Anda di halaman 1dari 22

LUKA TUSUK PADA DADA

OLEH

dr. Agustinus Sitepu, M.Ked(For), Sp.F

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN

STUDI MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP. H. ADAM MALIK

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat Nya penulis menyelesaikan makalah laporan kasus ini. Dalam penulisan
mengambil salah satu Patologis, dengan judul “ Luka Tusuk pada dada”
Akhir kata penulis berharap agar kiranya makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Penulis juga mengharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran
yang bersifat membangun karena penulis sadar bahwa tak ada gading yang tak
retak, dan penulis mengucapkan terima kasih.

Medan 2021

Penulis,

dr. Agustinus Sitepu, M.Ked(For), Sp.F

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………... i
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………... ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………... iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...... iv
ABSTRACT…………………………………………………….………….. v
ABSTRAK………………………………………………………….……… vi
BAB I PENDAHULUAN……...…………………………………………... 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………...
1
1.2. Definisi……………………………………………………………...
2
BAB II LAPORAN KASUS……………………………………………….. 7
2.1. Kronologi………..………………………………………………….
7
2.2. Hasil Pemeriksaan…………………………………………………..
8
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………….. 14
BAB IV KESIMPULAN..…………………………………………………. 18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….... 19
LAMPIRAN

ii
Luka Tusuk Pada Dada
Agustinus Sitepu
Departemen Ilmu Kedokteran Forensik Studi Medikolegal,
Fakultas Kedokteran - USU,

ABSTRAK
Trauma tajam adalah merupakan salah satu bagian dari trauma mekanik.
Dimana trauma tajam ini sering dijumpai kasus dilapangan. Trauma tajam sendiri
terdiri dari beberapa bahagian yaitu luka iris, luka tusuk, luka bacok. Dalam kasus
ini korban mengalami luka tusuk pada dada sebelah kiri menembus sela iga enam
dan tujuh, menembus paru kiri bagian bawah hingga menembus pembungkus
jantung hingga otot jantung kiri.
Luka tusuk merupakan jejas pada tubuh yang diakibatkan oleh penusukan
benda yang memiliki ujung tajam pada tubuh. Jika dilakukan pengukuran, luka
akibat tusukan memiliki kedalaman luka lebih panjang dibanding panjangnya
luka, sebaliknya pada luka iris. Luka dapat terjadi pada dada, abdomen tulang
belakang, leher, kepala dan ekstremitas. Luka tusukan pada kepala dan leher
jarang terjadi.
Luka tusuk yang paling berbahaya terletak pada dada kiri. Seseorang akan
cenderung menusuk dada sebelah kiri. Selain itu, jika seseorang yang berniat
untuk membunuh maka orang tersebut akan menusuk pada dada sebelah kiri, hal
ini karena sebagian besar jantung terletak di dada sebelah kiri sehingga orang
tersebut berfikir korban akan lebih cepat mati.
Kata Kunci : Trauma Tajam, Luka Tusuk

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu luka dapat didefenisikan sebagai rusaknya jaringan tubuh yang


disebabkan oleh suatu trauma. Ada bermacam- macam penyebab luka, yaitu yang
disebabkan oleh tembakan, aliran listrik, persentuhan dengan benda tumpul, benda
tajam, bahan kimia, dan sebagainya. Tindakan kriminal yang disertai dengan
senjata tajam sering terjadi, hal ini sering berkaitan dengan mudahnya
memperoleh senjata tajam dimana- mana, karena senjata tajam dapat terjadi
karena pembunuhan, bunuh diri, dan kecelakaan.1
Penentuan cara kematian seseorang merupakan tantangan dan salah satu tugas
yang paling sulit bagi seorang ahli forensik dan tenaga medis, apakah karena
bunuh diri, kecelakaan, atau pembunuhan termasuk pada tahap awal penyelidikan
kematian. Perbedaan antara pembunuhan, bunuh diri dan luka kecelakaan
merupakan isu sentral dalam patologi forensik. Selain itu penyebab kematian
akibat luka benda tajam sering terjadi dan menyebabkan hilangnya nyawa
seseorang. Ditinjau dari sifat kekerasan, kekerasan benda tajam merupakan
kekerasan yang dilakukan dengan menggunakan benda- benda tajam seperti pisau,
kapak, silet dan lain- lain. Luka akibat kekerasan benda tajam dapat berupa luka
tusuk, luka iris dan luka bacok. Jika ditinjau dari aspek medikolegal pemeriksaan
terhadap orang yang menderita kekerasan akibat benda tajam, pada hakekatnya
dokter diwajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari permasalahan seperti
jenis luka yang terjadi, jenis kekerasan yang menyebabkan luka dan kualifikasi
luka.2

1
1.2 DEFENISI
Traumatologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang
trauma atau perlukaan, cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan
(ruda paksa) yang kelainannya terjadi pada tubuh karena adanya diskontinuitas
jaringan akibat kekerasan yang menimbulkan jejak.3
Trauma tajam merupakan salah satu jenis trauma yang merupakan pembagian
dari trauma mekanik. Trauma tajam adalah kelainan pada tubuh diakibatkan
persentuhan benda yang permukaannya mampu mengiris sehingga kontinuitas
jaringan menghilang. Biasanya disebabkan oleh pedang, gunting, silet, kampak
dan lain- lain. Luka yang diakibatkan oleh trauma tajam dapat menyebabkan luka
sayat, luka tusuk/ tikam dan luka bacok. Ciri- ciri umum dari luka benda tajam
adalah1,4 :
a. Garis batas luka biasanya teratur, tepinya rata, dan sudutnya runcing.
b. Jika disambungkan akan menjadi rapat karena benda tersebut hanya
memisahkan, tidak menghancurkan jaringan dan membentuk garis lurus
dari sedikit lengkung.
c. Tidak ada jembatan jaringan.
d. Daerah disekitar garis batas luka tidak ada memar.

Salah satu yang sering dijumpai yaitu luka tusuk. Luka tusuk merupakan
jejas pada tubuh yang diakibatkan oleh penusukan benda yang memiliki ujung
tajam pada tubuh. Luka tusuk dapat dibedakan dengan luka iris berdasarkan
panjang dan kedalaman luka. Jika dilakukan pengukuran, luka akibat tusukan
memiliki kedalaman luka lebih panjang dibanding panjangnya, sebaliknya pada
luka iris. Pada luka tusuk, sudut luka dapat menunjukkan perkiraan benda
penyebabnya, apakah berupa pisau bermata satu atau bermata dua. Bila satu sudut
luka lancip dan yang lain tumpul, berarti benda penyebabnya adalah benda tajam
bermata satu. Bila kedua sudut luka lancip,luka tersebut dapat diakibatkan oleh
benda tajam bermata dua5. Luka dapat terjadi pada dada, abdomen tulang
belakang, leher, kepala dan ekstremitas. Luka tusukan pada kepala dan leher
jarang terjadi.

2
Luka tusuk pada leher dapat menyebabkan kematian yang cepat oleh karena
perdarahan, embnoli udara atau asfiksia yang disebabkan karena perdarahan
jaringan lunak yang hebat dengan tekanan kompresi di trakea dan pembuluh darah
leher. Korban dapat meninggal karena terpotongnya arteri karotis, vena jugularis,
faring dan trakhea6.
Luka tusuk yang paling berbahaya terletak pada dada kiri. Seseorang akan
cenderung menusuk dada sebelah kiri. Selain itu, jika seseorang yang berniat
untuk membunuh maka orang tersebut akan menusuk pada dada sebelah kiri, hal
ini karena sebagian besar jantung terletak di dada sebelah kiri sehingga orang
tersebut berfikir korban akan lebih cepat mati 6. Luka tusukan pada dada akan
mengakibatkan cedera pada jantung yang sangat mengancam jiwa. Luka tusukan
pada dada kanan biasanya melukai ventrikel kanan, aorta, ataupun atrium kanan.
Dan pada dada kiri biasanya melukai ventrikel kanan. Pada luka tusuk, kerusakan
pada atrium dapat lebih serius dibandingkan kerusakan ventrikel karena otot
ventrikel masih dapat berkontraksi, sehingga dapat memperllambatatau
mengakhiri perdarahan.
Luka tusukan pada tulang belakang jarang ditemui. Seperti pada luka
tusukan kepala, pisau yang digunakan dapat pecah dan ditemukan pecahannya
ditulang belakang. Cedera pada medula spinalis dapat menyebabkan kelumpuhan.
Luka tusuk pada abdomen dapat menimbulkan kerusakan pada hepar,lien,
gaster, pankreas, renal, vesika urinaria, usus sehingga dapat menimbulkan
perdarahan yang cukup banyak. Kematian tidak terjadi secara langsung pada luka
tusuk di abdomen. Faktanya baru beberapa hari bahkan sampai berminggu luka
tusuk dapat menyebabkan kematian6.
Luka tusuk pada ekstremitas dapat menyebabkan kematian juga. Tusukan
dapat mengenai pembuluh darah ekstremitas seperti arteri femoralis. Dalam
hampir semua kasus ini, korbaan ditikam saat mengkonsumsi alkohol dan tidak
sadar kalau sedang mengalami luka tusukan.

3
KARAKTERISTIK LUKA
a. Panjang dan kedalaman luka
Pada luka tusuk, panjang luka pada kulit dapat sama, lebih kecil ataupun lebih
besar dibandingkan dengan lebar pisau. Kebanyakan luka tusuk akan
menganga bukan karena sifat benda yang masuk akan tetapi sebagai akibat
elastisitas dari kulit. Pada bagian tertentu pada tubuh, dimana terdapat dasar
berupa tulang atau serat otot, luka mungkin nampak berbentuk seperti kurva.
Panjang luka penting diukur dengan cara merapatkan kedua tepi luka sebab
itu akan mewakili lebar alat. Panjang luka dipermukaan kulit tampak lebih
kecil dari lebar alat, apalagi bila luka melintang terhadap otot. Bila luka
masuk dan keluar melalui alur yang sama maka lebar luka sama dengan lebar
alat. Tetapi sering yang terjadi lebar luka melebihi lebar alat karena tarikan ke
samping waktu menusuk dan waktu menarik. Demikian juga bila alat yang
masuk kejaringan dengan posisi yang miring7.
b. Bentuk Luka
Bentuk luka pada luka tusuk dapat dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
senjata yang digunakan, arah dorongan, gerakan senjata pada luka, gerakan
korban yang ditusuk, dan keadaan elastisitas kulit. Daerah tepi luka dapat
memberikan informasi ketajaman senjata yang digunakan. Senjata yang
tumpul misalnya akan mengalami abrasi. Pinggir luka dapat menunjukkan
bagian yang tajam (sudut lancip) dan tumpul (sudut tumpul) dari pisau
bepinggir tajam satu sisi. Pisau dengan kedua sisi tajam akan menghasilkan
luka dengan pinggir tajam.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk luka tusuk, salah


satunya adalah reaksi korban saat ditusuk atau saat pisau keluar, hal tersebut dapat
menyebabkan lukanya menjadi tidak begitu khas. Atau manipulasi yang dilakukan
pada saat penusukan juga mempengaruhi. Beberapa pola luka yang dapat
ditemukan yaitu8 :
1. Tusukan masuk, yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan kemudian
ditusukkan kembali melalui saluran yang berbeda. Pada keadaan tersebut

4
luka tidak sesuai dengan gambaran biasanya dan lebih dari satu saluran
dapat ditemui pada jaringan yang lebih dalam maupun pada organ.
2. Tusukan masuk kemudian dikelurkan dengan mengarahkan ke salah satu
sudut, sehingga luka yang terbentuk lebih lebar dan memberikan luka pada
permukaan kulit seperti ekor.
3. Tusukan masuk kemudian saat masih di dalam ditusukkan ke arah lain,
sehingga saluran luka menjadi lebih luas. Luka luar yang terlihat juga
lebih luas dibandingkan dengan lebar senjata yang digunakan.
4. Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan menggunakan titik
terdalam sebagai landasan, sehingga saluran luka sempit pada titik
terdalam dan terlebar pada bagian superfisial. Sehingga luka luar lebih
besar dibandingkan lebar senjata yang digunakan.
5. Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya. Sudut luka
berbentuk ireguler dan besar.

