Anda di halaman 1dari 22

FRAKTUR

MAXILLA dan MANDIBULA


Disusun oleh :
Della Amanda Putri

Pembimbing : dr. Gatot, Sp.B

Fraktur Maxilla

Maksilla dibentuk oleh tulang


maksilla dan palatum, merupakan
tulang terbesar
setelah mandibula. Masing-masing
maksila mempunyai bagian:

Etiologi
Trauma

- Perkelahian
- Kecelakaan
- Tembakan

Proses patologi
Fraktur yang disebabkan oleh
keadaan patologis dimana tulang
dalam
keadaan sakit, tulang tipis atau
lemah, sehingga bila ada trauma
ringan
seperti berbicara, makan dan
mengunyah dapat terjadi fraktur

Klasifikasi berdasarkan Renee


LeFort (1901)

lateral sama seperti LeFort 1 tapi di


medial mengarah ke superior sampai
bagian dari orbita dan hidung.
terjadi sepanjang
dasar
dari
Fraktur ini
memanjang
diagonal
daridari sutura
tranversal
sinus maxillaris
gigi melalui maxilla
platdiatas
pterygoid
Fraktur LeFort 3
zygomaticofrontal, melalui
yang akhirnya
memisahkan
sampai
ke inferior orbita
dan
naik dan
ke kemudian
denganketambahan
dasar
orbita
processus alveolaris,
atas os nasal. Fraktur
ininasofrontal.berupa
sutura
Tulang fraktur lain
palatum memisahkan
dan processusprocessus alveolaris,
diatasnya seperti os.
penyusun orbita terpisahkan
pterygoid dari
struktur
mukainferior orbita dan
sebagian
dinding
Frontal
melalui dinding lateral,
dasar atau os.
diatasnya.
os nasal dari struktur
diatasnya
Temporal
orbita
dan dinding medialnya
LeFort 1
(Guerrin
Fracture)

LeFort 2
(pyramid
fracture)

LeFort 3
(Craniofacial
Dysjungtion)

LeFort 4

Gejala
Nyeri, muka asimetris terutama bila fraktur unilateral,
muka tampak memanjang, nasoorbital area merata
(flattened), maloklusi

Anamnesis
Tanyakan
riwayat trauma
(kendaraan
bermotor,
trauma mekanik,
trauma
olahraga)

Pemeriksaan
fisik
1.Inspeksi
2.Palpasi

Pemeriksaan
penunjang
Foto Waters
( rontgen)

Pemeriksan
fisik
Inspeksi

Palpasi

Periksa bagian wajah (bentuk, keutuhan,


simetris, luka, hematoma)
Lakukan palpasi simultan kanan kiri
mulai dari dahi, rima orbita superior,
rima orbita medial dan infra orbita, dan
os zygomatic dan temporomandibular
joint, cek ada tidak deformitas dan
garis fraktur
Periksa floating maxilla dengan cara,
fiksasi dahi dengan 1 tangan kemudian
maksilla dipegang dengan ibu jari dan
telunjuk di palatum durum, kemudian
gerakkan maxilla ke depan dan
kebelakang. Bila ada gerakan maka
menunjukkan adanya disjunction
antara maxilla dan cranium

Penatalaksanaan
Bertujuan untuk :
- Menjaga jalan napas
-menjaga bentuk dan kontur wajah
- fungsi untuk menutup mulut dan
oklusi gigi
Pastikan :
1.Bebaskan jalan nafas
2.Cegah dan kontrol syok, periksa perdarahan (lokal),
cek trauma lain yang mengancam jiwa (cedera otak,
trauma thorax, open fracture extremitas,
intraabdominal bleeding)
3.Stabilisasi cervikal

Fiksasi
Fiksasi intermaxillar dengan kawat
baja untuk mengikat gigi
Fiksasi inter maxillar dengan
kombinasi open reduction dan
pemasangan kawat baja atau mini
plate
Fiksasi external dengan pin

Penyulit yang bisa terjadi :


1. Obstruksi jalan nafas
Gejala :
Tachipneu, gelisah, adanya suara nafas
tambahan, retraksi, sianosis.
Obstruksi bisa berupa darah, saliva,
benda asing, infamasi jalan nafas.
Penanganan :
Bersihkan jalan nafas, palpasi untuk
mengecek benda asing, jaw
thrust/chin-lift. Bila perlu berikan

2. Perdarahan
Etiologi :
Arteri Maxillaris interna
Arteri Etmoidalis
Plexus Kiesselbach
Penganganan :
Perdarahan hidung biasanya berhenti
spontan, bila tidak beri tampon
anterior dan posterior.
Bila ada arteri yang robek, klem dan

Fraktur Mandibula

Mandibulla

Mandibula merupakan tulang yang besar dan paling kuat


pada daerah muka.
tulang mandibula ini berbentuk tapal kuda melebar di
belakang, memipih dan meninggi pada bagian ramus
kanan dan kiri sehingga membentuk pilar.

Otot otot pengunyah


Musculus Masseter
Musculus temporalis
Musculus
Pterygoideus Medialis
Musculus
Pterygoideus Lateralis
Musculus digastricus

Kontraksi akan menyebabkan


Proses Mengunyah dan
mandibula terangkat ke atas
menelan membutuhkan
sehingga
gigi
merapat
dan
Kontraksi
akan
menyebabkan
1.Tulang
mandibula
yang utuh
gerakan
memajukan
mandibula
dan kuatterangkat ke atas
mandibula
ke
dan2.tertarik
kedepan
belakang.
Oklusi yang
ideal
Membantu
Kontraksi
menyebabkan
untuk
menutup
3.Otot pengunyah dan menelan
mulut.
mandibula
terangkat
ke atasyang
beserta
persarafannya
dan mendorong
mandibula ke
normal
Membantu
menggerakkan
depan
4.Termporomandibular joint
rotasi mandibula dengan
yang utuh
demikian mulut dapat
membukadengan
Bersama
lebih lebar
musculus
stylohyoid mengangkat os
hyoid, penting untuk menelan

Fraktur mandibulla
Sering
terjadi
Etiologi

deformitas linear atau


terjadinya
diskontinuitas
Gejala
dan tanda
:
tulang yang disebabkan
oleh rudapaksa
Nyeri, inflamasi,
ekimosis dasar
mulut, laserasi pd kulit mandibula,
Trauma
bisa terjadi anesthesia pada satu
sisi bibir bawah karena kerusakan
nervus mandibularis, maloklusi,
Keadaan patologis
gangguan jalan nafas pada
kerusakan yang hebat

Klasifikasi berdasarkan
letak
Dingman dan
Natvig:
1.Symphysis
2.Corpus
3.Angulus
4.Ramus
5.Proc. Coronoid
6.Proc. Condylaris
7.Proc Alveolaris

Klasifikasi berdasarkan ada tidaknya


gigi
Menurut Bodine
Class 1 : Fraktur dengan gigi pada
masing masing fragmen.
Class 2 : Fraktur dengan gigi yang
tanggal pada fragmen posterior
Class 3 : Fraktur dengan gigi tanggal
seluruhnya

diagnosis
Anamnesis :
Pastikan
:
Riwayat
kerusakan
rahang bawah (trauma)
1.Bebaskan jalan nafas
Adakah
riwayat
fraktur
sebelumnya
2.Cegah
dan kontrol
syok,
periksa
Kelainan
perdarahan
(lokal), cek trauma joint
lain yang
temporomandibular
mengancam jiwa (cedera otak, trauma
sebelumnya
thorax, open fracture extremitas,
intraabdominal bleeding)
Pemeriksaan
:
3.Stabilisasifisik
cervikal

Inspeksi : Perubahan posisi, trismus,


hematoma, edema jaringan lunak.

Pemeriksaan fisik (lanj.)


Palpasi : Palpasi secara simultan kanan kiri
menyusuri ramus mandibula sampai angulus
mandibula kemudian kedepan sampai dagu.
Periksa false movement dengan memegang corpus
mandibula kanan kiri kemudian gerakkan
berlawanan arah atas bawah. Perhatikan sela gigi
dan gusi yang dicurgai fraktur. Bila ada gerakan
tidak sinkron kanan dan kiri maka false movement
(+)

Pemeriksaan tambahan :
- Foto phanoramic
- Foto rontgen polos

Penatalaksanaan
Fiksasi
Fiksasi intermaxillar dengan kawat baja untuk
mengikat gigi
Fiksasi inter maxillar dengan kombinasi open
reduction dan pemasangan kawat baja atau mini
plate
Fiksasi external dengan pin
Immobilisasi dengan interdental wiring
4-6 minggu.

Anda mungkin juga menyukai