Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

FRAKTUR FEMUR

Disusun oleh:
Andi Ferdy Saputra
FAA 112 038

Dokter Pembimbing: dr. Djunifer H. Sagala, Sp.OT

Kepanitraan Klinik Bagian SMF Ilmu Bedah


RSUD dr. Doris Sylvanus
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Juli
2016
Pendahuluan
Secara garis besar tulang memiliki tiga fungsi utama: fungsi mekanik, fungsi
sintetik dan fungsi metabolik.

Berperan penting dalam keseimbangan asam basa melepaskan dan


mengabsorbsi garam alkalin menyeimbangkan keseimbangan pH tubuh.

Trauma pada jaringan tulang yang berat adanya gaya besar yang mengenai
tubuh.

Tulang femur tulang yang terpanjang, terkuat dan tulang terberat di tubuh.
cidera pada tulang femur kehilangan kemampuan untuk bisa berjalan dan
dapat mengancam nyawa karena terdapat a. femoralis.

Cidera ini lebih banyak pada laki-laki adanya kecelakaan bermotor, atau
karena adanya luka tembak.
Anatomi Femur

Femur; proksimal, corpus (shaft) dan distal.


Bagian proksimal femur terdiri dari caput,
collum (neck)/ cervikal dan 2(dua)
trochanter (mayor (Greater trochanter)) dan
minor (Lesser trochanter))

Pada pusat caput terdapat lekukan kecil


yang disebut fovea capitis (fovea of head).

Collum femur berbentuk trapezoidal.


Collum yang menghubungkan caput dengan
corpus berjalan ke bawah, belakang dan
lateral.

Corpus femoris permukaan anteriornya


lebih licin dan bulat, sedangkan permukaan
posterior mempunyai rigi yang disebut
linea asorea (lateral lip of linea aspera
...Anatomi Femur
...Anatomi Femur
Definisi Fraktur
Terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang disebabkan oleh rudapaksa atau
tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang.

Tekanan pada tulang dapat berupa;


1. Tekanan berputar fraktur spiral atau oblik
2. Tekanan membengkok fraktur transversal
3. Tekanan sepanjang aksis tulang fraktur impaksi, dislokasi, atau fraktur
dislokasi
4. Kompresi vertikal fraktur komunitif
Etiologi Fraktur
Dibedakan menjadi tiga berdasarkan besar energi penyebab
trauma;
1. High energy trauma (kecelakaan mobil, motor, jatuh dari ketinggian, dsb)
2. Low energy trauma berhubungan dengan kondisi penurunan densitas
tulang akibat suatu penyakit
3. Stress fracture trauma yang berulang
Kategori Fraktur Femur
a. Fraktur femur proksimal

Fraktur yang paling banyak terjadi pada pasien usia lebih dari 50 tahun.
Terdiri dari fraktur neck femur, fraktur intertrochanter femur dan fraktur
subtrochanter
...Kategori Fraktur Femur
b. Fraktur Collum Femoris
Collum femoris mendapat persediaan darah dari tiga sumber;
1) pembuluh intramedula, 2) pembuluh servikal asendens, 3). pembuluh
darah pada ligamentum capitis femoris.

Paling sering terkena fraktur pada manula, kaitannya dengan osteoporosis.

Disebabkan kecelakaan, jatuh dari ketinggian atau jatuh disertai trauma


pada tempat lain.
Jatuh pada daerah trochanter kecelakaan lalu lintas , terpeleset
(panggul dalam keadaan fleksi ) fraktur collum femoris.
...Kategori Fraktur Femur
Klasifikasi fraktur collum femuris berdasarkan Garden:

(a) Stadium I: fraktur yang tak sepenuhnya terimpaksi (yang disebut berabduksi atau
terimpaksi);
(b) Stadium II: fraktur lengkap tetapi tidak bergeser;
(c) Stadium III: fraktur lengkap dengan pergeseran sedang;
(d) stadium IV: fraktur yang bergeser secara hebat
...Kategori Fraktur Femur
Anamnesis riwayat jatuh dari ketinggian disertai nyeri
panggul terutama daerah inguinal depan
o Tungkai pasien, posisi rotasi lateral dan anggota gerak bawah tampak
pendek
X-ray pergeseran tulang yang abnormal dan tingkat
ketidakcocokan garis trabekular pada caput femoris dan ujung
collum femoris

Pengobatan fraktur collum femoralis: konservatif dan operatif.


o Prinsip terapi : reduksi yang tepat dan fiksasi.

Komplikasi: Umum trombosis vena, pneumonia, dekubitus.


Khusus nekrosis avaskuler caput femoris, non union,
Osteoartritis sekunder, dsb.
...Kategori Fraktur Femur
c. Fraktur Intertrochanter
Disebabkan oleh jatuh langsung pada trochanter mayor atau oleh cedera
pemutiran tak langsung.

fraktur intertrochanter sering ditemukan pada manula, penderita


osteoporosis

Retak diantara trochanter minor dan mayor

Fraktur intertrochanter terbagi atas:


1. Stabil : inkomplit
2. Tidak Stabil : korteks medial hancur, terdapat fragmen besar yang
bergeser yang mencakup trochanter minor.

Terapi fraktur intertrochanter dengan fiksasi internal, keuntungan: 1)


memperoleh posisi sebaik mungkin; (2) mengurangi komplikasi akibat
terlalu lama tiduran.
...Kategori Fraktur Femur
...Kategori Fraktur Femur
...Kategori Fraktur Femur
d. Fraktur corpus femoris
Diperhatikan garis fraktur fraktur komplit atau inkomplit
Fraktur hairline yang sukar dilihat akibat trauma ringan sehingga tidak
terjadi pergeseran pada ujung-ujung fragmen.

