Anda di halaman 1dari 104

Alif Aditya Farandila Saedi

405180150
Tahap tumbuh kembang remaja
 Undang-Undang No. 4 tahun 1979 mengenai
kesejahteraan anak mengatakan remaja adalah individu
yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum
menikah.
 Pertumbuhan remaja merupakan pertumbuhan yang
paling pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi
ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga
mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ
seksual atau "pubertas“
 Perkembangan merupakan suatu proses seorang
individu dalam aspek ketrampilan dan fungsi yang
kompleks.
Masa remaja atau masa adolensi adalah suatu fase
perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang
individu. Masa remaja merupakan periode transisi dari
masa anak ke dewasa yang ditandai dengan
percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan
sosial.

Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Buku Ajari 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia
1. Masa remaja awal:

periode dimana masa anak telah lewat dan pubertas dimulai


(perempuan: antara umur 10-13 tahun;laki-laki: antara umur 10,5-15
tahun).
2. Masa remaja menengah:
masa perubahan dan pertumbuhan yang paling dramatis (umur
kronologisnya sangat bervariasi, perempuan: umur 11-14 tahun; laki-
laki: umur 12-15,5 tahun).
3. Masa remaja akhir:
tahap terakhir dari perkembangan pubertas sebelum masa dewasa
(umur kronologisnya sangat bervariasi, perempuan: umur 13-17 tahun;
laki-laki: umur 14-16 tahun).
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Buku Ajari 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia
Pria Wanita
Kecepatan Berat dan tinggi badan lebih Berat dan tinggi badan lebih
Pertumbuhan besar pada usia 13-15 tahun besar pada usia 12 tahun
(Growth Tempo)
Pertumbuhan Sebelum Growth spurt: Sebelum Growth spurt:
Tulang kecepatan ± 5 cm/tahun (3,5 – kecepatan ± 5,5 cm/tahun (4 –
6,5 cm/tahun) 7,5 cm/tahun)
Setelah growth spurt dimulai, 2 tahun setelah growth spurt
anak laki-laki mulai tumbuh dimulai, anak perempuan
cepat mencapai PHV > 9 mencapai PHV ± 8 cm/tahun (6
cm/tahun (7 – 12 cm/tahun) – 12 cm/tahun)

Pertumbuhan Puncak kecepatan pertumbuhan jantung terjadi bersamaan


Jantung, Paru- dengan PHV
paru dan Visera Paru-paru bertambah besar dan panjang selama pubertas.
Puncak kecepatan pertumbuhan diameter terjadi bersamaan
PHV, penambahan panjang terjadi 6 bulan kemudian
Pertumbuhan visera abdominal (hati, ginjal) mengalami
percepatan sejalan dengan pertumbuhan somatik pada
umumnya, tetapi jaringan limfe yang terdapat dalam limpa
mengalami regresi selama masa pubertas.
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Buku Ajari 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia
Pria Wanita
Pertumbuhan Otot skeletal tumbuh menjadi besar  penampilan fisik luar,
Otot terutama laki-laki
Otot tumbuh besar dan bertambah volume serat setelah itu baru
penambahan kekuatan karena androgen

Pertumbuhan Kehilangan lemak terutama Terjadi penambahan kontinu


Jaringan Lemak pada anggota gerak selama lemak selama masa pubertas
height spurt (lambat tertimbun) Anak perempuan menimbun
Lemak batang tubuh relatif lemak lebih cepat dan
cepat tertimbun ekstensif, terutama tubuh bag
bawah dan paha bagian
belakang.
Kecepatan Weight spurt bersamaan height Memasuki masa pubertas, telah
Tumbuh Berat spurt dan muscle spurt mencapai ± 60% berat dewasa
Badan Weight spurt mencapai puncak 3-6 bulan dari height spurt:
3-6 bulan setelah tinggi badan bertambah ± 2 kg/tahun
Memasuki weight spurt:
puncak pertumbuhan 8
kg/tahun
Percepatan muscle spurt
tertinggal
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Buku Ajari 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia 3-6 bulan dari
Rapor Kesehatanku Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SMP/MTS dan SMA/MK/MA
Rapor Kesehatanku Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SMP/MTS dan SMA/MK/MA
Rapor Kesehatanku Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SMP/MTS dan SMA/MK/MA
Rapor Kesehatanku Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SMP/MTS dan SMA/MK/MA
 Faktor genetic
 Penentuan kualitas & kuantitas pertumbuhan
 Faktor bawaan normal / patologis, jenis kelamin, suku bangsa, dll