PEMERIKSAAN LUKA TUSUK


Pada pemeriksaan luka ada dua tipe luka oleh karena instrumen yang tajam
yang perlu diperhatikan dengan baik dan memiliki ciri yang dapat dikenali dari
aksi korban yaitu tanda percobaan dan luka perlawanan. Keduanya mempunyai
bentuk, letak dan medikolegal. Tanda percobaan adalah insisi dangkal, luka tusuk
dibuat sebelum luka yang fatal oleh individu yang berencana bunuh diri. Luka
percobaan tersebut seringkali terletak paralel dan terletak dekat dengan luka
dalam daerah pergelangan tangan atau leher. Bentuk lainnya antara luka tusuk
dangkal didekat luka tusuk dalam dan mematikan. Bentuk lain dari luka oleh
karena instrumen yang tajam adalah “luka perlawanan”. Luka jenis ini dapat
ditemukan di jari- jari, tangan, dan lengan bawah dari korban sebagaimana ia
berusaha melindungi dirinya dari ayunan senjata, contohnya dengan
menggenggam bilah dari instrumen tajam .
Dalam pemeriksaan, interpretasi luka harus berdasarkan penemuan dan
tidak boleh dipengaruhi oleh keterangan pasien atau keluarga. Pemeriksaan
ditujukan untuk menentukan :

5
a. Jumlah luka
b. Lokasi luka
c. Arah luka
d. Ukuran luka (panjang, lebar dan dalam)
e. Memperkirakan luka sebagai penyebab kematian korban atau bukan
f. Memperkirakan caraterjadinya luka apakah kasus pembunuhan, bunuh
diri, atau kecelakaan.
Lokasi luka dijelaskan dengan menghubungkan daerah- daeraah yang
berdekatan dengan garis anatomi tubuh dan posisi jaringan tertentu, misalnya
garis tengah tubuh, katiak,puting susu, pusat, persendian dan lain- lain.

PENYEBAB KEMATIAN
Pada luka tusuk sebab kematian dibagi menajdi dua yaitu sebab langsung dan
sebab tidak langsung. Pada kematian langsung biasanya terjadi perdarahan,
kerusakan organ tubuh yang penting (jantung, hepar, pembuluh darah besar,dsb),
dan emboli udara. Pada kasus kematian yang tidak langsung biasanya terjadi
karena sepsis atau infeksi. Penyebab kematian paling sering pada kasus
pembunuhan yang disebabkan oleh luka tusuk adalah perdarahan hebat pada
pembuluh darah besar. Perdarahan arteri dari pembuluh darah besar bisa
mengakibatkan kematian yang relatif cepat. Kehilangan darah lebih dari 1 liter
dari pembuluh darah besar berakibat fatal.

6
BAB II
LAPORAN KASUS

2.1 KRONOLOGI
Dilaporkan sebuah kasus, sesosok mayat dikenal dengan inisial AA yang
berdasarkan surat permintaan visum tertanggal 13 April 2019, No.
VER/53/IV/2019/SPKT-A a.n Kepala Kepolisian Sektor Binjai Selatan. Pada
tanggal 13 April 2019 pukul 15.33 WIB bertempat di ruang Forensik RSUD
Djoelham, dilakukan pemeriksaan luar mayat dan dilanjutkan pemeriksaan dalam
pada tanggal 13 April 2019 pukul 16.20 WIB.

2.2 HASIL PEMERIKSAAN


PEMERIKSAAN UMUM
Label Jenazah : Tidak dijumpai
Pembungkus Jenazah : Tidak dijumpai
Penutup Jenazah : Handuk panjang motif nemo warna biru
Pakaian Jenazah : Baju singlet putih, celana pendek selutut warna
hitam bahan jeans, celana dalam warna merah maron
Perhiasan jenazah : Tidak dijumpai
Benda disamping jenazah : Tidak dijumpai

Tanda- tanda Kematian : Penurunan Suhu


Identifikasi umum : ditemukan mayat berjenis kelamin laki- laki berumur 35
tahun, kebangsaan Indonesia, warna kulit sawo matang, panjang badan seratus
tujuh puluh lima sentimeter.
Identifikasi khusus : Tidak ada

7
PEMERIKSAAN LUAR :
Kepala : pada kepala dua sentimeter dari sudut atas telinga dan lima
sentimeter dari garis tengah tubuh dijumpai bengka dengan diameter empat
sentimeter. tiga sentimeter dari puncak telinga kanan dan empat sentimeter dari
garis tengah tubuh dijumpai luka terbuka dengan ukuran 3 cm x 1cm
Mata : tidak dijumpai tanda- tanda kekerasan
Mulut : tidak dijumpai tanda- tanda kekerasan
Gigi Geligi : berjumlah tiga puluh dua.
Dari lubang hidung, lubang mulut, telinga kanan, telinga kiri, kemaluan dan
pelepasan : tidak dijumpai keluar apa- apa.

Luka- luka :
a. Pada dada sebelah kana, 2 cm dari garis tengah tubuh bagian depan dan 6
cm dari puncak bahu dijumpai luka terbuka dengan ukuran 3 cm x 0,5 cm.
b. Pada perut sebelah kanan, 3 cm dari garis tengah tubuh dan 12 cm dari
puting susu dijumpai luka terbuka dengan ukuran 9 cm x 2,5 cm dengan
kedalaman 1 cm.

c. Pada siku sebelah kanan bagian dalam, 6cm dari pergelangan tangan dan
8cm dari siku dijumpai luka terbuka dengan ukuran 8 cm x 5 cm.

8
Lain- lain :

 Jaringan kulit bibir atas dan bawah berwarna kebiruan


 Jaringan dibawah kuku jari- jari kedua tangan dan kaki tampak berwarna
kebiruan.

PEMERIKSAAN DALAM

DADA :

Pembukaan kulit dada : tebal lemak dada 0,5 cm

Pembukaan otot dada : pada sela iga enam dan tujuh memotong garis
tengah tubuh terdapat luka terbuka dengan panjang 2cm x 0,6cm.

Pembukaan tulang dada :


- tidak terdapat resapan darah
- pada perabaan dijumpai perlengketan dijumpai perlengketan iga tiga dan
empat
- dijumpai cairan berwarna merah pada rongga dada sebanyak 1 liter

JANTUNG
Dijumpai berat jantung 300 gram.
- Pada pembukaan kantong jantong terdapat luka terbuka pada kantong
jantung dengan panjang 3cm x 1cm
- Pada otot jantung kiri terdapat luka terbuka dengan ukuran 2cm x 0,5 cm

9
Pada pemeriksaan Paru : dijumpai luka terbuka pada bagian paru kiri bawah
dengan ukuran 2,5cm kali 0,5cm
Pada pemeriksaan Perut :
- Tebal lemak perut 0,1 cm
- Pada perut kanan dijumpai luka terbuka menembus otot perut
- Pada perut kanan bawah dijumpai resapan darah dengan ukuran 3cm x 1
cm
RINGKASAN PEMERIKSAAN :
PEMERIKSAAN LUAR :
1. Dijumpai memar pada kepala atas samping kiri, dan luka terbuka pada
kepala sisi kanan
2. Dijumpai luka terbuka pada dada sisi kanan.
3. Dijumpai luka terbuka pada daerah perut sisi kanan

PEMERIKSAAN DALAM :
1. Pada pembukaan otot dada terdapat luka terbuka
2. Pada perabaan dijumpai perlengketan pada iga tiga dan empat
3. Dijumpai cairan berwarna merah pada rongga dada sebanyak 1 liter
4. Dijumpai luka terbukapada kantong jantung
5. Dijumpailuka terbukapada otot jantung sisi kiri.

10
BAB III
PEMBAHASAN

Berdasarkan tinjauan pustaka dan laporan kasus diatas serta berdasarkan


hasil penyelidikan dan penyidikan di tempat kejadian perkara bahwa korban
ditemukan telah meninggal dunia. Dari hasil tersbut adanya dugaan tindakan
kekerasan terhadap korban, oleh karena itu pihak penyidik melalui surat
permintaan visum mengirimkan mayat tersebut ke RSUD Djoelham Binjai
tepatnya di Instalasi Forensik RSUD Djoelham Binjai.

Pemeriksaan terhadap korban dilakukan oleh dokter forensik yang sedang


bertugas di RSUD Djoelham Binjai pada hari itu juga, dan dari hasil pemeriksaan
di dapati :

 Terdapat pakaian jenazah baju singlet putih, celana pendek selutut warna hitam
berbahan jeans, celana dalam warna merah maroon.
 Adanya luka terbuka pada kepala atas dan samping kanan kepala dimana pada
luka tidak dijumpai jembatan jaringan, pinggir luka yang teratur, dan dasar
luka merupakan tulang, hal ini menunjukkan bahwa luka tersebut merupakan
luka yang diakibatkan oleh benda tajam.
 Adanya luka terbuka di dada dimana pada luka ini menunjukkan pinggir luka
rata, sudut atas luka tumpul, sudut bawah luka lancip, dan jika kedua tepi luka
di rapatkan maka akan terlihat seperti bentuk semula. Ini merupakan ciri- ciri
dari luka yang diakibatkan oleh benda tajam. Pada luka ini kedalaman luka
dapat menentukan jenis benda yang digunakan. Dalam hal ini terdapat
kedalaman luka 1 cm dimana ini menunjukkan panjang alat yang digunakan
adalah sebesar 2 cm yang berarti korban mengalami luka tusuk pada dada.
 Adanya luka terbuka pada kantung jantung yang menembus jantung. Dijumpai
cairan berwarna merah pada rongga dada sebanyak 1 liter. Hal ini terjadi akibat
penumpukan cairan darah yang keluar dari organ jantung dan paru akibat luka
tusuk yang dialami korban sehingga darah memenuhi rongga dada yang dapat
menyebabkan korban mengalami gagal nafas akibat hematotoraks yang dialami

11
korban. Hematotoraks adalah suatu kondisi dimana darah menumpuk atau
memenuhi rongga dada akibat terjadinya suatu perdarahan yang hebat pada
suatuorgan yang terdapat dalam rongga dada.

ASPEK MEDIKOLEGAL
Dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban hidup atau meninggal
yang menderita luka akibat kekerasan, pada hakikatnya dokter diwajibkan untuk
dapat memberikan kejelasan mengenai jenis luka yang terjadi, jenis kekerasan/
senjata atau benda yang menyebabkan luka dan derajat luka.
Dalam kasus ini tersangka belum diketahui namun ada beberapa pasal dari
hukum pidana (KUHP) yang mungkin dapat dikenakan pada tersangka/ pelaku
seperti :

Pasal 338 KUHP, Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP, Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu
tindak pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau
mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun
peserta lainnya dari pidana bila tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan
penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan
pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara selama waktu tertentu paling
lama dua puluh tahun.

Pasal 340 KUHP, Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih
dahulu merampas nyawa orang lain , diancam karena pembunuhan dengan
rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu , paling lama dua puluh tahun.

12
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan tinjauan pustaka, laporan kasus dan pembahasan diatas :

a. Perkiraan waktu kematian antara 12 jam – 24 jam sebelum dilakukan


pemeriksaan luar.
b. Korban meninggal dengan cara yang tidak wajar.
c. Penyebab kematiannya adalah luka tusuk pada dada yang menembus jantung
kiri bawah dan kantong jantungsehingga menyebabkan perdarahan yang
banyak akibat trauma tajam.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Bagian Kedokteran Forensik Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu


Kedokteran Forensik edisi Pertama. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 1997
2. Abdussalam HR, Desasfuyanto A; Buku pintar Forensik. Jakarta; PTIK,
PRESS 2014
3. Amir. A. Kapita Selekta Kedokteran Forensik, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, Medan, 1995. Hal. 101-9
4. Tehnik Autopsi Forensik, Bagian Kedokteran Forensik. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta.2000
5. Satyo, Alfred C. 2006. Aspek Medikolegal Luka pada Forensik Klinik.
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 39 y No. 4 y Desember 2006.
6. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Sidhi, Hertian S, et
al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FK
UI,1997
7. James – payne J, Venezis P. Sharp and cutting Edge Wounds. Encyclopedia
of Forensic and Legal Medicine; Elsevier Academic Press. 2005
8. Amri, Amir. Trauma Mekanik. Dalam. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi
Kedua Medan: Percetakan Ramadhan.2005
9. Tim Penulis Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: FKUI;1997.
10. Budiyanto Arif, Wibisana Widiatmaka, Siswandi Sudiono, et al. Tanatologi
dalam Ilmu Kedokteran Forensik. FK UI, Jakarta.1997.
11. Sampurna Budi, Zulhasmar Samsu. Tanatologi dan Perkiraan saat Kematian
dalam Peranan Ilmu Forensik dalam Penegakan Hukum, sebuah pengantar.
Jakarta. 2004.

14
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK II. KOTA MEDAN
Jalan Wahid Hasyim No.1 Medan (061) 8215990

NO : 353-
Kalsifikasi : Biasa
Lampiran : 1 (satu) lembar
Perihal : Permintaan Untuk dilakukan Visum Et Repertum luar dan dalam

PRO JUSTICIA VISUM ET REPERTUM


Permintaan
Pemeriksa
Tanggal : 13 April 2019
Nama : dr. Agustinus Sitepu
No Pol : VER / 53 / IV / 2019 / SPKT-A
NIP : 196612312001121027
Penyidik : Irwan Sudianto
Dokter : Forensik
Pangkat : AIPDA
Instalasi : Departemen Kedokteran
Instansi : Sektor Binjai Selatan
Kehakiman RSUD Djoelham, Binjai
Korban
Tanggal : 13 April 2019
Nama : Ali Akbar
Pukul : 15.33 WIB
Tanggal : 01 Januari 1984
Tempat : RSUD Djoelham
Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Alamat : Jl. Sei Bingai Lk. V Kel. Tanah Seribu Kec. Binjai Selatan
Pekerjaan : Wiraswasta
Perihal : Permintaan visum luar

Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan Luar

Label Mayat : Tidak Ada.....................................................................................................................


Penutup Mayat : Tidak Ada ......................................................................................................
Pembungkus Mayat : Tidak Ada............................................................................................................
Pakaian Mayat : Baju Singlet putih, Celana pendek selutut warna hitam bahan jeans, Celana dalam
warna merah maroon..........................................................................................
Perhiasan Mayat : Tidak Ada.....................................................................................................................
Benda di samping Mayat : Tidak Ada.....................................................................................................................
Tanda – tanda kematian : Penurunan suhu...........................................................................................................
Identifikasi Umum :Panjang badan mayat seratus tujuh puluh lima centimeter, lingkar perut empat puluh
delapan centimeter, laki-laki,..................................................................................
Identifikasi Khusus : Tidak Ada.....................................................................................................................
Kepala : Dijumpai bengkak di kepala atas samping kiri diameter empat centimeter dan luka
tusuk di kepala samping kanan dengan panjang tiga centimeter dan lebar satu
centimeter.....................................................................................................................
Wajah : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan ........................................................................
Mata : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan …………………………................................
Hidung : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.........................................................................
Telinga : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan................................................................
Mulut : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan …...............................................................
Dagu : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.........................................................................
Leher : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.........................................................................
Dada :Dijumpai luka tusuk di dada sebelah kanan dengan panjang tiga centimeter dan
lebar nol koma lima centimeter, Luka tusuk di dada sebelah kiri dengan
panjang enam centimeter dan lebar tiga centimeter dan dalam luka kira-kira tujuh
centimeter......................................................
Perut :Dijumpai luka tusuk di perut bagian sebelah kanan dengan panjang sembilan
centimeter, lebar dua koma lima centimeter dan dalam luka kira-kira satu
centimeter,..........................................................................................................
Bokong : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.........................................................................
Punggung : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan..................................................................
Pinggang : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.........................................................................
Panggul : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.........................................................................
Alat Kelamin : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan ……….......................................................
Dubur : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.........................................................................
Anggota Gerak Atas :Dijumpai luka lecet di bahu sebelah kanan dengan panjang delapan centimeter dan
lebar lima centimeter, Luka bacok disiku tangan kanan bagian dalam dengan
panjang sembilan centimeter dan lebar delapan centimeter, Luka gores di siku
tangan kiri bagian luar sepanjang tiga centimeter, Luka tusuk dilengan bawah tangan
kiri bagian luar dengan panjang empat centimeter dan lebar satu
centimeter…......................................................................................................
Anggota Gerak Bawah : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan ………......................................................

Pemeriksaan Dalam
Kepala : Pada pembukaan kulit kepala tidak dijumpai resapan darah. Pada pembukaan
tengkorak tidak dijumpai resapan darah. Pada pembukaan selaput tebal otak tidak
dijumpai resapan darah. Pada pembukaan selaput tipis otak tidak dijumpai resapan
darah pada jaringan otak.
Leher : Pada pembukaan kulit leher tidak dijumpai resapan darah pada otot leher.
Dada : Pada pembukaan kulit dada dijumpai tebal lemak nol koma lima centimeter. Pada
pembukaan tulang dada tidak dijumpai resapan darah. Pada perabaan dada kanan
dijumpai perlengketan iga tiga dan empat. Pada pembukaan kulit dada dijumpai luka
tusuk tembus pada otot dada kiri dengan panjang dua centimeter dan lebar nol koma
enam centimeter, menembus sela iga enam dan tujuh kiri dengan panjang dua
centimeter dan lebar nol koma enam centimeter, Dijumpai luka tusuk tembus pada
bagian paru kiri bawah dengan panjang dua koma lima centimeter dan lebar nol koma
lima centimeter, menembus selaput pembungkus jantung dengan panjang dua
centimeter dan lebar nol koma lima centimeter. Dijumpai resapan darah pada jantung.
Luka tusuk menembus pada otot jantung kiri bawah dengan panjang dua centimeter
dan lebar nol koma lima centimeter. Tidak dijumpai cairan jantung. Luka tusuk
menembus pada rongga jantung kiri bawah dengan panjang dua centimeter dan lebar
nol koma dua centimeter. Dijumpai darah pada rongga dada kiri dan kanan kira- kira
satu liter.
Perut : Pada pembukaan kulit perut dijumpai tebal lemak nol koma satu centimeter. Pada
perut kanan dijumpai luka tusuk menembus otot perut kanan. Dijumpai resapan darah
dengan panjang tiga centimeter dan lebar satu centimeter, setentang luka tembus pada
perut kanan.
Kesimpulan :
Telah diperiksa laki-laki berkhitan dengan warna rambut hitam perawakan sedang. Pada pemeriksaan luar dan dalam
dijumpai luka tusuk tembus pada kulit dada sebelah kiri menembus sela iga enam dan tujuh, menembus bangian paru
kiri bawah dan menembus pembungkus jantung, menembus otot jantung kiri, menembus rongga jantung kiri dan
penyebab kematian oleh karena luka tusuk menembus jantung kiri yang menyebabkan perdarahan yang banyak oleh
karena trauma tajam...............................................................................................

Penutup :
Demikian Visum et Repertum ini dibuat dengan sejujur – jujurnya berdasarkan sumpah jabatan dan peraturan
perundang – undangan yang
berlaku........................................................................................................................................................

Binjai, 15 April 2019

(dr. Agustinus Sitepu, M.Ked (For), Sp.F)


NIP : 19661231200112102

Anda mungkin juga menyukai