Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Pelayanan Medis Dasar II

Dosen : Melania Asi, S.SiT, M.Kes

KELAINAN KULIT BERCAK(KORENG)

DISUSUN OLEH :
1. PIPO INDRAWATI KADIR
NIM. P00312018032

2. IRNAWATI
NIM.P00312018017

PRODI D-IV ALIH JENJANG KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES KENDARI
TAHUN 2018
KELAINAN KULIT BERCAK ( KORENGAN)

A. PELAYANAN MEDIS DASAR

Pelayanan Medik adalah pelayanan yang diberikan berupa upaya penyembuhan dan

pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya peningkatan

(promotif) dan pencegahan (preventif) yang dilaksanakan oleh Staf Medis Fungsional.

Pelayanan Medik ini bermutu bila dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan medik

yang telah ditetapkan.

Pelayanan Medis Dasar merupakan bagian yang ada dalam penanganan kesehatan

yang ada dalam ilmu klinik umum. Dalam medis dasar diberikan suatu pelayanan

kesehatan tiap individu dan penanganan langsung dipegang kendali oleh beberapa tim

medis/ dokter. Medis dasar juga dapat dikatakan sebagai pelayanan kesehatan yang

dilandas dasarkan oleh ilmu kedokteran yang ada dan penanganannya dilakukan oleh

orang awam, dalam artian bukan tenaga medis. Akan tetapi tenaga non medis yang

melakukan penanganan tentu saja telah memiliki sertifitat sebagai tenaga terlatih khusus.

Pada pelaku penolong pertama, merekalah penolong pertama yang tiba pada saat kejadian.

Pelaku penolong pertama memiliki kemampuan khusus dan terlatih dalam penangan medis

dasar. Dalam melakukan pertolongongan oertama tentu saja pelaku penolong pertama

telah memiliki tujaunnya masing-masing. Adapun tujuan dari pertolongan pertama

meliputi:

1. Menyelamatkan jiwa korban

2. Mencegah cacat

3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Saat melakukan pertolongan pertama tentu saja pelaku penolong membutuhkan suatu

alat atau peralatan medis yang digunakan sebagai sarana prasarana pertolongan. Peralatan
tersebut memiliki dua kategori yang pertam merupakan peralatan perlindungan diri dan

yang kedua merupakan perlatan untuk melakukan tugas. Demikian artikel yang

berjudul Medis Dasar Sebagai Pertolongan Pertama. Semoga artikel yang Kami sajikan

mampu memberikan wawasan tambahan.

B. KONSEP DASAR KELAINAN KULIT BERCAK ( KORENGAN )

1. Pengertian kelainan Kulit Bercak (Korengan)

Salah satu masalah kulit yang dialami oleh masyarakat adalah penyakit kulit

korengan. Korengan atau koreng merupakan luka pada permukaan kulit yang terjadi

karena sakit gatal-gatal, luka karena jatuh dan lain-lain tanpa perawatan dan pengobatan

yang baik. akan tetapi koreng bisa juga karena bawaan sejak kecil. Terkadang koreng lama

sudah sembuh, koreng baru yang mungkin saja karena sebab yang lain. Untuk itu tidak

perlu berkecil hati bagi penderita korengan karena korengan dapat di sembuhkan.

Koreng adalah luka bernanah dan membusuk. yang menjadi penyebab adalah karena

darah kotor, infeksi, tidak bisa menjaga kebersihan tubuh dengan baik, terkena sesuatu

yang menimbulkan luka atau bisa juga karena makan makanan tertentu, cara pengobatan

koreng dengan benar dan tepat akan bisa menyembuhkan koreng ini. Apabila cara

pengobatan koreng lambat akan menyebabkan koreng semakin melebarkan dan

menimbulkan rasa sakit yang lebih parah.