Berdasarkan bentuk garis fraktur:


...Kategori Fraktur Femur
Fraktur simpel (menjadi dua fragmen): fraktur dengan garis fraktur
transversal, oblik atau spiral.
o Sudut garis fraktur terhadap aksis panjang tulang < 30 fraktur
transversal. Sudut tersebut 30 atau lebih fraktur oblik.

Fraktur spiral: garis fraktur yang melingkar pada tulang tersebut sebagai
akibat gaya memutar.

Fraktur kominutif: fraktur dengan jumlah fragmen lebih dari dua.


o Dapat berupa spiral wedge fracture akibat gaya memutar atau akibat trauma
langsung maupun tidak langsung.

Pada multifragmentary complex fracture: tidak terdapat kontak antara


fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi.
trauma berat (severe);
sering menimbulkan fraktur terbuka;
fraktur tidak stabil serta sukar direposisi;
delayed union maupun kekakuan sendi komplikasi tersering.
...Kategori Fraktur Femur
...Kategori Fraktur Femur
e. Fraktur femur distal dan suprakondilar femur
Batas suprakondiler proksimal kondilus femur dan batas metafisis
dengan diafisis femur.
o Disebabkan tekanan varus atau valgus disertai kekuatan aksial dan putaran.
o Klasifikasi fraktur suprakondiler femur: tidak bergeser, impaksi, bergeser dan
komunitif
...Kategori Fraktur Femur
Gambaran klinis riwayat trauma yang disertai pembengkakan dan
deformitas pada daerah suprakondiler

Pengobatan dapat dilakukan secara konservatif : traksi berimbang, bidai


Thomas dan penahan lutut Pearson, cash-braching.
o Terapi operatif: fraktur terbuka atau adanya pergeseran fraktur yang tidak dapat
direduksi secara konservatif.

Komplikasi dini: penetrasi fragmen fraktur ke kulit (fraktur terbuka), trauma


pembuluh darah besar dan trauma saraf.
o Komplikasi lanjut: non union dan kekakuan sendi.
Pemeriksaan Fraktur Femur
a. Anamnesis
kejadian trauma meliputi waktu, tempat dan mekanisme trauma.

b. Pemeriksaan Fisik
Cari kemungkinan adanya komplikasi umum, misal: syok, anema atau
perdarahan pada fraktur multipel, fraktur terbuka, tanda-tanda sepsis pada
fraktur terbuka terinfeksi.
Kondisi jiwa pasien terancam resusitasi untuk menstabilkan kondisi
pasien.
Langkah pemeriksaan status lokalis:
a) Inspeksi
1. Bandingkan dengan bagian yang sehat
2. Perhatikan posisi anggota gerak
3. Keadaan umum penderita secara keseluruhan
4. Adanya tanda-tanda anemia karena pendarahan
...Pemeriksaan Fraktur Femur
5. Apakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak untuk membedakan
fraktur tertutup atau terbuka
7. Perhatikan adanya deformitas berupa angulasi, rotasi dan kependekan
8. Keadaan vaskularisasi

b) Palpasi
1. Temperatur (kulit) setempat yang meningkat.
2. Nyeri tekan
3. Krepitasi
4. Pemeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma
5. Pengukuran panjang tungkai.

c). Pergerakan (Move)


d). Pemeriksaan Neurologi
e). Pemeriksaan Radiologi Rule of two.
Penatalaksanaan Fraktur Femur
Tujuan terapi: mencapai union tanpa deformitas dan pengembalian fungsi
penderita dapat kembali pada pekerjaan atau kegiatan seperti semula

Opsi terapi untuk fraktur femur sangat bergantung terhadap keparahan dari
cidera yang terjadi.

Terapi konservatif
o Meliputi tindakan imobilisasi dengan bidai eksterna tanpa reduksi dan
reduksi tertutup dan imobilisasi dengan fiksasi kutaneus.

Terapi Operatif
o Bila terapi konservatif gagal, maupun karena kondisi tertentu, misalnya pada
fraktur terbuka, fraktur multipel, dsb.

Kasus tertentu (fraktur collum femoris) pada orang tua e.c nekrosis avaskuler
dari fragmen, maupun non union, pemasangan protesis.
Komplikasi Fraktur Femur
1. Infeksi
2. Permasalahan dalam penyembuhan tulang
3. Kerusakan saraf dan pembuluh darah syok
4. Sindrom kompartemen
5. Fraktur femur distal, dsb.
Kesimpulan
Femur adalah tulang terpanjang dan terberat dari tubuh. Femur terdiri dari
bagian proksimal, corpus (shaft) dan distal

Penyebab utama terjadinya fraktur femur; High energy trauma, (2) Low
energy trauma (3) Stress fracture

Diagnosis fraktur femur dapat ditegakkan dengan anamnesis (kejadian


trauma meliputi waktu, tempat dan mekanisme trauma), Pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan imaging menggunakan foto polos sinar-X.

Opsi terapi untuk fraktur femur secara garis besar terdapat dua jenis
kategori terapi yaitu terapi konservatif/ non operatif dan terapi operatif.

komplikasi infeksi (fraktur terbuka), adanya permasalahan dalam


penyembuhan tulang, kerusakan saraf, sindrom kompartemen dan
komplikasi operatif berupa iritasi maupun nyeri pasca operatif.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai