Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KDTK 3

VULNUS PUNCTURE (LUKA TUSUK)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

1. NI PUTU AGNES WULANDARI

2. SITI JUMRAH

3. DIAH PUTRI ANGGRAENI

4. FITRIA REZKY RAHMADINA


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kasus pembunuhan di Eropa lebih sering terjadi dengan senjata

tajam daripada kasus pembunuhan di Amerika Serikat yang biasa

menggunakan senjata api. Pada penelitian di Dallas, Amerika Serikat,

menunjukkan bahwa dari 630 kematian akibat trauma benda tajam 90 %

adalah kasus pembunuhan, 7,5 % karena bunuh diri dan 3,5 % karena

kecelakaan. Di Jerman 376 kematian akibat trauma tajam yang terjadi

menunjukkan bahwa 80% merupakan kasus pembunuhan, 17% bunuh

diri dan 3% diantaranya adalah kecelakaan.

Trauma tajam adalah sebuah trauma yang diakibatkan oleh

senjata atau benda – benda yang memiliki tepi yang tajam atau runcing

(seperti pisau, gunting dan kaca). Putusnya atau rusaknya kontinuitas

jaringan karena trauma akibat alat/senjata yang bermata tajam dan atau

berujung runcing pada umumnya mudah dibedakan dari luka yang

disebabkan oleh benda tumpul dan dari luka tembakan senjata api.

Pengertian trauma dari aspek medikolegal sering berbeda dengan

pengertian medis. Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan

adalah hilangnya diskontunuitas dari jaringan. Dalam pengertian

medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang alat atau benda yang

dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang. Artinya orang yang


sehat, tiba – tiba terganggu kesehatannya akibat efek dari alat atau

benda yang dapat menimbulkan kecederaan. Aplikasinya dalam

pelayanan Kedokteran Forensik adalah untuk membuat keterangan suatu

tindak kekerasan yang terjadi pada seseorang.

Berbeda dengan pelayanan luka untuk penyembuhan, untuk VeR

(Visum et Repertum) dokter melayaninya untuk kepentingan medikolegal.

Dokter memeriksa dan merekam dengan teliti semua penemuan dan

yang didapatinya dan memberikan pendapat tentang hubungan sebab

akibat, karena pemeriksaan yang menyeluruh akan menentukan proses

hukum dipengadilan nanti.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Luka tusuk merupakan trauma yang diakibatkan benda tajam

(trauma tajam). Luka tusuk ini terjadi akibat tusukan benda tajam

dengan arah kurang lebih tagak lurus terhadap kulit. Lebar luka yang

ditimbulkan pada kulit jarang sekali memberikan gambaran dari

kedalaman luka tusuk. Luka tusuk diakibatkan oleh suatu gerakan aktif

maju yang cepat atau suatu dorongan pada tubuh dengan sebuah alat

yang ujungnya tajam.

Luka tusuk merupakan bagian dari trauma tajam yang mana

luka tusuk masuk ke dalam jaringan tubuh dengan luka sayatan pada

kulit, misalnya luka tusuk pisau, paku. Biasanya pada luka tusuk,

darah tidak keluar (keluar sedikit) kecuali benda penusuknya dicabut.

Luka tusuk sangat berbahaya bila mengenai organ vital seperti paru,

jantung, ginjal maupu abdomen.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk luka

tusuk, salah satunya adalah reaksi korban saat ditusuk atau saat pisau

keluar, hal tersebut dapat menyebabkan lukanya menjadi tidak begitu

khas. Berat ringannya luka tusuk tergantung dari dua faktor yaitu :
1. Lokasi anatomi injury

2. Kekuatan tusukan, perlu dipertimbangkan panjangnya benda

yang digunakan untuk menusuk dan arah tusukan.

Jika abdomen mengalami luka tusuk, usus yang menempati

sebagian besar rongga abdomen akan sangat rentan untuk mengalami

trauma penetrasi. Secara umum organ-organ padat berespon terhadap

trauma dengan perdarahan. Sedangkan organ berongga bila pecah

mengeluarkan isinya dalam hal ini bila usus pecah akan mengeluarkan

isinya ke dalam rongga peritoneal sehingga akan mengakibatkan

peradangan atau infeksi.


B. Etiologi

Luka dapat menyebabkan perdarahan eksternal dan internal.

Pemotongan yang signifikan dapat menyebabkan pendarahan yang

sangat banyak jika tidak ditangani dengan benar dan segera. Luka

tusuk yang menyebabkan kehilangan darah berlebihan atau yang

merusak organ bisa berakibat fatal.

Penyebab luka tusuk yang paling umum disebabkan oleh luka

luar yang merusak atau merobek kulit. Penyebab-penyebab ini

termasuk:

1. terjatuh

2. kecelakaan mobil

3. Terkena pecahan gelas

4. penikaman

5. Luka akibat pisau cukur

Penyebab paling umum untuk luka tusuk meliputi:

1. menginjak benda tajam, seperti paku

2. digigit

3. jatuh pada sesuatu yang tajam

Meskipun luka tusuk biasanya tidak menimbulkan perdarahan yang

banyak, luka tusuk rentan terkena infeksi. Terutama jika luka tusuk

akibat gigitan atau benda berkarat yang menyebabkan luka. Jika hal
ini terjadi, segera temui dokter Anda untuk mendapatkan pertolongan

medis.

C. Tanda dan Gejala

1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ

2. Respon stres simpatis

3. Perdarahan dan pembekuan darah

4. Kontaminasi bakteri

5. Kematian sel

6. Kerusakan integritas kulit

7. Syok dan perdarahan

8. Kerusakan pertukaran gas

9. Risiko tinggi terhadap infeksi

10. Nyeri akut

Luka tusukan dapat menyebabkan rasa sakit dan perdarahan

ringan di area tusukan. Perdarahan biasanya cukup jelas jika

seseorang mendapat luka robek. Selain itu, potongan kaca kecil juga

dapat menyebabkan luka tusukan karena orang yang tertusuk

mungkin tidak melihat potongan kaca yang terlalu kecil. Infeksi dapat

menyebabkan kemerahan, bengkak, luka bernanah, atau keluarnya

cairan dari luka tusukan yang tidak disadari atau tidak ditangani

dengan baik.
D. Karakteristik Luka Tusuk

1. Kedalaman luka

Pemakaian istilah ‘luka penetrasi’ ditunjukkan untuk

menjelaskan dimana dalaman luka yang diakibatkan oleh benda

itu melebihi lebar luka yang tampak pada permukaan kulit.

Dalamnya luka sulit ditentukan pada daerah tanpa tulang seperti di

daerah abdomen oleh karena elastisitas dinding perut tersebut.

Panjang saluran luka atau kedalaman luka dapat mengindikasikan

panjang minimun dari senjata yang digunakan. Umumnya dalam

luka lebih pendek dari panjang senjata, karena jarang ditusukan

sampai kepangkal senjata.

2. Lebar luka

Kebanyakan luka tusuk akan menganga – bukan karena sifat

benda yang masuk tetapi sebagai akibat elastisitas dari kulit.1

Pada bagian tertentu pada tubuh, dimana terdapat dasar berupa

tulang atau serat otot, luka itu mungkin nampak berbentuk seperti

kurva. Lebar luka penting diukur dengan cara merapatkan kedua

tepi luka sebab itu akan mewakili lebar alat. Lebar luka di

permukaan kulit tampak lebih kecil dari lebar alat, apalagi bila luka

melintang terhadap otot. Bila luka masuk dan keluar melalui alur

yang sama maka lebar luka sama dengan lebar alat. Tetapi sering

yang terjadi lebar luka melebihi lebar alat kerena tarikan ke


samping waktu menusuk dan waktu menarik. Demikian juga bila

alat/pisau yang masuk kejaringan dengan posisi yang miring.

3. Bentuk luka

Bentuk luka merupakan gambaran yang penting dari luka

tusuk karena karena hal itu akan sangat membantu dalam

membedakan berbagai jenis senjata yang mungkin telah

dikumpulkan oleh polisi dan dibawa untuk diperiksa. Pinggir luka

dapat menunjukan bagian yang tajam (sudut lancip) dan tumpul

(sudut tumpul) dari pisau berpinggir tajam satu sisi. Pisau dengan

kedua sisi tajam akan menghasilkan luka dengan dua pinggir

tajam

Gambar 1. Pisau bermata satu yang ditusukan dengan kedalaman

yang berbeda – beda


Perlu diingat bahwa benda lain yang dapat menembus tubuh,

seperti pahat, obeng atau gunting, akan menyebabkan perbedaan

bentuk luka yang kadang-kadang berbentuk segi empat atau, yang

lebih jarang, berbentuk satelit.

