Chintya Prima C
Dwiky Ananda R
Lulu Nuraviah A
Scan here to
download
Abstrak
• Menentukan cara kematian pada kasus luka tusuk multipel akibat pisau
umumnya mudah, berbeda dengan kasus luka tusuk tunggal yang terkadang
problematik
• Luka tusuk pada dada kiri sebagian besar diakibatkan oleh pembunuhan atau
bunuh diri
Pendahuluan
Kematian yang diakibatkan karena single stab injury (SSI) dapat menjadi tantangan
yang cukup sulit untuk polisi, ahli forensik, dan pengadilan. Pada beberapa kasus cara
kematian dalam kasus SSI ada yang cenderung mustahil untuk dapat dipecahkan.
Penulis pada jurnal ini berusaha untuk menentukan apakah ada fitur yang
membedakan antara kasus pembunuhan, bunuh diri, dan luka tusuk akibat kecelakaan
yang diperoleh dari pemeriksaan post mortem.
Poin Pertimbangan Penentuan Cara Kematian (Bunuh
diri/Pembunuhan/Kecelakaan)
36 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kiri. Bekisar antara 3
cm - 30 cm dari sebelah kiri garis tengah.
9 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kanan bekisar antara 1
cm - 25 cm dari sebelah kanan garis tengah.
Hasil Homicide - Pembunuhan
kasus
36 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kiri. Bekisar antara 3
cm - 30 cm dari sebelah kiri garis tengah.
9 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kanan bekisar antara 1
cm - 25 cm dari sebelah kanan garis tengah.
Hasil Suicide - Bunuh Diri
4 kasus
Luka tusuk tunggal di abdomen.
Hasil Suicide - Bunuh Diri
kasus
36 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kiri. Bekisar antara 3
cm - 30 cm dari sebelah kiri garis tengah.
9 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kanan bekisar antara 1
cm - 25 cm dari sebelah kanan garis tengah.
DISKUSI
● Penusukan sering terjadi dalam kasus pembunuhan tetapi sebagai cara bunuh diri umumnya dianggap
tidak biasa.
● Faktor seperti pengangguran, pensiunan, dan riwayat bunuh diri pada keluarga telah terbukti
berhubungan dengan peningkatan risiko bunuh diri.
● Seseorang dengan riwayat gangguan jiwa lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri dengan menusuk
dari pada seseorang yang tidak didiagnosis penyakit mental.
Seseorang dengan skizofrenia memiliki peningkatan risiko pembunuhan.
● Dalam kasus luka tusuk tunggal terkait dengan kerusakan pakaian, tidak adanya keruskaan pada pakaian
dapat mencerminkan pergerakan pakaian selama insiden yang menyebabkan kematian
● Pada kasus SSI sendiri pada 15 kasus ini dimana tidak ada catatan bunuh diri atau bukti historis atau
toksikologi lainnya.
DISKUSI
● Kasus SSI 11 dari 15 kasus terjadi di dada, dan semuanya terjadi di sisi kiri, mungkin mencerminkan
pengetauan anatomi dasar di masyarakat, dan ini mungkin juga ,mencerminkan situasi di mana cedera
pada parenkim paru cenderung tidak mematikan daripada cedera melibatkan jantung dan atau
pembuluh besar.
● Hanya 3 dari 15 kematian yang disebabkan oleh diri sendiri karena mabuk alkohol.
● Cedera akibat benda tajam yang tidak disengaja sering terjadi di masyarakat. Sebuah studi di Amerika
yang meneliti cedera terkait pisau pada anak-anak dan dewasa mengungkapkan bahwa lebih dari 1000
cedera terkait pisau setiap hari di IGD.
● Kematian penusukan yang tidak sengaja jarang terjadi, kemungkinan orang tidak sengaja berlari atau
bergerak ke pisau. Inersia bilah, jika ujung bilah sangat tajam, dikatakan cukup untuk memungkinkan
bilah melewati jaringan lunak setelah kulit ditembus.
● Dalam penelitian ini, masalah cedera tusukan yang tidak disengaja dieksplorasi lebih lanjut dengan
pemeriksaan cedera non-fatal pada pasien yang dirawat.
● Selama dua puluh tahun diperiksa tidak ada kasus “berlari ke pisau” ditemukan.
Kesimpulan
● Pada kasus pembunuhan dan bunuh diri, luka tusuk tunggal sering terjadi pada dada sisi
kiri
● Pakaian selalu terlibat/rusak pada kasus pembunuhan, tetapi tidak selalu pada kasus
bunuh diri
● Pisau yang ditemukan masih menempel pada dada kemungkinan besar kasus bunuh diri
● Luka tusuk tunggal kecelakaan (accidental) yang menyebabkan kematian sangat jarang
terjadi
Forensic
Critical
Appraisal
IDENTITAS JURNAL
JUDUL Single Stab Injuries
(3 kata)
Intervention
I -
Comparison
C Membandingkan karakteristik demografi, lokasi cedera, keterlibatan pakaian, dan tok-
sikologi dari pembunuhan/bunuh diri/kecelakaan pada kasus luka tusuk tunggal
O Objective
Membedakan karakteristik luka tusuk tunggal pada kasus pem-
bunuhan, bunuh diri, dan kecelakaan
PENILAIAN JUDUL
Y T TR
Judul makalah
Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek 3 kata
Pendahuluan Y T TR
Ringkas, terdiri atas 2-3 paragraf 7
Paragraf pertama mengemukakan
alasan dilakukan penelitian
Paragraf berikut menyatakan hipotesis
atau tujuan penelitian
Didukung oleh pustaka yang relevan
Kurang dari 1 halaman
METODE
Insert the title of your subtitle Here
METODE
• DESAIN STUDI : Observasional Deskriptif
• TEMPAT PENELITIAN : Melbourne, Australia
• WAKTU PENELITIAN : 2017
• SAMPLE : Otopsi digital dari Victorian Institute of Forensic
Medicine (VIFM) dari 1 Januari 1991 hingga 31 Desember 2014 dan
Rekam Medis dari Alfred Hospital di Australia dari 1 Juli 2001
hingga 26 Juli 2014
KRITERIA INKLUSI & EKSKLUSI
Mayat dengan luka akibat terjatuh dari posisi berdiri pada saat kejadian diinklusikan. Mayat dengan luka
lecet, memar, luka akibat kekerasan tumpul, dan luka akibat tembakan senjata api dieksklusikan dalam
studi ini
Lain-lain
67 Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, informatif, efektif
68 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas
Penilaian Journal
HASIL TELAAH KRITIS
LEVEL OF
EVIDENCE : 3
Appicability
Apakah Temuan tersebut dapat diterapkan
dalam praktik forensik klinis sehari-hari ?
Ya, tetapi masih diperlukan penelitian dengan
sampel studi yang lebih besar, serta desain
studi yang lebih tinggi EBM nya
KESIMPULAN & SARAN TERHADAP
MAKALAH/JOURNAL