Gambar Korengan
Gejala dan tanda-tanda korengan :

1. Daging terlihat menonjol keluar

2. Luka terasa gatal, pedih, pegal dan panas

3. Terdapat cairan berwarna kemerahan-kemerahan dari luka

4. Luka menyebarkan bau busuk yang menyengat

5. Rasa Panas Dan Dingin yang berlebihan pada kulit yang terkena eksim

6. Akan tampak lepuhan-lepuhan kecil dan kulit bersisik yang keras pada permukaan
kulit, akan di sertai dengn pembengkakan.

2. Penyebab

Korengan ini disebabkan oleh adanya suatu bakteir atau kuman yang menginfeksi

kulit. Menurut medis korengan ini disebut dengan pioderma dimana bakteri yang bernama

Streptococcus beta hemolyticus atau Staphylococcus aureus menjadi penyebabnya.

Korengan ini juga memiliki jenis, yaitu pioderma primer dan pioderma sekunder.

 Pioderma primer merupakan suatu inflamasi kulit yang normal dan disebabkan oleh 1

jenis mikro organisme.

 Pioderma sekunder adalah infeksi kulit dimana sebelumnya infeksi sudah ada

Beberapa hal yang dapat menimbulkan korengan, diantaranya.

 Faktor kebersihan, lingkungan sekitar memiliki kebersihan yang kurang sehingga

dapat menimbulkan masalah pada kulit.

 Daya tahan tubuh menurun, ini disebabkan oleh berbagai kondisi termasuk oleh

penyakit.

 Penyebaran penyakit lain yang telah ada sebelumnya di kulit.


3. Patofisiologi

Patofisiologis kelainan penyakit kulit (koreng) Bermula dari Rasa gatal


dengan lesi awal berupa makula eritematosa berukuran 1-2 mm, kemudian berubah
menjadi bula atau vesikel.Pada Impetigo contagiosa Awalnya berupa warna
kemerahan pada kulit (makula) atau papul (penonjolan padat dengan diameter
<0,5cm) yang berukuran 2-5 mm.
Lesi papul segera menjadi vesikel atau pustul (papula yang berwarna
keruh/mengandung nanah/pus) yang mudah pecah dan menjadi papul dengan
keropeng/koreng berwarna kunig madu dan lengket yang berukuran <2cm dengan
kemerahan minimal atau tidak ada kemerahan disekelilingnya, sekret seropurulen
kuning kecoklatan yang kemudian mengering membentuk krusta yang berlapis-lapis.
Krusta mudah dilepaskan, di bawah krusta terdapat daerah erosif yang mengeluarkan
sekret, sehingga krusta akan kembali menebal. Sering krusta menyebar ke perifer dan
menyembuh di bagian tengah. Kemudian pada Bullous impetigo bula yang timbul
secara tiba tiba pada kulit yang sehat dari plak (penonjolan datar di atas permukaan
kulit) merah, berdiameter 1-5cm, pada daerah dalam dari alat gerak (daerah
ekstensor), bervariasi dari miliar sampai lentikular dengan dinding yang tebal, dapat
bertahan selama 2 sampai 3 hari. Bila pecah, dapat menimbulkan krusta yang
berwarna coklat, datar dan tipis. kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris
sehingga kulit tampak merah disertai bintik-bintik perdarahan. ditemukan pada
dermatitis kontak dan ektima. Terjadi karena adanya lesi yang gatal sehingga di garuk
dan dapat menyebabkan perdarahan.

4. Penangananya

Penyakit kulit gatal tebal hitam (korengan) merupakan ciri dari penyakit Gatal

Eksim yang sudah menahun dan lama tidak di sembuhkan, Penyakit Eksim atau

Korengan adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak

meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling

sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim / korengan yang paling sering

dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik.


