Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN MALUNION, NON-


UNION & NEGLECTED FRACTURE
Kelompok 3 / A-2 / A2014

Wahyu Dwi Septinengtias 131411131014


Dwida Rizki Pradiptasiwi 131411131015
Vony Nurul Khasanah 131411131061
Yolanda Eka Maulida 131411131069
Aisyah Kartika Sukmawati 131411131072
Widya Fathul Jannah 131411131073
Diana Nurani Rokhmah 131411133007
Thaliah Jihan Nabilah 131411133014
ANATOMI FISIOLOGI
Anatomi
Bagian-bagian yang terdapat pada tulang,
yaitu: foramen (lubang tempat pembuluh
darah, saraf dan ligamentum), fosa
(lekukan di dalam/pada permukaan
tulang), prosesus (tonjolan), tuberkulum
(tonjolan kecil), tuberositas (tonjolan
besar), trokanter (tonjolan besar, pada
umumnya di tulang femur), krista
pinggir/tepi tulang, spina tonjolan tulang
yang bentuknya sedikit runcing, dan kaput
dengan bagian ujung yang berbentuk
lingkaran.
Fisiologi
1. Sebagaipemberi topangan dan bentuk
pada tubuh
2. Sebagai pergerakan
3. Sebagai perlindungan
4. Sebagai
pembentuk sel darah
(hematopoiesis)
5. Sebagai tempat penyimpanan mineral
MAL UNION - NON UNION
DEFINISI...
MALUNION NON-UNION
Menurut Gayle (2001) malunion Menurut Whiteing (2008) nonunion
adalah fraktur yang telah akibat kegagalan ujung tulang
mengalami penyatuan dengan yang retak untuk bersatu.
fragmen fraktur berada dalam
posisi tidak normal (posisi buruk), Menurut Gordon (1996) non-union
terjadi karena reduksi yang tidak adalah komplikasi pada
akurat/imobilisasi yang tidak penyembuhan fraktur, dimana
efektif dalam masa penyembuhan. proses reduksi dan imobilisasi
kurang baik, terganggu oleh
Terdapat deformitas yang infeksi, atau terjadi defisiensi
berbentuk angulasi, varus/ valgus, sistemik sehingga tidak terjadi
pemendekan atau menyilang. penyambungan pada tulang.
(Noor Helmi & Zairin 2012).
Malunion terjadi saat fraktur telah
sembuh dalam posisi abnormal
atau keselarasan.
Malunion-Non-union pada Radius Ulna (methodistorthopedics. 2008)
ETIOLOGI
MALUNION NON-UNION
Penyebab malunion antara lain (Goh & Menurut Maheshwari (2011)
Wilfred 2001) : diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Fraktur yang tanpa dilakukan 1. Umumnya terjadi pada orang tua
pengobatan atau lansia
2. Pengobatan fraktur yang tidak 2. Pertolongan pertama dan
adekuat perawatan yang dilakukan salah
3. Reduksi tidak adekuat atau bila 3. Hilangnya suplai darah pada suatu
reduksi fraktur tidak dipertahankan fragmen tulang
selama penyembuhan 4. Infeksi
4. Imobilisasi yang tidak efektif dalam 5. Imobilisasi yang kurang adekuat
masa penyembuhan. 6. Interposisi jaringan lunak antara
5. Pengambilan keputusan serta fragmen fraktur
teknik yang salah pada awal 7. Status nutrisi yang tidak baik
pengobatan
6. Penyebab malunion yang lainnya
gaya hidup dan faktor kesehatan yang
tidak baik
PATOFISIOLOGI
Trauma Terjadi Fraktur Timbul Reaksi Terjadi peningkatan
Tulang Inflamasi pada area aliran darah pada area
fraktur fraktur

Tidak Terjadi Infeksi, imobilisasi


Non Union dan nutrisi yang Jika terjadi Fase Hematoma
Penyatuan tulang
tidak adekuat gangguan pada fase
hematoma atau
sebelum kalus
Penanganan terbentuk
Tulang menyatu reduksi dan
Malunion dalam posisi yang imobilisasi tidak
tidak sempurna adekuat
MANIFESTASI KLINIS
MALUNION NON-UNION
Manifetasi Malunion menurut Maheshwari. Manifetasi nonunion menurut adalah
J, (2011) adalah sebagai berikut: sebagai berikut:
1. Deformitas yang nyata 1. Nyeri persisten (Maheshwari. J, 2011)
2. Angulasi atau membentuk sudut 2. Mobilitas abnormal (Maheshwari. J,
3. Memutar atau terjadi rotasi pada 2011)
sambungan tulang 3. Persendian yang tidak tepat dimana
4. Pemendekan ekstremitas tulang atau sering disebut pseudoarthrosis sering
pincang dijumpai
5. Gerak yang terbatas 4. Nyeri tekan atau sama sekali tidak ada.
6. Keterbatasan gerak sendi 5. Pembengkakan bisa ditemukan dan bisa
7. Osteoarthritis juga tidak terdapat pembengkakan sama
8. Gejala umum dari malunion termasuk sekali
pembengkakan, nyeri, nyeri tekan, 6. Pada perabaan ditemukan rongga
mobilitas terbatas atau gaya berjalan diantara kedua fragmen.
yang abnormal 7. Adanya deformitas pada bagian yang
9. Bursitis atau nekrosis kulit pada tulang fraktur
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
MALUNION NON-UNION
Pencitraan tes seperti x-ray, bone Tes pencitraan seperti x-ray, CT scan,
scan, CT scan atau MRI juga MRI atau scan tulang juga biasanya
membantu diagnosis. akurat mendiagnosis non-unions

Sinar-X diperlukan untuk mengecek X-ray : menilai penyatuan kalus,


posisi fraktur ketika sedang terjadi resorpsi kalus. 3-D CT scan juga
penyatuan. membantu dalam mendeteksi adanya
non-union.
Sinar-X fraktur dapat terlihat dan
tulang pada tiap sisinya mungkin
mengalami sklerosis.
PENATALAKSANAAN
MALUNION NON-UNION
1) Treatment required 1) Non-union Sekunder akibat Infeksi
Terapinya berupa membersihkan/
a. Osteoclasis (refracturing the bone) mengeluarkan tulang terinfeksi yang
telah mati karena akan
b. Redoing the fracture surgically mengakibaykan kecacatan atau gap
pada tulang.
c. Corrective osteotomy
2) Non-union yang tidak terinfeksi
d. Excision of the protruding bone Ada 2 tipe primer aseptic union
berdasar gambaran radiografi, yaitu
2) No Treatment : kadang malunion atropik (avaskular) dan hipertropi
tidak membutuhkan terapi, baik (hipervaskular). Terapinya berbeda
karena tidak menyebabkan cacat untuk measing-masing tipe.
apapun, atau karena diharapkan
adanya remodelling.
KOMPLIKASI

MALUNION NON-UNION
Dapat mengakibatkan gangguan Mengakibatkan rasa sakit atau nyeri.
fungsional dengan mobilitas terbatas.
Nonunions di ekstremitas bawah
dapat mengakibatkan ketergantungan
dapat menyebabkan penurunan fungsi pada alat bantu
dan deformitas yang signifikan dan
dapat menyebabkan radang sendi
degeneratif.
PROGNOSIS
Prognosis malunion tergantung pada beberapa faktor
(Denny, 2000):
1. Seberapa luas kerusakan fungsi tulang yang fraktur
2. Apakah malunion itu mengarah pada penurunan
perkembangan di sendi-sendi yang berdekatan
3. Apakah operasi perbaikan malunion mungkin
dilakukan atau tidak

Prognosis nonunion tergantung pada lokasi, penyebab,


adanya infeksi dan asupan nutrisi.
ASUHAN KEPERAWATAN
MAL UNION / NON UNION
NEGLECTED FRACTURE
DEFINISI ETIOLOGI MANIFESTASI
KLINIS
suatu fraktur dengan Neglected fracture dibagi 1) Nyeri terus menerus dan
atau tanpa dislokasi menjadi 4 derajat, yaitu : bertambah beratnya
yang tidak ditangani a. Derajat I : fraktur yang 2) deformitas (terlihat maupun
atau ditangani telah terjadi antara 3 hari teraba)
dengan tidak sampai dengan 3 minggu. 3) hilangnya fungsi karena
semestinya sehingga b. Derajat II : fraktur yang fungsi normal otot
menghasilkan telah terjadi antara 3 bergantung pada integritas
keadaan minggu sampai dengan 3 tulang tempat melekatnya
keterlambatan dalam bulan. otot.
penanganan, atau c. Derajat III : fraktur yang 4) terjadi pemendekan tulang
kondisi yang lebih telah terjadi antara 3 5) krepitus yang teraba akibat
buruk dan bahkan bulan sampai dengan 1 gesekan antara fragmen satu
kecacatan tahun. dengan yang lainya.
d. Derajat IV : fraktur yang 6) Pembengkakan dan
telah terjadi lebih dari 1 perubahan warna lokal pada
tahun. kulit terjadi sebagai akibat
dari trauma dan perdarahan
yang mengikuti fraktur
PATOFISIOLOGI

