Abstract • LATAR BELAKANG Akantosis nigricans diakibatkan oleh hiperpigmentasi area intertriginous. Secara Histologi, AN mempunyai ciri-ciri stratum korneum yang menebal dan jumlah akantosis yang bervariasi. Meskipun jinak dan jarang bergejala, AN dapat menjadi tanda bahaya untuk patologi yang mendasarinya. • PRESENTASI KASUS Setelah menganalisis pasien dengan AN dengan tiga pola yang berbeda, yang diilustrasikan oleh satu laporan kasus masing-masing. Jenis yang pertama merupakan AN jinak terkait dengan sindrom metabolik termasuk obesitas. Jenis kedua adalah keganasan AN paraneoplastik terkait dengan berbagai keganasan yang lebih luas. Jenis ini dapat terjadi sebelum, setelah atau muncul dengan klinis keganasan. Jenis ketiga adalah AN yang kambuh setelah remisi lengkap. Terdapat pasien yang memiliki AN ganas dan berhasil diobati kankernya. Namun, bertahun-tahun kemudian, AN- nya kambuh. Dalam hal ini dikatakan kambuh karena dikatikan dengan munculnya skin tags. Kanker yang kambuh tidak termasuk tumor kambuh. BMI-nya adalah 31,2 kg / m2, dan diagnosis AN jinak dikonfirmasi. • KESIMPULAN • Diagnosis AN tetap tidak lengkap tanpa skrining untuk sindrom metabolik dan / atau kanker. Kombinasi AN dan skin tags lebih sering dikaitkan dengan sindrom metabolik. AN dapat dianggap sebagai tanda kegawatan untuk keganasan dan sindrom metabolik. PENDAHULUAN Acanthosis nigricans (AN) diakibatkan oleh hiperpigmentasi daerah intertriginous dan terkadang pada kulit periareolar. AN dapat terjadi focal atau diffuse papillomatous, hyperkeratotic, lesi yang menebal, yang didistribusikan secara simetris dan jarang mempengaruhi mukosa seperti rongga mulut Patogenesis AN sangat kompleks.
Peningkatan konsentrasi insulin menghasilkan
aktivasi direct dan indirect dari reseptor insulin-like growth factor (IGF)-1 pada keratinosit suprabasal dan fibroblas. Reseptor kinase tyrosin lainnya seperti (EGFR) dan (FGFR) juga dapat berkontribusi pada hiperproliferasi keratinosit dan fibroblas. Namun, dalam obesitas, konsentrasi insulin lebih rendah daripada yang disiapkan untuk efek tersebut. Kasus 1 Seorang laki-laki obesitas berusia 48 tahun ditemukan lesi hiperpigmentasi di paha dan skrotum. Indeks massa tubuhnya (IMT) adalah 36 kg / m2 . Ia menderita hipertensi dan hiperlipidemia. Pada pemeriksaan, terdapat hiperpigmentasi kecoklatan difus pada paha dan kulit skrotal dengan papilomatosis. Tidak ada perawatan yang khusus. direkomendasikan konseling gizi, dengan Diagnosis AN jinak dikonfirmasi. Kasus 2 Seorang pria berusia 39 tahun datang dengan kambuhnya AN di daerah intertriginous. Dengan riwayat medis kanker ginjal pada tahun 2012 yang ditemukan setelah episode pertama AN yang telah diangkat dengan operasi. Diagnosis keganasan AN dikonfirmasi. Lima tahun kemudian ia menunjukkan dengan kambuhnya hiperpigmentasi coklat- kehitaman dengan skin tags setelah remisi lengkap pada tahun 2013. Setelah dilakukan CT-Scan abdominal dan laboratorium tidak terdapat gambaran yang menunjukan pertumbuhan kanker kambuh. BMI-nya adalah 31,2 kg / m2. Diagnosis AN jinak dikonfirmasi, dan eksisi bedah lesi paha dilakukan. direkomendasikan konseling nutrisi. Kasus 3 Seorang wanita 62 tahun datang dengan hiperpigmentasi kecoklatan di leher, punggung dan lipatan anus. Dia menderita cholangiocarcinoma dengan metastasis peritoneal dan ditatalaksana dengan kemoterapi dengan gemcitabine dan cisplatin. AN berkembang tak lama setelah diagnosis tumor. AN ganas dikonfirmasi, dan terapi topikal antipruritik dengan salep polidokanol 5% diberikan. Akantosis Nigrikans dengan sindrom metabolik AN memiliki hubungan yang kuat dengan kelebihan berat badan pada orang dewasa, remaja dan anak-anak. Anak-anak yang kelebihan berat badan dan obesitas dengan AN menunjukkan tingkat yang jauh lebih tinggi untuk asam urat, glukosa puasa, insulin, dan glutamic oxalacetic transaminase. Akantosis Nigrikans dan Keganasan Paraneoplasia adalah gangguan yang terkait dengan keganasan. Sering menjadi marker/tanda pertama tumor ganas. Meskipun relatif jarang, perlu dijadikan diagnosis dini dan meningkatkan prognosis keganasan. Reference Wollina U, Hansel G, Lotti T, Tchernev G, Vojvodic A, Temelkova I. Acanthosis Nigricans - A Two-Sided Coin: Consider Metabolic Syndrome and Malignancies!. Open Access Maced J Med Sci. 2019;7(18):3081-3084. Published 2019 May 13. doi:10.3889/oamjms.2019.258