Husain A. Vitamins and Related Compounds (Medicinal Chemistry) by: Dr Asif Husain. New Delhi: SCHOOL OF
PHARMACEUTICAL EDUCATION AND RESEARCH (SPER) JAMIA HAMDARD; 2017.
Pendahuluan
• Kanker adalah sekelompok besar penyakit yang dapat ditemui
di hampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel
abnormal tumbuh tidak terkendali dan meyerang bagian tubuh
yang berdampungan atau dapat menyebar ke organ lain.
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018.
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat.
• Basal cell carcinoma (BCC) terdapat 5 juta kasus
• Squamous cell carcinoma (SCC) sekitar 200.000 hingga 800.000.
Di indonesia, kanker kulit menempati urutan ketiga setelah kanker rahim dan kanker
payudara. kanker kulit dijumpai 5,9 – 7,8 % dari semua jenis kanker pertahun. Kanker kulit
yang paling banyak di indonesia adalah karsinoma sel basal (65,5%), diikuti karsinoma sel
skuamosa (23%), melanoma maligna (7,9%) dan kanker kulit lainnya.
• Behan JW, Sutton A, Wysong A. Management of Skin Cancer in the High-Risk Patient. Curr Treat Options Oncol. 2016;17(60).
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27766546/.
• Rodrigues M. Skin Cancer Risk (Nonmelanoma Skin Cancers/Melanoma) in Vitiligo Patients. Dermatol Clin. 2017;35:129-134.
INSIDENSI
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D, eds.). United kingdom:
John Wiley & Sons; 2016.
Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ. Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. United States: McGraw-Hill Education; 2019.
ETIOLOGI KARSINOMA SEL ETIOLOGI KARSINOMA SEL
BASAL SKUAMOSA
Paparan Radiasi
UV dan polusi Proses
Kariogenesis
reactive oxygen
species (ROS) Diikuti oleh fase
dan NO hiperproliferatif, yang
mengarah ke hiperplasia
epidermal.
menginduksi
kerusakan
Produkai oksidatif
Apaptosis Mutasi dan
Peroksinitrit langsung pada
Keratnosit Inaktivasi gen P53
protein, lipid, dan
DNA
Mitrokondria
Etiopategenesis
Human Papiloma
virus (HPV)
Mengembangkan
proses kariogenesis
Pada SCC
Replikasi DNA
HPV
Hilangnya fungsi
Protein E6&E7 mengikat P53 untuk Peningkatan siklus sel
Ekresi protein E6 p53 dan Rb, tidak tekontrol
& E7 apaptosis
Protein (Hsp) 70
Etiopategenesis
Bahan Kimia
Karsinogeneik dan
Arsenik
Imunosupresi
ekspresi abnormal
protein HLA-G
kromoson 6
menghambat respon
sitotoksik dari NK dan
sel-T
Mengembangkan proses
kariogeneis
karsinogenesis
KLASIFIKASI
Karsinom • karsinoma sel basal ditandai oleh sel-sel yang
menyerupai sel basal epidermis dan
Basal
• karsinoma sel basal cenderung terjadi pada
area kulit yang sering terpapar sinar matahari
Karsinom
a Sel • tumor ganas yang timbul dari keratinosit
epidermal
a
Didona D, Paolino G, Bottoni U, Cantisani C. Non Melanoma Skin Cancer Pathogenesis Overview. biomedicines. 2018;6(6).
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D,
eds.). United kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
Karsinoma Sel Basal
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D,
eds.). United kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
• Karsinoma sel basal nodular
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D,
eds.). United kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
• Karsinoma sel basal mikronodular
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D,
eds.). United kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
• Karsinoma sel basal infiltratif
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D,
eds.). United kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
Gambaran klinis
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D,
eds.). United kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
Gambaran klinis
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D,
eds.). United kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
Gambaran klinis
Madan V, Lear JT. Basal Cell Carcinoma in Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D,
eds.). United kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
Gambaran klinis
Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ. Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. United States: McGraw-Hill
Education; 2019.
Gambar. SCC sel-spindel mengungkapkan morfologi spindle dari
keratinosit atipikal dan kurangnya keratinisasi (H&E, pembesaran ×
400)9
Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ. Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. United States: McGraw-Hill
Education; 2019.
Gambar. Acantholytic SCC dengan acantholysis luas dari keratinosit
atipikal yang mengarah ke struktur pseudoglandular dalam tumor
(pembesaran H&E, × 400).9
Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ. Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. United States: McGraw-Hill
Education; 2019.
Gambar. SCC desmoplastik menunjukkan pola pertumbuhan
infiltratif dengan stroma mukosa berlimpah yang mengelilingi sel-sel
tumor (H&E, pembesaran × 200).9
Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ. Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. United States: McGraw-Hill
Education; 2019.
Gambar. Gambaran histopatologis dari keratoacanthoma sebagai lesi
yang berkembang sepenuhnya dengan inti sentral keratin yang
dikelilingi oleh proliferasi epitel skuamosa yang terdiferensiasi dengan
baik (pewarnaan hematoksilin dan eosin [H&E], pembesaran × 25).
Sisipan menunjukkan infiltrat inflamasi di sekitarnya yang mengandung
limfosit, eosinofil, dan neutrofil (H&E, pembesaran × 400). 9
Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ. Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. United States: McGraw-Hill
Education; 2019.
Gambaran klinis
• Bukti klinis pertama dari keganasan adalah indurasi. Daerah
tersebut mungkin seperti plak, verukosa, atau ulserasi
• lesi terasa kencang saat ditekan antara jari dan ibu jari
• Jaringan di sekitar tumor meradang dan ujungnya berwarna
merah kekuningan buram
• Pada struktur yang mobile, tanda yang muncul mungkin berupa
fisura atau erosi kecil atau ulkus
Madan V, Lear JT. Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D, eds.). United
kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
Madan V, Lear JT. Rook’s Textbook of Dermatology. 9th ed. (Chalmers R, Barker J, Griffiths C, Bleiker T, Creamer D, eds.). United
kingdom: John Wiley & Sons; 2016.
ANAMNESIS
• Keluhan utama
Durasi
Periodesitas
Perkembangan
Lokasi
Gejala
Faktor perbaikan dan kekambuhan
• Riwayat sosial
PEMERIKSAAN
Perhatikan setiap lesi pada kulit dengan mencatat ciri-
cirinyaLokasi anotomi dan distribusinya
• Susunannya.
• Tipe Lesi pada Kulit
• Warnanya.
• Pemeriksaan kelenjar getah bening
Pemeriksaan Penunjang
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018.
Pemeriksaan Penunjang
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2019.
Tata Laksana Karsinoma Sel Skuamosa
• Medikamentosa
• Bedah scalpel dengan irisan 5-10 mm di luar batas tumor
• Bedah listrik dan bedah beku pada tumor yang berukuran kecil dan
berbatas tegas
• Bedah Mohs untuk pengangkatan secukupnya, tetapi lengkap (tepi bebas
dari tumor)
• Radioterapi dan atau kemoterapi untuk karsinoma sel skuamosa yang
tidak dapat dioperasi atau sudah metastasis
• Sitostatik: 5-Fluorourasil intralesi untuk pasien yang menolak operasi
• Nonmedikamentosa
• Hindari paparan sinar matahari
Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2019.
Vitamin D
• Vitamin D sebagian besar dibentuk pada kulit dengan bantuan
pajanan sinar matahari dan bisa didapatkan pula melalui
makanan dan suplementasi.
• Sementara pajanan sinar matahari diketahui sebagai faktor
risiko terjadinya kanker kulit, vitamin D justru memiliki efek
anti-proliferatif dan pro-apoptosis pada melanosit dan
keratinosit secara in vitro.
Caini S, Boniol M, Tosti G, et al. Vitamin D and melanoma and non-melanoma skin cancer risk and prognosis: A comprehensive
review and meta-analysis. Eur J Cancer. 2014;50(15):2649-2658. doi:10.1016/j.ejca.2014.06.024
Mekanisme karsinogenik yang
berhubungan dengan vitamin D
• Mekanisme pada karsinogenesis general
• Anti-proliferatif, anti-angiogenik, pro-apoptosis, cell-differentiating, dan
anti-invasif
• Kadar vitamin D yang tinggi memiliki korelasi dalam mengurangi faktor
risiko kanker payudara, kanker kolon, kanker hepar, dan kanker yang
berhubungan dengan penggunaan tembakau (tobacco-related cancer)
• Suplementasi vitamin D mengurangi risiko terjadinya kanker pada
perempuan postmenopausal
Puerto C Del, Navarrete-dechent C, Borzutzky A, González S. Vitamin D axis and its role in skin carcinogenesis : a comprehensive
review. Appl Cancer Res. 2016:1-8. doi:10.1186/s41241-016-0006-4
Mekanisme karsinogenik yang
berhubungan dengan vitamin D
• Mekanisme pada kanker kulit
• Menurunkan aktivitas proliferasi sel melanoma
• Menginduksi sel melanoma untuk berdiferensiasi, menghambat
angiogenesis dan invasi
• Mengaktivasi enzim DNA repair setelah pajanan sinar UV
• Menghambat jalur sonic hedgehog (Sonic Hedgehog Pathways) pada
karinoma sel basal
• Menginhibisi karsinoma sel skuamosa
• Meregulasi gen p27 secara teratur yang berperan sebagai tumor
suppressor gen2
Puerto C Del, Navarrete-dechent C, Borzutzky A, González S. Vitamin D axis and its role in skin carcinogenesis : a comprehensive
review. Appl Cancer Res. 2016:1-8. doi:10.1186/s41241-016-0006-4
Kebutuhan Vitamin D menurut Recommended
Dietary Allowances
Usia Laki-laki Perempuan Kehamilan Menyusui
400 IU 400 IU
0-12 bulan
(100 mcg) (100 mcg)
600 IU 600 IU
1-13 tahun
(15 mcg) (15 mcg)
600 IU 600 IU
51-70 tahun
(15 mcg) (15 mcg)
800 IU 800 IU
> 70 tahun
(20 mcg) (20 mcg)
Nilai Kadar Vitamin D dalam Darah
Kadar vitamin D
Hasil
25(OH)D
Katta R, Brown DN. Diet and Skin Cancer: The Potential Role of Dietary Antioxidants in Nonmelanoma Skin Cancer Prevention. J
Skin Cancer. 2015;2015. doi:10.1155/2015/893149
Vitamin C
• Mekanisme terkait karsinogenesis:
• Berfungsi sebagai kofaktor beberapa enzim, termasuk prolyl dan lysyl
hydroxylase. Enzim ini sangat penting untuk sintesis, cross-linking, dan
stabilitas kolagen.
• Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan intraseluler, dan dalam
penelitian telah terbukti memberikan perlindungan terhadap radiasi UV
sehingga mengurangi risiko pembentukan radikal bebas terkait sinar UV
Katta R, Brown DN. Diet and Skin Cancer: The Potential Role of Dietary Antioxidants in Nonmelanoma Skin Cancer Prevention. J
Skin Cancer. 2015;2015. doi:10.1155/2015/893149
Kebutuhan Vitamin C menurut
Recommended Dietary Allowances
Usia Laki-laki Perempuan Kehamilan Menyusui
0-6 bulan 40 mg 40 mg
7-12 bulan 50 mg 50 mg
1-3 tahun 15 mg 15 mg
4-8 tahun 25 mg 25 mg
9-13 tahun 45 mg 45 mg
Holló P, Jókai H, Hársing J, Soós G, Kárpáti S, Németh K. Topically applied ascorbic acid solution for the treatment of basal cell
carcinoma (BCC). J Am Acad Dermatol. 2016;75(1):212-213. doi:10.1016/j.jaad.2016.04.003
Vitamin E
• Mekanisme terkait karsinogenesis
• Terbukti mencegah peroksidasi lipid membran oleh ROS. Dalam sebuah
studi tentang keratinosit tikus, pemberian terapi vitamin E sebelum
radiasi UVB mampu mengurangi kerusakan epidermis terkait UVB.
Pada fibroblast manusia yang terpapar sinar UVA, vitamin C dan E
menunjukkan potensi fotoprotektif.
Katta R, Brown DN. Diet and Skin Cancer: The Potential Role of Dietary Antioxidants in Nonmelanoma Skin Cancer Prevention. J
Skin Cancer. 2015;2015. doi:10.1155/2015/893149
Kebutuhan Vitamin E menurut
Recommended Dietary Allowances
Usia Laki-laki Perempuan Kehamilan Menyusui
0-6 bulan 4 mg 4 mg
7-12 bulan 5 mg 5 mg
1-3 tahun 6 mg 6 mg
4-8 tahun 7 mg 7 mg
9-13 tahun 11 mg 11 mg
> 14 tahun 15 mg 15 mg 15 mg 19 mg
Office of Dietary Supplements (ODS). Vitamin E. National Institute of Health / U.S. National Library of Medicine.
Bahan-bahan Makanan Sumber Vitamin E
Prognosis
• Karsinoma sel basal
• Umumnya, tumor tumbuh setempat dan jarang sekali yang
bermetastasis, tetapi dapat sangat destruktif pada jaringan sekitarnya.
• Karsinoma sel skuamosa
• KSS dengan pemeriksaan histopatologis berdiferensiasi buruk atau
yang sudah metastasis lebih sulit diobati karena kemungkinan
penyakit dapat rekuren atau masih tetap berlanjut.6
Pencegahan
Pencegahan kanker kulit dibagi menjadi 2:
1. Strategi primer
perubahan perilaku untuk menghindari sinar matahari
2. Strategi sekunder
Konsumsi vitamin D
Menggunakan Sunscreen yang mempunyai kandungan SPF.
TERIMA KASIH