuman, poster dan sebagainya )apakah sarana
komunikasi dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk
meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan
kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet yang diberikan
kepada komunitas.
7. Economics : tingkat sosial ekonomi komunitas secara
keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum
Regional / individu/ bulan ) dibawah atau diatas sehingga upaya
pelayanan, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan
sesuai status ekonomi tersebut.
8. Recreation : apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka,
biayanya apakah terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini
hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress

21
a. Mengumpulkan data primer
b. Mengumpulkan data sekunder:
c. Membahas data yang terkumpul
• Mengumpulkan data primer
Wawancara Observasi
√ Masyarakat √ Norma
√ Tokoh masyarakat √ Nilai
√ Kader √ Keyakinan
√ Aparat kelurahan / desa √ Struktur kekuatan
√ Pemerintah Daerah setempat √ Proses penyelesaian masalah
√ Dinamika kelompok masyarakat
√ Pola komunikasi
√ Situasi/ kondisi lingk wilayah

Rembug desa dan atau survey mawas diri bersama masyarakat


Melakukan pengukuran langsung data kesehatan masyarakat

22
 Dilakukan dengan cara mencatat data dan informasi dari sumber
yang relevan untuk wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya.misalnya catatan kelahiran, kematian, cakupan
pelayanan.
 Membahas data yang terkumpul
 Kegiatan yang dilakukan yaitu Lokakarya mini atau pertemuan
khusus pada forum koordinasi.
 Melalui pembahasan ini dirumuskan masalah serta mencari
penyebabnya.
2. Analisa Data
 Tujuan :
- menetapkan kebutuhan komuniti
- Menetapkan kekuatan
- Mengidentifikasi pola respon kesehatan
- Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan
kesehatan
 Data dikelompokkan dan dianalisis stressor yg mengancam
masyarakat reaksi yg timbul pada masyarakat.
23
 Cara mengkategorikan data :
- Karakteristik demografi
- Karakteristik geografi
- Karakteristik sosial – ekonomi
- Pelayanan dan Sumber kesehatan
 Selanjutnya disusun diagnosis keperawatan
terdiri masalah kesehatan, karakteristik populasi,
karakteristik lingkungan.
 Dirumuskan dalam PES (???)
 Ex :
 Risiko gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh pada komunitas di RW 02 Kelurahan
Guntung Payung yang berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi.

24
 Assessing
 Diagnosing
 Planning
 Implementing
 Evaluating

25
26
P E S
Tingkat Karakteristik
Individu Individu

NANDA
Tingkat 5 tugas keluarga di
Keluarga bidang kesehatan Tanda /
Gejala / Data
Deskripsi masalah, Karakteristik
Tingkat respon/keadaan masyarakat
Komunitas (Ketidakmampuan
masy…)

27
ex. Diagnosa Keperawatan :

 Incomplete immunization status of children


at temple elementary
 Inadequate communication between
parents and school’s staff
 School health records at temple
elementary
 Potensial terjadi diare di RW 01

28
No Data Masalah Kesehatan
1 Hasil Angket : Aktual : ???
•@
•@
•@ Resiko : ???
•@
•@
•@
Hasil Wawancara : Possible/Potensial : ???
•@
•@
•@
Hasil Observasi :
•@
•@
•@

29
NO MK A B C D E F G KETERSEDIAAN SUMBER
H I J K L

A. Sesuai dg. peran CHN G. Kemudahan untuk diintervensi


B. Sesuai dg. prog. Pemerintah H. Tempat
C. Sesuai dg. Intervensi pendkes I. Dana
D. Risiko terjadi J. Waktu
E. Risiko parah K. Fasilitas
F. Minat masyarakat L. Petugas

