Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KSM Ilmu Peyakit Dalam


RS KARTIKA CIBADAK
2021
Hipertensi
ICD-10: I10, I11,I12, I13:
HIPERTENSI

Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
1. Pengertian (Definisi)
1. Keluhan : Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala
Keluhan antara lain : sakit / nyeri kepala , gelisah, jantung berdebar – debar, pusing
, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada.
2. Anamnesis 2. Faktor risiko
a. tidak dapat dimodifikasi : umur , jenis kelamin , riwayat
hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
b. dapat dimodifikasi :
- Pola Makan (konsumsi garam berlebihan)
- Konsumsi alcohol berlebihan
- Aktivitas fisik berkurang
- kebiasaan merokok
- Obesitas
- Dislipidemia
- Diabetes Melitus
- Psikososial dan Stress

3. Pemeriksaan fisik 1.Tampak sehat , dapat terlihat sakit ringan – berat


2. Peningkatan tekanan darah (sesuai kriteria JNC VII)
Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik.

Klasifikasi Tekanan Darah berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII)
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mmHg < 80 mmHg
Pre – Hipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Hipertensi stage -1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Hipertensi stage -2 ≥160 mmHg ≥ 100 mmHg
1. Urinalisa (proteinuria / albuminuria)
2. Profil Lipid ( LDL , HDL , Total Kolesterol , Trigliserida)
4. Pemeriksaan Penunjang 3. Fungsi Ginjal (Ureum , kreatinin)
4. EKG
5. Foto Thoraks

5. Diagnosis Kerja Hipertensi


a. White Coat Hypertension
6. Diagnosis Banding b. Proses akibat obat
c. Nyeri akibat tekanan intraserebral
Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Kontrol
dilakukan setiap 2 minggu sampai 1 bulan untuk hasil yang optimal. (tabel 1)
a. Hipertensi tanpa compelling indication
1. Hipertensi stage –1 dapat diberikan
- diuretic ( HCT 12,5 – 50 mg/hari ; furosemide (2 x 20 – 80 mg/hari)
ATAU ,
- ACE inhibitor (captopril 2 x 25 -100 mg/hari ; enalapril 1-2 x 2,5 – 40
mg/hari) ATAU ,
- Beta blocker (atenolol 25 – 100 mg/hari dosis tunggal) ATAU ,
- Ca Channel Blocker (diltiazem extended release 1 x 180 – 420 mg/hari
7. Terapi ; amlodipine 1 x 2,5 – 10 mg/hari ; atau nifedipin long acting 30 – 60
mg/hari ) ATAU ,
- Kombinasi
2. Hipertensi stage 2
3. Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu, dapat di
berikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretic , tiazid dan ACE
Inhibitor atau Antagonist Reseptor AII (losartan 1 – 2 x 25 – 100 mg/hari)
atau beta blocker atau Ca Channel Blocker
4. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing – masing anti hipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat hipertensi
yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari
b. Hipertensi compelling indication (tabel 2)
Bila target tidak tercapai maka di lakukan optimalisasi dosis atau di tambahkan obat
lain sampai target tekanan darah tercapai (kondisi untuk rujuk ke spesialis)
c. Kondisi khusus lain
1. Obesitas dan sindrom metabolic
Lingkar pinggang laki-laki >90 cm / perempuan >80cm.
Toleransi glukosa terganggu dengan GDP ≥ 110mg/dl , tekanan darah
minimal 130/85 mmHg, trigliserida tinggi ≥ 150 mg/dl ,kolesterol HDL
rendah < 40 mg/dl (laki – laki) dan <50 mg/dl (perempuan)
2. HIpertrofi ventrikel kiri
Tatalaksana tekanan darah agresif termasuk penurunan berat badan,
restriksi asupan natrium dan terapi dengan semua kelas anti hipertensi
kecuali vasodilator langsung, yaitu hidralazin dan minoksidil.
3. Penyakit arteri perifer
Semua kelas anti hipertensi , tatalaksana faktor resiko dan pemberian
aspirin.
4. Lanjut usia
Diuretic (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mg/hari
Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit penyerta.
5. Kehamilan
Golongan metildopa , penyekat reseptor beta , antagonis kalsium ,
vasodilator.
ACE Inhibitor dan ARB tidak boleh digunakan selama kehamilan.
Komplikasi
Hipertrofi ventrikel kiri, proteinuria dan gangguan fungsi ginjal, aterosklerosis
pembuluh darah, retinopati , stroke, atau TIA ,infark myocard, angina pectoris , serta
gagal jantung.
Kriteria Rujukan
a. Hipertensi dengan komplikasi
b. Resistensi hipertensi
c. Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi)

1. Tentang pola hidup sehat (tabel 3)


a. Gizi seimbang dan pembatasan gula garam dan lemak
b. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
c. Gaya hidup aktif / olahraga teratur
8. Edukasi d. Stop merokok
e. Membatasi konsumsi alcohol (bagi yang minum)
2. Cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat yg di minum jangka panjang
dan pemakaian jangka pendek, cara kerja obat dan dosis yang digunakan.
3. Minum obat yang teratur meskipun tidak ada gejala.
Edukasi keluarga untuk melakukan pengecekan TD dan urin untuk mengontrol
komplikasi hipertensi setiap 6 bulan atau minimal 1 tahun sekali.

9. Prognosis Ad Vitam : ad bonam


Ad Fungsionam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam

10. Penelaah kritis Dr. Herwin, Sp.PD

Sembuh: Kriteria pulang jika ada perbaikan klinis minimal 3hari perawatan (gejala,
11. Indikator TTV, laboratorium normal
Boleh pulang: Kriteria pulang jika ada perbaikan klinis minimal 3hari perawatan
1. Yogiantoro M, 2006, Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I Edisi ke
12. Kepustakaan IV, FK UI, Jakarta
2. Kuswardhani, T.RA., 2006, “Penatalaksanaan Hipertensi pada Lanjut Usia”, Jurnal
Penyakit Dalam, vol. 7, no. 2. hal. 135-140
3. Kumar, K., Abbas, A.K., Fausto, N. 2005, Hypertensive Vascular Disease, In : Robn and
Cotran Patologic Basic of Disease, 7th ed, Elseviers Saunders, Philadelpia

Anda mungkin juga menyukai