Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN PROGRAM GIZI

1. MASALAH GIZI KESMAS


Masalah Gizi : Gangguan kesehatan di
masyarakat yang diukur dengan indikator
kesehatan.
Data di Provinsi Bengkulu, jumlah balita yang
mengalami masalah gizi pada tahun 2005 :
a. Gizi buruk : 3,2% (409 balita)
b. Gizi kurang : 14,09% (1.804 balita)
c. Gizi lebih : 1,95% (250 balita)
Data Dinkes Provinsi Bengkulu tahun 2005,
ibu hamil yang mengalami anemia :
a. Anemia berat : 11,87% (178 ibu hamil)
b. Anemia ringan : 44,13% (662 ibu hamil)
Akibat kekurangan gizi akan menyebabkan
gangguan pada : pertumbuhan, produktivitas,
pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak
serta perilaku
TREND MASALAH GIZI BURUK DAN
KURANG PADA BALITA 1989 - 2005
40.0

35.0

30.0

25.0
%

20.0

15.0

10.0

5.0

0.0
1989 1992 1995 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2005

Kurang 31.2 28.3 20.0 19.0 18.3 17.1 19.8 19.3 19.2 18.9
Buruk 6.3 7.2 11.6 10.5 8.1 7.5 6.3 8.0 8.3 9.1
tahun Survei

Sumber: Susenas
Dampak KURANG GIZI

Penyebab Makan Penyakit Infeksi


langsung Tidak Seimbang

Sanitasi dan Air


Penyebab Tidak Cukup Pola Asuh Anak Bersih /Pelayanan
Tidak langsung Persediaan Pangan Tidak Memadai Kesehatan Dasar
Tidak Memadai

Kurang Pendidikan
, Pengetahuan dan Keterampilan

Pokok Masalah Kurang pemberdayaan wanita


di Masyarakat dan keluarga , kurang pemanfaatan
sumberdaya masyarakat

Pengangguran , inflasi , kurang pangan dan kemiskinan

Akar Masalah Krisis Ekonomi, Politik ,


( nasional ) dan Sosial
IMR, perkembangan Kurang makan,
mental terhambat, sering terkena
risiko penyakit kronis infeksi, pelayanan
pada usia dewasa kesehatan kurang,
pola asuh tidak
USIA LANJUT memadai
KURANG GIZI Proses
Tumbuh
Pertumbuhan
kembang
lambat, ASI
BBLR ekslusif kurang,
terhambat
MP-ASI tidak benar
Pelayanan
Kesehatan kurang
memadai BALITA KEP
Gizi janin
Konsumsi tidak
tidak baik
seimbang
Konsumsi
gizi tidak cukup,
pola asuh kurang
WUS KEK
REMAJA &
USIA SEKOLAH
BUMIL KEK GANGGUAN
(KENAIKAN BB Pelayanan PERTUMBUHAN
RENDAH) kesehatan tidak
memadai
Produktivitas
MMR fisik berkurang/rendah
Konsumsi Kurang
DAMPAK MASALAH GIZI

Gizi kurang & Gizi cukup & sehat


infeksi

Gangguan kecerdasan, Anak cerdas


gangguan mental dan produktif

MUTU SDM RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
Gizi, Kesehatan dan Kualitas SDM
Daya tahan rendah
Mudah sakit
Kematian Umur
Harapan
Daya tahan rendah Hidup
Absensi meningkat
Produktivitas rendah Pendapatan
Pendapatan rendah per kapita

Tumbuh kembang otak Tingkat


tidak optimal melek huruf
Gangguan kecerdasan
& mental
Potensi pendidikan
rendah
Periode Pertumbuhan Kritis
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak

Peningkatan Peningkatan Peningkatan


Untuk Mencapai Tinggi dan Berat
dengan cepat dengan cepat dengan cepat
badan optimal
jumlah sel ukuran sel ukuran sel
Membangun berat
Menentukan tinggi Menentukan berat badan potensial
badan potensial badan potensial

Vitamin, mineral
Enersi,
protein
Vitamin, mineral
Seluruh zat gizi secara
seimbang

