Mikosis dalam atau mikosis profunda/ sistemik adalah penyakit jamur yang
mengenai alat dalam. Penyakit ini dapat terjadi karena jamur langsung masuk ke
alat dalam (misalnya paru), melalui luka, atau menyebar dari permukaan kulit atau
1. Misetoma
sindrom klinis yang disebabkan oleh infeksi jamur, terdiri atas pembengkakan
subkutan, fasia dan tulang. Trias yang khas pada kelainan ini adalah
Penyebab
Hifa jamur membentuk gumpalan yang disebut butir-butir jamur atau granula
yang merupakan koloni jamur didalam jaringan atau abses. Butir-butir jamur
tergantung pada spesies jamur penyebabnya. Bila butir jamur ini terdiri dari hifa
yang halus (lebarnya kurang dari 1 mikron), maka penyakitnya disebut misetoma
aktiknomikotik. Bila terdiri atas hifa yang kasr (lebarnya lebih dari 1 mikron)
Infeksi ini terjadi melalui trauma, misalnya oleh tusukan duri yang
terkontaminasi jamur (biasanya dari tanah) pada kulit atau jaringa subkutan.
Gejala baru muncul beberapa tahun kemudian sehingga kulit menentukan periode
inkubasi. Pada tempat tusukan terdapat kelaian dimulai dari tumor kecil yang
makin lama makin besar, merusak jaringan atau tulang, kemudian membentuk
Dari fistel dapat keluar nanah, dalam nanah dan jaringan kulit yang
cukup besar, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Biasanya proses ini
lama dan luasnya kelainan, jamur penyebab resisten terhadap antifungal dan obat
mungkin sulit menembus misetoma karena adanya ekstra selurler semen, jaringan
2. Kromomikosis
Sinonim : Chromoblastomycosis
Kromomikosis merupakan infeksi lokkal yang menahun pada kulit dan jaringan
subkutis orang sehat dan imunokompeten yang sering terjadi pada kaki atau
tungkau bawah dengan kelainan khas berbentuk kutil (verrucous) yang secara
lambat tumbuh terus, kelainan ini disebabkan oleh beberapa spesies jamur
Penyebab
aquaspersa.
Morfologi
yang sudah busuk. Jamur ini tergolong Dematiceae, berwarna gelap coklat
Penyakit ini ditandai dengan pembentukan nodus verukosa kutan yang perlahan-
Pertumbuhan ini dapat menjadi ulkus atau tidak, biasanya ada di kaki dan tungkai,
Pengobatan
Obat- obatan yang biasanya memberikan hasil yang kurang memuaskan dan
harus diberikan dalam waktu yang lama. Hasil pengobatan yang baik
3. Sporotrikosis
Sporotrikosis adalah infeksi kronik supuratif granulomatoda yang disebabkan
kulit dan sporotrikosis lokalisata limfatika, tetapi dapat juga menyerang organ
Penyebab
Morfologi
dimorphic). Biakan jamur pada suhu kamar memebentuk koloni filament putih
dengan hida halsu dan spora yang tersusun menyerupai bunga pada ujung
konidiofora. Pada suhu 370C biakan membentuk koloni ragi dengan blastospora
schenkii dan ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening. kulit dan jaringan
subkutis diatas nodus bening sering melunak dan pecah membentuk ulkus yang
pada pekerja hutan maupun petani. Selain gejala klinis, yang dapat menyokong
diagnosis adalah pembiakan terutama pada mencit atau tikus dan pemeriksaan
histopatologik
Pengobatan
jenuh oral. Dalam hal yang rekalsitran pengobatan dengan amfoterisin B atau
4. Zigomikosis
Penyebab
Penyebab ini penyakit ini disebabkan oleh jamur yang pada dasarnya
dada, perut, atau lengan ke atas sebagai nodus subkutan yang perlahan-lahan
membesar setelah sekian waktu. Nodus itu konsisten nya keras kadang dapat
terjadi infeksi sekunder. Penderita pada umumnya tidak demam dan tidak disertai
Pengobatan
kalium Iodida. mulai dari10-15 tetes 8 kali sehari dan perlahan-lahan dinaikkan
sampai timbul geja lain toksikasi, penderita mual dan muntah. Kemudian dosis
5. Entomoframikosis
mirip tetapi secara mikologi dan secara klinis berbeda. Basidiobolomikosis dan
6. Basidiobolomikosis
ditemukan disekitar biakan utama karena pertumbuhan spora yang dilepaskan dari
buakan utama. Secara mikroskopis terlihat hifa lebar senositik yang lama
kelamaan berseptum saat produksi zigospora dimulai. Zigospora yang khas
7. Konidiobolomikosis
membentuk lipatan dan lekukan terutama bila ditumbuhkan pada suhu 370C.