Koreng yang ringan biasanya tidak akan menimbulkan rasa sakit yang parah tetapi juga
ada jenis koreng yang menimbulkan rasa sakit yang parah. Bisa cek kesehatan atau
mengobati koreng dirumah sakit khususnya pada dokter spesialis kulit sehinggah langkah
penyembuhan koreng (krusta) tepat dan cepat adapun cara untuk mengatasi koreng
(krusta) ringan dirumah dan juga bisa dicoba, perwatan koreng yang baik agar proses
penyembuhan lebih cepat antara lain :
1. Menjaga kebersihan koreng, cara menyembuhkan koreng yang mudah dan cepat yaitu
dengan menjaga kebersihan koreng, koreng bisa ditempeli oleh debu, dan juga
kotoran, bakteri juga akan masuk ketika kondisi koreng yang kotor sehingg proses
penyembuhan korengnya akan semakin lama. Oleh karena itu cara menyembuhkan
koreng yang baik yaitu dengan menjaga kebersihan koreng dengan menggunakan
kapas dan air hangat apabila sakit sebaiknya secara perlahan-lahan saja.
Membersihkan koreng juga bisa dengfan menggunakan cairan alkohol agar lebih
cepat kering dan juga akan steril.
2. Biarkan koreng terbuka, koreng akan lama sembuhnya apabila ditutup terus menerus karena
hanya sedikit udara yang masuk sehingga koreng akan selalu dalam keadaan lembab. Maka
dari itu cara menyembuhkan koreng sebaiknya dengan tidak menutup koreng. Menutup
koreng sebaiknya ketika keluar rumah agar debu tidak menempel tetapi ketika didalam
ruangan atau dirumah sebaiknya dibiarkan saja.
3. Mengoleskan salep, cara menyembuhkan koreng yaitu dengan menggunakan salep untuk
dioleskan pada koreng salep akan membantu menyembuhkan koreng, salep alami bisa
digunakan yang terbuat dari sarang burung walet atau menggunakan lidah buaya sehingga
akan menyembuhkan luka dengan cepat.
4. Makan makanan mengandung vitamin E. Konsumsi vitamin E. merupakan salah satu cara
menyembuhkan koreng bisa dengan mengkonsumsi vitamin lebih banyak agar
mengembalikan kondisi kulit minyak zaitun dan buah alvokad bisa dikonsumsi.
5. Agar koreng cepat sembuh, kering dan membaik maka cara untuk mengatasi koreng dengan
menghindari garuk kulit apabila koreng digaruk maka bisa berdarah dan bernanah kembali
sehingga membutuhkan waktu lama lagi untuk sembuh
6. Proses penyembuhan koreng sebenarnya tidak perlu cara khusus, tetapi perlu diperhatikan
juga untuk koreng yang terbentuk karna alergi sebaiknya menghindari hal-hal yang memicu
alerghan atau kambuhnya alergi lagi.

5. HE (Health Edukasi )

Beberapa hal yang harus di lakukan dalam menangani korengan adalah:


 Menjaga kebersihan dan Jaga kelembapan kulit.
 Hindari menggaruk bagian yang gatal agar tidak terjadi infeksi sekunder
 Hindari mengkonsumsi atau berkontal dengan unsur yang membuat kulit anda
semakin gatal
 Kelola stress
 Kompres bagian yang gatal dengan kompre dingin
 Hindari Larutan deterjen
 Jaga kulit dari keringat yang berlebih.