80% sel otak manusia dibentuk pada saat janin sampai usia 2 tahun

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN


Sumber : Unicef, Mei 2004
PERENCANAAN GIZI
Merupakan komponen utama dari proses
perecanaan yang terdiri dari kesatuan
langkah yang terorganisir
Tujuannya agar didapat suatu pedoman
sebelum melakukan suatu program intervensi
Dalam PPG proses perencanaan dilakukan
dengan melakukan pengumpulan data dasar
untuk memberi input mengenai suatu
masalah yang diidentifikasi
2. PERENCANAAN PROGRAM
GIZI
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
PROGRAM GIZI (AUSTIN, 1981) :

Diagnosis permasalahan dan analisis situasi


Formulasi tujuan spesifik
Seleksi model intervensi
Pelaksanaan (implementasi)
Evaluasi
A. DIAGNOSIS PERMASALAHAN
& ANALISIS SITUASI
Siapa yang mengalami kurang gizi ?
Apa tipe kurang gizi ?
Berapa luas kasus kurang gizi itu ?
Dimana lokasi golongan sasaran ?
Apakah yang menyebabkan kasus gizi
kurang ?
B. FORMULASI TUJUAN
SPESIFIK
Apakah tujuan usaha perbaikan gizi
nasional & yang spesifik yang mengarah
langsung ke intervensi gizi ?
Apakah tujuan-tujuannya dapat diukur
secara kuantitatif ?
Berapa lamakah dampak program gizi
akan timbul ?
C. SELEKSI MODEL
INTERVENSI
Tipe intervensi manakah yang paling efektif dapat
memecahkan masalah ?
Bagaimana rencana intervensi disusun untuk kondisi
suatu daerah ?
Berapa biaya intervensi gizi ?
Bagaimana intervensi dapat saling menunjang
dengan intervensi lain ?
Dapatkah intervensi gizi yang spesifik menjadi bagian
dari kegiatan pembangunan ?
Dapatkah kebijakan program pembangunan
berorientasi terhadap perbaikan konsumsi makanan
golongan sasaran yang membutuhkan ?
D. PELAKSANAAN
Siapa lembaga, organisasi atau individu yang
bertanggung jawab terhadap intervensi ?
Bagaimana hubungan antar & inter organisasi
atau lembaga ?
Dalam bentuk & mekanisme apa alokasi
pembiayaan ?
Kapan waktu yang terbaik untuk pelaksanaan
intervensi ?
E. EVALUASI
Apakah keuntungan evaluasi ?
Untuk siapa ?
Apa kebutuhan spesifik pemakai ?
Sistem canggih apa untuk pengumpulan,
pengolahan dan analisis data ?
Sampai sejauh mana intervensi dapat berhasil
?
Apa pengaruhnya secara fisik & tingkah laku
golongan sasaran ?
Apa penyebab kegagalan ?
3. Monitoring Pertumbuhan
(SKDN)
Balok SKDN merupakan balok-balok yang
memberikan gambaran mengenai
keberhasilan kegiatan program di suatu
wilayah kerja
Arti dari SKDN
a. S : Jumlah semua BALITA yang berada di
suatu wilayah kerja
b. K : Jumlah semua BALITA yang terdaftar
dan telah mendapat KMS
c. D : Jumlah BALITA yang ditimbang
d. N : Jumlah BALITA yang naik berat
badannya

Balok SKDN dibuat diatas poster blanko yang


tersedia
Tinggi rendahnya balok disesuaikan ukuran yang
tersedia dan diberi warna seperti : S (merah), K
(kuning), D (hijau) dan N (biru)
Tujuan SKDN :
a. Semua BALITA yang ada diwilayah kerja terdaftar
dan mendapat KMS
b. Semua BALITA hadir untuk ditimbang dan naik
berat badannya sehingga S=K=D=N
INDIKATOR SKDN

K/S : 90%
D/S : 60%
N/D : 80%
D/O : 25%
M/O : 10%
BGM/D : 5%

Anda mungkin juga menyukai