Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
Uretritis merupakan kondisi inflamasi yang terjadi pada uretra yang dapat
disebabkan oleh proses infeksi atau non infeksi dengan manifestasi discharge,
disuria, atau gatal pada ujung uretra. Temuan fisik yang paling sering ditemukan
berupa discharge uretra, sedangkan temuan laboratorium menunjukkan adanya
peningkatan jumlah leukosit polimorfonuklear dengan pengecatan Gram pada
apusan uretra atau dari sedimen pancaran urin awal. Infeksi uretritis sering
diklasifikasikan menjadi Uretritis Gonococcal dan Uretritis Non-gonococcal
disebut pula uretritis non spesifik! "hairani, #$%$!.
Urethritis non gonococcal terjadi pada hampir &$' kasus urethritis,
sedangkan urethritis gonococcal terjadi pada #$' kasus urethritis. (tiologi dari
urethritis non gonococcus antara lain) Chlamydia trachomatis, Ureaplasma
urelitikum, Mycoplasma genitalium, Trichomonas vaginalis, virus herpes
simpleks, Candida albicans, dan bakteri lain seperti E. Colli, spesies
haemophilus, kuman gram positif *ecant, #$$+!.
Urethritis gonococcal adalah infeksi yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrheae. ,ecara umum ciri-ciri neisseriae adalah bakteri gram negatif,
diplokokus non motil, berdiameter mendekati $,& -m. .asing-masing cocci
berbentuk ginjal/ ketika organisme berpasangan sisi yang cekung akan
berdekatan. "ultur selama 0& jam pada media yang diperkaya misalnya .ueller-
1inton, modified Thayer-.artin!, koloni gonococci berbentuk cembung, berkilau,
meninggi dan sifatnya mukoid berdiameter %-2 mm. "oloni transparan atau pekat,
tidak berpigmen dan tidak bersifat hemolitik 3awet4, %556!.
Gambar 1. Gambaran Diplococcus Gram Negatif
Gonococcus menyerang selaput lendir saluran genitourinari, mata, rektum,
dan tenggorokan, mengakibatkan supurasi akut yang dapat menyebabkan in7asi
jaringan/ hal ini diikuti oleh peradangan kronis dan fibrosis. 8ada pria biasanya
terdapat uretritis, dengan nanah yang berwarna krem kuning dan nyeri waktu
kencing. 8roses dapat menjalar ke epididimis. 8ada infeksi yang tidak diobati,
sementara supurasi mereda, terjadi fibrosis, yang kadang-kadang mengakibatkan
striktur uretra. Infeksi uretra pada pria dapat tanpa gejala. 8ada wanita, infeksi
primer terjadi di endoser7iks dan meluas ke uretra dan 7agina, mengakibatkan
sekret mukopurulen. Infeksi kemudian dapat menjalar ke tuba uterina dan
menyebabkan salpingitis, fibrosis, dan obliterasi tuba. Infertilitas terjadi pada #$'
wanita yang menderita salpingitis gonococci. ,er7isitis kronis atau proktitis akibat
gonococci sering tanpa gejala 3awet4, %556!.
9da beberapa perbedaan antara manifestasi klinis urethritis gonorrhea dan
urethritis non gonorrhea. .asa inkubasi untuk urethritis gonorrhea adalah #-&
hari, sedangkan urethritis non gonorrhea +-%0 hari. :nset untuk urethritis
gonorrhea adalah secara tiba-tiba, sedangkan urethritis non gonorrhea bertahap.
;ysuria yang terjadai urethritis non gonorrhea bersifat ringan, sedangkan pada
urethritis gonorrhea bersifat berat. ;uh yang keluar pada urethritis non gonorrhea
bersifat purulen, sedangkan pada urethritis gonorrhea bersifat mukopurulen. ;uh
yang keluar pada urehtritis non gonorrhea lebih sedikit dibandingkan dengan
urethritis gonorrhea. *ecant, #$$+!
"omplikasi gonore sangat erat hubungannya dengan susunan anatomi dan
faal genitalia. "omplikasi lokal pada pria bisa berupa tisonitis radang
kelenjar Tyson!, parauretritis, littritis radang kelnjar <ittre!, dan cowperitis
radang kelenjar =owper!. Namun,penyulit yang paling sering adalah
epididimoorkitis. ,elain itu, infeksi dapat pula menjalar keatas asendens!,
sehingga terjadi prostatitis, 7esikulitis, funikulitis, epididimitis, yang dapat
menimbulkan infertilitas. Infeksi dari uretra pars posterior, dapat mengenai
trigonum kandung kemih menimbulkan trigonitis, yang memberi gejala poliuria,
disuria terminal, dan hematuria. "omplikasi diseminata pada pria dan wanita
dapat berupa artritis, miokarditis, endokarditis, perikarditis, meningitis, dan
dermatitis. "elainan yang timbul akibat hubungan kelamin selain cara genito-
genital, pada pria dan wanita dapat berupa infeksi nongenital, yaitu orofaringitis,
proktitis, dan konjungti7itis. ,edangkan untuk uretritis non gonore, komplikasi
yang timbul biasanya berupa tisonitis, cowperitis, abses periuretra, striktur uretra,
epididimitis, dan mungkin prostatitis 3ulistia, #$%%!.
