Anda di halaman 1dari 45

Journal Reading & Critical Appraisal 2022

Chintya Prima C
Dwiky Ananda R
Lulu Nuraviah A

Single Stab Injury/ Luka Pembimbing:


dr. Farah P

Tusuk Tunggal Kaurow, SpFM


Profil jurnal
Forensic Science, Medicine & Pathology 2018
Sep;14(3):295-300. doi: 10.1007/s12024-018-
9982-x.

Scan here to
download
Abstrak
• Menentukan cara kematian pada kasus luka tusuk multipel akibat pisau
umumnya mudah, berbeda dengan kasus luka tusuk tunggal yang terkadang
problematik
• Luka tusuk pada dada kiri sebagian besar diakibatkan oleh pembunuhan atau
bunuh diri

• Pisau ditemukan masih menempel pada 9 dari 11 kasus pada kasus


bunuh diri, tetapi tidak ada sama sekali pada kasus pembunuhan
• Kasus luka tusuk tunggal akibat kecelakaan (accidental) jarang
ditemukan
• Tujuan journal untuk meninjau fitur post-mortem yang dapat
diidentifikasi pada luka tusuk tunggal untuk membedakan antara
pembunuhan, bunuh diri, atau kematian karena kecelakaan
Journal Reading: SSI 2022

Pendahuluan
Kematian yang diakibatkan karena single stab injury (SSI) dapat menjadi tantangan
yang cukup sulit untuk polisi, ahli forensik, dan pengadilan. Pada beberapa kasus cara
kematian dalam kasus SSI ada yang cenderung mustahil untuk dapat dipecahkan.
Penulis pada jurnal ini berusaha untuk menentukan apakah ada fitur yang
membedakan antara kasus pembunuhan, bunuh diri, dan luka tusuk akibat kecelakaan
yang diperoleh dari pemeriksaan post mortem.
Poin Pertimbangan Penentuan Cara Kematian (Bunuh
diri/Pembunuhan/Kecelakaan)

• Pemeriksaan pada lokasi kejadian kematian oleh crime scene examiner


• Evaluasi keadaan lingkungan sekitar yang diketahui saat kematian
• Tinjauan dari Riwayat Medis/Psikiatri oleh konsultan forensik medis
• Pemeriksaan post-mortem yang mendetail
Bunuh Diri vs Pembunuhan
Bunuh Diri Pembunuhan

Catatan bunuh diri (pesan terkahir), Rusak/robeknya pakaian diluar luka


Foto kenangan, atau barang pribadi tusuk
"berharga"
Pisau biasanya ditemukan dilokasi Pisau biasanya tidak ditemukan di
kejadian dan masih menempel lokasi kejadian
pada luka
Pakaian biasanya di buka/dising- Defensive wound di lokasi lain
singkan saat ingin menusuk (tangan/kaki)
Metode Penelitian
Analisis pada studi ini terbatas pada kasus single stab
injury (SSI), dan terbatas pada SSI akibat tusukan pisau.

SSI didefinisikan sebagai tusukan soliter, dan dilihat pada


tidak adanya luka signifikan lainnya, khususnya pada
korban dengan tusukan pada lengan atau tungkai bawah,
yang biasa diinterpretasikan sebagai “defensive injury”.
Atau luka kekerasan tajam pada sekitar SSI yang biasa
diinterpretasikan sebagai “hesitation injury” dieksklusikan
Metode Penelitian

Mayat dengan luka akibat terjatuh dari posisi berdiri pada


saat kejadian diinklusikan. Mayat dengan luka lecet,
memar, luka akibat kekerasan tumpul, dan luka akibat
tembakan senjata api dieksklusikan dalam studi ini
Metode Penelitian

Sample mayat dibagi menjadi dua kelompok

Pembunuhan Bunuh diri


Hasil Homicide - Pembunuhan

45 kasus Alkohol juga terdeteksi dalam darah


Luka tusuk tunggal di dada korban luka tusuk tunggal dalam 27
kasus pembunuhan

36 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kiri. Bekisar antara 3
cm - 30 cm dari sebelah kiri garis tengah.

