Anda di halaman 1dari 7

A.

DEFINISI
Gonore adalah suatu penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae, yang menyerang mukosa dan epitel transisional; biasanya
mengakibatkan uretritis pada pria, dan kadang mengakibatkan servisitis yang asimtomatik
pada wanita. Sangat sering terjadi pada usia 18 !" tahun; dan lebih dari "#$ adalah
yang berumur di bawah !" tahun. Selalu menular melalui hubungan seksual ke%uali
blennorrhea pada bayi dan beberapa kasus vulvovaginitis pada perempuan yang
menginjak masa puber.
B. ETIOLOGI
&enyebab utama terjadinya gonore adalah infeksi oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. N. gonorrhoeae adalah bakteri gram'negatif bentuk diplokokus (kokus
berpasangan), berbentuk seperti ka%ang yang juga dikenal sebagai gonokokus dan
biasanya terlihat intraseluler dalam lekosit.
Gambar 1. *orfologi bakteri Neisseria gonorrhea di bawah mikroskop
.
1
C. PATOGENESIS
&atogenesis melibatkan perlekatan ke sel'sel epitel kolumnar oleh pili atau
fimbriae bakteri. Struktur yang menempel pada permukaan sel bakteri berperan dalam
proses adhesi terhadap sel'sel mukosa. &atogennya menembus ke mukosa urogenital,
menyebabkan infeksi lokal yang purulen. +ang paling penting adalah pili berbentuk
benang yang membantu bakteri melekat pada sel'sel epitel atau bahkan pada sperma.
&ermukaan mukosa yang bisa terinfeksi seperti uretra, rektum, endoserviks,
pharynx, %onjungtiva, namu pada umumnya, tempat sasaran perlekatan adalah sel'sel
mukosa dari saluran urogenital pria dan wanita. Struktur lain dari bakteri seperti outer
membrane protein, PilC dan Opa turut membantu dalam proses perlekatan dan invasi
lokal. ,nvasi ini dimediasi oleh adhesi dan spingomyelinase, yang berkontribusi dalam
proses endositosis. Setelah berada dalam sel, bakteri bereplikasi dan kemudian dapat
berkembang dalam lingkungan aerobik dan anaerobik. Setelah menginvasi sel, bakteri
bereplikasi dan berproliferasi se%ara lokal, menyebabkan respon inflamasi.
D. GAMBARAN KLINIS
Gonore pada genital pria -
.retritis - masa inkubasi / 0 hari. 1# 8"$ terdapat disuria dan nanah. 1"
/#$ asimtomatik. 2anpa pengobatan, resolusi dalam hari sampai minggu.
3omplikasi 4egional- epididimitis akut, prostatitis kronis.
Gonore pada genital wanita -
.retritis - masa inkubasi " 8 hari. 3adang terjadi kesalahan diagnosis sebagai
Sistitis, 8#$ kasus bersifat asimtomatik.
Servisitis - biasanya asimtomatik, sekret ringan warna putih'keruh dan ostium
yang eritem.
2
3omplikasi regional -
' Salpingitis - bakteri gonokok menempel pada sperma dan dapat menginfeksi
tuba fallopi, lebih umum pada saat menstruasi.
' 5ulvovaginitis pada anak perempuan - vagina lebih sensitif dan lebih mudah
terinfeksi pada perempuan yang dalam masa pubertas.
,nfeksi 6okal lainnya -
Rectal gonorrhoea terjadi setelah koitus melalui anus atau, pada wanita,
terkontaminasi dengan sekret vagina yang terinfeksi. 3ondisi ini sering asimtomatik
tetapi dapat menyebabkan tenesmus, pengeluaran sekret dan perdarahan pada rektum.
2erdapat dalam 0#'"#$ wanita yang menderita gonore pada serviks atau uretra, dan
persentase yang lebih tinggi terdapat pada pria homoseksual. Pharyngeal gonorrhoea
ditularkan melalui hubungan seksual oral'genital, yang juga sering asimtomatis. Nyeri
tenggorokan dan adenitis servikal dapat terjadi.
&enyebaran gonokok pada konjungtiva menyebabkan konjungtivitis yang berat,
akut dan purulen. *eskipun infeksi ini dapat terjadi pada semua usia, namun bentuk yang
paling parah adalah Blennorrhoea, suatu penyakit pada bayi yang diperoleh dari ibu yang
terinfeksi.
Pelvic Inflammatory Disease PID! "
&ada PID ditemukan demam, nyeri perut bagian bawah (biasanya bilateral) dan
leukositosis dengan atau tanpa tanda'tanda infeksi lokal. 3eadaan'keadaan ini disebabkan
oleh penyebaran organisme di sepanjang tuba fallopi untuk menimbulkan salpingitis dan
masuk ke dalam kavum pelvis menyebabkan pelvic peritonitis dan abses. 3omplikasi
yang paling serius pada PID adalah infertilitas dan kehamilan ektopik
3
Gambar 2. *anifestasi klinis gonore. A. .retritis gonokokal; B. Servisiis; C. 7lennorrhoea
E. DIAGNOSIS
8iagnosis gonore dapat ditegakkan dengan penemuan tanda dan gejala klinis,
dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium berdasarkan identifikasi diplokokus
intraseluler yang bersifat gram'negatif pada pewarnaan gram, serta dikonfirmasi dengan
kultur
&ewarnaan Gram
&enampakan berbagai pasangan diplokokus gram'negatif yang berbentuk
seperti ka%ang dalam netrofil merupakan karakteristik utama penyakit gonore apabila
spesimen diambil dari sekret genital. &emeriksaan pewarnaan gram bersifat 9"$
sensitif dan spesifik terhadap pria yang simtomatis. Namun sayangnya, hanya "#
1#$ sensitif pada wanita, sementara spesifitasnya sangat rumit ditentukan dengan
hadirnya bakteri dan flora lain di saluran genital wanita yang memungkinkan
memiliki struktur morfology yang hampir sama. &engalaman sangat diperlukan dalam
menginterpretasikan pewarnaan gram, terutama pada wanita.
3ultur
&ada pria, spesimen terbaik untuk pemeriksaan adalah sekret uretra (diperoleh
menggunakan loop atau swab khusus). &ada wanita, swab serviks lebih dianjurkan
4
A B
C
daripada sekret uretra atau vagina. Spesimen tersebut bisa saja langsung diperiksa
pada medium kultur atau dikirim ke laboratorium menggunakan medium transpor
yang sesuai apabila waktu penundaannya tidak lebih dari 0 jam. *edium yang sering
digunakan adalah #artin$%e&is agar, medium selektif kaya akan chocolate agar.
3oloni bermun%ulan setelah 1 ! hari masa inkubasi pada karbon dioksida dengan
suhu /"
o
:, serta dapat diidentifikasi sebagai N. gonorrhoeae dengan tampaknya
morfologi khas bakteri gram dan tes oksidasi yang positif.
F. DIFERENSIAL DIAGNOSIS
' .retritis - herpes genital dengan uretritis, C. trachomatis uretritis, 'reaplasma
urealyticum uretritis, (richomonas vaginalis uretritis, Reiter)s *yn+rome.
' Servisitis - Chlamy+ia trachomatis atau ;S5 servisitis.
G. PENATALAKSANAAN
'ncomplicate+ 'rethral ,onorrhoea-
,ntramuskuler - Spe%tinomisin ! gr atau :eftria<on !"# mg, masing'masing sebagai
dosis tunggal.
=ral - :efi<imin 0## mg, %iproflo<a%in "## mg, oflo<asin 0## mg atau a>itromisin 1
gr, dosis tunggal.
-nal gonorrhoea" dianjurkan untuk terapi intramuskuler.
Complicate+.Disseminate+ gonorrhoea"
:eftria<on 1 ! gr i.m atau i.v 1 kali sehari selama 1 hari
&engobatan alternatif untuk alergi beta'laktam -
Spe%tinomisin ! gr i.m dua kali sehari selama 1 hari
5
?ritromisin "## mg i.v empat kali sehari selama 1 hari
7ila terdapat epididimitis, tambahkan prednisolon /# mg per hari dan NS@,8
Blennorrhoea "
8ewasa - :eftria<on 1 gr i.m, dosis tunggal.
7ayi - %eftria<on !" "# mgAkg i.v atau i.m, dosis tunggal.
7ilas mata dengan larutan garam fisiologis.
@nak'anak -
' :eftria<on !" "' mgAkg i.v atau i.m satu kali sehari selama 1 hari
' :efota<imin !" mgAkg i.v atau i.m dua kali sehari selama 1 10 hari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sterry B, &aus 4, 7urgdorf B. 2hieme :lini%al :ampanions 8ermatology. New +ork-
2hieme; !##C. p. 10C ' "#.
6
!. 4yan 3D. Neisseria. ,n- 4yan 3D, 4ay :G, editors. Sherris *edi%al *i%robiology - @n
,ntrodu%tion to ,nfe%tious 8iseases. 0th edition ed. .nited States- *% Graw ;ill *edi%al
&ublishing; !##0. p. /// ' 0#.
/. Stewart :*, S%hoeman S@, 7ooth 4@, Smith S8, Bilo< *;, Bilson D8. 4esear%h -
@ssesement of Self 2aken Swabs versus :lini%ian 2aken Swab :ultures for 8iagnosing
Gonorrhoea in Bomen. 7ritish *edi%al Dournal. !#1!;/0"-1 ' 8.
0. Gra%ia @6, *adlan 53, 2yring S3. Gonorrhoea and =ther 5eneral 8iseases. ,n- Bolff
3, Goldsmith 6@, 3at> S,, Gil%hrest 7@, &aller @S, 6effell 8D, editors. Eit>patri%kFs
8ermatology in General *edi%ine 1th ?dition. .nited States- *% Graw ;ill *edi%al
&ublishing; !##8. p. 199! ' ".
". 3ayser E;, 7ien> 3@, ?%kert D, Ginkernagel 4*. *edi%al *i%robiology. New +ork-
2hieme; !##". p. !10 ' 1.
C. *oonesinghe 4, Eleming ?, 2ruman 7, 8ean ;8. 6inear and Non'6inear @sso%iations
of Gonorrhoea 8iagnosis 4ates with So%ial 8eterminants of ;ealth. ,nternational
Dournal of ?nvironment 4esear%h and &ubli% ;ealth. !#1!;9-/109 ' C".
1. 3inghorn G4. Syphilis and 7a%terial Se<ually 2ransmitted 8iseases. ,n- 7urns 2,
7reathna%h S, :o< N, Griffiths :, editors. 4ookFs 2e<tbokk of 8ermatology 8th ?dition.
6ondon- 7la%kwell S%ientifi%; !#1#. p. /0.!0 ' /0.!8.
8. Bolff 3, Dohnson 4@. Eit>patri%kFs :olor @tlas and Synopsis of lini%al 8ermatology Cth
?dition. .nited States- *% Graw ;ill *edi%al &ublishing; !##8. p. C"# ' !.
7

Anda mungkin juga menyukai