 Faktor Lingkungan
 Secara garis besar terbagi
 Faktor lingkungan prenatal
 Faktor lingkungan perinatal
 Faktor lingkungan pascanatal
 Biologis = JK, Gizi, Perawatan kesehatan, kerentanan penyakit,
hormon, metabolism
 Fisik = Cuaca, musim, sanitasi
 Psikososial = Stimulasi, ganjaran/hukuman wajar,
Motivasi
 Keluarga & adat istiadat= Agama, saudara, pekerjaan, Pendidikan
keluarga, pola asuh
 Penentu tercapai tidaknya potensi genetic
 Biofisikopsikososial
 Model interaksi tumbuh kembang anak
UNICEF 1992 Jonsson 1992
MASA
Hormon
REMAJA AWAL
Remaja Putri Remaja Putra
Hormon - LH meningkat - LH meningkat
Gonadotropin scr pd akhir scr dramatis.
puberitas. - FSH meningkat
- FSH meningkat scr bertahap.
yang lebih dini
dibandingkan
LH.
Hormon - Peningkatan - LH dan FSH
Testosteron sekitar 11 – 33 menstimulasi
ng/dL. testis untuk
memproduksi
tertosteron.sehi
nnga
peninhkatannya
10 – 200 ng/dL.
Hormon - FSH di ovarium - Kadar estrone
Esterogen memproduksi dan estradiol
estradiol untuk lebih rendah
perkembangan dibandingkan
payudara. remaja putri.
Hormon Remaja Putri Remaja Putra
SHBG - 2x lipat dari - ½ dari jumlah
remaja putra. remaja putri,
akibatnya
testosteron
bebas dlm
plasma 2x lipat
pada
testosteron
remaja putri.
Prolaktin - Estrogen •Prolaktin
meningkatkan mencapai 5 – 7
prolaktin ng/dL.
mencapai 20
ng/dL
Growth Hormone - Hormon ini Hormon ini
mempengaruhi mempengaruhi
pertumbuhan
somatik dgn pertumbuhan
stimulasi somatik dgn
Somatomedin stimulasi
C oleh hati. Somatomedin C
oleh hati
MASA REMAJA
MENENGAH
Remaja putri Remaja pria
• Kadar FSH telar stabil • FSH terus meningkat.
pada waktu ini. • LH telah mencapai
• LH mulai meningkat. puncaknya yang tertinggi
• Terjadi peningkatan pada masa remaja awal.
sebesar 4x lipat pada • Kadar testosteron terus
kadar estradiol hingga meningkat pada masa ini.
mencapai kadar 30 • Kadar estrone dan
ng/dL. estradiol meningkat juga
• Kadar somatomedin-C tetapi sangat rendah.
mencapai puncak pada • Kadar somatomedin-C
masa ini. mencapai puncak pada
masa ini.
MASA REMAJA AKHIR
Remaja putri Remaja putra
• Kadar LH mencapai puncak • Kadar LH meningkat sedikit.
tertinggi.
• Kadar FSH meningkat
• Kadar FSH mendatar. tinggi.
• Peningkatan estradiol pada • Testosteron meningkat.
ramaja putri pada fase folikuler.
• Kadar testosteron meningkat • Hormon pertumbuhan
namun tidak setinggi remaja menurun pada akhir masa
putra. remaja, tetapi sekresi
jumlah sedikit pada saat
• Kadar prolaktin mencapai tidur.
kadara dewasa segera setelah
menarche. • Kadar Somatomedin-C
• Hormon pertumbuhan menurun setelah mencapai
menurun pada akhir masa puncak.
remaja, tetapi sekresi jumlah
sedikit pada saat tidur.
• Kadar Somatomedin-C
menurun setelah mencapai
puncak.
Hormon Perubahan hormonal
Gonadotropin • SekresiGnRH secara pulsatil: sekresi LH 
• Mengikuti siklus tidur
• Laki-laki: LH  drastis, FSH  bertahap
• Perempuan: LH  akhir pubertas, FSH  dini
Testoteron • Stimulasi LH & FSH  testis  testoteron
Estrogen • Stimulasi FSH: ovarium  estradiol  payudara bekembang
• Di perifer: estradiol  estron
• Ovarium & kel adrenal: androstenedione  estron
• Laki:-laki: lebih sedikit
SHBG • Pada laki-laki kadanya setengah pada perempuan  testoteron
lebih bebas pada laki-laki
Prolaktin • Estrogen  meningkatkan kadar prolaktin
• Penurunan PIF (pemblokan reseptor dopamin)
GH • Sekresi GHRH  sekresi GH 
• Mempengaruhi produksi somatomedin C
• Dipengaruhi status gizi
DHEA / • Produksi androgen adrenal   lemak pubertas >, adrenarke
DHEAS
Stadium Psikososial
(SMS)
Awal Berfungsi di 3 area:
- Keluarga, ia mulai ketidaktergantungan thdp keluarga
- Kelompok sebayanya, remaja berkumpul dengan teman sejenis,
penerimaan kelompok sebaya merupakan hal yang sangat
penting
- Lingkungan Sekolah, perkembangan fisik pada masa pubertas
yang sinkron dengan temen sebaya merupakan faktor penting
dalam menyesuaikan diri
Meneng Ciri Khas:
ah - Memberontak
- Kecemasan
- Memikirkan secara serius apa yang akan dikerjakannya
- Pencapaian pendidikan dan pekerjaan.

