Anda di halaman 1dari 10

ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU HAMIL

TRIMESTER II
KELOMPOK 2

Nasrida
9. Putri Buana
NI putu Agnes wulandari 10. Putri Jayanti
Nilam Purnamasari 11. Rina tri Ani
Nur Fadilah 12. Riska anugrah Asmarani Asnawi

Nurhikmah 13. Risma Dwi Ani


1. Nur ismaniar tahir 14. Rismawati
2. Nurannisa Ilyas 15. Rusmaria
3. Nurjannah Fenita risky AL
• Ketika hamil, ibu hamil akan mengalami perubahan fisik dan fisiologis. Dengan
perubahan yang dialami tubuh, Ibu hamil juga akan mengalami perubahan emosional
dan psikologis.
• Penting untuk dipahami bahwa perubahan ini disebabkan oleh lonjakan hormon yang
sepenuhnya terjadi secara normal dan alami. Namun semua perubahan ini bersifat
sementara dan akan berlalu saat bayi dilahirkan.
• perubahan-perubahan akibat lonjakan hormon ini memiliki tahap yang memengaruhi
psikologis sesuai dengan trimester kehamilan.
PENGERTIAN

Trimester kedua kehamilan terjadi pada minggu ke 13-28 kehamilan. Pada trimester ini, organ vital bayi
seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak sudah lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih
besar. Bayi juga mulai bisa mendengar suara dan menelan.
Jika dibandingkan dengan trimester pertama, ibu hamil akan memiliki lebih banyak energi di trimester
kedua ini. Gejala kehamilan yang tidak nyaman pun juga mulai berkurang, sehingga trimester kedua
dianggap sebagai periode kehamilan yang paling nyaman.
TRIMESTER II
Perubahan psikologis ibu hamil Trimester II

Menurut Sulistyawati (2009, p. 76-77), perubahan psikologis pada trimester II adalah :


a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa f) Menuntut perhatian dan cinta
dengan kadar hormone yang tinggi
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya merupakan bagian dari dirinya
c) Merasakan gerakan anak h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
kekhawatiran i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada
e) Libido meningkat kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran
baru
Perubahan Emosi Ibu Hamil Trimester II
Perubahan Emosi yang Tejadi Saat Trimester kedua kehamilan merupakan fase dimana Ibu akan merasa
lebih terbiasa dengan kondisi kehamilan. Tubuh sudah beradaptasi dengan kelelahan fisik yang dialami
pada trimester pertama kehamilan. Namun, secara emosional Ibu akan merasa lebih cemas karena usia
kehamilan yang bertambah, perasaan khawatir kehamilan, dan emosi keibuan yang mulai terbentuk.Kondisi
kehamilan pada trimester kedua dapat mengakibatkan perubahan yang berdampak pada emosi yang
cenderung lebih sensitif.
Berat badan Ibu akan beranjak naik secara signifikan dan mulai kurang percaya diri dengan penampilan.
Perasaan sensitif yang Ibu rasakan ini seringkali tidak disadari oleh suami, sehingga perlu adanya
komunikasi yang baik antara Ibu dan Suami.(Menjaga Hubungan Harmonis antara Ibu dan Suami Selama
Masa Kehamilan). Ibu bisa memulai dengan bercerita tentang apa yang Ibu rasakan selama menjalani masa
kehamilan. Mengikutsertakan suami dalam aktifitas-aktifitas yang terkait dengan perkembangan kehamilan
seperti kelas prenatal, melakukan olahraga bersama, dan menikmati makan malam romantis bisa menjadi
pilihan untuk membangun keharmonisan hubungan sekaligus menurunkan stress selama kehamilan.
Adaptasi Psikologis Ibu Hamil Trimester II

Setelah perempuan merasakan quickening pada trimester kedua, ia mulai mengalihkan


perhatiannya ke dalam kehamilannya. Ia menerima janin yang ada di dalam kandungannya,
sebagai bagian yang tumbuh dan terpisah dari dirinya yang memerlukan asuhan. Waktu dimana
perempuan sudah mampu membedakan dirinya dengan janin yang dikandungnya, merupakan
awal hubungan peran ibu dan anak yang melibatkan sebuah tanggungjawab. Aktivitas dan minat
berpusat pada kehamilannya,melahirkan dan persiapan menjadi ibu,penyambutan dalam
keluarga.
Cara Mengatasi nya

1. Belajar menangani beberapa hal yang dikhawatirkan. Dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan tes
darah atau tes amniosentesis untuk memprediksi cacat lahir pada janin seperti Down's Syndrome. Meski
kemungkinan anak mengalami cacat jenis kecil, tetapi membantu untuk siap.
2. Bangun ikatan dengan pasangan. Penting bagi ibu hamil dan pasangannya menghabiskan waktu berkualitas
bersama. Cara ini berguna untuk mempertahankan ikatan emosional ibu hamil.
3. Belajar untuk mencintai diri sendiri meskipun mengalami perubahan fisik dalam perkembangan janin. Jika
kenaikan berat badan sangat mempengaruhi, Ibu hamil dapat mencoba latihan kardio sederhana yang disetujui
oleh dokter. Selain tetap fit, kardio dapat mengurangi kemungkinan diabetes saat kehamilan.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester II

Memenuhi nutrisi yang sehat dan seimbang sangat penting untuk dilakukan selama kehamilan, karena dapat
membantu perkembangan bayi serta menjaga kesehatan ibu hamil. Itulah mengapa ibu hamil dianjurkan memasak
makanan sendiri di rumah agar terjamin kualitas dan kebersihan makanan.Beberapa asupan makanan yang penting
untuk dipenuhi selama kehamilan adalah makanan yang mengandung tinggi serat seperti yang ditemukan pada buah
atau sayuran, protein, dan rendah lemak.Selain makanan berserat, ibu perlu memenuhi asupan cairan untuk
menghindari risiko sembelit. Ibu hamil juga dianjurkan untuk berolahraga secara teratur. Ibu dapat melakukan
latihan kegel, yaitu latihan dasar panggung. Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah menjaga kesehatan gigi dan
gusi. Kebersihan gigi yang buruk dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.
Hal yang Dihindari Ibu Hamil saat Trimester Kedua
Saat usia kehamilan semakin menua, ibu hamil perlu menghindari beberapa aktivitas yang bisa memberi dampak
yang merugikan bagi kesehatan ibu dan bayi. Berikut hal-hal yang sebaiknya dihindari ibu hamil saat memasuki
trimester kedua kehamilan:
1. Olahraga berat atau latihan kekuatan yang bisa menyebabkan cedera pada perut.
2. Konsumsi kafein dan alkohol.
3. Kebiasaan minum obat sembarangan alias tanpa anjuran dokter.
4. Konsumsi ikan mentah dan makanan laut bermerkuri tinggi (seperti ikan todak, makerel, dan kakap putih).
5. Minum susu yang tidak dipasteurisasi atau produk susu lainnya.
6. Konsumsi daging yang diawetkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai