Nama : An. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 1 tahun 5 bulan (17 bulan)
Alamat : Desa Kradenan RT 06/02 Sumpiuh, Kab.
Banyumas
Agama : Islam
Suku : Jawa
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : Belum sekolah
Pengantar (Pasien) : Ayah dan Ibu
Tanggal Periksa : Rabu, 08 Januari 2020
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 32 tahun
Alamat : Desa Kradenan RT 06/RW 02 Kecamatan
Sumpiuh, Kabupaten Banyumas
Agama : Islam
Suku : Jawa
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh
Riwayat Psikologi
Hubungan kekeluargaan di antara keluarga An. R terjalin baik dan saling memberi
perhatian satu sama lain. Hal ini terbukti dengan adanya respon anggota keluarga
dalam usaha pengobatan pasien yang sudah diusahakan untuk berobat.
Nenek pasien tidak bekerja. Bapak pasien perokok aktif dan terbiasa
merokok di dalam rumah. Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk. Rumah
pasien memiliki ventilasi dan pencahayaan yang kurang, hal ini dikarenakan
pasien jarang membuka jendela rumah sehingga pertukaran udara minimal. Pasien
makan 3 kali sehari. Pasien sering sulit makan. Menu makanan sehari – hari
adalah nasi yang dilembutkan, lauk seadanya, serta sayur dan buah-buahan yang
jarang di konsumsi. Pasien berobat dengan menggunakan kartu jaminan kesehatan
KIS.
Anamnesis Sistemik
a. Keluhan Utama : Kejang
b. Sistemik : Demam
c. Kulit : tidak ada keluhan
d. Kepala : tidak ada keluhan
e. Leher : tidak ada keluhan
f. Mata : tidak ada keluhan
g. Hidung : Pilek
h. Telinga : tidak ada keluhan
i. Mulut : tidak ada keluhan
j. Tenggorokan : tidak ada keuhan
k. Pernafasan : Batuk kering
l. Sistem Kardiovaskuler : tidak ada keluhan
m. Sistem Gastrointestinal : tidak ada keluhan
n. Sistem Saraf : tidak ada keluhan
o. Sistem Muskuloskeletal : tidak ada keluhan
p. Sistem Genitourinaria : tidak ada keluhan
q. Ekstremitas Atas : tidak ada keluhan
Bawah : tidak ada keluhan
d. Status Generalis
Kepala : Bentuk kepala mesocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Telinga : Bentuk normal, sekret (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (+/+)
Mulut : Bibir sianosis (-), mulut basah (+), Lidah kotor (-)
Tenggorokan : Hiperemis (-). Pembesaran KGB (+)
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
Thoraks : Simetris, retraksi (-/-)
a. Cor : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis tak kuat angkat
b. Pulmo
Inspeksi : Bentuk dada normal, retraksi (-), gerakan paru simetris.
Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Suara dasar vesikular (+/+), suara tambahan RBH (+/+),
RBK (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, asites (-), benjolan (-), lesi (-), jejas (-)
Perkusi : Timpani
: Pintu
: Lubang ventilasi
: Jendela
Pendidikan
No Nama Kedudukan L/P Umur Pekerjaan Keterangan
terakhir
1 Tn. R Suami L 42 th SMK Buruh -
An I
7 th
: Laki-laki
: Pasien Kejang
:keluhan serupa
13
III.7.3.4 Family Maping
Tn. R
Ny.S An.
A
Ny. An.
R
S
Keterangan :
========= Hubungan Fungsional (Hubungan dekat)
Gambar 4. Family Mapping
14
III.7.3.5 Identifikasi Fungsi – Fungsi Keluarga
Tabel 5. Komponen APGAR
Komponen Indikator Hampir Kadang- Sering/
tidak kadang selalu
Adaptation Saya puas bahwa pernah (0) (1) (2)
√
saya dapat
kembali ke
keluarga saya
bila saya
menghadapi
Partnersh Saya puas dengan √
p cara keluarga
(teman-teman)
saya membahas
dan membagi
masalah dengan
saya.
Growth Saya puas √
dengan cara
keluarga saya
menerima dan
mendukung
keinginan saya
untuk
melakukan
kegiatan baru
atau arah hidup
yang baru.
15
Skor 8-10 : Fungsi keluarga sehat
Skor 4-7 : Fungsi keluarga kurang sehat
Skor 0-3 : Fungsi keluarga sakit
Pada pasien, komponen APGAR berjumlah 10, sehingga keluarga
pasien termasuk ke dalam kategori fungsi keluarga sehat.
16
III.7.3.7 Family Life Cycle
Bentuk keluarga pasien adalah termasuk dalam bentuk keluarga inti atau
biasa disebut extended family. Menurut Duval, terdapat 8 siklus hidup
keluarga.Keluarga ini termasuk ke dalam siklus hidup ke IV, yaitu keluarga
dengan anak sekolah.
b. Fungsi Psikologis
1. Hubungan dengan tiap anggota keluarga baik.
2. Hubungan dengan tetangga (teman-teman) rumah baik.
c. Fungsi Ekonomi
Perekonomian keluarga menengah kebawah. Penghasilan keluarga
berasal dari ayah pasien yang bekerja sebagai buruh.
d. Fungsi Pendidikan
Ayah adalah tamatan SMK dan ibu pasien adalah tamatan SMK.
e. Fungsi Religius dan Fungsi Sosial Budaya
Pasien berasal dari keluarga muslim yang taat dan rutin menjalankan
ibadahnya dan dapat bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar dengan
baik.
f. Fungsi Penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi
Masalah yang berhubungan dengan keluarga diselesaikan dengan
musyawarah.
g. Faktor Perilaku
Pasien aktif bermain dengan anggota keluarga.
h. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan dekat dengan rumah.