Akhir Ciri Khas:


- Orientasinya ke masa depan
- Hubungan dengan orangtua mulai stabil
- Pergaulan lebih ke arah pembinaan hubungan dengan kelamin
berbeda
- Hubungan dengan teman mjd lebih santai, tidak terlalu untuk
Penilaian pubertas dengan menggunakan kriteria menurut
Tanner (1962), pada anak laki-laki perkembangan penis,
anak perempuan perkembangan payudara, rambut pubis
dan axilla untuk keduanya.

Ukuran testis dicatat sebagai volume testis dibandingkan


dengan Standar Prader orchidometer. Dengan melakukan
palpasi pada satu tangan dan tangan lainnya memegang
orchidometer, hasilnya diplot pada kurva standar Zachman
(1974)

Pada anak perempuan status pubertas ditambahkan


dengan sudah menarche atau belum

Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Buku Ajari 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia
http://www.aafp.org/afp/1999/0701/p209.html
http://www.aafp.org/afp/1999/0701/p209.html
CIRI SEKS PRIMER

Pada pria - Gonad atau testis yang terletak di skrotum,


di luar tubuh, pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari
ukuran matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat
selama 1 atau 2 tahun, setelah itu
pertumbuhan menurun, testis sudah berkembang
penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Kalau fungsi organ-
organ pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi
mimpi basah.
CIRI SEKS PRIMER

Pada wanita - Semua organ reproduksi wanita tumbuh


selama masa puber, meskipun dalam tingkat kecepatan
yang berbeda. Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun
berkisar 5,3 gram, pada usia 16 rata-rata beratnya 43
gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh
pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa
mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi
matang adalah datangnya menstruasi.
(Hurlock, 2004: 210).
CIRI SEKS SEKUNDER

Perempuan Laki-Laki
Tumbuh rambut pada sekitar alat Tumbuh kumis dan janggut,
kelamin dan di ketiak rambut pada dada, rambut pada
sekitar alat kelamin , rambut pada
ketiak dan sebagainya
Pinggul semakin lebar Nada suara akan semakin rendah
(berat)
Pundak akan semakin lebar
Payudara akan mengembang Dan kebanyakan akan
tumbuh jakun
Kulit semakin halus Jaringan kulit menjadi lebih kasar
dan pori - pori tampak membesar
Suara semakin nyaring Mulai muncul jerawat di sekitar
wajah
FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
Fungsi sistem reproduksi wanita :
1. oogenesis
2. menerima sperma
3. transportasi sperma dan ovum ke tempat penyatuan
(fertilisasi/pembuahan/konsepsi)
Hasil pembuahan  embrio (mudigah) pada 2 bulan
pertama, selanjutnya : fetus (janin)
4. pemeliharaan janin yang sedang berkembang sampai janin
tersebut dapat bertahan hidup di dunia luar (gestasi atau
kehamilan)
5. melahirkan (partus)
6. laktasi
Saluran reproduksi wanita terdiri dari :
 2 oviduktus (tuba uterina / tuba fallopii)  menjemput
ovum pada ovulasi dan sebagai tempat pembuahan
 uterus  mempertahankan janin dan mengeluarkannya
pada akhir kehamilan
 vagina  menghubungkan uterus ke lingkungan
eksternal
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA
Ovarium sebagai organ reproduksi primer wanita
melakukan tugas ganda:
 Menghasilkan ovum (oogenesis)
 Mengeluarkan hormon seks (estrogen & progesteron)

Kedua hormon tersebut bekerjasama untuk mendorong


fertilisasi ovum & mempersiapkan sistem reproduksi untuk
kehamilan.
 Tanda awal pubertas
 Dimulai pada usia 12-15 tahun
 Haid pertama disebut menarche
 Lama durasi siklus menstruasi sekitar : 28 hari, (20-40
hari)
 Perubahan selama siklus menstruasi;
 Perubahan ovarium
 Perubahan uterus
 Perubahan vagina
 Perubahan serviks
Perubahan ovarium selama siklus menstruasi:
2 fase secara bergantian:
 Fase folikel:
 Hormon reproduksi mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian
matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel
telur dari indung telur).
 Fase luteal:
 fase dari ovulasi hingga menstruasi
 Berlangsung antara hari ke 15 dan ke 28 siklus menstruasi
Perubahan uterus tiap siklus menstruasi ada 3 fase :
 Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari.
Pada saat itu endometrium (selaput rahim), dilepaskan
sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon
ovarium berada dalam kadar paling rendah
 Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai
hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase
proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua
fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh
kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi
pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
 Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah
terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan
mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk
membuat kondisi rahim siap untuk implantasi
(perlekatan janin ke rahim
Fase folikel menstruasi:
 Perkembangan folikel  folikel primer – folikel sekunder –
folikel matang.
 Sel folikel (sel teka & granulosa)  berfungsi sebagai satu
kesatuan untuk mensekresikan estrogen.
 Terdapat 3 estrogen yang penting secara fisiologis 
estradiol (estrogen utama dari ovarium), estron dan estriol.

 Kadang pada saat yang sama dua (atau mungkin lebih)


folikel mencapai kematangan dan berovulasi.
 Ruptur folikel  ovulasi, merupakan tanda berakhirnya fase
folikel dan mulainya fase luteal.
 Folikel tsb setelah ovum keluar mengalami perubahan cepat.
 Mengalami transformasi struktural drastis yang membentuk
korpus luteum.
 Mengeluarkan progesteron dalam jumlah besar bersama
dengan estrogen dalam jumlah yg lebih sedikit ke dalam darah.
 Sekresi estrogen di fase folikel, yang diikuti oleh sekresi
progesteron di fase luteal, sangat penting untuk
mempersiapkan uterus agar dapat menerima implantasi ovum
yang dibuahi.
 Jika ovum yang dilepaskan tidak dibuahi dan tidak tertanam,
korpus luteum berdegenerasi dalam 14 hari setelah
pembentukannya  korpus albikans.
 Sampai sini fase luteal sudah berakhir, dan satu siklus ovarium
selesai.
Hormon, makanan, air
Pertumbuhan juga dipengaruhi faktor lain :
 Kapasitas pertumbuhan maksimum seseorang
ditentukan secara genetis.
 Diet yang adekuat
 Bebas dari penyakit kronik dan keadaan
lingkungan yang penuh stress

 Stress → sekresi Kortisol ↑ ; Efek Kortisol :


peningkatan penguraian protein,
menghambat pertumbuhan tulang panjang,
dan menghambat sekresi hormon
pertumbuhan

 Hormon-hormon pendorong pertumbuhan


yang normal.
 hormon pertumbuhan yang mutlak perlu,
 Hormon-hormon lain, termasuk hormon tiroid,
Pertumbuhan dan
Perkembangan
•Terjadi secara sinkron
•Dalam periode tertentu
terdapat adanya masa
percepatan atau masa
perlambatan, serta laju
tumbuh kembang yang
berlainan diantara
organ-organ
 Ukuran saat lahir terutama ditentukan oleh
faktor genetik dan lingkungan.
 Faktor hormon mulai berperan setelah lahir

 Anak-anak memperlihatkan dua periode


pertumbuhan cepat:
 lonjakan pertumbuhan pascanatal selama
dua tahun pertama dan
 lonjakan pertumbuhan pubertas selama
remaja

 Mekanisme yang bertanggung jawab


menimbulkan lonjakan pertumbuhan pubertas
belum secara jelas diketahui.
Peran hormon pada
Pertumbuhan dan
Perkembangan :
 Hormon tiroid
 Growth hormone
 Somatomedin: IGF-1 (Insulin-like growth
factors-1), IGF-2
 Sex-hormone(androgen dan estrogen):
memacu growth spurt pada pematangan
seksual
 Hormon lainnya: Insulin, glukokortikoid
Growth hormone (GH) / hormon
somatotropik atau somatotropin

 Dihasilkan hipofisis anterior , hormon


polipeptida yang terdiri dari 191 asam
amino.
 Hormon pertumbuhan, berbeda
dengan hormon-hormon lainnya, tidak
berfungsi pada organ sasarannya dan
malahan berpengaruh terhadap
seluruh atau hampir seluruh jaringan
tubuh.
 GH menambah ukuran sel dan
meningkatkan proses mitosis yang
diikuti dengan bertambahnya jumlah
sel dan diferensiasi khusus dari
beberapa tipe sel seperti sel-sel per-
tumbuhan tulang dan sel-sel otot awal.
 Sekresi GH dikontrol hipotalamus
 Hipotalamus mensekresi:
1.growth hormone –releasing hormone (GRH)
2.growth hormone release-inhibiting factor
(somatostatin)
 GH terikat pada protein plasma (GHBP)
 Pada dewasa sekresinya 0,2-1 mg/hari
 Kadar GH basal manusia dewasa 3 ng/ml,
Pada anak dan prapubertas: 5-8 ng/ml
 Growth hormon dilepas pulsatif

Sekresi GH
 Setelah usia remaja, sekresi GH hanya
menurun sedikit sejalan dengan usia,
akhirnya pada saat usia sangat tua sekresi
turun kira-kira 25 persen dari kadar pada
usia remaja.
 GH memperlihatkan irama diurnal, tinggi ± 1
jam setelah tidur lelap
Hypothalamus
Feedback Inhibits GHRH release secretes growth
Stimulates GHIH hormone—releasing
Anterior hormone (GHRH), and
release
pituitary somatostatin (GHIH)
Inhibits GH synthesis
and release
Growth hormone

Indirect actions
(growth- Direct actions
promoting) (metabolic,
anti-insulin)
Liver and
other tissues
Produce

Insulin-like growth
factors (IGFs)
Effects Effects

Carbohydrate
Skeletal Extraskeletal Fat
metabolism

Increases, stimulates
Increased protein Reduces, inhibits
Increased cartilage synthesis, and Increased Increased blood Initial stimulus
formation and cell growth and fat breakdown glucose and other Physiological response
skeletal growth proliferation and release anti-insulin effects
Result

