Cutaneous larva migrans (CLM) adalah infeksi yang diakibatkan oleh parasit cacing
pada kulit. Kasus ini sering ditemukan akhir-akhir ini pada anak-anak. Jenis cacing yang
biasanya menyebabkan kondisi ini adalah cacing tambang yang umumnya ditemukan
pada binatang, seperti kucing, anjing, domba, kuda, dan lainnya. Manusia umumnya
tertular parasit ketika sedang berjalan tanpa alas kaki di area yang terkontaminasi tinja
binatang, seperti di taman, pantai, sungai atau kandang hewan piaraan. Selain itu,
parasit yang menempel pada kulit juga bisa berasal dari benda yang lembab, misalnya
handuk.
CLM dapat menyerang siapa pun, namun sebagian besar penderitanya adalah anak-
anak dikarenakan kebiasaan mereka bermain di ruang terbuka. Selain itu, CLM juga
berisiko tinggi untuk dialami orang-orang yang kerap menghabiskan waktu berjemur di
pantai tanpa menggunakan alas, para petani, peternak dan para pekerja yang berada di
sekitar area konstruksi yang terkontaminasi.
Beberapa jenis parasit cacing tambang yang dapat menyebabkan infeksi cacing pada
kulit adalah:
Adapun beberapa jenis parasit cacing tambang lainnya yang jarang ditemukan, namun
dapat memicu terjadinya CLM adalah:
Selain contoh-contoh di atas, dua jenis cacing tambang lainnya, yaitu necator
americanus dan ancylostoma duodenale, yang hidup di tubuh manusia juga dapat
menyebabkan penyakit CLM.
CLM pada umumnya disebabkan oleh adanya siklus kehidupan parasit yang menular
dari tinja binatang yang memiliki telur cacing tambang ke kulit manusia, melalui
permukaan yang hangat, lembab, dan berpasir. Hal ini dikarenakan telur cacing dapat
menetas pada lingkungan tersebut dan menembus kulit yang terpapar.
Secara garis besar, larva parasit dapat menembus kulit binatang melalui lapisan kulit
dermis (di antara epidermis dan jaringan subkutan), dan masuk ke paru-paru melalui
vena dan sistem limfatik. Dalam proses migrasi atau perpindahan ini, larva tersebut
dapat tertelan dan bertelur di dalam usus, yang pada akhirnya akan dikeluarkan melalui
tinja.
Saat tinja tersebut mengenai manusia, larva akan menembus permukaan kulit melalui
folikel rambut, kulit yang retak, atau bahkan kulit yang sehat sekalipun. Tidak seperti
siklus pada binatang, larva tidak dapat menembus kulit. Karena itu CLM hanya terjadi di
bagian lapisan luar kulit saja. Dan ini jarang disadari oleh masyarakat.
Tidak semua penderita CLM mengalami gejala, khususnya jika kondisi yang dialami
tergolong ringan.
Jika infeksi yang dialami cukup parah, penderita dapat merasakan sensasi gatal, geli
atau seperti ditusuk dalam waktu 30 menit pertama setelah terkontaminasi. Permukaan
kulit akan memerah atau berubah warna dan muncul benjolan padat pada kulit (papula),
hingga permukaan kulit kasar yang menyerupai kulit ular selebar 2-3 mm setelah
beberapa jam. Permukaan kulit kasar ini dapat memburuk dan melebar mulai dari 2 mm
hingga 2 cm per hari, tergantung dari jenis parasit yang menyerang.
Dalam kasus tertentu, larva dapat menyebar ke paru-paru manusia melalui pembuluh
darah dan berpindah ke mulut hingga tertelan ke usus kecil. Jika larva tersebut
berkembang, dapat terjadi anemia, batuk, pneumonia, beserta gejala lainnya.
Pencegahan Cutaneous Larva Migrans
Meskipun infeksi cacing pada kulit terjadi secara tidak sengaja, terdapat beberapa
langkah yang dapat dilakukan untuk menekan risikonya, yaitu:
Dan segera berobat ke dokter bila anda atau putra putri anda terdapat tanda-tanda
penyakit ini.
Terima Kasih