17
III.7.3.7 Diagram Realita yang Ada pada Keluarga
KIS
(Kartu Indoneisa Sehat)
Keluarga pasien telah paham agar menutup hidung dan mulut saat batuk
dan bersin
18
III.7.3.9 Pembinaan dan Hasil Kegiatan
Tabel 6.1. Hasil Pembinaan Keluarga
Anggota
Hari, keluarga
No Kegiatan yang dilakukan Hasil kegiatan
Tanggal yang
terlibat
1. Rabu, 24 a. Membi Pasien dan a. Pasien dan
Januari na hubungan saling percaya keluarga keluarganya
2020 dengan pasien dan memiliki kondisi
keluarga, diantaranya ekonomi yang
perkenalan dan bercerita kekurangan, latar
mengenai kehidupan belakang
sehari-hari pendidikan
b. Melak menengah ke
ukan tanya jawab terhadap bawah, dan tidak
kondisi pasien dan keluarga ada kepercayaan
termasuk kondisi ekonomi, yang dianut oleh
pendidikan dan budaya pasien dan
yang masih dianut keluarganya selain
c. Melak ajaran agama
ukan tanya jawab terhadap b. Perilaku sehari-hari
perilaku sehari-hari pasien pasien terkait
terkait kesehatannya kesehatan belum
d. Mendi sesuai dengan
skusikan hubungan antar PHBS
anggota keluarga dan c. Hubungan antar
hubungan dengan anggota keluarga
masyarakat sekitar dan hubungan sosial
e. Memer dengan masyarakat
iksa kondisi rumah dan sekitar baik
lingkungan tempat tinggal d. Kondisi rumah dan
pasien lingkungan sekitar
tempat tinggal
pasien tidak sehat
2. Sabtu, 25 a. Menggali pengetahuan dan Pasien dan a. Pasien dan keluarga
Januari pemahaman pasien dan keluarga memahami tentang
2020 keluarga tentang penyakit kejang
penyakitnya demam dan bronchitis
b. Memberikan penjelasan akut
mengenai pengertian, b. Pasien dan keluarga
penyebab, faktor risiko, sepakat untuk
tanda dan gejala, cara mencoba
19
penularan serta membiasakan diri
penatalaksanaan kejang menerapkan PHBS
demam dan bronchitis akut
c. Memotivasi pasien dan
keluarga untuk
memperbaiki higienitas
perorangan dengan
menerapkan PHBS
sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kesehatan
pasien dan keluarga
2. Evaluasi Promotif
3. Evaluasi Sumatif
20
konseling pasien merasa puas dan senang karena menjadi lebih paham
tentang penyakitnya. Keluarga pasien juga menjadi lebih paham tentang
pengaruh lingkungan yang tidak bersih dengan kesehatan seseorang. Setelah
konseling selesai, dilakukan tanya jawab dengan peserta.
b. Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai
berikut:
1. Diagnosis kerja : Kejang demam sederhana et causa
Bronkitis akut
2. Diagnosis banding : Ensefalitis, Epilepsi
s
c. Aspek Internal
1. Genetik: Terdapat faktor genetik dalam keluhan yang dialami pasien.
2. Pola makan: Riwayat gizi kurang karena pasien sering kali sulit untuk
makan
3. Kebiasaan: Pasien memiliki kebiasaan tidak pernah mencuci tangan setelah
bermain di luar rumah.
d. Aspek Eksternal
21
a. Rumah pasien yang
tidak memenuhi kriteria rumah sehat (rumah dengan jendela yang
jarang di buka, sirkulasi udara dalam rumah kurang baik).
b. Halaman sekitar
rumah pasien masih berupa tanah kering dan banyak debu.
e. Derajat Fungsional
Berdasarkan skala fungsi, aspek skala fungsi An. R adalah 4. Hal ini
dikarenakan An. R mulai terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari
seperti bermain bersama teman dan berkumpul dengan keluarga dan butuh
bantuan dari orang lain.
2. Preventif
a. Menganjurkan orangtua pasien untuk meneutup mulut dan hidung
saat besrsin dan batuk.
22
b. Menganjurkan orangtua pasien untuk menjaga kebersihan
makanan, mencuci tangan sebelum makan, tidak jajan
sembarangan dan menyiapkan makanan dengan gizi seimbang.
3. Kuratif
Pelayanan pengobatan yang dilakukan pasien ke fasilitas kesehatan
merupakan upaya pasien untuk mengobati kejang.
4. Rehabilitatif
Tidak ada
III.7.3.13 Kesimpulan Pembinaan Keluarga
Hasil pembinaan keluarga dilakukan pada hari Jumat, 24 Januari 2020
pada pukul 16.00 WIB. Dari pembinaan keluarga tersebut didapatkan hasil
sebagai berikut:
a. Tingkat Pemahaman
Pemahaman terhadap penyuluhan yang dilakukan cukup baik.
b. Hasil Pemeriksaan:
Keadaan Umum : Baik
Keluhan : Tidak ada
TTV : Dalam batas normal
c. Faktor pendukung
1. Ibu pasien dapat memahami dan menangkap penjelasan yang
diberikan.
2. Kesadaran Ibu pasien untuk hidup sehat, sehingga sangat kooperatif
untuk mengubah perilaku yang tidak baik bagi kesehatan
keluarganya.
3. Terdapat perubahan kebiasaan dari pola hidup tidak bersih dan
sehat menjadi bersih dan sehat.
d. Faktor penyulit
Keadaan rumah yang kurang bersih.
e. Indikator keberhasilan:
23
1. Pengetahuan meningkat mengenai penyakit kejang.
24
25