PEMICU 2
ADUH SAKITNYA…
KELOMPOK 3
Tutor : dr. Chandra S. Pratama, MM.
Ketua : Raihan Adham Mufadhdhal (405180194)
Sekretaris : Shita Chandni (405180225)
Penulis : Evelin Maharani Widjaja (405180002)
Anggota :
1. Diah Safitri (405170004)
2. Afrilanatasa (405170194)
3. Salsabila Rahma Fadlillah (405180026)
4. Siti Rubiyati (405180036)
5. Nicolas Nurjadi (405180074)
6. Alvin Putra Pratama (405180100)
7. Alvin Dharmawan (405180135)
8. Desi Witri Yolanda (405180157)
9. Deitra Rifqah Oktaviani (405180221)
Mata Kuliah Penunjang Modul
1. Patologi
2. Mikrobiologi
3. Farmakologi
4. Parasitologi
ADUH SAKITNYA…
Seorang mahasiswa kedokteran ke Kuta Bali saat liburan
semester. Setiba di Kuta Bali ia menghabiskan waktu di pantai bermain
selancar sampai siang hari. Saat berjalan di pinggir pantai, telapak kakinya
tergores karang karena tidak menggunakan alas kaki. Sore hari
sesampainya di hotel, mahasiswa tersebut merasakan kalau punggung
dan lengannya terasa perih dan memerah. Keesokan harinya saat akan
jalan – jalan mahasiswa tersebut merasa sakit untuk memakai sepatu
karena telapak kaki yang tergores karang tampak merah dan
membengkak. Karena khawatir, mahasiswa tersebut berobat ke dokter.
Dokter memberikan obat antibiotika, antiinflamasi dan analgetik.
Mahasiswa menceritakan ke dokter kalau dia adalah mahasiswa
kedokteran yang baru menyelesaikan semester ke-3 yang sedang berlibur
ke Bali. Selain itu, mahasiswa tersebut menanyakan ke dokter apakah
dapat diberikan antibiotika sedangkan belum mengetahui mikroorganisme
yang menyebabkan infeksi. Dokter menjelaskan bahwa pemberian
antibiotika saat ini berdasarkan terapi empiric, untuk terapi causative perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan. Dokter juga mengingatkan
untuk menggunakan antibiotika sesuai waktu yang ditentukan karena
menggunakan antibiotika yang lama dapat berdampak buruk juga.
RADANG
PENYEBAB DAN
KOMPLIKASI
JENIS RADANG JENIS MEKANISME
RAADANG
PEMERIKSAAN
OBAT
Learning Issues
1. MM Definisi, jenis, dan tanda radang
2. MM Faktor penyebab infeksi dan non infeksi radang
3. MM Mekanisme patofisiologi radang (sesuai penyebab)
4. MM Jenis – jenis pemeriksaan (cara pengambilan,
penyimpanan, pengiriman yang benar)
5. MM Penyembuhan radang (prosesnya)
6. MM Antimikroba dan antiinflamasi (farmakodinamik,
farmakokinetik, dan efek samping)
7. MM Komplikasi radang
8. MM Menjelaskan hasil pemeriksaan ke pasien dengan
benar
9. MM Macam – macam floranormal
LEARNING ISSUES 1
DEFINISI, JENIS, DAN TANDA RADANG
Definisi Radang
Menurut KBBI
Penyakit kerusakan jaringan tubuh yang ditandai oleh demam dan
pembengkakan.
• Menurut Kamus Dorlands
Radang ialah respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh
cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan,
mengurangi, atau mengurung baik agen pencedera maupun jaringan
yang cedera itu.
• Menurut Katzung (2002)
Radang ialah suatu proses yang dinamis dari jaringan hidup atau sel
terhadap suatu rangsang atau injury (jejas) yang dilakukan terutama
oleh pembuluh darah (vaskuler) dan jaringan ikat (connective
tissue).
Jenis Radang
1. Radang Akut, yaitu respon cepat tubuh terhadap jejas, mikroba,
dan benda asing yang menyebabkan pelepasan leukosit dan
protein plasma di tempat jejas tersebut
a. Radang Kataral Ditandai dengan pembentukan mukus
berlebihan pada mukosa. Contohnya pada mukosa hidung dan
mata
b. Radang Supuratifa Ditandai dengan pembentukan eksudat
purulenta, biasanya terjadi pada kuman piogenik. Contohnya
pada organ tubuh bisa menyebabkan emplema, akibat pleuritis
supuratifa.
c. Radang Fibrinosa Terjadi pada permukaan yang dilapisi
serosa (pleura, perikardium, peritoneum), ditandai dengan
pembentukan eksudat fibrinosa. Contohnya pneumonia dan
karditis theumatika
d. Radang Pseudomembran Ditandai dengan pembentukan
pseudomembran pada permukaan mukosa, yaitu nekrosis epitel
permukaan mukosa disertai endapan fibrin dan leukosit.