;iagnosis urethritis gonorrhea ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan laboratorium. 8ada pewarnaan gram akan
ditemukan diplokokus gram negatif, berbentuk biji kopi yang terletak intraseluler
dan ekstraseluler, dan terdapat peningkatan leukosit polimorfonuklear leukosit
>2?lpb pada spesimen duh urethra dan >%$?lpb pada urin!. @ahan pemeriksaan di
ambil dari duh tubuh, pada pria diambil dari daerah fosa na7ikularis, sedangkan
pada wanita diambil dari uretra, muara kelenjar bartholin, ser7iks, dan rectum
3ulistia, #$%%!.
8engobatan Gonorrhea berdasarkan buku atlas "ulit dan "elamin *,U;
;r. ,oetomo untuk gonorrhea tanpa komplikasi antara lain ) ciprofloAacin 2$$ mg
oral single dose, ofloAacine 0$$ mg, cefiAime 0$$ mg oral single dose, dan
ceftriaAone %#2 mg I. single dose. @ila dicurigai adanya infeksi campuran
dengan chlamydia dapat ditambahkan ) (rythromycin 0 A 2$$ mg oral selama +
hari, doAycycline # A %$$ mg?hari per oral selama + hari. Untuk gonorrhea dengan
komplikasi meningitis dan endocarditis diberikan ceftriaAone %-# g IB setiap %#
jam, untuk meningitis dilanjutkan %$-%0 hari, dan untuk endocarditis diteruskan
paling sedikit 0 minggu. 3ika terjadi artritis, tenosyno7itis dan dermatitis dapat
diberikan antara lain ) ciprofloAacin 2$$ mg IB setiap %# jam, ofloAacine 0$$ mg
setiap %# jam, cefotaAime % g IB setiap & jam, dan ceftriaAone % g I. ? IB tiap #0
jam .urtiastutik, #$$+!.
Untuk mencegah penularan gonore, gunakan kondom dalam melakukan
hubungan seksual. 3ika menderita gonore, hindari hubungan seksual sampai
pengobatan antibiotik selesai. Calaupun sudah pernah terkena gonore, seseorang
dapat terkena kembali, karena tidak akan terbentuk imunitas untuk gonore.
,arankan juga pasangan seksual pasien untuk diperiksa untuk mencegah infeksi
lebih jauh dan mencegah penularan.
BAB II
LAPOAN !A"U"
#.% Identitas 8asien
Nama ) Tn. T
Umur ) #6 tahun
3enis "elamin ) <aki-laki
9lamat ) =iparay
,tatus ) @elum menikah
Tanggal ) 0 3uni #$%0
#.# 9namnesis
Keluhan Utama:
"eluar nanah dari kemaluan
Riayat penyakit sekarang:
8asien datang ke poliklinik kulit kelamin *,U; @aleendah dengan
keluhan keluar nanah dari kemaluannya sejak D hari ,.*,. "eluhan dirasakan
terus-menerus namun tidak dirasakan pasien, kadang banyak kadang sedikit.
,etiap kali bangun pagi pasien mengaku di celana dalamnya selalu terdapat
bercakan nanahnya.
"eluhan disertai rasa nyeri, gatal, dan panas pada ujung kemaluannya serta
terlihat membengkak dan memerah. *asa nyeri juga lebih dirasakan terutama
ketika pasien @9". 8asien juga mengeluhkan adanya nyeri pada waktu ereksi.
8asien menyangkal keluar nanah disertai dengan adanya darah
8asien belum menikah, namun diketahui satu minggu yang lalu pasien
melakukan hubungan seksual dengan wanita teman dekatnya. ,aat melakukan
hubungan pasien tidak menggunakan kondom. Untuk keluhannya saat ini pasien
belum pernah melakukan pengobatan apapun.
Riayat !enyakit "ahulu
8asien belum pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya.
Riayat !engobatan
;oAycyclin tahu dari internet!, tidak teratur, perih saat @9" dan nanah
berkurang, tetapi tidak sembuh.
Riayat !erilaku #eksual
-
Riayat $topi
8asien mengaku tidak ada riwayat asma, pilek-pilek saat terkena udara dingin dan
terkena debu ataupun biduran.
Riayat keluarga:
"eluarga pasien tidak pernah ada yang menderita penyakit seperti ini.
#.D 8emeriksaan fisik
#.D.% ,tatus Generalis
"eadaan Umum ) @aik
"esadaran ) =ompos .entis
1iegene ) Tampak terawat
Tanda Bital ) Tensi ) Tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi ) Tidak dilakukan pemeriksaan
** ) Tidak dilakukan pemeriksaan
TaA ) Tidak dilakukan pemeriksaan
"epala?<eher ) 8embesaran "G@ -!
ThoraA ) =or?8ulmo ) Tidak dilakukan pemeriksaan
9bdomen ) 1epar?<ien ) Tidak dilakukan pemeriksaan
(ktremitas ) (dema -?-, 8embesaran "G@ E di inguinal sinistra

"elainan kulit 8ada status dermatologis
#.D.# ,tatus ;ermatologis
Gambar #. Lo$asi uam
<okasi ) :rificium uretra eksternum :U(!