koloni yang semula tampak berlilin kemudian menjadi powdery dan berwarna
papillae yang membentuk spora lagi sehingga tampak gambaran seperti corona.
8. Zigomikosis
9. Keratomikosis
Keratomikosis atau keratitis mikotik adalah penyakit infeksi pada kornea yang
disebabkan oleh jamur. Penyebab penyakit ini biasanya berbagai jamur saprofit,
imunokompromis seperti mata dengan sindrom ‘mata kering’ dan individu dengan
Pengobatan keratomikosis tergantung dari penyebab dan luas lesi. Pada lesi
10. Rinosporidiosis
subunit. Diduga habitat alaminya adalah air tanah, tetapi tidak ada bukti bahwa
11. Aktimikosis
bakteri filament, gram positif, anaerobic atau mikroaerofilik yang tidak tahan
multiple dan sinus yang dapat mengeluarkan sulfur granule dan debris dari
12. Nokardiosis
Nokardiosis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh infeksi Nocardia sp.
terjadi karena inhalasi jamur (terhirup). Infeksi ini lebih sering terjadi pada laki-
laki daripada perempuan. Manusia jarang terinfeksi Nocardia spp, kecuali pada
coklat tenguli dalam jaaringan. Penyakit ini dapat mengenai kulit, jaringan bawah
kulit dan organ dalam. Penyakit ini dulu dikenal sebagai kladosporiosis. Berbeda
14. Kandidosis
Kandidosis atau kandidiasis adalah penyakit jamur yang menyerang kulit,
kuku, selaput lender dan alat dalam yang disebabkan oleh berbagai spesies
Candida. Kandidosis ini terbagi menjadi kandidosis kulit dan kulit, kandidosis
15. Kriptokokosis
saat ini keduanya menjadi dua spesies yang berbeda. Berdasarkan determinan
A,B,C,D. serotype A adalah Cr. Neofromans var grubii dan serotype D adalah Cr.
16. Histoplamosis
17. Aspergilosis
Aspergillus adalah kelompok kapang oportunis pathogen yang dapat
infeksi yang dapat mengenai kulit, kuku, dan alat dalam terutama paru. Selain
infeksi, kapang tersebut juga dapat menyebabkan alergi atau kolonisasi penyebab
paru.
18. Koksidiodomikosis
bebas. C.immitis adalah jamur dimorfik. Di tanah dan dalam biakan pada suhu
angin dan terhirup ke dalam paru. Pada suhu 370C, C.immitis membentuk koloni
19. Blastomikosis
jamur dimorfik di alam bebas. Dalam biakan pada suhu 37 0C dan di jaringan
manusia, jamur tumbuh sebagai sel ragi (8-15 mikron) berdinding tebal dan
berkembang biak dengan membentuk tunas. Tunas ini berhubungan dengan sel
induk pada dasar yang lebar, biasanya hanya dibentuk satu tunas. Biakan pada
sampai bulat.
20. Parakoksidioidomikosis
Penyebab nya adalah Paracoccidioides brasiliensis. P.brasiliensis adalah
jamur dimorfik yang terdapat di alam bebas. Dalam biakan agar souraud pada
suhu kamar, jamur membentuk koloni filament. Bila dibiakkan pada suhu 37 0C
jamur membentuk koloni ragi dengan sel ragi berdinding tebal dan bertunas
banyak.
Sumber :
Sutanto, inge, dkk. 2013. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.