Contohnya radang akibat difteri
e. Radang Serosa Ditandai dengan pembentukan eksudat
serosa
2. Radang Kronik, yaitu hasil perkembangan radang akut. Infiltrasi
sel mononuklear (makrofag) limfosit dan proliferasi fibroblast.
a. Radang Kronik Granulomatosa Reaksi radang kronik yang
khusus dimana sel yang menyolok yaitu makrofag yang
mengalami modofikasi menyerupai sel epitel (epiteloid)
b. SECARA MIKROSKOPIS
1. Vasodilatasi melebarnya pembuluh darah
2. Eksudasi Cairan dari sel yang keluar dari kapiler darah dan
masuk ke alam jaringan pada waktu radang
3. Emigrasi Leukosit Proses perpindahan leukosit yang
bergerak keluar dari pembuluh darah
LEARNING ISSUES 2
FAKTOR INFEKSI DAN NON INFEKSI RADANG
Penyebab Radang Infeksi
1. Bakteri, mengeluarkan toksin (racun) yand dapat merusak jaringan
tubuh. Dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, infeksi saluran
pencernaan, infeksi pernapasan (seperti TBC), infeksi saluran
kemih, hingga infeksi genital.
2. Virus, berukuran lebih kecil dari bakteri. Membutuhkan host
seperti orang, tanaman, atau hewan untuk bermultiplikasi.
3. Jamur, dapat hidup di udara, tanah, tanaman, atau di dalam air.
Beberapa jamur juga hidup di dalam tubuh manusia, seseorang
yang sistem imunnya sedang lemah atau sedang meminum
antibiotik dengan jangka waktu yang lama.
4. Parasit, merupakan mikroorganisme yang membutuhkan
organisme atau host lainnya untuk bertahan. Infeksi parasit
disebabkan oleh 3 jenis organisme yaitu
protozoa, helminth (cacing), dan ektoparasit.
Penyebab Radang Non - Infeksi
1. Trauma (tumpul atau tajam) dan berbagai agen fisis dan kimia
(misalnya jejas termal, seperti luka bakar atau luka pembekuan;
radiasi; toksisitas akibat pengaruh kimia lingkungan) akan
mencederai sel tubuh dan memicu reaksi radang.
2. Nekrosis jaringan (akibat semua sebab), termasuk iskemia
(seperti pada infrak miokardium) dan jejas fisis dan kimia.
3. Benda asing (serpihan, kotoran, jahitan, deposit kristal).
4. Reaksi imun (juga disbut reaksi hipersensitif) terhadap substansi
lingkungan atau terhadap jaringan “sendiri”. Karena stimulus
untuk respons radang ini tidak dapat dieliminasi atau dicegah,
maka reaksi itu cenderung menetap, dengan gambaran reaksi
radang kronik.
LEARNING ISSUES 3
MEKANISME PATOFISIOLOGI RADANG
(SESUAI PENYEBABNYA)
Langkah-langkah Respon
Radang (5R):
• Recognition the injurious
agents.
• Recruitment leukocytes.
• Removal the agents.
• Regulation/Control the
response
• Resolution/Repair.
Reaksi pembuluh darah
Perubahan aliran dan kaliber vaskular :
- Vasodilatasi oleh aksi mediator pada otot halus (smooth
muscle) vaskular
- Peningkatan permeabilitas mikrovaskulatur
- Aliran darah lambat, konsentrasi eritrosit pada pembluh kecil
dan peningkatan viskositas darah mengakibatkan
pembengkakan pembuluh kecil dengan eritrosit yang bergerak
lambat (stasis)
- Akumulasi leukosit darah sepanjang endotelium vaskular
PENGAMBILAN
Darah yang diambil biasanya darah vena
Volume darah yang diambil 10-20 ml
Darah diambil saat suhu badan naik/demam tinggi
Darah diambil dari 2 tempat yang berbeda, yaitu pada vena
lengan kanan dan vena lengan kiri untuk menghindari false
positive / false negative
PENYIMPANAN
• Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang.
• Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport berupa
Stuart’s medium atau Amies medium.
PENGIRIMAN
• Pengiriman < 2 jam pada suhu ruang
• Bila tidak memungkinkan, teruskan dengan media transport
(Stuart’s medium atau Amies medium)
Pemeriksaan Spesimen Feses
PENGAMBILAN
• Ambil spesimen dengan menggunakan sarung tangan bersih
• Jumlah feses tergantung pemeriksaan,
- 2,5 cm untuk feses padat
- 15-30 mL untuk feces cair.
• Untuk kultur, gunakan swab yang steril, lalu dimasukkan dalam
kantung steril
PENYIMPANAN
• Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang
• Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu Stuart’s medium,
ataupun Pepton water
• Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang, sedangkan > 24 jam
pada suhu 4°C
PENGIRIMAN
• Pengiriman < 1 jam pada suhu ruang
• Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport atau kultur
pada media Tetra Thionate Broth