C. PENGELOLAAN OBAT SEDERHANA

Pengelolaan obat adalah rangkaian kegiatan puskesmas yang menyangkut aspek


perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengawasan obat.
Tujuan pengelolaan obat di puskesmas adalah terlaksananya optimalisasi penggunaan
obat melalui peningkatan efektifitas dan efesiensi pengelolaan obat dan penggunaan obat
secara tepat dan rasional.
1. Perencanaan Kebutuhan Obat
Perencanaan kebutuhan obat adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan
menentukan jumlah dan jenis obat dalam rangka pengadaan. Tujuan perencanaan
kebutuhan obat adalah untuk mendapatkan :
 Jenis dan jumlah obat yang tepat sesuai kebutuhan
 Menghindari terjadinya kekosongan obat
 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
 Meningkatkan efesiensi penggunaan obat
Perencanaan obat di puskesmas dilakukan setiap triwulan agar memudahkan petugas
kesehatan dalam menganalisa obat yang masih banyak dan sedikit. Kegiatan pokok
dalam perencanaan kebutuhan obat adalah sebagai berikut :
a. Seleksi atau perkiraan kebutuhan terdiri dari :
1. Memilih jenis obat yang dibutuhkan
Jenis obat yang dibutuhkan disusun berdasarkan usulan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan mengacu kepada Kepres No. 80 tahun 2003 tentang
Pedoman pengadaan barang dan jasa Pemerintah dan Kep. Menkes RI No.
676/Menkes/SK/V/2005 tentang pedoman umum pengadaan obat esensial
pelayanan kesehatan dasar (Depkes RI, 2005).
Kriteria pemilihan obat idealnya dilakukan setelah mengetahui gambaran pola
penyakit diwilayah kerja masing-masing dan karakteristik pasien yang dilayani.
Selanjutnya informasi yang perlu diperhatikan dalam memilih obat antara lain : 1)
obat atau daftar obat yang tersedia, 2) masalah logistik, 3) harga obat, 4) pola
penggunaan obat.
Proses memilih jenis obat, ada yang dilakukan oleh petugas, ada yang
dilakukan oleh suatu komite yang khusus dibentuk untuk melaksanakan pemilihan
obat.
2. Menentukan jumlah obat yang dibutuhkan
Menentukan jumlah obat yang diperlukan data dan informasi lengkap, akurat
dan dapat dipercaya. Metode untuk penyusunan perkiraan kebutuhan obat ditiap
unit pelayanan kesehatan lazimnya menggunakan metode konsumsi dan metode
epidemiologi.
a) Metode Konsumsi

Metode konsumsi yaitu metode perencanaan yang didasarkan atas analisa


data konsumsi perbekalan farmasi pada tahun sebelumnya. Langkah
pelaksanaan metode ini adalah :

I. pengumpulan dan pengolahan data, yang diabil dari pencatatan dan


pelaporan informasi baik kartu stok, buku penerimaan dan pengeluaran
serta catatan harian penggunaan obat maupun sumber data obat
kadaluarsa, hilang penerimaan dan pengeluaran obat selama satu tahun
dan lead time (jangka waktu tunggu)
II. Analisa data untuk informasi dan evaluasi yaitu untuk melihat lebih
mendalam pola penggunaan perbekalan farmasi yang dapat dilakukan
dengan menganalisa data konsumsi tahun sebelumnya. Hasil analisa
inilah yang dapat digunakan sebagai panduan perencaan perbekalan
obat tahun berikutnya.
III. Perhitungan perkiraan kebutuhan obat yaitu :
 Pemakaian nyata pertahun, jumah obat yang dikeluarkan dengan
kecukupan untuk jangka waktu 1 tahun
 Pemakaian rata-rata perbulan ; jumlah obat dikeluarkan dengan
kecukupan untuk jangka waktu 1 bulan.
 Kekurangan jumlah obat ; jumlah obat sesungguhnya dibutuhkan
selama satu tahun.
 Menghitung obat yang akan datang.
Kelebihan metode konsumsi adalah metode yang paling mudah, tidak
memerlukan data epidemiologi maupun standar pengobatan, bila data konsumsi
lengkap dan kebutuhan dan kebutuhan relatif konstan maka kemungkinan
kekurangan dan obat sangat kecil.
Kekurangan metode konsumsi adalah data obat dan data jumlah kunjungan
pasien yang dapat diandalkan mungkin sulit diperoleh, tidak dapat dijadikan
dasar dalam mengkaji penggunaan obat dan tidak dapat diandalkan jika terjadi
kekurangan stok obat lebih dari 3 bulan, obat yang berlebih atau adanya
kehilangan (Depkes RI, 2009).