30
HIRARKI
KOMUNITAS
Aktualisasi Aktualisasi
diri komunitas

Harga diri Kebanggaan


komunitas

Kasih sayang dan


Pendidikan
rasa memiliki
Partisipasi

Aman Keamanan,
perlindungan

Fisiologis Aktivitas yang


mendukung kehidupan

Perbandingan kebutuhan dasar individu dengan komunitas sebagai klien


(Higgs&Gustafson, 1995)
31
31
 Ancamankehidupan&kesehatan
 Sumberdayadandana yang tersedia
 Peransertaklien
 Prinsipilmiahdalampraktikkeperawatan
 Hirarkhi “Maslow’s” dan “Komunitas”

32
Tahapan pengembangan masyarakat:
1. Persiapan, penentuan prioritas daerah
2. Pengorganisasian, pembentukan
pokjakes.
3. Tahap diklat
4. Tahap kepemimpinan
5. Koordinasi intersektoral
6. Akhir, supervisi atau kunjungan
bertahap.
33
PERENCANAAN

 Menentukan prioritas
 Menentukan kriteria hasil
 Menentukan rencana tindakan
 Implementasi
 Dokumentasi

Perencanaan pada askep klien di komunitas :


empowerment, negotiation dan networking

34
Tanggung jawab melaksanakan kegiatan:
 Bantuan mengatasi masalah kurang
nutrisi, mempertahankan kondisi
seimbang, meningkatkan kesehatan
 Mendidik komunitas tentang perilaku
sehat untuk mencegah kurang gizi
 Advokat komunitas.

35
1. Pencegahan primer, pencegahan
sebelum sakit;
2. Pencegahan sekunder, dilakukan pada
saat terjadinya perubahan derajat
kesehatan;
3. Pencegahan tersier, menekankan
pengembalian individu pd tingkat
berfungsinya secara optimal.

36
Dilakukan dengan konsep evaluasi struktur, proses, hasil.

Fokus:
1. Relevansi antara kenyataan dengan target
2. Perkembangan/ kemajuan proses, kesesuaian dg perencanaan,
peran pelaksana, fasilitas dan jumlah peserta
3. Efisiensi biaya, bagaimana mencari sumber dana
4. Efisiensi kerja, apakah tujuan tercapai, apakah masyarakat puas.
5. Dampak, apakah terjadi perubahan status kesehatan. lama.

Proses Evaluasi
1. Menilai respon verbal dan nonverbal
2. Mencatat adanya kasus baru yg dirujuk ke RS

37
 PROSES EVALUASI :
 KOGNITIF
 AFEKTIF
 PSIKOMOTOR
 PERUBAHAN FUNGSI
 KEMANDIRIAN
 EMPOWERING, NETWORKING,
NEGOTIATION
 DATA YANG TERKUMPUL : TUJUAN DAN
PENCAPAIAN TUJUAN
38
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN (PRIORITAS) KONTAK
PUSKESMAS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
PASIEN  DETEKSI DINI (SASARAN PRIORITAS)

PENYULUHAN KESEHATAN
• POLIKLINIK
TINDAKAN KEPERAWATAN PUSKESMAS,
(DIRECT CARE) • PUSTU,
• PUSLING, POSYANDU,
KONSELING KEPERAWATAN • POS KES DESA

PENGOBATAN
(SESUAI KEWENANGAN)
RUJUKAN PASIEN/MASALAH KES
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
39
KUNJUNGAN RUMAH OLEH PERAWAT (HOME VISIT
/HOME CARE) TERENCANA PEMBINAAN KELUARGA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANGGOTA
KELUARGA LAIN  DETEKSI DINI
KASUS/MASALAH KONTAK SERUMAH KELUARGA
RAWAN KES
PENDIDIKAN/ PENYULUHAN KESEHATAN/
KEPERAWATAN TERENCANA DI KELUARGA PRIORITAS
TINDAKAN KEPERAWATAN (DIRECT CARE)
PENDERITA KELUARGA
PEMANTAUAN KETERATURAN PENGOBATAN D/ KASUS
PENGENDALIAN INFEKSI DI KELUARGA TLP
KONSELING KEPERAWATAN/KESEHATAN
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
40
Terima Kasih Atas Perhatiannya !!!!!

41

Anda mungkin juga menyukai