PENDAHULUAN
Aneurisma adalah suatu penonjolan (pelebaran, dilatasi) pada dinding suatu arteri.
Penonjolan biasanya terjadi pada suatu daerah yang lemah pada dinding arteri. Aneurisma
bisa terjadi di sepanjang aorta, tetapi 75% aneurisma muncul pada bagian aorta yang menuju
ke perut. Aneurisma bisa berbentuk bulat (sakuler) atau seperti tabung (fusiformis). Sebagian
besar berbentuk fusiformis.
Aneurisma aorta terutama merupakan akibat dari arteriosklerosis, yang menyebabkan
lemahnya dinding aorta sehingga tekanan di dalam mendorong dinding menggembung keluar.
Di dalam aneurisma sering terbentuk bekuan darah (trombus) dan bisa tersebar di sepanjang
dinding aorta. Aneurisma juga dapat terjadi pada arteri-arteri lain selain aorta.
Sering tampak pembengkakan disertai massa yang berdenyut di daerah tempat
aneurisma berada. Jika aneurisma pecah, akan timbul gejala tekanan darah rendah, denyut
jantung yang cepat serta pusing. Aneurisma yang pecah memiliki resiko kematian yang
tinggi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, USG dan CT scan.
Aneurisma terinfeksi pada arteri yang menuju ke otak sangat berbahaya dan perlu
segera ditangani. Infeksi biasanya berasal dari bagian tubuh lainnya, terutama katup jantung.
Seringkali perlu dilakukan pembedahan yang sangat beresiko.(medicastore)
A. DEFINISI
Aneurisma berasal dari bahasa yunani “aneurysma” berarti pelebaran.
Aneurisma adalah keadaan dimana pembuluh darah menjadi membesar secara
abnormal atau mengembang (over-inflated) seperti balon yang menonjol keluar.
Pelebaran yang terjadi adalah lokal dan lebih dari 50% diameter pembuluh darah.
Aneurisma sering terjadi pada arteri di basis otak (circulus Willisi) dan di aorta.4,5
Hal tersebut dapat terjadi jika dinding aorta menjadi lemah karena deposit
lemak (plak) pada atherosclerosis. Aneurisma juga dapat terjadi sebagai penyakit yang
diturunkan seperti Marfan syndrome. Beberapa lokasi yang sering terjadi aneurisma
antara lain: Aorta (abdominal aortic aneurysm dan thoracic aortic aneurysm), Otak
(cerebral aneurysm), Tungkai bawah (popliteal artery aneurysm), Usus (mesenteric
artery aneurysm), Splenic artery aneurysm.4,5
B. INSIDENS
Aneurisma aorta abdominalis bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering
ditemukan pada pria usia 40-70 tahun. Pada anak-anak, aneurisma bisa terjadi akibat
cedera tumpul pada perut atau akibat sindroma Marfan.4
C. ETIOLOGI1,3,5
Aneurisma dapat terjadi sebagai kelainan kongenital atau akuisita. Penyebab
pasti penyakit ini belum diketahui, defek pada beberapa komponen dari dinding arteri
dapat bertanggung jawab terdapat faktor risiko untuk terjadinya aneurisma aorta
meliputi tekanan darah yang tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, perokok
tembakau, alkoholism, dan insomnia. dan obesitas. Penyebab yang paling banyak dari
D. KLASIFIKASI2,5
E. ANATOMI5,6,7
Aorta adalah pembuluh darah besar (main trunk) dari segenap pembuluh darah
cabangnyayang berfungsi membawa darah teroksigenasi ke berbagai jaringan di tubuh
untuk kebutuhan nutrisinya. Aorta berada sebagai bagian atas dari vebtrikel, dimana
diameternya sekitar 3 cm, dan setelah naik (ascending) untuk jarak yang pendek, ia
melengkung (arch) kebelakang dank e sisi kiri, tepat pada pangkal paru kiri, kemudian
turun (descending) dalam thorax pada sisi kiri kolumna vertebralis, masuk rongga
Aneurisma aorta abdominalis Page 5
abdomen lewat hiatus diafragmatikus, dan berakhir, dimana diameternya mulai
berkurang (1,75 cm), setingkat dengan vertebra lumbalis ke IV, ia bercabang menjadi
arteri iliaca comunis dekstra dan sinistra. Dari uraian diatas maka aorta dapat
dipisahkan menjadi beberapa bagian: aorta ascenden, arcus aorta, dan aorta descenden
yang dibagi lagi menjadi aorta thoracica dan aorta abdominalis.
Aorta Ascendens panjangnya sekitar 5 cm, menyusun bagian atas dari basis
ventrikel kiri, setinggi batas bawah kartilago kosta ke III dibelakang kiri pertengahan
sternum; ia melintas keatas secara oblik, kedepan, dan kekanan, searah aksis jantung,
setinggi batas atas dari kartilago kosta ke II. Pada pangkal asalnya, berlawanan
dengan segmen valvula aortikus, terdapat tiga dilatasi kecil disebut sinus aortikus.
Saat pertemuan aorta ascenden dengan arcus aorta caliber pembuluh darah meingkat,
karena bulging dinding kanannya. Segmen dilatasi ini disebut bulbus aortikus, dan
pada potongan transversal menunjukkan bentuk yang oval. Aorta ascenden terdapat
dalam pericardium.
Diantara awal arteri subclavia dan perlekatan ductus arteriosus, lumen aorta
bayi sedikit menyempit, membentuk bangunan yang disebut sebagai isthmus aorticus,
yang pada saat diatas ductus arteriosus pembuluh membentuk dilatasi yang disebut
aortic spindle.
Dari cabang viseral, arteri celiaca dan arteri mesenterika superior dan inferior
tidak berpasangan, sementara arteri suprarenalis, renalis, spermatica interna, dan
ovarian adalah berpasangan. Dari cabang parietal, arteri phrenica inferior dan
lumbalis adalah berpasangan; arteri sacralis media tidak berpasangan. Cabang
terminal berpasangan. Arteri celiaca (a. cæliaca; celiac axis)—mempercabangkan tiga
cabang besar, arteri gastrica sinistra, hepatica, dan splenica, juga terkadang arteri
phrenica inferior.
Arteri renalis (aa. renales)—adalah dua pembuluh besar, yang muncul dari tiap
sisi aorta, tepat dibawah arteri mesenterika superior. Tiap-tiapnya melintasi crus
diafragma, sehinga membentuk sudut hampir tegak lurus dengan aorta. Sisi kanan
lebih panjang daripada sisi kiri; sisi kiri lebih tinggi daripada sisi kanan. Sebelum
mencapai hilus renalis, tiap arteri bercabang menjadi empat atau lima cabang kecil.
Tiap arteri juga mempercabangkan suprarenalis superior.
Aneurisma aorta abdominalis Page 10
Arteri spermatica internus (aa. Spermaticæ internæ; spermatic arteries)—
terdistribusi ke testis. Adalah dua arteri yang panjang berasal dari aorta bagian depan
sedikit dibawah arteri renalis. Tiap-tiapnya melintas turun oblik dan lateral dibelakang
peritoneum, bersandar pada m. Psoas major. Tiap-tiapnya menyilang oblik diatas
ureter dan bagian bawah arteri iliaca eksternus untuk mencapai anulus inguinalis,
kemudian melewatinya dan merupakan salah satu penyusun corda spermatica
disepanjang canalis inguinalis menuju skrotum. Ia memvaskularisasi ductus deferens,
epididimys, bagian belakang tunica albuginea, testis, ureter, dan m. Cremaster.
Arteri ovaria (aa. Ovaricæ)—adalah arteri pada wanita yang serupa dengan arteri
spermatica internus pada pria, memvaskularisasi ovarium. Asal dan jalurnya sama
dengan arteri spermatica interna.
G. GEJALA KLINIK3,4
Aneurisma terbentuk secara perlahan selama beberapa tahun dan sering tanpa
gejala. Jika aneurisma mengembang secara cepat, maka terjadi robekan (ruptur
aneurisma), atau kebocoran darah disepanjang dinding pembuluh darah ( aortic
dissection), gejala dapat muncul tiba-tiba. Penderita sering merasakan denyutan di
perutnya. Aneurisma bisa menimbulkan nyeri, terutama berupa nyeri yang menusuk
dalam di punggung. Nyeri bisa menjadi berat dan biasanya menetap, tetapi perubahan
posisi badan bisa mengurangi rasa nyeri ini.
Pertanda awal dari pecahnya aneurisma biasanya adalah nyeri yang luar biasa
di perut bagian bawah dan punggung dan nyeri tumpul di atas aneurisma. Pada
Abdominal rigidity
Anxietas
Kulit pucat
Shock
Massa abdomen
H. DIAGNOSIS
Pemeriksaan :
Foto rontgen :
USG :
CT Scan :
CT scan yang dilakukan setelah penyuntikan zat warna secara intravena, bisa
secara tepat menunjukkan ukuran dan bentuk aneurisma, tidak hanya tepat
dalam menentukan ukuran aneurisma tetrapi juga menentukan hubungan
terhadap arteria renalis, tetapi biayanya mahal.
Angiography aorta :
MRI scan juga merupakan pemeriksaan yang akurat, tetapi biayanya mahal.
I. DIAGNOSA BANDING1,3,4
Inflamasi :
Pankreatitis akut
Kolesistitis akut
Peritonitis
Obstruksi :
Hernia inkarserata
Volvulus
Iskemia :
Hernia strangulata
Volvulus
Hemoragi :
Kehamilan ektopik
Trauma :
Jika aneurisma berukuran kecil dan tidak ada gejala (misalnya aneurisma yang
ditemukan saat pemeriksan kesehatan rutin), maka direkomendasikan pemeriksaan
kesehatan periodik saja, meliputi pemeriksaan ultrasonik tiap tahunnya, untuk
memantau apakah aneurisma menjadi besar.
Gambar 12. Pembuluh darah yang abnormal digantikan oleh graft yang dibuat dari material
sintetis, seperti Dacron6
Gambar 13. Endovascular repair dengan tube tipis (catheters) dimasukkan lewat arteri ke
inguinal6
BAB III
KESIMPULAN
Aneurisma aorta abdominalis Page 24
Aorta adalah pembuluh darah besar dari segenap pembuluh darah cabangnya yang
berfungsi membawa darah teroksigenasi ke berbagai jaringan untuk kebutuhan nutrisinya.
Kata aneurisma berasal dari bahasa yunani “aneurysma” berarti pelebaran. Aneurisma adalah
keadaan dimana pembuluh darah menjadi membesar secara abnormal. Aneurisma aorta
adalah aneurisma yang melibatkan aorta. Aorta dipisahkan menjadi: aorta ascenden, arcus
aorta, dan aorta descenden yang dibagi lagi menjadi aorta thoracica dan aorta abdominalis.
Aneurisma dapat digolongkan berdasarkan bentuknya: sakular atau fusiform. Dapat juga
digolongkan kedalam dua kelompok true aneurysms dan false aneurysms.
Aneurisma dapat terjadi sebagai kelainan kongenital atau akuisita. Penyebab pastinya
belum diketahui. Faktor risiko meliputi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi,
diabetes, perokok tembakau, alkoholism, insomnia, dan obesitas. Aneurisma dapat terjadi
dimana terdapat pembuluh darah, paling sering terjadi pada arteri tetapi dapat juga pada vena.
Beberapa lokasi antara lain pada: aorta, otak, tungkai bawah, usus, spleen.
Gejala aneurisma aorta abdominal: nyeri midabdominal atau punggung bawah atau
keduanya dan adanya pulsasi aorta prominen. Pemeriksaan penunjang: abdominal ultrasound,
CT scan abdomen, angiography aorta. Terapi aneurisma adalah intervensi bedah atau
observasi. Aneurisma kecil dan tidak bergejala direkomendasikan pemeriksaan kesehatan
periodik. Aneurisma bergejala perlu tindakan bedah. Direkomendasikan untuk aneurisma > 5
cm diameter dan aneurisma yang meningkat ukurannya secara cepat. Tujuan tindakan bedah
adalah mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi: aortic rupture, hypovolemic shock,
arterial embolism, kidney failure, heart attack, stroke, aortic dissection. Prognosis biasanya
baik jika perbaikan dilakukan oleh ahli bedah yang berpengalaman sebelum ruptur.
DAFTAR PUSTAKA