Gambar 2. Menunjukan gambaran tusukan berbagai jenis obeng

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk luka

tusuk, salah satunya adalah reaksi korban saat ditusuk atau saat

pisau keluar, hal tersebut dapat menyebabkan lukanya menjadi

tidak begitu khas. Atau manipulasi yang dilakukan pada saat

penusukan juga akan mempengaruhi. Beberapa pola luka yang

dapat ditemukan :

a. Tusukan masuk, yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan

kemudian ditusukkan kembali melalui saluran yang berbeda.

Pada keadaan tersebut luka tidak sesuai dengan gambaran

biasanya dan lebih dari satu saluran dapat ditemui pada jaringan

yang lebih dalam maupun pada organ.


b. Tusukan masuk kemudian dikeluarkan dengan mengarahkan ke

salah satu sudut, sehingga luka yang terbentuk lebih lebar dan

memberikan luka pada permukaan kulit seperti ekor.

c. Tusukan masuk kemuadian saat masih di dalam ditusukkan ke

arah lain, sehingga saluran luka menjadi lebih luas. Luka luar

yang terlihat juga lebih luas dibandingkan dengan lebar senjata

yang digunakan.

d. Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan

mengggunakan titik terdalam sebagai landasan, sehingga

saluran luka sempit pada titik terdalam dan terlebar pada bagian

superfisial. Sehingga luka luar lebih besar dibandingkan lebar

senjata yang digunakan.

e. Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya. Sudut

luka berbentuk ireguler dan besar.

Harus diingat bahwa posisi tubuh korban saat ditusuk berbeda

dengan pada saat autopsi. Posisi membungkuk, berputar, dan

mengangkat tangan dapat disebabkan oleh senjata yang lebih

pendek dibandingkan apa yang didapatkan pada saat autopsi.

Manipulasi tubuh untuk memperlihatkan posisi saat ditusuk sulit

atau bahkan tidak mungkin mengingat berat dan adanya kaku

mayat. Poin lain yang perlu dipertimbangkan adalah adanya

kompresi dari beberapa anggota tubuh pada saat penusukan.


Pemeriksa yang sudah berpengalaman biasanya ragu-ragu untuk

menentukan jenis senjata yang digunakan.

E. Pertolongan Pertama

Pertama, usahakan untuk menghentikan pendarahan dengan

menutupi luka dengan perban bersih dan memberikan tekanan pada

luka secara hati-hati. Jika luka berdarah banyak dan Anda tidak bisa

menghentikannya, segera cari perawatan medis darurat.

Selanjutnya, bersihkan area tersebut secara menyeluruh

menggunakan lap alkohol kecil. Jangan mencoba mencuci luka

tusukan. Jika Anda melihat kotoran yang melekat pada luka tusukan,

jangan mencoba untuk mengangkatnya. 

Jangan mencoba untuk menangani luka jika Anda menyadari

bagian dari objek yang menyebabkan luka telah rusak. Sebagai

gantinya, segera cari bantuan medis darurat.

Setelah kulit bersih, oleskan krim antibiotik yang dijual bebas

untuk mencegah infeksi. Tutupi luka tusukan dengan perban. Anda

harus mengganti perban setiap hari atau jika perban menjadi basah

atau kotor. Periksa tanda-tanda infeksi, seperti:

1. kemerahan

2. Keluar cairan, seperti nanah, dari lokasi luka

3. kehangatan atau pembengkakan di sekitarnya


Kapan harus ke rumah sakit?

Kunjungi Rumah Sakit Jika :

1. Luka tusukan disebabkan benda kotor

2. perdarahan berat, muncrat, atau tidak berhenti setelah 10 menit

diberikan tekanan

3. Perasaan dan fungsi terganggu di area luka

4. otot, tendon, atau tulang yang terekspos

5. Kulit sedang kotor saat korban tertusuk

6. Setelah luka dibersihkan, Anda masih dapat melihat kotoran atau

partikel-partikel kecil di dalam luka

7. Ujung benda patah dan berpotensi masuk ke dalam luka

8. Tusukan terjadi di kepala, dada, perut, atau sendi

9. Korban tidak pernah mendapat vaksin tetanus

10. Meski tidak sedarurat gejala di atas, Anda tetap perlu

memeriksakan diri ke dokter jika:

11. Korban belum mendapat suntik tetanus selama lebih dari 5 tahun

12. Luka nampak terinfeksi

13. Nyeri, kemerahan, atau bengkak bertambah setelah 48 jam.

Dokter mungkin akan menyarankan untuk mendapatkan vaksin

tetanus.
F. Perawatan dan Penanganan Luka Tusuk

1. Bila tusukan mengenai organ vital, seperti; paru, jantung, pembuluh

darah besar, usus, ginjal:

a. Benda tajam jangan dicabut.

b. Beda antiseptik di sekitar luka lalu tutup dengan kasa,

selanjutnya fiksasi dengan plester supaya tidak bergerak/ tetap

pada posisinya.

c. Bawa ke UGD rumah sakit yang baik dan terdekat untuk

perawatan/pengobatan lebih lanjut.

d. Bawa dengan hati-hati dan tidak menambah beban penderitaan

korban.

e. Pastikan denyut jantung korban baik. Pertahankan jangan

sampai pingsan.

2. Bila tusukan benda tajam pada tungkai oleh paku atau benda tajam

lainnya.

a. Paku/benda tajam bisa dicabut.

b. Usahakan darah dari luka dikeluarkan dengan cara memijat.

c. Bersihkan luka dengan air dan antiseptik.

Biarkan luka terbuka (tidak ditutup plester), tetapi hindari luka

dari terkena kotoran yang dapat menyebabkan infeksi.


Perhatikan:

1) Apakah: paku/benda penusuk (benda baru, benda lama,

berkarat)

2) Kedalaman tusukan (dalam mm/cm).                                      

3) Bila benda penusuk dicurigai kotor/berkarat, bawa ke UGD

rumah sakit yang baik dan terdekat untuk perawatan luka lebih

lanjut.   

Persiapan alat

a. Persiapan alat steril

1. Pinset anatomi

2. Pinset chirurge    

3. Gunting    

4. Bengkok

5. Kom kecil

6. Kassa

7. Kapas

8. Hand scoen

9. Spuit

10. NaCl

11. Mess

b. Baki/Poley berisi alat non steril

1. Gunting balutan
2.   Plester

3.   Verban

4.   Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine)

5 Tempat sampah

6 Lidokain injeksi sebagai anasthesi

Prosedur Kerja

1. Jelaskan prosedur kepada klien dengan menggambarkan

langkah-langkah perawatan luka. ( Menghilangkan ansietas klien

dan meningkatkan pemahamannya mengenai proses

penyembuhan ).

2. Susun semua peralatan yang diperlukan di meja dekat tempat

tidur klien.

3. Tutup ruangan atau tirai di sekitar tempat tidur ( Memberi

kenyamanan pada pasien dan menjaga privasi serta mengurangi

udara yang dapat mentransmisikan mikroorganisme ).

4. Bantu klien pada posisi nyaman, Instruksikan pasien untuk tidak

menyentuh area luka atau peralatan steril ( Gerakan tiba-tiba dari

klien selama dilakukannya perawatan dapat menyebabkan

kontaminasi luka atau peralatan ).

5. Cuci tangan secara seksama ( Menghilangkan mikroorganisme

yang tinggal di permukaan kulit dan mengurangi transmisi

pathogen pada jaringan yang terpajan ).


6. Pasang perlak

7. Gunakan sarung tangan ( Sarung tangan mencegah transmisi

mikroorganisme ).

8. Bersihkan luka hingga benar-benar bersih, pembersihan luka

dimulai dengan memberikan anastesi local dengan menggunakan

lidocain, injeksikan mengelilingi sekitar luka tusukkan.

9. Setelah itu siramlah dengan larutan H202, gosoklah dengan kuat

sampai benar-benar bersih tanpa tertinggalnya kotoran dalam

luka. Setelah benar-benar bersih, bilas luka dengan menggunakan

larutan NaCl 0,9% tekan-tekan sekitar luka hingga kotoran-kotoran

yang tersisa keluar dari luka. Langkah terakhir adalah sterilkan

luka dengan cara menyiram dengan cairan IODINE (Betadhine)

dan tutup luka dengan kasa steril.

10. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yangb telah

disediakan.

11. Bantu klien kembali pada posisi yang nyaman.

12. Rapikan alat

13. Cuci tangan

14. Dokumentasikan : respon klien, observasi luka ( dokumentasi

yang akurat dan tepat waktu dapat memberitahukan personel

adanya perubahan pada kondisi luka dan status klien ).

15. Dokter mungkin akan menyarankan untuk mendapatkan vaksin

tetanus.
G. Komplikasi

1. Infeksi pada luka (Tetanus)

2. Ganggren (matinya jaringan tubuh)

3. amputasi

4. hilangnya fungsi di daerah luka

5. kerusakan saraf

6. kerusakan organ

Entah ringan atau berat, luka tusuk memang harus segera

ditangani untuk memastikan perawatan paling telat dan mengurangi

risiko komplikasi serta infeksi.

Luka tusuk juga bisa menyebabkan infeksi jaringan lunak yang

parah atau fasciitis nekrotikans yang disebabkan oleh berbagai

bakteri termasuk Clostridium dan Streptococcus yang dapat

menyebabkan kehilangan jaringan dan sepsis.

Kabar buruknya lagi, luka tusuk juga bisa mengakibatkan

tetanus. Oleh karena itu, dokter biasanya juga memberi suntikan

anti tetanus kepada pasien penderita luka tusuk. Tetanus adalah

penyakit serius yang disebabkan oleh racun bakteri yang

memengaruhi sistem saraf, menyebabkan kontraksi otot yang

menyakitkan, terutama pada otot rahang dan leher. Pada tingkat

yang parah, tetanus bisa berkembang menjadi patah tulang karena

tingkat keparahan kejang dapat menyebabkan tulang belakang dan


tulang lainnya patah. Tetanus juga bisa menyebabkan

penyumbatan arteri paru-paru hingga kematian.

H. Pencegahan

1. Jangan bermain olahraga tanpa menggunakan alat pelindung

yang tepat.

2. Kenakan sepatu dan pastikan solnya kokoh dan tidak bisa

tertusuk oleh paku.

3. Jangan menggunakan mesin atau alat berat tanpa memakai

peralatan dan sepatu keselamatan yang layak.

4. Jika terjadi kecelakaan, segera bersihkan benda-benda yang

dapat menyebabkan cedera, seperti pecahan kaca.

5. Keringkan permukaan yang licin, sebelum berlari atau berjalan

di atas permukaan tersebut.

6. Jauhkan pisau, gunting, senjata api, dan barang-barang yang

rapuh dari jangkauan anak-anak. Ketika anak-anak sudah cukup

besar, ajarkan mereka bagaimana menggunakan pisau dan

gunting dengan aman.

7. Pastikan Anda dan anak Anda selalu rutin mendapatkan

imunisasi. Imunisasi tetanus umumnya direkomendasikan

dilakukan setiap 10 tahun.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Luka tusuk merupakan trauma yang diakibatkan benda tajam

(trauma tajam). Lebar luka yang ditimbulkan pada kulit jarang sekali

memberikan gambaran dari kedalaman luka tusuk. Luka tusuk

diakibatkan oleh suatu gerakan aktif maju yang cepat atau suatu

dorongan pada tubuh dengan sebuah alat yang ujungnya tajam.

Berbeda dengan pelayanan luka untuk penyembuhan, untuk VeR

(Visum et Repertum) dokter melayaninya untuk kepentingan medikolegal.

Dokter memeriksa dan merekam dengan teliti semua penemuan dan

yang didapatinya dan memberikan pendapat tentang hubungan sebab

akibat, dalam pemeriksaan, interpretasi luka harus berdasarkan

penemuan dan tidak boleh dipengaruhi oleh keterangan pasien atau

keluarga karena akan menentukan proses hukum dipengadilan nanti.

Dalam  melakukan  pemeriksaan  terhadap  korban  hidup  atau

meninggal  yang menderita  luka akibat  kekerasan,  pada  hakikatnya

dokter  diwajibkan  untuk  dapat memberikan kejelasan mengenai

jenis luka yang terjadi, jenis kekerasan/senjata atau benda yang

menyebabkan luka, dan derajat luka.


Askep Vulnus Puncture (Luka Tusuk)

A. Pengkajian

1. Biodata

a. Klien

Nama                          : Tn. B

Umur                          : 54 Th

Jenis Kelamin              : Laki-laki

Agama                        : Islam

Pendidikan                  : SMP

Pekerjaan                    : Wiraswasta

Alamat                        : Kp. Kaum Ketapang

Status Matrial              : Menikah

Tgl Masuk RS             : 18 Oktober 2018

Tgl Pengkajian             :19 Oktober 2018

No. Registrasi              :3017657

No. CM                       : 3017657

Diagnosa Medis           : Luka Tusuk Paku

b. Penanggung Jawab

Nama                           : Ny. T

Umur                            : 53 Th

Jenis Kelamin                : Perempuan

Pekerjaan                      : Ibu Rumah Tangga


Alamat                           : Kp. Kauman Ketapang

Hub. Dengan Klien         : Istri

2. Riwayat Kesehatan klien

a. Keluhan Utama

Pasien merasakan nyeri pada bagian kaki kanan dan pasien

merasakan susah tidur.

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien datang ke Rumah Sakit pada tanggal 18 Oktober 2018

pukul 15:00 WIB dengan keadaan luka tusuk paku kemudian

dilakukan pembersihan luka skala 6 2 Cm dengan kedalaman 3

cm serta dilakukan pembersihan luka yang berdarah serta

bagiain kaki yang kotor dan berpasir, pasien merasakan nyeri

pada skala 6 di kaki sebelah kanan.

c. Riwayat Kesehatan Masalalu

Pasien sebelumnya belum pernah mengalami tertusuk paku

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga pasien belum pernah mengalami kejadian tertusuk

paku dan tidak mempunyai penyakit keturunan.

3. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran Umum : sedang


b. Tanda-tanda Vital

TD       : 100/70 mmHg

RR       : 21x/menit

Suhu    : 36,5°C

N         : 75x/menit

c.Review of Head to toe

Kepala : bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, bentuk

rambut ikal, tidak ada masa, tidak nyeri pada saat di

tekan.

Wajah   : bentuk wajah bulat, warna kulit coklat, tidak ada lesi,

pucat pada wajah, tidak nyeri pada saat di tekan.

Mata     : bentuk mata bulat, warna mata hitam, konjungtiva

tidak pucat, bulu mata lentik, bulu alis tebal merata.

Hidung  : bentuk hidung mancung, kedua lubang hidung

simetris, tidak ada lesi/benjolan, tidak nyeri pada

saat di tekan.

Telinga  : bentuk telinga simetris, tidak ada masa.

Mulut     : bibir kering, gigi lengkap dan rata, tidak sariwan,

lidah bersih tidak kotor

Dada    : bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak terdengar

suara ronkhi
Tangan    : jari tangan lengkap, warna kulit coklat, bentuk

kedua tangan simetris, tidak ada lesi

Kaki         : jari-jari kaki lengkap, tidak ada lesi, bentuk kaki

simetris.

d. Pola aktivitas sehari-hari

No Jenis Aktivitas Di Rumah Di Rumah


Sakit
Nurtisi
1.    Nasi, lauk pauk, Bubur, Sayur
  a. Makan sayur 1 ½ porsi ½ porsi sehari
Frekuensi sehari

b. Minum Frekuensi - Air Putih, kopi - Air Putih,


- 6 gelas, 2 Susu
gelas/hari - 4 gelas, 1
gelas/ hari

2. Eliminasi
  a. BAK
Frekuensi -  4-5x/hari -  3-4x/hari
Warna -  Kuning jernih -  Kuning jernih
Bau -  Khas -  Khas

b. BAB - Tidak teratur


-  2x/hari - Kuning
Frekuensi
-  Kuning - Khas
Warna
-  Khas
Bau

3. Personal
  Hygiene -  3x/hari - Tidak mandi
a. Mandi -  3x/hari - 1x/hari
b. Gosok gigi - 3x/minggu - Belum pernah
-  1x/minggu - Belum pernah
c. Cuci rambut
- - Belum pernah
d. Gunting kuku 1x/minggu       
Pola Istirahat
4. Tidur -  2-3 jam - Tidak
  a. Tidur Siang -  7-8 jam menentu
b. Tidur Malam - 5-6 jam

e.     Data Psikososial

Tidak ada gangguan komunikasi verbal, hubungan klien

dengan keluarga baik, keluarga selalu menemani pasien

stiap harinya.

f.     Data Spritual

Pasien terlihat sabar akan kondisi yang dialaminya, dan klien

mengatakan selalu berdoa demi kesembuhan dirinya.

g.    Therapi Medis

1. Cimetidine 3 x 1

2. Alinamin F 3 x 1

3. Vit K 3 x 1

4. Penicillin Prokain 3 x 1 gr

5. Novalgin 3 x 50 mg

6. Infus RL 25 tpm pada tangan kanan

7. Transfusi darah

h.     Data Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

2. Ht 24 vol %

3. Hb 8,7 gr/DL

4. Leuko 12.700
5. Trombo 105.000

i·  Tindakan Medis

Ajarkan pasien relaksasi pada kaki sebelah kanan dalam

untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian kaki kanan

B.  Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan cedera tusuk

paku

2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan gangguan

integritas kulit.

3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak

nyamanan, terapi pembatasan aktivitas, dan penurunan

kekuatan/tahanan.

C.    Rencana Tindakan Keperawatan (NCP)

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
Kerusakan Setelah  Mandiri    
1.  integritas kulit dilakukan -  Berikan menguran
cedera tusuk, tindakan cairan infus gi  rasa
ditandai dengan keperawatan -  Kaji skala nyeri
DS : klien selama 1x24 nyeri
mengatakan nyeri jam di -   Ajarkan
pada bagian kaki harapkan teknik relaksasi
sebelah kanan luka segera kaki.
DO : klien terlihat teratasi - Kolaborasi
pucat, TD : dengan       berikan obat
100/70 mmHg, kriteria hasil : analgetik
meringis      Skala nyeri
kesakitan berkurang
dari 6
menjadi 3

          
Resiko tinggi Setelah Mandiri
terhadap infeksi dilakukan       Mengganti
2.
b.d gangguan tindakan balutan pada
integritas kulit keperawatan luka
selama 1x24
jam luka tidak
terkontamina
si oleh
bakteri,
dengan
kriteria
hasil : Memb
ersihkan
Hambatan Setelah Mandiri Agar otot-
3. mobilitas fisik b.d dilakukkan    1. Membereskan otot tidak
  nyeri/ ketidak tindakan dan kaku dan
3. nyamanan, terapi keperawatan merapihkan normal
pembatasan selama 1x24 tempat tidur kembali.
aktivitas, jam mobilitas pasien.
penurunan fisik pasien    2. Mengganti
ketahanan/ke teratasi, laken tempat
kuatan dengan tidur
kriteria hasil :    3. Ajari pasien
    Tingkatkan miring kanan
kenyamanan miring kiri
pasien    4. Anjurkan
Therapi pasien untuk
medis   latihan berjalan
D.    Implementasi dan Evaluasi

N Implementasi Evaluasi Paraf


o

1. -  mengkaji skala nyeri      Pasien mengatakan nyeri


berkurang
-  Mengajarkan teknik      Pasien merasa tenang
relaksasi nafas dalam           
-  Memberikan obat Masalah teratasi sebagian
analgetik           
-  Mengganti balutan pada Observasi dilanjutkan
luka

-  Membereskan dan      Pasien mengatakan


merapihkan tempat tidur nyaman
pasien.          
-  Mengganti laken tempat Pasien terlihat tenang
tidur           
-  Mengajari pasien miring Masalah teratasi
kanan miring kiri          
- Menganjurkan pasien Observasi di hentikan
Untuk latihan berjalan

Anda mungkin juga menyukai