b) Metode Epidemiologi
Metode epidemiologi yaitu metode perencanaan berdasarkan pada data
kunjungan, frekuensi penyakit dan standar pengobatan yang ada langkah-
langkah pelaksanaan metode ini adalah sebagai berikut :
I. Pengumpulan dan pengolahan data yaitu menentukan jumlah penduduk
yang akan dilayani, menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan
frekuensi penyakit.
II. Menyediakan pedoman standar pengobatan yang digunakan untuk
perencanaan
III. Menghitung perkiraan kebutuhan perbekalan obat
IV. Penyesuaian dengan alokasi dana yang tersedia.
Kelebihan metode epidemiologi adalah perkiraan kebutuhan obat yang
mendekati kebenaran, dapat digunakan pada program-program yang baru,
standar pengobatan dapat mendukung usaha perbaikan pola penggunaan
obat.
Kekurangan metode epidemiologi adalah membutuhkan waktu dan
tenaga yang terampil, data penyakit sulit diperoleh secara pasti dan
kemungkinan terdapat penyakit yang termasuk dalam daftar tidak melapor,
memerlukan sistem pencatatan dan pelaporan dan variasi obat terlalu luas.

2. Pengadaan Obat
Pengadaan obat adalah suatu proses untuk pengadaan obat yang dibutuhkan di unit
pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang
tepat dengan mutu yang tinggi dan dapat diperoleh pada jangka waktu yang tepat.
Pengadaan adalah suatu siklus yang memerlukan langkah-langkah yaitu :
 Memilih metode pengadaan obat
 Memilih pemasok dan dokumen kontrak
 Pemantauan status pesanan
 Penerimaan dan pemeriksaan obat
3. Penyimpanan Obat
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengaman dengan cara menempatkan
obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman. Tujuan penyimpanan obat-
obatan adalah untuk:
a) Memelihara mutu obat dengan memperhatikan :
1) Penataan ruang gudang
2) Ruangan kering (tidak lembab)
3) Ada ventilasi
4) Lantai dari legel atau semen dan apabila tidak ada lemari atau rak untuk
obat atau tempat obat tidak cukup maka obat diletakkan dilantai yang diberi
alas papan.
5) Pemindahan harus hati-hati
6) Golongan antibiotic harus dalam wadah tertutup dan terhidar dari cahaya
matahari
7) Vaksin dan serum dalam wadah tertutup terhindar cahaya matahari dan
disimpan dalam lemari es.
b) Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
1) Mempunyai ruang khusus atau gudang obat dan pelayanan obat
2) Mempunyai pintu yang lengkap dengan kunci
3) Khusus untuk narkotika
c) Memudahkan pencarian dan pengawasan
1) Pengaturan obat dikelompokkan bentuk sediaan, disusun menurut abjad
dengan nama generic.
2) Penyusunan obat dengan memperhatikan kadaluarsa atau cara
penyusunan First in First out (FIFO) (Dep Kes RI, 2009).

4. Pendistribusian Obat
Distribusi obat adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka pengeluaran dan
peneriamaan obat-obatan yang bermutu dari gudang obat secara merata dan teratur dan
dapat diperoleh pada saat dibutuhkan. Tujuannya adalah terjaminnya mutu dan
keabsahan obat serta ketepatan, kerasionalan dan efisiensi penggunaan obat. Faktor
yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian adalah ketepatan, kecepatan, keamanan,
sarana fasilitas. Puskesmas mendistribusikan kebutuhan obat untuk Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling dan unit-unit pelayanan kesehatan lainnya (Dep Kes RI,
2009).
Pendistribusian obat berguna untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan
kesehatan antara lain:
 Sub unit pelayanan lingkungan puskesmas seperti kamar obat, laboratorium
 Puskesmas Pembantu
 Puskesmas Keliling
 Posyandu.
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara: (1) Gudang obat menyerahkan obat
dan diterima di unit pelayanan, (2) Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir
LPLPO (Dep Kes RI, 2004).