Figure 16.6
Efek Hormon Pertumbuhan terhadap
metabolisme :
Protein dalam otot, GH mempunyai efek anabolik,
yaitu dengan :
 Meningkatkan transport asam amino ke dalam
sel
 Meningkatkan sintesis protein
 Meningkatkan sintesis DNA dan RNA di dalam
ribosom
 Menghambat degradasi / katabolisme protein
Karbohidrat, GH mempunyai efek diabetogenik, yaitu
meningkatkan kadar gula darah dengan cara :
 Meningkatkan pelepasan glukosa dari sel
hati
 Menghambat transport glukosa ke dalam
sel otot dan sel hati (berlawanan dengan
insulin / insulin antagonist)
 Menurunkan jumlah reseptor insulin di
membran sel, sehingga kepekaan membran
sel sasaran terhadap insulin berkurang
Lemak, GH mempunyai efek ketogenik,
meningtkatkan kadar asam lemak bebas
dalam plasma dengan meningkatkan
lipolisis di jaringan adiposa.

Elektrolit, GH meningkatkan absorpsi ion


Ca di usus, menurunkan eksresi ion Na
dan ion K di ginjal, dan mengalihkannya
ke jaringan yang sedang tumbuh.
 GH menyebabkan tulang tumbuh melebar dan
memanjang
 Hormon pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan
tulang baik tebal maupun panjangnya.

 2 jenis pertumbuhan tulang : pertumbuhan tulang intra


membranous dan pertumbuhan tulang enkhondral

Efek hormon pertumbuhan pada tulang :


(1) peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik
dan sel osteogenik yang menyebabkan pertumbuhan
tulang
(2) meningkatkan kecepatan reproduksi dari sel-sel ini
(3) efek khusus dalam mengubah kondrosit menjadi sel
osteogenik, jadi menyebabkan timbunan khusus tulang
GH melalui IGF-1 menstimulasi:
 proliferasi
kartilago epifis sehingga
menyediakan semakin banyak ruang untuk
pembentukan tulang , maka tulang tumbuh
memanjang
 Aktivitas osteoblast maka tulang tumbuh
melebar
 GH dapat menstimulasi pertumbuhan
linear tulang selama masih ada lempeng
epifis yang belum tertutup
SOMATOMEDIN
 Juga Dlsebut Insulin-like Growth Factor / IGF ;
sulfaction factor.
 Dibentuk terutama oleh hati
 lima jenis somatomedin telah diisolasi --IGF I
(somatomedin C) → paling penting, IGF II
(Multiplication-Stimulating Activity / MSA) → terutama
berperan dalam pertumbuhan selama janin, dan tiga
jenis varian dari IGF II
 konsentrasi plasma somatomedin biasanya mengikuti
kecepatan sekresi GH
 pembentukan somatomedin juga berlangsung di
berbagai jaringan lain.
 somatomedin berikatan kuat dengan carrier protein-
nya → waktu paruh 20 jam → memanjangkan efek GH
Feedback control of growth hormone secretion. Solid arrows
represent positive effects and dashed arrows represent
inhibition.
IGF 1
• Sekresi IGF1 sebelum lahir tidak tergantung GH
• Setelah lahir distimulasi GH efek kuat stimulasi
pertumbuhan
• Disekresi oleh hati dan jaringan lain
• Faktor lain yang mempengaruhi sekresi IGF 1: status
nutrisi, umur, gonadotropin, hormon sex
• Konsentrasi di plasma me↑ masa kanak-kanak
• Mencapai puncak pada pubertas
• Menurun pada level yang rendahusia tua
• Efek GH pada pertumbuhan bergantung pada interaksi
Penyebab defisiensi GH:
• Kerusakan hipofisis (defisiensi GH);
•Kerusakan hipotalamus (defisiensi GRH)
•Abnormalitas reseptor GH di jaringan (Laron
dwarfism/ growth hormone insensitivity)
dengan kadar GH yang tinggi, IGF1 plasma
me↓
•GH N tapi konsentrasi plasma IGF1 gagal
me↑ saat pubertas – suku Pygmies di Afrika.
 Hypersecretion

 Hyposecretion
 In children results in
pituitary dwarfism
 Defisiensi GH bila terjadi pada saat:
 kanak-kanak : Dwarfism (“cebol” akibat
gangguan perkembangan otot & tulang
serta penimbunan lemak subkutan)
 Gambaran utamanya adalah tubuh yang pendek akibat
retardasi pertumbuhan tulang.
 Karakteristik yang lebih samar adalah gangguan pertumbuhan
otot (penurunan sintesis protein otot) dan kelebihan lemak
subkutis (penurunan mobilisasi lemak).
 Dwarfisme → pertumbuhan bagian-bagian tubuh sesuai satu
sama lainnya, namun kecepatan pertumbuhannya sangat
menurun.
 dewasa : pertumbuhan telah rampung.
 Terjadi penurunan massa & kekuatan otot rangka
juga kepadatan tulang.
 Hypersecretion
 In children results in gigantism

 In adults results in acromegaly


Hiperpituitarisme dapat bersifat primer atau
sekunder
 Kelainan yang timbul akan menunjukan
gejala kelebihan hormon ACTH, atau GH,
atau lainnya seperti penyakit Cushing's,
gigantisme atau akromegali dan
sebagainya

Kelebihan Hormon Pertumbuhan


GIGANTISME.
 terjadi sebelum masa dewasa muda, jadi,
sebelum lempeng epifisis menutup
 hiperglikemi → 10 % DM
 Akhirnya akan menderita
panhipopituitarisme, karena biasanya
disebabkan oleh adanya tumor pada
kelenjar hipofisis yang tumbuh terus
sampai kelenjarnya sendiri rusak
AKROMEGALI
 acro berarti "ekstremitas"; megaly berarti
"besar"
 Bila tumor asidofilik timbul sesudah masa
dewasa muda—yakni, sesudah lempeng
epifisis menutup
 tidak dapat tumbuh lebih tinggi lagi; namun
jaringan ikat longgarnya masih terus tumbuh,
dan tebal tulangnya masih terus tumbuh.
 Pembesaran terutama dapat dilihat pada
tulang-tulang kecil tangan dan kaki dan pada
tulang membranosa, termasuk tulang
tengkorak, hidung, penonjolan tulang dahi,
tepi supraorbital, bagian bawah rahang
(prognatisme), dan bagian tulang vertebra
 wajah secara bertahap menjadi sangat kasar
mirip monyet, wajah akromegali
 Timbul gangguan penglihatan karena
pembesaran kelenjar menekan daerah
khiasma optikum.
HORMON – HORMON LAIN JUGA
PENTING UNTUK PERTUMBUHAN
YANG NORMAL
1. Hormon tiroid berperan permisif dalam
mendorong pertumbuhan tulang; efek
hormon pertumbuhan akan maksimum
hanya apabila terdapat hormon tiroid
dalam jumlah adekuat.
2. Insulin
 insulin meningkatkan sintesis protein →
mendorong pertumbuhan
 Insulin secara struktural mirip dengan
somatomedin, dan mungkin berinteraksi
dengan reseptor somatomedin (IGF I)
 Kegagalan pertumbuhan sering menyertai
defisiensi insulin, dan hiperinsulinisme sering
berkaitan dengan pertumbuhan berlebihan.
 Hormon yg disekresi oleh kelenjar tiroid,
yaitu T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin)
 90% produk sekretorik adalah T4
 Suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang
diderita selama kehidupan janin, bayi atau anak-
anak.
 Ditandai dengan gagalnya pertumbuhan dan
retardasi mental
 Pertumbuhan rangka lebih terganggu daripada
pertumbuhan jaringan lunak jaringan lunak
cenderung sangat membesar : pendek dan
gemuk
 Terkadang lidah sangat besar menghalangi
proses bernafas dan menelan
 Pertumbuhan pada saat pubertas→ efek anabolik
protein oleh androgen
 Pada ke 2 jenis kelamin, terjadi pe↑ sekresi
androgen adrenal

 Walaupun androgen dan estrogen pada awalnya


merangsang pertumbuhan, keduanya akhirnya
menghentikan pertumbuhan dengan
menyebabkan epifisis menyatu dengan tulang
panjang (penutupan epifisis).
 Sekali epifisis menutup, maka pertumbuhan
linear terhenti
Androgen
 berperan penting dalam lonjakan
pertumbuhan pubertas
 merupakan stimulan kuat bagi sintesis
protein di banyak organ.
 merangsang pertumbuhan linear,
meningkatkan berat badan, dan
meningkatkan massa otot.
 Androgen paling kuat, testosteron testis,
bertanggung jawab membentuk massa
otot yang lebih berat pada pria
dibandingkan wanita.
 Efek androgen dalam mendorong
pertumbuhan ini bergantung pada
keberadaan hormon pertumbuhan
(sinergistis)
Estrogen
 menghentikan pertumbuhan lebih lanjut
dengan mendorong penutupan lempeng
epifisis.
 Efek estrogen pada pertumbuhan sebelum
pematangan tulang belum sepenuhnya
dipahami.
 Efek insulin pada
pertumbuhan
 pertumbuhan akan
bermakna hanya apabila
juga diberikan karbohidrat
dan protein dalam jumlah
besar bersama insulin.
 Menyediakan energi yang
dibutuhkan untuk
metabolisme pertumbuhan
 Insulin meningkatkan
transpor asam amino masuk
ke sel
 inhibitor kuat pertumbuhan
 pemberian steroid dosis farmakologik pada anak-anak akan
memperlambat atau menghentikan pertumbuhan selama
pengobatan diberikan
http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kapan-anak-dikatakan-mengalami-pubertas
http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/EN11_Pubertas-Prekoks.pdf
http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/EN11_Pubertas-Prekoks.pdf
 Menurut Sarwono (2006) ada 3 tahap perkembangan remaja dalam
proses penyesuaian diri menuju dewasa :

1. Remaja Awal (Early Adolescence)

 Berusia 10-12 tahun  terheran–heran akan perubahan yang terjadi


pada tubuhnya sendiri.
 Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan
jenis
 Ditambah dengan emosi yang tidak stabil  remaja awal sulit dimengerti
orang dewasa.
Jose RL Batubara Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS
Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta
 Perubahan psikososial selama pubertas  Karakteristik periode remaja awal ditandai
Perubahan fisik yang cepat dan terjadi oleh terjadinya perubahan-perubahan
psikologis :
secara berkelanjutan pada remaja
menyebabkan para remaja sadar dan lebih a) Krisis identitas
sensitif terhadap bentuk tubuhnya dan
mencoba membandingkan dengan teman- b) Jiwa yang labil
teman sebaya. c) Pentingnya teman dekat/sahabat
 Perubahan psikososial pada remaja dibagi d) Berkurangnya rasa hormat terhadap
dalam tiga tahap yaitu : orangtua, kadang-kadang berlaku kasar

1. Remaja awal (early adolescent) : 12- e) Mencari orang lain yang disayangi selain
orangtua.
14 tahun.
f) Secara seksual  timbul rasa malu,
 Pada masa remaja awal  perubahan ketertarikan terhadap lawan jenis
tubuh yang cepat, dan perubahan
g) Anak juga mulai melakukan eksperimen
komposisi tubuh
Jose RL Batubara Departemen Ilmu Kesehatan Anak,dengan
RS rokok, alkohol, atau narkoba.
Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran
 Awal pertumbuhan seks sekunder
Universitas Indonesia, Jakarta
2. Pertengahan (middle adolescent) : 15-17  Mulai tertarik akan intelektualitas dan
tahun karir.
 Terjadinya perubahan-perubahan sebagai  Secara seksual sangat memperhatikan
berikut : penampilan, mulai mempunyai dan sering
berganti-ganti pacar.
a) Mengeluh orangtua terlalu ikut campur
dalam kehidupannya  Sangat perhatian terhadap lawan jenis.

b) Sangat memperhatikan penampilan  Sudah mulai mempunyai konsep role


model dan mulai konsisten terhadap cita-
c) Berusaha untuk mendapat teman baru cita.
d) Tidak atau kurang menghargai pendapat
orangtua
e) Sering sedih/moody

f) Mulai mengalami periode sedih karena


ingin lepas
Josedari orangtua
RL Batubara Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS
Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta
3. Akhir (late adolescent) : 18 tahun  Pada fase remaja akhir lebih memperhatikan masa
depan, termasuk peran yang diinginkan nantinya.
 Ditandai oleh tercapainya maturitas fisik secara sempurna.
 Mulai serius dalam berhubungan dengan lawan
 Perubahan psikososial yang ditemui : jenis, dan mulai dapat menerima tradisi dan
kebiasaan lingkungan.
a) Identitas diri menjadi lebih kuat
b) Mampu memikirkan ide
c) Mampu mengekspresikan perasaan dengan katakata
d) Lebih menghargai orang lain
e) Lebih konsisten terhadap minatnya
f) Bangga dengan hasil yang dicapai
g) Selera humor lebih berkembang
h) Emosi lebih stabil.

Jose RL Batubara Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS


Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta
Orang
Tahap Krisis Ciri-Ciri Traumatis/Fiksasi fase 1
Utama
Frustasi,bergantung dg ibu,
Ibu/pen Addiction, Paranoid,
Infancy Trust belum bisa membuat
gganti Depresi,
(0-1 th) Mistrust pertimbangan, berekspresi
ibu Psikosis, Delusi
sesuai keinginannya
Berbicara, berjalan, menunda
Toddler Otonomi Orang Paranoid,
kesenangan, sudah bisa
(1-3 th) Malu, ragu tua Obsessive Compulsive
mengutarakan keinginannya

Ingin tahu seksual, sentuh


genital, aktivitas motorik
Inisiatif
Early childhood Seluruh meningkat, mulai bergaul Cemas, Fobia, Impotent,
Rasa
(3-6 th) keluarga dengan tetangga atau teman Psikosomatis
bersalah
sebaya, berinteraksi dengan
keluarga

Mulai mengenal kompetisi


Middle Teman
Industry pertandingan, aktivitas fisik Cemas, depresi, creative
childhood sekolah,
Inferiority meningkat tajam, sudah inflexible, inertia (pasif)
(6-12 th) tetangga
mengenal beban sekolah,
Traumatis/Fiksasi
Tahap Krisis Orang Utama Ciri-Ciri
fase 1

Independen dg
Deliquent behaviour,
Adolescence Identity Teman sebaya, keluarga, pengaruh
gender idetity,
(12-18 th) Role confusion orang panutan tmn dominan, aktif sex,
borderline psikotik
tujuan hidup

Young adulthood Intimacy Teman lawan Rencana kehidupan,


(18-40 th) Isolation jenis pilih pasangan & kerja

Merencanakan u/ next
Middle year Generavity Keluarga
generation, tujuan
(40-65 th) Stagnation besar, institusi
hidup, evaluasi

Mengenang,
Later year Integrity Keluarga merenungi hidupnya.
(>65 th) Despair besar Berbagi pengalaman
pd ana cucu.
Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan
seseorang remaja kurus' dikatakan normal atau gemuk.
Pengukuran status gizi anak dapat dilakukan dengan
indeks antropometri dan menggunakan indeks massa
tubuh menurut umur (IMT/U) anak. untuk menghitung
IMT dapat digunakan rumus sebagai berikut:
1. Posisikan anak berdiri tegak lurus di bawah
microtoise membelakangi dinding.
2. Posisikan kepala anak berada di bawah alat geser
microtoise dan pandangan lurus ke depan.
3. Posisikan anak tegak bebas dan bagian belakang
kepala, tulang belikat, pantat serta tumit menempel
di dinding.
4. Posisikan kedua lutut dan tumit dalam keadaan
rapat
5. Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala anak
6. Baca angka pada jendela baca yang berada pada
garis merah, dan mata pembaca harus sejajar
1. Letakkan timbangan di tempat yang datar,
kemudian pastikan posisi bandul pada angka nol
dan jarum dalam keadaan seimbang.
2. Tanggalkan alas kaki dan jangan menggunakan
pakaian yang tebal atau berlebihan, sehingga
mempengaruhi berat badan
3. Timbanglah berat badan dengan melihat skala yang
terdapat pada timbangan atau menggeser bandul
timbangan sampai memperoleh berat badan yang
sesungguhnya.
 Pengukuran lingkar lengan atas (LlLA) untuk mengetahui
risiko kekurangan energy kronis (KEK) wanita usia subur
terutama remaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat
digunakan untuk memantau perubahan status gizidalam
jangka pendek.

Hal-halyang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA


1. Pengukuran dilakukan rdibagian tengah bahu dan siku
lengan kiri
2. Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot
lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang.
3. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut
atau sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah
tidak rata.
Hormon Kelebihan Kekurangan

GH Gigantisme Dwarfisme
Akromegali Pygmi
FSH Pada wanita: tidak terjadi
pematangan ovum/folikel.
Pada pria: spermatogenesis
terhambat
LH Pada wanita: tidak ada ovulasi
Pada pria: produsksi
testosteron terhambat
Androgen Maskulinisasi Feminisme

Tiroid Hipertiroidisme Goiter


Tirotoksikosis Kretinisme
Estrogen Menghambat pertumbuhan Tidak munculnya pubertas
pada wanita
1. Telarke prematur
Pembesaran payudara tanpa disertai tanda-tanda seks
sekunder lainnya pada anak perempuan berusia <8
tahun. Terjadi sebelum mensturasi dan pembesaran
payudara dapat membesar hanya satu atau keduanya.

2. Pubertas prekoks  lebih banyak terjadi pada


perempuan, dibagi menjadi:
a. Pubertas prekoks sejati  sifat seksual sekunder timbul lebih cepat, ada
pembentukan spermatozoa atau ovum yang matang
b. Pubertas prekoks semu  hanya terdapat sifat seksual sekunder yang
timbul lebih cepat tanpa spermatogenesis ataupun ovulasi
3. Menarke prematur
 Timbul haid tanpa tanda peningkatan estogen
lain

4. Pubarke (Adrenarke) prematur


 Muncul rambut pubis tanpa disertai tanda-tanda
seks sekunder lainnya pada anak perempuan
berusia <8 tahun dan anak laki-laki <9 tahun.
Laki-laki tidak dapat menghasilkan sperma.
o Ginekomastia adalah pembesaran jaringan dada pria yang
disebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron.

o Ginekomastia dibedakan menjadi 3 :


1. Ginekomastia fisiologis  40% terjadi pd usia 10-17tahun
akan menghilang secara spontan pada 2 tahun (75%)
2. Ginekomastia patologis  efek samping obat atau penyakit
yang mendasarinya, kecanduan alkohol kronik, kelainan
endokrin (androgen↓, estrogen ↑)
3. Ginekomastia idiopatik  tidak menyebabkan ggn kes. yg
berarti

o Tanda dan gejala ginekomastia antara lain adalah:


•Pembengkakan jaringan kelenjar payudara
• Dada terasa sakit
Pembesaran kelenjar mammae pada laki-laki.
 CDGP lebih sering dijumpai pada anak laki-laki (90%), dan yang
didiagnosis 15% dari anak berperawakan pendek.
 Diagnosis :
1. Tidak ditemukan kelainan endokrin, metabolik, kongenital, atau
penyakit kronik.
2. Status nutrisi baik
3. Tidak ditemukan kelainan fisik, dismorfik maupun proporsi tubuh
4. Perawakan pendek
5. Pubertas terlambat
6. Usia tulang lebih muda 2 tahun atau lebih dibanding usia
kronologis
7. Prediksi tinggi akhir normal
8. Dalam keluarga ibu atau kedua orangtuanya, atau salah satu
saudara kandung pernah mengalami pubertas terlambat
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem 7th ed.
Ong HO, Mahode AA, Ramadhani D, editors. Jakarta:
EGC; 2013.

Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Buku Ajar 1 Ikatan


Dokter Anak Indonesia

Harper Illustrated Biochemistry 30th ed

Anda mungkin juga menyukai