5
Gizi Buruk Di Indonesia
PENYEBAB TIMBULNYA MASALAH GIZI
Dampak Kurang
Gizi
Penyebab Infeksi
Makanan Tidak Seimbang
Langsung
Kurang Pendidikan,
Pengetahuan, Ketrampilan
- (Pemberdayaan
Pokok
Wanita,Keluarga
Masalah
dan Masyarakat)
Krisis Ekonomi,
Politik dan
Akar Masalah Sosial
MASALAH GIZI DALAM SIKLUS Kurang makan,
IMR, perkembangan
HIDUP MANUSIA mental terhambat, sering terkena
risiko penyakit kronis infeksi, pelayanan
pada usia dewasa kesehatan kurang,
pola asuh tidak
USIA LANJUT memadai
KURANG GIZI Proses
Tumbuh
Pertumbuhan
kembang
lambat, ASI
terhambat
BBLR ekslusif kurang,
MP-ASI tidak benar
Pelayanan
Kesehatan kurang
memadai BALITA KEP
Gizi janin
Konsumsi tidak
tidak baik
seimbang
Konsumsi
gizi tidak cukup,
pola asuh kurang
WUS KEK
REMAJA &
USIA SEKOLAH
BUMIL KEK GANGGUAN
(KENAIKAN BB Pelayanan PERTUMBUHAN
RENDAH) kesehatan tidak
memadai
Produktivitas
MMR fisik berkurang/rendah
Konsumsi Kurang 12
DAMPAK MASALAH GIZI
BEBAN ASET
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
13
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MASALAH GIZI
Faktor Manusia/ Host (pejamu)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tubuh manusia:
1. genetis
2. umur
3. jenis kelamin
4. kelompok etnik
5. fisiologis
6. imunologik
7. kebiasaan seseorang
Faktor Sumber/ Agent (zat gizi kurang/lebih, penyakit)
Faktor Lingkungan/ Environment (fisik, biologis, ekonomi, bencana alam)
- Faktor yang berpengaruh terhadap ada tidaknya ‘agent’
- Faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan gizi ‘pejamu’
- Faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan ‘pejamu’
Lanjutan…
19
Strategi Perbaikan Gizi
1. Pencegahan dan penanggulangan masalah gizi dilaksanakan diseluruh
Kabupaten/Kota sesuai Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dengan memperhatikan basaran dan luasnya masalah.
2. Melaksanakan Revitalisasi Posyandu
mengembalikan fungsi Posyandu dan meningkatkan kembali
partisipasi masyarakat dan keluarga untuk :
- Memantau tumbuh kembang balita.
- Mengenali dan menanggulangi gangguan pertumbuhan pd.
Balita.
3. Melaksanakan Revitalisasi Puskesmas
meningkatkan kemampuan petugas dalam manajemen dan
pelaksanaan Tatalaksana Gizi Buruk.
20
5. Mewujudkan keluarga sadar gizi (KADARZI) melalui : promosi gizi,
advokasi dan sosialisasi tentang makanan sehat dan bergisi seimbang,
pola hidup bersih dan sehat.
6. Menggalang kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan swasta /
dunia usaha dan masyarakat dalam rangka mobilisasi sumberdaya untuk
meningkatkan daya beli keluarga.
menyediakan makanan sehat bergizi seimbang.
7. Mengaktifkan kembali Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi melalui
Revitalisasi SKPG
21
Pokok Kegiatan
1. Revitalisasi Posyandu :
• Advokasi dan Sosialisasi Revitalisasi Posyandu.
• Dialog interaktif (Talk Show) di Televisi Jawa Timur tentang :
”Revitaliasi Posyandu mendukung penanggulangan gizi buruk
di Jawa Timur”
• Pelatihan Pelatih Kader Posyandu
• Pelatihan ulang (penyegaran) kader Posyandu.
• Pembinaan dan pendampingan kader Posyandu.
• Penyediaan sarana : Dacin, KMS/Buku KIA, Panduan Posyandu,
Media KIE, Sarana Pencatatan.
• Penyediaan biaya operasional.
• Pemberdayaan ekonomi kader
penyediaan modal usaha bagi Kader Posyandu.
22
2. Intervensi Gizi dan Kesehatan
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa MP- ASI bagi anak 6-
23 bulan dan PMT pemulihan pada anak 24-59 bulan kepada balita
gizi kurang dari keluarga miskin.
- Pemberian makanan padat gizi (misal : Entrasol) dalam rangka
penanggulangan KLB Gizi Buruk.
- Pemberian suplementasi gizi : Kapsul
Vitamin A, Tablet Tambah Darah (TTD), dan Kapsul minyak
beryodium.
- Perawatan/pengobatan balita gizi buruk sesuai dengan ”Pedoman
Tatalaksana Gizi Buruk” yang ada.
23
3. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Plot BB di KMS
Ditimbang
Ke posyandu
Tumbuh
Naik
baik
25
TERIMAKASIH
Semoga Bermanfaat