5. Pengawasan Obat
Pengawasan merupakan fungsi terakhir dari manajemen yang berkaitan erat dengan
fungsi perencanaan, melalui pengawasan standar keberhasilan program yang
dituangkan dalam bentuk, target, prosedur kerja dan sebagainya harus selalu
dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai (Hasibuan, 2003). Sedangkan
pengawasan obat adalah untuk menjamin keadaan obat yang ada, baik pencatatan dan
pelaporannya dari dank e unit-unit yang ada.
Adapun tujuan pengawasan adalah untuk menjamin agar kebijaksanaan organisasi
yang telah ditetepkan dapat terlaksana dengan baik.
Langkah-langkah pengawasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a) Pengawasan langsung dilakukan berdasarkan pertimbangan dan laporan yang
diterima, yang berisi masalah-masalah untuk mengamati perkembangan rencana
sebelum untuk menguji kebenaran laporan.
b) Pengawasan tidak langsung dilaksanakan berdasarkan pemeriksaan laporan
tentang perkembangan pelaksanaan rencana.
6. Pelayanan dan Pencatatan Obat
a. Sasaran pokok pencatatan obat di puskesmas :
1) Terlaksananya tertib administrasi dan pengelolaan obat
2) Tersedianya data yang akurat dan tepat waktu
3) Tersedianya data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian oleh unit yang
lebih tinggi
b. Macam – macam format pencatatan dan pelaporan obat di puskesmas dan sub
unit pelayanan kesehatan :
1) Kartu stock obat
2) Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat ( LPLPO )
3) Buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat
4) Buku catatan harian penerimaan resep
5) Laporan obat rusak / Daluarsa
6) Surat pernyataan obat hilang (Anonim, 2011).
ROOL PLAY

Pada suatu ketika ada seorang pasien berkunjung ke bidan:

Pasien : Assalam Alaikum Wr. Wb.

Bidan : Walaikum salam, silahkan masuk bu!

Pasien : Iya Terima kasih ( sambil Duduk)

Bidan : Ada yang bisa saya bantu Bu

Pasien : iya bu bidan... saya mengalami kelainan pada kulit saya, gatal-gatal, ada
seperti luka, kemudian terkelupas

Bidan : sudah berapa lama ibu mengalami penyakit seperti ini ??

Pasien : Sudah hampir 2 minggu bidan, awalnya gatal-gatal biasa makin lama makin
melebar

Bidan : selama hampir 2 minggu itu ibu sudah pernah minum obat?

Pasien : belum pernah bu bidan

Bidan : sepertinya ibu mengalami korengan dan penyakit ini di sebabkan bakteri atau
kuman, hal ini berkaitan dengan tentag kebersihan.

Pasien : jadi saya harus bagaimana ini bidan?

Bidan : Nanti saya kasih obat, ada obat yang diminum dan ada obat yang di oleskan
pada daerah yang terkena korengan.

Grisefolvin, Ctm, Dexametason, dan salep betametason

Pasien : selain minum obat hal apa yang harus saya lakukan

Bidan : hal-hal yang ibu lakukan antara lain:

 Menjaga kebersihan dan Jaga kelembapan kulit.


 Hindari menggaruk bagian yang gatal agar tidak terjadi infeksi sekunder
 Hindari mengkonsumsi atau berkontal dengan unsur yang membuat kulit anda
semakin gatal
 Kelola stress dan Kompres bagian yang gatal dengan kompre dingin
 Hindari Larutan deterjen
 Jaga kulit dari keringat yang berlebih.

Pasien : terima kasih ( sambil jabat tangan).


Daftar Pustaka

Nursalam.2008.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Jakarta : Salemba


Medika.

Audrey.K Mcfarland dkk.2005. Diagnosa keperawatan. Jakarta : EGC

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/kelainan-dan-penyakit-pada-kulit.html

http : // eny ratna ambarwati.blogspot.com/2010/02/pemeriksaan diagnostic : html

http: // Riswanto. Blogspot. Com/2010/02/pengumpulan specimen-darah-urine-sputum-


feses.html

https://id.scribd.com/doc/226093708/Pengelolaan-Obat-Sederhana-Oleh-Bidan

Anda mungkin juga menyukai