Trauma Terjadi Fraktur Timbul Reaksi Terjadi peningkatan


Tulang Inflamasi pada area aliran darah pada area
fraktur fraktur

Jika terjadi Fase Hematoma


penanganan yang
Neglected Fracture salah dan tidak
dilakukan
penanganan lebih
dari 72 jam
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Pemeriksaan Rontgen: menentukan lokasi serta
luas fraktur/cedera.
2) X-Ray: melihat gambaran fraktur dan
deformitas
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana berdasar klasifikasi:
1) Neglected fracture derajat satu: penanganannya tidak
memerlukan tindakan operasi dan hasilnya sama baik.
2) Neglected fracture derajat dua: penanganannya tidak
memerlukan tindakan operasi, sedangkan saat ini
kasusnya menjadi lebih sulit dan memerlukan tindakan
operasi. Setelah pengobatan, hasilnya tetep baik.
3) Neglected fracture derajat tiga: memerlukan tindakan
operasi dan hasilnya kurang baik.
4) Neglected fracture derajat empat: penanganannya
memerlukan tindakan amputasi.
KOMPLIKASI
Komplikasi dari neglected fracture adalah :
1. Malunion
2. Non-union
3. Delayed-union adalah proses
penyembuhan yang terus berjalan dengan
yang lebih lambat dari keadaan normal.
Delayed union merupakan kegagalan
fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu
yang dibutuhkan tulang untuk
menyambung. Ini disebabkan karena
penurunan suplai darah ke tulang.
PROGNOSIS …

Prognosis pada Neglected Fracture bergantung


pada lamanya klien mendapatkan penanganan.
Semakin cepat pendapatkan penanganan maka
prognosisnya akan semakin baik
ASUHAN KEPERAWATAN
NEGLECTED FRACTURE
Pertanyaan Sesi 1
1. Miladina Kel 2
Penatalaksanaan Nonunion, Bagaimana Perbedaan
penanganan aseptik (atropik dan hipertropik)?
2. Sucowati Kel 8
Penatalaksanaan malunion tidak memerlukan
treatment khusus. Terkait remodelling bagaimana?
3. Lailaturohmah Kel 1
-Patofisiologi malunion dan union hampir sama yaitu
terkait imobilitas fisik yang tidak adekuat .
Bagaimana perbedaannya?
-Penanganan yang tidak baik pada neglected
fracture. Jelaskan!
Jawaban Sesi 1

1. Penatalaksanaan avaskuler dan hipertropik. Penatalaksanaan pada avaskuler


yaitu tidak adanya stiimulus osteogenik, sedangkan pada hipertropik yaitu
adanya stimulus osteogenik. Stimulus osteogenik adalah stimulus yang dapat
menumbuhkan sel-sel osteoblast untuk pertumbuhan tulang
2. No treatment karena malunion yg tdk menimbulkan kecacatan dan
diharapkan terjadi remodelling. Akan lebih mudah diperbaiki tanpa
pembedahan.
3. Imobilisasi pada malnunion tidak adekuat yang disebabkan karena waktu
imobilisasi yang tidak cukup seperti gips yang dilepas terlalu cepat.
Imobilisasi pada nonunion terjadi karena distraksi karena traksi yang
berlebihan maupun fiksasi yang kurang tepat.
Karena adanya penanganan yang salah seperti ke bone setter ataupun
penanganan yang lambat lebih dari 72 jam. Selain itu juga tidak dilakukan
pemeriksaan diagnostik dahulu sehingga dapat terjadi neglected fracture
Pertanyaan Sesi 2
1. siti kel 7
Nonunion tdk mengalami nyeri tekan sama sekali itu penyebabnya apa?
Pada pasien lansia yang mengalami fraktur tetapi tidak dilakukan operasi
apakah dapat menyebabkan non union? Jika iya bagaimana
penatalaksanaannya?
2. Putri mei kel 4
Yg paling beresiko yg mengalami malunion? Apa ada perbedaan
penatalaksanaan antara dewasa dan anak?
3. gilang kel 6
Daerah yg paling beresiko terkena fraktur?
Jelaskan penatalaksanaan jenis traksi, perawatan, dan pasca traksi
4. Savira kel
apa peran perawat dalam penatalaksanaan nonunion, malunion, neglete
fracture
Jawaban Sesi 2
1. Nyerinya nyeri persisten (kronis). Sudah beradaptasi dgn nyerinya
sehingga pasien terkadang tidak mengalami nyeri baik ekspresi wajah
yg tidak menunjukkan nyeri maupun TTV yang normal. Pada lansia
fraktur dgn pemasangan gips, bisa terjadi nonunion karena salah satu
etiologi dari non union adalah fiksasi yang tidak tepat dan waktu
imobilisasi yang tidak cukup. Terapinya seperti yg sudah dijelaskan tadi.
2. semua beresiko mengalami malunion ataupun nonunion .Pd anak lebih
baik prognosisnya karena masih dalam pertumbuhan. Sedang pada
lansia sebaliknya karena terjadi penurunan fungsi dari seluruh sistem
tubuh sehingga terjadi penyembuhan tulang yang lebih lama.
3. Daerah yg paling beresiko yaitu pada skapoid, proksimal femur, meta
tarsal, pada tibia apabila terjadi open fraktur. prinsip untuk perawatan
traksi, identifikasi gejala indikasi medik Jenis traksi: skin traksi, skeletal
traksi.
4. peran perawat adalah memberi kenyamanan, dukungan psikologis,
rawat luka dengan prinsip aseptik, menejemen stres pada klien

Anda mungkin juga menyukai