;istribusi ) <okal
*uam ) Tampak duh tubuh berwarna putih kekuningan, purulen, yang
keluar dari :rificium uretra eksternum :U(!, edema -!, eritem
-!
Gambar %. &ampa$ Du' $eluar (ari OUE
#.D.D ,tatus Beneriologis
<nn ) ;itemukan pembesaran di inguinal sinistra
=orpus penis ) tidak ditemukan kelainan
8reputium ) -! pasien telah disirkumsisi
Glans penis ) tampak hiperemis
:U( ) tidak ditemukan kelainan
,crotum ) tidak ditemukan kelainan
(pididimis ) tidak ada nyeri tekan
Testis ) tidak ada nyeri tekan
;ischarge ) purulen, berwarna putih kekuningan
#.0 ;iagnosis @anding
%. Urethritis Gonorrhoe
#. Urethritis Non Gonorrhoe
#.2 8emeriksaan 8enunjang
8engecatan gram discharge )
- <eukosit >2 per lapang pandang besar
- ;itemukan bakteri diplococcus gram negatif intraseluler dan ekstraseluler
Gambar ). !uman Diplococcus Gram Negatif Intraseluler (an e$straseluler
#.6 ;iagnosis
Urethritis Gonorrhoe
#.+ 8enatalaksaan
Terapi yang diberikan pada pasien yaitu)
%. "ausatif ) - =efiAime %A0$$ mg selama 2 hari
- ;oAycyclin #A%$$ mg selama + hari
#. "I( ) - :bat diminum sesuai dosis
- tidak melakukan hubungan seksual dulu selama masa
pengobatan, atau menggunakan kondom bila
berhubungan seksual
#.& 8rognosis
Fuo ad Bitam ) @onam
Fuo ad ,anam ) @onam
Fuo ad Guctionam ) @onam
Fuo ad kosmeticam ) @onam
BAB III
PE*BAHA"AN
8asien Tn. C #2 tahun datang ke 8oli "ulit dan "elamin *,,9 pada
tanggal D 9gustus #$%% dengan keluhan utama kencing mengeluarkan nanah.
"eluhan terjadi sejak D minggu yang lalu. 9walnya kencing terasa panas dan
nyeri. # minggu yang lalu bengkak pada ujung penisnya. ,aat ini pasien mengeluh
demam sejak % hari yang lalu, dan terdapat benjolan pada selangkangan kiri.
8asien mempunyai riwayat hubungan seksual dengan istri sirinya 2 hari sebelum
keluhan pasien menikah D bulan yang lalu!. Istrinya mengeluh sering keputihan.
1ubungan seksual dilakukan sebanyak &. "eluhan tersebut dirasakan baru
pertama kali. "eluhan subjektif ini sesuai dengan gambaran klinis uretritis gonore
uretritis G:!, yaitu gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu #-+
hari setelah terinfeksi. "eluhan subyektif berupa rasa gatal, panas di bagian distal
uretra di sekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disusul disuria, keluar duh
tubuh dari ujung uretra, dan dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening
inguinal unilateral dan bilateral 3ulistia, #$%%!.
Gonore adalah suatu peyakit menular seksual yang bersifat akut, disebabkan
oleh %eisseria gonorrhoeae suatu kuman gram negatif, berbentuk biji kopi,
letaknya intra atau ekstra seluler .urtiastutik, #$$+!.

%. gonorrhoeae terbaik
hidup pada udara yang mengandung #-%$' =:
#
, dengan suhu D2H= dan p1
optimum +,#-+,6. %. gonorrhoeae dapat beradaptasi dengan keadaan mukosa yang
basah, membelah diri dengan cepat, menghasilkan keradangan yang eksudatif dan
juga dapat masuk ke aliran darah @arakah, #$$2!.
8enularan terjadi melalui kontak seksual dengan penderita gonore. 8enyakit
ini dapat mengenai laki-laki maupun wanita. Gejala yang didapatkan pada laki-
laki) keluhan sakit waktu kencing, orifisium uretra yang oedema dan eritematus,
sekret uretra yang purulen. Uretritis akut pada pria ini dapat menimbulkan
komplikasi berupa cowperitis sakit pada perineum!, disuri, prostatitis akut) nyeri
yang sangat pada perineum dan suprasimfiser, sakit sewaktu defekasi, kronis)
gejala seperti pada akut namun lebih ringan!, epididimitis febris, sakit sehingga
sukar berjalan, odema pada epididimitis, kenyal dan rata kulit skrotum
menunjukkan tanda radang akut, funikulitis odema dan rata!, orkho-epididimitis
oedema dan batas tidak jelas!, tysonitis I littritis terjadi abses para uretra!,
seminal 7esikulitis, sistitis polakisuri, yang prominen terminal hematuri!. Gonore
pada wanita) sebagian besar wanita yang menderita gonore asimtomatik. Gonore
pada wanita sering mengenai ser7iks sehingga terjadi ser7isitis dengan gejala
keputihan. @ila terjadi uretritis memberikan disuri yang ringan. .ungkin juga
disertai keradangan kandung seni dengan gejala polakisuri, nyeri perut bagian
bawah dan terminal hematuri @arakah, #$$2!. "omplikasi diseminata pada pria
dan wanita dapat berupa artritis, miokarditis, endokarditis, perikarditis,
meningitis, dan dermatitis. "elainan yang timbul akibat hubungan kelamin selain
cara genito-genital, pada pria dan wanita dapat berupa infeksi nongenital, yaitu
orofaringitis, proktitis, dan konjungti7itis 3ulistia, #$%%!.
;ari pemeriksaan fisik pada kasus ini didapatkan duh tubuh berwarna putih
kekuningan, purulen, yang keluar dari :rificium uretra eksternum :U(!, edema
-!, eritem -!. 8emeriksaan fisik ini menunjang ke arah diagnosis urethritis
gonorrhea. ,tatus 7eneriologis) ditemukan pembesaran kelenjar getah bening di
inguinal sinistra/ tidak ditemukan kelainan pada corpus penis, preputium, glans
penis, :U(, skrotum/ tidak ada nyeri tekan pada epididimis dan testis/ serta
didapatkan discharge purulen berwarna putih kekuningan.
Untuk menegakkan diagnosis dari Urethritis Gonorrhoe dilakukan
pemeriksaan penunjang berupa pengecatan gram. @ahan pemeriksaan didapatkan
dari apusan duh penderita. 8ada pengecatan gram ini didapatkan kuman
diplokokus gram negatif, berbentuk biji kopi yang terletak intra dan ekstraseluler,
dan didapatkan leukosit >2 per lapang pandang besar. 8asien kemudian
didiagnosis sebagai uretritis G: dengan dasar anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
;iagnosis banding dari Urethritis Gonorrhoe adalah Urethritis Non
Gonorrhoe yang dapat disingkirkan dengan penemuan kuman diplokokus gram
negatif, berbentuk biji kopi yang terletak intra dan ekstraseluler, dan melalui
riwayat perjalanan penyakit penderita. ;iagnosis banding dari infeksi gonokokus
genitourinari pada perempuan antara lain) infeksi Trichomonas 7aginalis
biasanya memberi gambaran salin positif untuk proto4oa!, infeksi =andida
albicans gambarannya gatal dengan eksudat kental atau curdy, dan diagnosis
ditentukan dari kultur?smear organism!, Garnerella 7aginalis? bacterial 7aginosis
ditandai dengan sindrom well define, sekret malodorous, keabu-abuan dan acidic,
pada pemeriksaan smear ditemukan clue cell, yields a fishy, amine odor pada
alkalinisasi dengan potassium hidroksida!. ,emua pasien dengan duh tubuh
7agina harus dikultur untuk gonokokus. Calaupun inflamasi 7aginitis jarang
terjadi bersamaan dengan gonorrhoe tetapi infeksi campuran sering terjadi. 8ada
laki-laki, uretritis dapat disebabkan oleh organisme multipel. T. 7aginalis dan =.
9lbicans dapat menginfeksi laki-laki dan dapat asimtomatik. Gonorrhoe dapat
menyebabkan urethritis pada populasi umum yang sering dikenal sebagai
nongonococcal atau nonspecific atau postgonococcal urethritis. Urethritis dengan
identifikasi patogen kecuali gonokokus! disebut nongonococcal urethritis NGU!
3ulistia, #$%%!.
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah terapi kausatif ) =efiAime
%A0$$ mg selama 2 hari dan ;oAycyclin #A%$$ mg selama + hari. 8emberian obat
ini sesuai dengan referensi yaitu pemberian cefiAime untuk gonorhea dan
doAycyclin jika dicurigai ada infeksi oleh chlamydia.
"I( yang diberikan pada pasien ini yaitu obat diminum sesuai dosis, tidak
melakukan hubungan seksual dulu selama masa pengobatan, atau menggunakan
kondom bila berhubungan seksual, serta dilakukan pemeriksaan terhadap
pasangan istri! penderita.
8rognosis dari penyakit ini adalah baik dikarenakan tidak adanya
komplikasi yang menyebabkan kecacatan ataupun yang mengancam jiwa, akan
tetapi dapat rekurensi kembali apabila pasien tidak menerapkan "I( yang
diberikan.
BAB I+
!E"I*PULAN
Telah dilaporkan kasus dengan diagnosis Urethritis Gonorrhea pada pasien
Tn. C #2 tahun. ;iagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
;iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis pasien mengeluh mengeluarkan
nanah dari kemaluannya. "eluhan terjadi sejak D minggu yang lalu. 9walnya
kencing terasa panas dan nyeri. # minggu yang lalu bengkak pada ujung penisnya.
,aat ini pasien mengeluh demam sejak % hari yang lalu, dan terdapat benjolan
pada selangkangan kiri. 8asien telah meminum doAycyclin yang diketahui dari
internet, tetapi tidak teratur. ,etelah minum obat, perih saat kencing dan nanah
berkurang tetapi tidak sembuh. 8asien mempunyai riwayat hubungan seksual
dengan istri sirinya 2 hari sebelum keluhan pasien menikah D bulan yang lalu!.
Istrinya mengeluh sering keputihan. 1ubungan seksual dilakukan sebanyak &.
"eluhan tersebut dirasakan baru pertama kali.
;ari pemeriksaan fisik didapatkan duh purulen berwarna putih kekuningan
yang keluar dari :U(. ;ari pemeriksaan penunjang berupa pewarnaan gram,
ditemukan leukosit >2 per lapang pandang besar dan terdapat diplococcus gram
negatif intraseluler dan ekstraseluler.
8engobatan yang diberikan adalah memberikan terapi oral cefiAime %A0$$
mg selama 2 hari dan ;oAycyclin #A%$$ mg selama + hari. 8asien diedukasi agar
meminum obat sesuai dosis, tidak melakukan hubungan seksual dulu selama masa
pengobatan, atau menggunakan kondom bila berhubungan seksual. 8asangan
pasien hendaknya diperiksa juga untuk menghindari reinfeksi dan komplikasi.
8rognosis pasien ini secara 7itam, sanam, fungsionam dan secara kosmetikam
dubia et bonam adalah ad bonam.
DA,&A PU"&A!A
-A"E EPO& "E""ION
UE&HI&I" GONOHEA
:leh )
Ba(ru((in .usuf 1#1//11%//0
a1anno ,ani22a Hara'ap 1#1//11%//0
8embimbing )
(r. Deis3 "p.!!
,A!UL&A" !EDO!&EAN UNI+E"I&A" I"LA* BANDUNG
#/1)
GONORE
Defnisi
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
Gonorrhoeae.
Etiologi
Penyebab gonore adalah gonokok yang termasuk dalam grup
Neisseria dan dikenal ada 4 spesies, yaitu N.Gonorrhoeae dan
N.meningitidis yang bersifat pathogen serta N.catarrhalis dan
N.pharyngis sicca yang bersifat komensal. Keempat spesies ini sukar
dibedakan kecuali dengan tes fermentasi.
Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi
berukuran lebar 0, u dan panjang !," u, bersifat tahan asam. Pada
sediaan langsung dengan pe#arnaan gram bersifat gram negatif,
terlihat diluar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas,
cepat mati dalam keadaan kering. $idak tahan suhu di atas %&
o
', dan
tidak tahan (at desinfektan.
)ecara morfologi gonokok terdiri atas 4 tipe, yaitu tipe ! dan *
yang mempunyai +ili yang bersifat +irulen, serta tipe % dan 4 yang
tidak mempunyai +ili dan bersifat non+irulen. ,ili akan melekat pada
mukosa epitel dan akan menimbulkan reaksi radang.
-aerah yang paling mudah terinfeksi yaitu daerah dengan
mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang
.immature/, yaitu pada +agina #anita sebelum pubertas.
Gejala klinis
0asa tunas sangat singkat, pada pria umumnya ber+ariasi
antara *-1 hari, kadang-kadang lebih lama dan hal ini disebabkan
karena penderita telah mengobati diri sendiri, tetapi dengan dosis yang
tidak cukup atau gejala sangat samar sehingga tidak diperhatikan oleh
penderita. Pada #anita masa tunas sulit ditentukan karena pada
umurnya asimtomatik.
Gambaran klinis dan komplikasi gonore sangat erat
hubungannya dengan susunan anatomi dan faal genitalia. 2erikut
merupakan infeksi pertama dan komplikasi, baik pada pria maupun
#anita.
Pada pria
3nfeksi pertama Komplikasi
uretritis 4okal 5 $ysonitis
Para uretritis
4ittritis
'o#peritis
6sendens 5
Prostatitis
,esikulitis
,as deferentitis7funikulitis
8pididimitis
$rigonitis
Pada wanita
3nfeksi pertama Komplikasi
9retritis
)er+isitis
4ocal 5 parauretritis
2artholinitis
6sendens 5
)alpingitis
P.3.- .Pel+ic in:ammatory
-isease/
Komplikasi diseminata pada pria dan #anita dapat berupa 5
%. 9rthritis
#. .iokarditis
D. (ndokarditis
0. 8erikarditis
2. .eningitis
6. ;ermatitis
"elainan yang timbul akibat hubungan kelamin selain cara genitor-genital, pada pria dan wanita dapat berupa
orofaringitis, proktitis, dan konjungti7itis.
A. Pa(a Pria
%. Uretritis
Jang paling sering dijumpai adalah uretritis anterior akut dan dapat menjalar
ke proksimal, selanjutnya mengakibatkan komplikasi lokal, asendens, dan
diseminata. "eluhan subjektif berupa rasa gatal, panas di bagian distal uretra di
sekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disusul disuria, polakisuria, keluar
cairan dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah, dan disertai perasaan
nyeri pada waktu ereksi.
8ada pemeriksaan tampak orifisium uretra eksternum eritematosa,
edematosa, dan ektropion. Tampak pula cairan yang mukopurulen, dan pada
beberapa kasus dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral
atau bilateral.
#. Tysonitis
"elenjar Tyson adalah kelenjar yang menghasilkan smegma. Infeksi
biasanya terjadi pada penderita dengan preputium yang sangat panjang dan
kebersihan yang kurang baik. ;iagnosis dibuat berdasarkan ditemukannya butir
pus atau pembengkakan pada daerah frenulum yang nyeri saat di tekan. @ila
duktus tertutup akan timbul abses dan merupakan sumber infeksi laten.
D. 8arauretritis
)ering pada orang dengan ori;sium uretra eksternum terbuka atau
hipospadia. 3nfeksi pada duktus ditandai dengan butir pus pada kedua
muara parauretra.
0. <ittritis
$idak ada gejala khusus, hanya pada urin ditemukan benang-
benang atau butir-butir. 2ila salah satu saluran tersumbat, dapat
terjadi abses folikular, didiagnosis dengan uretroskopi.
2. =owperitis
2ila hanya duktus yang terkena biasanya tanpa gejala. Kalau
infeksi terjadi pada kelenjar co#per dapat terjadi abses. Keluhan
berupa nyeri dan ada benjolan pada daerah perineum disertai rasa
penuh dan panas, nyeri pada #aktu defekasi, dan disuria. <ika tidak
diobati abses akan pecah melalui kulit perineum, uretra atau rectum
dan mengakibatkan proktitis.
6. 8rostatitits
Prostatitis akut ditandai dengan perasaan tidak enak pada
perineum dan suprapubis, malese, demam, nyeri berkemih sampai
hematuria, spasme otot uretra sehingga terjadi retensi urin, tenesmus
ani, sulit buang air besar, dan obstipasi.
Pada pemeriksaan teraba pembesaran prostat dengan konsistensi
kenyal, nyeri tekan, dan didapatkan :uktuasi bila telah terjadi abses.
<ika tidak diobati, abses akan pecah, masuk ke uretra posterior atau ke
arah rectum mengakibatkan proktitis.
2ila prostatitis menjadi kronik, gejalanya ringan dan intermitten,
tetapi kadang-kadang menetap. $erasa tidak enak pada perineum
bagian dalam dan rasa tidak enak bila duduk terlalu lama. Pada
pemeriksaan prostat terasa kenyal, berbentuk nodus, dan sedikit nyeri
pada penekanan. Pemeriksaan dengan pengurutan prostat biasanya
sulit menemukan kuman diplokok atau gonokok.
+. Besikulitis
,esikulitis ialah radang akut yang mengenai +esikula seminalis dan
duktus ejakulatorius, dapat timbul menyertai prostatitis akut atau
epididimitis akut. Gejala subjektif menyerupai gejala prostatitis akut,
berupa demam, polakisuria, hematuria terminal, nyeri pada #aktu
ereksi atau ejakulasi, dan spasme mengandung darah.
Pada pemeriksaan melalui rectum dapat diraba +esikula seminalis
yang membengkak dan keras seperti sosis, memanjang diatas prostat.
6da kalanya sulit menentukan batas kelenjar prostat yang membesar.
&. Bas deferentitis atau funikulitis
Gejala berupa perasaan nyeri pada daerah abdomen bagian ba#ah
pada sisi yang sama.
5. (pididimitis
8pididimitis akut biasanya unilateral, dan setiap epididimitis
biasanya disertai deferentitis. Keadaan yang mempermudah
timbulnya epididimitis ini adalah trauma pada uretra posterior yang
disebabkan oleh salah penanganan atau kelalaian penderita sendiri.
=aktor yang mempengaruhi keadaan ini antara lain irigasi yang
terlalu sering dilakukan, cairan irrigator yang terlalu panas atau
terlalu pekat, instrumentasi yang kasar, pengurutan prostat yang
berlebihan, atau akti+itas seksual dan jasmani yang berlebihan.
8pididimitis dan spermatic cord membengkak dan terasa panas, juga
testis, sehingga menyerupai hidrokel sekunder. Pada penekanan
terasa nyeri sekali. 2ila mengenai kedua epididimitis dapat
mengakibatkan sterilitas.
%$. Trigonitis
3nfeksi asendens dari uretra posterior dapat mengenai trigonum
+esika urinaria. $rigonitis menimbulkan gejala poliuria, disuria terminal,
dan hematuria.
B. Pada wanita :
Gambaran klinis dan perjalanan penyakit pada #anita berbeda
dengan pria. >al ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan ;siologi
alat kelamin pria dan #anita. Pada #anita, baik penyakitnya akut
maupun kronik, gejala subyektif jarang ditemukan dan hamper tidak
pernah didapati kelainan obyektif. Pada umumnya #anita datang jika
sudah terdapat komplikasi. )ebagian besar penderita ditemukan pada
#aktu pemeriksaan antenatal atau pemeriksaan keluarga berencana.
-i samping itu, #anita mengalami % masa perkembangan 5
%. .asa prapuberitas ) epitel 7agina dalam keadaan belum berkembang
sangat tipis! sehingga dapat terjadi 7aginitis gonore
#. .asa reproduktif ) lapisan selaput lender 7agina menjadi matang, dan
tebal dengan banyak glikogen dan basil doderlein. @asil doderlein akan
memecahkan glikogen sehingga suasana menjadi asam dan suasana ini
tidak menguntungkan untuk tumbuhnya kuman gonokok.
D. .asa menopause ) selaput lender 7agina menjadi atrofi, kadar glikogen
menurun, dan basil doderlein juga berkurang., sehingga suasana asam
berkurang dan suasana ini menguntungkan untuk pertumbuhan kuman
gonokok, jadi dapat terjadi 7aginitis gonore.
8ada mulanya hanya ser7iks uteri yang terkena infeksi. =airan yang
mukopurulen dan mengandung banyak gonokok mengalir keluar dan
menyerang uretra, duktus parauretra, kelenjar bartolin, rectum, dan dapat
juga naik ke atas pada daerah kandung telur.
0. Uretritis
Gejala utama yaitu disuria, kadang-kadang poliuria. 8ada
pemeriksaan, orifisium uretra eksternum tampak merah, edematosa dan
ada secret mukopurulen.
2. 8arauretritis? skenitis
Kelenjar parauretra dapat terkena, tetapi abses jarang terjadi.
6. ,er7isitis
-apat asimtomatik, kadang menimbulkan rasa nyeri pada
punggung ba#ah. Pada pemeriksaan, ser+iks tampak merah
dengan erosi dan sekret mukopurulen. )ekret akan terlihat lebih
banyak, bila terjadi ser+isitis akut atau disertai +aginitis yang
disebabkan oleh $richomonas +aginalis.
+. @artholinitis
4abium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah
dan nyeri tekan. Kelenjar bartholin membengkak, terasa nyeri
sekali bila penderita berjalan dan penderita sulit untk duduk. 2ila
saluran kelenjar tersumbat dapat timbul abses dan dapat pecah
melalui mukosa atau kulit. Kalau tidak diobati dapat menjadi
rekuren atau menjadi kista.
&. ,alpingitis
Peradangan dapat bersifat akut, subakut atau kronis. 6da
beberapa faktor predisposisi 5
%. .asa puerperium nifas!
#. ;ilatasi setelah kuretase
D. 8emakaian IU;, tindakan 9";* alat kontrasepsi dalam rahim!
'ara infeksi langsung dari ser+iksi melalui tuba fallopi sampai pada
daerah salping dan o+arium sehingga dapat menimbulkan penyakit
radang panggul. 3nfeksi ini dapat menimbulkan kehamilan ektopik dan
sterilitas. Kira-kira !0? #anita dengan gonore akan berakhir dengan
penyakit radang panggul@. Gejalanya terasa nyeri pada daerah
abdomen ba#ah , cairan +agina, disuria, dan menstruasi yang tidak
teratur atau abnormal.
>arus dibuat diagnosis banding dengan beberapa penyakit lain
yang menimbulkan gejala hampir sama, misalnya 5 kehamilan di luar
kandungan, apendisitis akut, abortus septik, endometriosis, ileitis
regional, dan di+erticulitis. 9ntuk menegakan diagnosis dapat
dilakukan fungsi ka+um douglas dan dilanjutkan kultur atau dengan
laparoskopi mikroorganisme.
)elain mengenai alat genital, gonore juga dapat menyebabkan infeksi
non genital, seperi 5
!. Proktitis
Pada umumnya asimtomatik. Pada #anita dapat terjadi karena
kontaminasi dari +agina dan kadang-kadang karena hubungan
genitoanal seperti pada pria. Keluhan pada #anita biasanya lebih
ringan daripada pria, terasa seperti terbakar pada daerah anus dan
pada pemeriksaan tampak mukosa eritematosa, dan tertutup pus
mukopurulen.
*. Arofaringitis
Keluhan sering bersifat asimtomatik. 2ila ada keluhan sukar
dibedakan dengan infeksi tenggorokan yang disebabkan kuman lain.
Pada pemeriksaan daerah orofaring tampak eksudat mukopurulen yang
ringan atau sedang.
%. konjungti+itis
Penyakit ini dapat terjadi pada bayi yang baru lahir dari ibu yang
menderita ser+isitis gonore. Pada orang de#asa infeksi terjadi karena
penularan pada konjungti+a melalui tangan atau alat-alat. Keluhannya
berupa fotofobia, konjungti+a bengkak dan merah keluar eksudat
mukopurulen. 2ila tidak diobati dapat berakibat terjadinya ulkus
kornea, panoftalmitis sampai timbul kebutaan.
4. Gonore diseminata
Penyakit ini banyak didapat pada penderita dengan gonore
asimtomatik sebelumnya, terutama pada #anita. Gejala yang timbul
dapat berupa 5 arthritis .terutama monoartritis/, miokarditis,
endokarditis, perikarditis, meningitis, dan dermatitis.
Diagnosis
-iagnosis ditegakan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis,
dan pemeriksaan penunjang yang terdiri dari 1 tahapan.
9. ,ediaan langsung
8ada sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan gonokok gram
negatif, intraselular dan ekstreselular. @ahan sekret pada pria diambil dari daerah
fosa na7ikularis, sedangkan pada wanita diambil dari uretra, muara kelenjar
bartolin, ser7iks, dan rectum.
@. "ultur
Untuk identifikasi perlu dilakukan pembiakan kultur!. ;ua macam media yang
dapat digunakan )
%. .edia transport, contohnya )
#. .edia stuart )
1anya untuk transport saja, sehingga perlu ditanam kembali pada media
pertumbuhan.
D. .edia transgrow
.edia ini selektif dan nutriti7e untuk N. gonorrhoeae dan N. meningitidis,
dalam perjalananan dapat bertahan hingga 56 jam dan merupakan gabungan
media transport dan media pertumbuhan, sehingga tidak perlu ditanam pada media
pertumbuhan. .edia ini merupakan modifikasi media Thayer martin dengan
menambahkan trimetroprim untuk mematikan 8roteus spp.
0. .edia pertumbuhan, contohnya )
2. .c <eodKs chocolate agar
@erisi agar cokelat, agar serum, dan agar hidrokel. ,elain kuman gonokok,
kuman-kuman yang lain juga dapat tumbuh.
6. .edia Thayer martin
.edia ini selektif untuk mengisolasi gonokok. .engandung 7ankomisis untuk
menekan pertumbuhan kuman gram positif, koiestimetat untuk menekan
pertumbuhan bakteri gram negati7e, dan nistatin untuk menekan pertumbuhan
jamur.
+. .odified Thayer martin agar
Isinya ditambah dengan trimetropim untuk mencegah pertumbuhan kuman
proteus spp.
=. Tes definiti7e
%. Tes oksidasi
*eagen oksidasi yang mengandung larutan tetrametil-p-fenilendiamin
hidroklorida %' ditambahnkan pada koloni gonokok tersangka. ,emua neisseria
member reaski positif dengan perubahan warna kolono yang semula bening
berubah menjadi merah muda sampai merah lembayung.
#. Tes fermentasi
Tes oksidasi positif dilanjutkan dengan tes fermentasi memakai glukosa,
maltose dan sukrosa. "uman gonokok hanya meragikan glukosa.
;. Tes beta laktamase
8emeriksaan ini dengan menggunakan cefinase T. disc. @@< 56%%5#
yang mengandung chromogenis cephalosporin, akan menyebabkan perubahan
warna dari kuning menjadi merah apabila kuman mengandung en4im beta
lactamase.
(. Tes Thomson
@erfungsi untuk mengetahui sampai di mana infeksi sudah berlangsung. 8ada
tes ini syarat yang perlu diperhatikan yaitu )
,ebaiknya dilakukan setelah bangun pagi
Urin dibagi dalam # gelas
Tidak boleh menahan kencing dari gelas % ke gelas #
)yarat mutlak adalah kandung kemih harus mengandung urin
paling sedikit 0-!00 ml, jika urin kurang dari 0 ml, maka gelas ke
* sulit dinilai karena baru menguras uretra anterior.
>asil pembacaan 5
Gelas 3 Gelas 33 3nterpretasi
<ernih <ernih $idak ada infeksi
Keruh <ernih 3nfeksi uretritis
anterior
Keruh Keruh Panuretritis
<ernih Keruh $idak mungkin
Pengobatan
Pada pengobatan yang perlu diperhatikan adalah efekti+itas, harga,
dan sesedikit mungkin efek toksiknya. Pilihan utamanya yaitu
penisilinBprobenisid, kecuali di daerah yang tinggi insidens N.GA
penghasil penisilinase. )ecara epidemiologis pengobatan yang
dianjurkan adalah obat dengan dosis tunggal. 0acam-macam obat
yang dapat dipakai 5
8enisilin
Jang efektif yaitu penisilin G prokain akua. ;osis 0,& juta unit E % gram
probenesid. :bat tersebut dapat menutupi gejala sifilis. "ontraindikasinya
yaitu alergi penisilin.
9mpisilin dan amoksisilin
;osis dari ampisilin yaitu D,2 gram E % gram probenesid, dan amoksisilin
D gram E % gram probenesid. "ontraindikasinya yaitu alergi penisilin.
,efalosporin
,eftriakson generasi D! cukup efektif dengan dosis #2$ mg i.m. sefopera4on
dengan dosis $,2$ sampai %,$$ g secara intramuscular. ,efiksim 0$$ mg per
oral dosis tunggal member angka kesembuhan > 52'.
,pektinomisin
;osisnya yaitu # gram i.m. baik untuk penderita dengan alergi penisilin,
gagal dengan pengobatan penisilin dan tersangka sifilis.
Tiamfenikol
;osisnya D,2 gram, secara oral. Tidak dianjurkan pemakaiannya pada
kehamilan.
"uinolon
:bat yang menjadi pilihan yaitu ofloksasin 0$$ mg, siprofloksasin #2$-
2$$ mg, dan norfloksasin &$$ mg secara oral. "arena resistensi terhadap
siprofloksasin dan ofloksasin semakin tinggi, maka golongan kuinolon yang
dianjurkan adalah le7ofloksasin #2$ mg per oral dosis tunggal.

Anda mungkin juga menyukai