9 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kanan bekisar antara 1
cm - 25 cm dari sebelah kanan garis tengah.
Hasil Homicide - Pembunuhan

kasus

36 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kiri. Bekisar antara 3
cm - 30 cm dari sebelah kiri garis tengah.

9 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kanan bekisar antara 1
cm - 25 cm dari sebelah kanan garis tengah.
Hasil Suicide - Bunuh Diri

15 kasus Terdapat 4 kasus didapatkan


Laki-laki usia 23 -74 tahun.
catatan bunuh diri dan dikatakan
Perempuan usia 17 - 69 tahun.
dalam ‘keadaan depresi’
11 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kiri bekisar antar 2
cm - 11 cm di sebelah kiri garis tengah.

4 kasus
Luka tusuk tunggal di abdomen.
Hasil Suicide - Bunuh Diri

kasus

36 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kiri. Bekisar antara 3
cm - 30 cm dari sebelah kiri garis tengah.

9 kasus
Luka tusuk tunggal di dada kanan bekisar antara 1
cm - 25 cm dari sebelah kanan garis tengah.
DISKUSI
● Penusukan sering terjadi dalam kasus pembunuhan tetapi sebagai cara bunuh diri umumnya dianggap
tidak biasa.
● Faktor seperti pengangguran, pensiunan, dan riwayat bunuh diri pada keluarga telah terbukti
berhubungan dengan peningkatan risiko bunuh diri.
● Seseorang dengan riwayat gangguan jiwa lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri dengan menusuk
dari pada seseorang yang tidak didiagnosis penyakit mental.
Seseorang dengan skizofrenia memiliki peningkatan risiko pembunuhan.

● Dalam kasus luka tusuk tunggal terkait dengan kerusakan pakaian, tidak adanya keruskaan pada pakaian
dapat mencerminkan pergerakan pakaian selama insiden yang menyebabkan kematian
● Pada kasus SSI sendiri pada 15 kasus ini dimana tidak ada catatan bunuh diri atau bukti historis atau
toksikologi lainnya.
DISKUSI
● Kasus SSI 11 dari 15 kasus terjadi di dada, dan semuanya terjadi di sisi kiri, mungkin mencerminkan
pengetauan anatomi dasar di masyarakat, dan ini mungkin juga ,mencerminkan situasi di mana cedera
pada parenkim paru cenderung tidak mematikan daripada cedera melibatkan jantung dan atau
pembuluh besar.
● Hanya 3 dari 15 kematian yang disebabkan oleh diri sendiri karena mabuk alkohol.
● Cedera akibat benda tajam yang tidak disengaja sering terjadi di masyarakat. Sebuah studi di Amerika
yang meneliti cedera terkait pisau pada anak-anak dan dewasa mengungkapkan bahwa lebih dari 1000
cedera terkait pisau setiap hari di IGD.

● Kematian penusukan yang tidak sengaja jarang terjadi, kemungkinan orang tidak sengaja berlari atau
bergerak ke pisau. Inersia bilah, jika ujung bilah sangat tajam, dikatakan cukup untuk memungkinkan
bilah melewati jaringan lunak setelah kulit ditembus.
● Dalam penelitian ini, masalah cedera tusukan yang tidak disengaja dieksplorasi lebih lanjut dengan
pemeriksaan cedera non-fatal pada pasien yang dirawat.
● Selama dua puluh tahun diperiksa tidak ada kasus “berlari ke pisau” ditemukan.
Kesimpulan
● Pada kasus pembunuhan dan bunuh diri, luka tusuk tunggal sering terjadi pada dada sisi
kiri
● Pakaian selalu terlibat/rusak pada kasus pembunuhan, tetapi tidak selalu pada kasus
bunuh diri
● Pisau yang ditemukan masih menempel pada dada kemungkinan besar kasus bunuh diri
● Luka tusuk tunggal kecelakaan (accidental) yang menyebabkan kematian sangat jarang
terjadi
Forensic

Critical
Appraisal
IDENTITAS JURNAL
JUDUL Single Stab Injuries
(3 kata)

INFORMASI Michael P. Burke1, Yeliena Baber1, Zoe Cheung2,


PENULIS Mark Fitzgerald3

INFORMASI 1 Department of Forensic Medicine, Victorian Institute of Forensic


Medicine, 63 Kavanagh Street, Southbank, VIC 3006, Australia
INSTITUSI 2 Alfred Health, National Trauma Research Institute, Level 4, Burnet
Tower, 89 Commercial Road, Melbourne, VIC 3004, Australia
3 National Trauma Research Institute, Department of Surgery, Central Clinical
School, Monash University, Wellington Road,
Clayton, VIC 3800, Australia

PENERBIT Forensic Science, Medicine, and Pathology


TAHUN TERBIT Published online: 01 Mei 2018
DAN PUBLIKASI
Patient/Population
P 56 Kasus Pembunuhan (48 L, 8P), 15 Kasus Bunuh diri (11L, 4P), 0 Kasus Ke-
celakaan

Intervention
I -

Comparison
C Membandingkan karakteristik demografi, lokasi cedera, keterlibatan pakaian, dan tok-
sikologi dari pembunuhan/bunuh diri/kecelakaan pada kasus luka tusuk tunggal

O Objective
Membedakan karakteristik luka tusuk tunggal pada kasus pem-
bunuhan, bunuh diri, dan kecelakaan
PENILAIAN JUDUL

Y T TR
Judul makalah
Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek 3 kata 

Menggambarkan isi utama penelitian 


Cukup menarik 
Tanpa singkatan, selain yang baku 
Pengarang & lnstitusi
Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan jurnal 
PENILAIAN ABSTRAK
Abstrak Y T TR

Abstrak satu paragraf atau terstruktur terstruktur 


Mencakup komponen IMRAD 
Secara keseluruhan informatif 
Tanpa singkatan, selain yang baku 
Kurang dari 250 kata 212 kata 
PENDAHULUAN
Alasan Penelitian

 Alasan dan Tujuan Penelitian terdapat di paragraf


terakhir (ke-7) dari pendahuluan:
Dikarenakan luka tusuk tunggal yang sering kali menjadi tantangan bagi polisi yang menginvestigasi, ahli
forensik, dan pengadilan dalam penyelesaiannya, cara kematian pada penting untuk dibedakan pada
kasus bunuh diri, pembunuhan, maupun kecelakaan.
PENDAHULUAN
Hipotesis Penelitian

Hipotesis penulis tidak dicantumkan secara jelas dalam


pendahuluan maupun metode
PENILAIAN PENDAHULUAN

Pendahuluan Y T TR
Ringkas, terdiri atas 2-3 paragraf  7 
Paragraf pertama mengemukakan 
alasan dilakukan penelitian
Paragraf berikut menyatakan hipotesis 
atau tujuan penelitian
Didukung oleh pustaka yang relevan 
Kurang dari 1 halaman 
METODE
Insert the title of your subtitle Here
METODE
• DESAIN STUDI : Observasional Deskriptif
• TEMPAT PENELITIAN : Melbourne, Australia
• WAKTU PENELITIAN : 2017
• SAMPLE : Otopsi digital dari Victorian Institute of Forensic
Medicine (VIFM) dari 1 Januari 1991 hingga 31 Desember 2014 dan
Rekam Medis dari Alfred Hospital di Australia dari 1 Juli 2001
hingga 26 Juli 2014
KRITERIA INKLUSI & EKSKLUSI
 Mayat dengan luka akibat terjatuh dari posisi berdiri pada saat kejadian diinklusikan. Mayat dengan luka
lecet, memar, luka akibat kekerasan tumpul, dan luka akibat tembakan senjata api dieksklusikan dalam
studi ini

KATA KUNCI PENCARIAN


■ Kata kunci pencarian berupa : "stab" sebagai penyebab kematian pada institute's case management
system (iCMS), "stab, onto knife, dan accidental stab" pada rekam medis Alfred Hospital
METODE
 ETHICAL CLEARANCE : Tidak diperlukan ethical
clearance dalam desain studi ini
 INFORM CONSENT : Informed consent tidak diperlukan
dalam penelitian ini karena penelitian memiliki desain
dekriptif dari rekam medis
EKSTRAKSI DATA
Data yang di ekstraksi :
1. Demografi : Usia, Jenis Kelamin
2. Lokasi Cedera : Dada kiri, dada kanan, abdomen,
dan leher
3. Keterlibatan pakaian
4. Toksikologi
METODE- Rencana Analisis
 Tidak dilakukan analisis karena studi deskriptif
Metode Y T TR
16 Desain, tempat dan waktu penelitian disebutkan 
17 Populasi sumber (populasi terjangkau) disebutkan 
18 Kriteria inklusi dan ekslusi dijelaskan 
19 Cara pemilihan subyek (teknik sampling) disebutkan 
20 Perkiraan besar sampel dan alasannya disebutkan 
21 Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai 
22 Komponen-komponen rumus besar sampel masuk akal 
23 Observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci sehingga 
orang lain dapat menduplikasi
Metode Y T TR
24 Rujukan disebutkan (bila teknik pengukuran tidak 
dirinci)
25 Pengukuran dilakukan secara tersamar 
26 Uji keandalan pengukuran (kappa) dilakukan 
27 Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan 
28 Ethical clearance diperoleh 
29 Persetujuan subyek diperoleh 
30 Rencana analisis, batas kemaknaan, dan power 
penelitian disebutkan
31 Program komputer yang dipakai disebutkan 
Hasil Penelitian
PENILAIAN HASIL
Hasil Y T TR
32 Tabel karakteristik subyek penelitian disertakan 
33 Karakteristik subyek sebelum intervensi dideskripsikan 
34 Tidak dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan pra-intervensi 
35 Jumlah subyek yang diteliti disebutkan 
36 Subyek yang drop out dijelaskan dengan alasannya 
37 Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar 
38 Penulisan tabel dilakukan dengan tepat 
39 Tabel dan ilustrasi informatif dan memang diperlukan 
PENILAIAN HASIL
Hasil Y T TR
40 Tidak semua hasil di dalam tabel disebutkan pada naskah 
41 Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil

42 Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis 
43 Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai 
44 Hasil uji statistika, degree of freedom & nilai p ditulis 
45 Tidak dilakukan analisis yang semula tidak direncanakan 
46 Interval kepercayaan disertakan 
47 Dalam hasil tidak disertakan komentar atau pendapat 
PENILAIAN HUBUNGAN SEBAB-
AKIBAT
Diskusi
PENILAIAN DISKUSI
Diskusi Y T TR
48 Semua hal yang relevan dibahas 
49 Hal yang dikemukakan pada hasil tidak sering diulang 
50 Keterbatasan penelitian, dan dampaknya terhadap hasil dibahas 
51 Penyimpangan protokol dan dampaknya terhadap hasil dibahas 
52 Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian 
53 Hubungan hasil dengan teori/penelitian terdahulu dibahas 
54 Hubungan hasil dengan praktek klinis dibahas 
55 Efek samping dikemukakan dan dibahas 
PENILAIAN DISKUSI
Diskusi Y T TR
56 Hasil tambahan selama observasi disebutkan 
57 Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara statistika 
58 Simpulan utama penelitian disertakan 
59 Simpulan didasarkan pada data penelitian 
60 Simpulan tersebut sahih 
61 Generalisasi hasil penelitian disebutkan 
62 Saran penelitian selanjutnya disertakan 
Ucapan Terima Kasih Y T TR
63 Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang yang tepat 
64 Ucapan terima kasih dinyatakan secara wajar 
Daftar Pustaka
65 Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal 
66 Kesesuaian sitasi pada naskah dan daftar pustaka 

Lain-lain
67 Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, informatif, efektif 
68 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas 
Penilaian Journal
HASIL TELAAH KRITIS

LEVEL OF
EVIDENCE : 3
 
Appicability
Apakah Temuan tersebut dapat diterapkan
dalam praktik forensik klinis sehari-hari ?
 Ya, tetapi masih diperlukan penelitian dengan
sampel studi yang lebih besar, serta desain
studi yang lebih tinggi EBM nya
KESIMPULAN & SARAN TERHADAP
MAKALAH/JOURNAL

 Studi ini memiliki desain studi observasional deskriptif-retrospektif


yang memiliki level EBM yang rendah
 Tetapi topik yang dibahas cukup langka, belum ada studi yang
membahas mengenai SSI
 Penulisan journal masih memiliki beberapa kekurangan, tetapi
secara garis besar sudah cukup baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai