Anda di halaman 1dari 34

REFERAT

LIMFOMA

Oleh :
M.G.Trisdiana (19360253)

Pembimbing:
dr. Tarmizi Sp.B, FINACS

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KEDOKTERAN BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA
TAHUN 2021
DEFINISI
Limfoma atau limfoma maligna adalah sekelompok kanker di
mana sel-sel limfatik menjadi abnormal dan mulai tumbuh secara
tidak terkontrol. Karena jaringan limfe terdapat di sebagian besar
tubuh manusia, maka pertumbuhan limfoma dapat dimulai dari
organ apapun.” 
KLASIFIKASI LIMFOMA
Berdasarkan gambaran histopatologisnya, limfoma dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Limfoma hodgkin
 Nodular Sclerosis
 Lymphocyte Predominance
 Lymphocyte Depletion
 Mixed Cellularity
b. Limfoma Non-Hodgkin (LNH)
• Limfoma Derajat Rendah
• Limfoma Derajat Menengah
• Limfoma Derajat Tinggi
HISTOPATOLOGI LIMFOMA MALIGNA
SEL REED-STERNBERG

(a) (b)

(a) Limfoma Hodgkin dengan Sel Reed Sternberg dan (b) Limfoma Non Hodgkin
ETIOLOGI
Penyebab limfoma hodgkin dan non-hodgkin sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Beberapa hal yang diduga berperan sebagai penyebab penyakit ini antara lain:
a. Infeksi ( (Epstein-Barr virus) EBV, (virus human T-cell leukemia/lymphoma) HTLV-1,
HCV, KSHV, dan Helicobacter pylori)
b. Faktor lingkungan seperti pajanan bahan kimia (pestisida, herbisida, bahan kimia
organik, dan lain-lain), kemoterapi, dan radiasi.
c. Inflamasi kronis karena penyakit autoimun
d. Faktor genetik
PATOFISIOLOGI
Ada empat kelompok gen yang menjadi sasaran kerusakan genetik pada sel-sel tubuh
manusia, termasuk sel-sel limfoid, yang dapat menginduksi terjadinya keganasan. Gen-gen
tersebut adalah proto-onkogen, gen supresor  tumor, gen yang mengatur apoptosis, gen yang
berperan dalam perbaikan DNA.
Proto-onkogen merupakan gen seluler normal yang mempengaruhi  pertumbuhan
 pertumbuhan dan diferensiasi, diferensiasi, gen ini dapat bermutai bermutai menjadi menjadi
onkogen onkogen yang  produknya  produknya dapat menyebabkan menyebabkan
transformasi transformasi neoplastik, neoplastik, sedangkan sedangkan gen supresor tumor
adalah gen yang dapat menekan proliferasi sel (antionkogen).
LANJUTAN……

Normalnya,  Normalnya, kedua gen ini bekerja bekerja secara sinergis sinergis
sehingga sehingga proses terjadinya terjadinya keganasan dapat dicegah. Namun, jika
terjadi aktivasi proto-onkogen menjadi onkogen serta terjadi inaktivasi gen supresor tumor,
maka suatu sel akan terus melakukan proliferasi tanpa henti.
Gen lain yang berperan dalam terjadinya kanker yaitu gen yang mengatur  apoptosis
dan gen yang mengatur perbaikan DNA jika terjadi kerusakan. Gen yang mengatur
apoptosis membuat suatu sel mengalami kematian yang terprogram, sehingga sel tidak
dapat melakukan fungsinya lagi termasuk  fungsi regenerasi.
LANJUTAN…..

Jika gen ini mengalami inaktivasi, maka sel-sel yang sudah tua dan seharusnya sudah
mati menjadi tetap hidup dan tetap bisa melaksanakan fungsi regenerasinya, sehingga
proliferasi sel menjadi  berlebihan.  berlebihan. Selain itu, gagalnya gagalnya gen yang
mengatur mengatur perbaikan perbaikan DNA dalam memperbaiki kerusakan DNA akan
menginduksi terjadinya mutasi sel normal menjadi sel menjadi sel kanker.
MANIFESTASI KLINIS
  Limfoma Hodgkin Limfoma Non-Hodgkin

ANAMNESA  Asimtomatik limfadenopati  Asimtomatik limfadenopati


 Gejala sistemik (demam intermitten, keringat  Gejala sistemik (demam intermitten,
malam, BB turun) keringat malam, berat  badan turun)
 Nyeri dada, batuk, napas pendek  Mudah Lelah
 Pruritus  Gejala obstruksi GI (Gatrointestinal)
 Nyeri tulang atau nyeri  punggung tract dan Urinary tract

PEMERIKSA  Teraba pembesaran limonodi  pada satu kelompok  Melibatkan banyak kelenjar perifer
AN FISIK kelenjar (cervix, axilla, inguinal)  Cincin Waldeyer  dan kelenjar
 Cincin Waldeyer dan kelenjar mesenteric jarang mesenteric sering terkena
terkena  Hepatomegali dan Splenomegali
 Hepatomegali dan Splenomegali  Massa di abdomen dan testis
 Sindrom Vena Cava Superior
 Gejala susunan saraf pusat (degenerasi serebral
dan neuropati)
DIAGNOSA BANDING LIMFOMA
• Cytomegalovirus • Serum Sickness

• Infectious Mononucleosis • Syphilis

• Kanker paru • Systemic Lupus Erythematosus

• Lymphoma, Non-Hodgkin • Toxoplasmosis

• Sarcoidosis • Tuberculosis
LIMFOMA HODGKIN
DEFINISI LIMFOMA HODGKIN
• Penyakit Hodgkin adalah kanker yang berawal dari sel-sel sistem imun.
• Penyakit Hodgkin berawal saat sel limfosit yang biasanya adalah sel B (sel
T sangat jarang) menjadi abnormal.
• Sel limfosit yang abnormal tersebut dinamakan sel Reed Sternberg.
EPIDEMIOLOGI LIMFOMA HODGKIN
 Di negara-negara industri umur puncak pertama dicapai pada umur 20 tahun dan puncak kedua pada umur
50 tahun. Sementara di negara sedang berkembang seperti Indonesia, umur puncak terjadi pada umur
sebelum remaja.
 Studi epidemiologi menunjukkan bahwa tidak ada bentuk dari penyakit Hodgkin, karakteristik ini
menunjukkan adanya perbedaan kausa yang mendasari:
1. Bentuk yang ditemukan pada masa kanak-kanak, banyak ditemukan pada usia 14 tahun atau lebih muda
2. Bentuk dewasa muda yang ditemukan pada umur 15 sampai 34 tahun
3. Bentuk dewasa yang ditemukan pada usia 55-74 tahun
4. Secara umum dikatakan bahwa laki-laki lebih banyak bila dibandingkan dengan perempuan.
LIMFOMA HODGKIN
Gambaran Histologi: SEL REED-STERNBERG
• Sel Reed Sternberg
• Klasifikasi Rye
1. Limfositik Predominan
2. Sel Campuran/MC
3. Deplesi Limfositik/LD
4. Nodul Sklerosis/NS
LIMFOMA HODGKIN
MANIFESTASI KLINIK
 Limfadenopati asimptomatik
 Demam
 keringat malam hari
 BB turun
 Lab : anemia normokromik normositik, neutrofilia, leukositosis,
limfositopeni, eosinofilia, monositosis, LED ↑
FAKTOR RESIKO LIMFOMA HODGKIN
1. Virus tertentu (virus Epstein Barr (EBV) atau human
immunodeficiency virus (HIV) )
2. Sistem imum
3. Usia
4. Genetik
STADIUM LIMFOMA HODGKIN
Staging menurut system Ann Arbor modifikasi Costwald
Stadium
I Penyakit menyerang satu regio kelenjar getah bening atau satu struktur limfoid (missal :
limpa, timus, cincin waldeyer)
II Penyakit menyerang dua atau lebih regio kelenjar pada satu sisi diafragma, jumlah regio yang
diserang dinyatakan
dengan subskrip angka angka, misal: II2, II3, dsb.
III Penyakit menyerang regio atau struktur limfoid di atas dan di bawah diafragma.
III1 : menyerang kelenjar splenikus hiler, seliakal, dan portal
III2 : menyerang kelenjar para-aortal, mesenterial dan iliakal.
IV Penyakit menyerang organ-organ ekstra nodul, kecuali yang tergolong E (E: bila primer
menyerang satu organ ekstra nodal).
LANJUTAN……

Suffix
A Tanpa gejala B
B Terdapat salah satu gejala di bawah ini:

 Penurunan BB lebih dari 10% dalam kurun waktu 6 bulan sebelum diagnosis ditegakkan
yang tidak  diketahui penyebabnya

 Demam intermitten > 38° C

 Berkeringat di malam hari


X Bullky tumor  yang merupakan massa tunggal dengan diameter > 10 cm, atau , massa
mediastinum dengan ukuran > 1/3 dari diameter transthoracal maximum pada foto polos dada
PA
PENENTUAN STADIUM INI MENGGUNAKAN KLASIFIKASI
ANNARBOR YANG BERDASARKAN ANATOMIS

I Pembesaran kelenjar limfe regional tunggal atau pembesaran organ ekstra limfatik
tunggal atau sesisi.
II Pembesaran kelenjar limfe regional dua atau lebih yang masih sesisi dengan diafragma atau
pembesaran organ ekstralimfatik satu sisi atau lebih yang masih sesisi dengan diafragma
II Pembesaran kelenjar limfe pada kedua sisi diafragma disertai dengan  pembesaran
 pembesaran limpa atau pembesaran pembesaran organ ekstra organ ekstra limfatik limfatik
sesisi atau kedua sisi
IV Pembesaran organ ekstra limfatik dengan atau tanpa pembesaran kelenjar limfe
DIAGNOSA LIMFOMA HODGKIN
Untuk membuat diagnosis penyakit Hodgkin pada anak dibutuhkan beberapa tahap pemeriksaan diantaranya adalah:
1. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembesaran kelenjar limfe dengan berbagai ukuran.
2. Pemeriksaan darah lengkap dengan hitung jenis sel, darah, tes fungsi hati dan ginjal, kelenjar alkali fosfatase. laju
endap
3. Biopsi kelenjar limfe
4. Foto polos dada maupun scanning
5. Scanning abdomen dan pelvis atau MRI
6. Limfogram
7. Laparatomi
8. Aspirasi sumsum tulang
9. Scanning tulang
LIMFOMA NON-HODGKIN
DEFINISI
LIMFOMA NON-HODGKIN

Limfoma malignum non Hodgkin atau limfoma non Hodgkin adalah kelompok
keganasan primer limfosit yang dapat berasal dari limfosit B, limfosit T, dan kadang (amat
jarang) berasal dari sel NK (“natural killer”) yang berada dalam sistem limfe yang bersifat
padat.
EPIDEMIOLOGI
LIMFOMA NON-HODGKIN
Ketiga tertinggi setelah leukemia & keganasan SSP
Tertinggi pd usia 7-10 tahun
Jarang dibawah 2 tahun
♂ : ♀ = 2,5 : 1
GAMBARAN HISTOPATOLGI
LIMFOMA NON-HODGKIN
 Rappaport (R) → dasar btk morfologi, makin mendekati bentuk limfosit kecil dianggap sel  yang
berdiferensiasi baik dan sebaliknya
 Kiel (K) → derajat keganasan rendah & tinggi
 Working Formulation (WF) → low, intermediate, high grade lymphomas
 Klasifikasisangat kompleks

 Gambaran histologik ada 3 katagori

1. limfoma burkitt (K) atau small non cleaved (WF)


2. limfoblastik (WF) non burkitts (K)
3. imunoblastik dan sentroblastik (K) atau large cell(WF )
KLASIFIKASI HISTOPATOLOGIK
LIMFOMA NON-HODGKIN
KIEL RAPPAPORT WORKING FORMULA
High grade High grade
Limfoblastik burkitt dan bentuk Diffuse undiferentiated Small non cleaved cell
lainnya (burkitt’s dan non burkitt’s)
Limfoblastik konvulated Limfoblastik difuse Limfoblastik
Limfoblastik non klasifikasi
Imunoblastik Histiositik difuse Imunoblastik sel besar
Sentroblastik Intermediate grade
Difussel besar
LIMFOMA NON-HODGKIN
GAMBARAN KLINIS
LIMFOMA NON-HODGKIN
Massa tumor ( intra abdominal, thorakal/ mediastinal)
Nyeri, disfagi, sesak napas, pembengkakandi daerah leher, muka, sekitarleher akibat
adanyaobstruksi vena cava superior, limfadenopati,
Hepato-splenomegali memperlihatkanadanyaketerlibatan sumsumtulang
SSP
Darahtepi kadangmasihdbn
Kadar LDH danasam urat tinggi krn tumor lisisdan maupun nekrosisjaringan
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
LIMFOMA NON-HODGKIN
• Penyebab pasti limfoma non Hodgkin tidak diketahui, namun LNH dapat disebabkan
oleh abnomalitas sitogenik, seperti translokasi kromosom dan infeksi virus.
• Beberapa infeksi virus berperan dalam patogenesis LNH, seperti virus Epstein Barr yang
merupakan penyebab paling seringa pada limfoma Burkitt,limfoma pada pasien dengan
imunocompremised dan penyakit Hodgkin
FAKTOR RESIKO
LIMFOMA NON-HODGKIN
 Infeksi
Human immunodeficiency virus (HIV/AIDS) Human T Human T cell leukemia-lymphoma
virus-1 cell leukemia-lymphoma virus-1 (HTLV-1) Epstein-Barr virus (EBV)
 Imunosupresi

(obat yang diberikan untuk mencegah penolakan dari organ yang ditransplantasikan atau
transplantasi sumsum tulang) Pasien transplantasi organ risiko menderita limfoma non
Hodgkin
 Faktor Lingkungan
STADIUM LIMFOMA NON-HODGKIN
Skema Stadium LNH dari St.Jude Children dari St.Jude Childrens Research Hospital
I Tumor tunggal tunggal ekstranodal ekstranodal atau tumor di daerah tunggal tunggal
nodal, kecuali kecuali di daerah mediastinum atau abdomen
II Tumor tunggal tunggal (ekstranodal) (ekstranodal) dengan keterlibatan keterlibatan kelenjar
kelenjar regional regional pada satu sisi diafragma pada dua atau lebih area nodul Dua
tumor (ekstranodal) dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar regional Tumor lebih dari satu,
tetapi masih satu sisi dengan diafragma Tumor primer pada gastrointestinal (ileosaekal)
dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar mesenterium
III Tumor lebih dari dua (ekstranodal) (ekstranodal) pada kedua sisi diafragma diafragma
Tumor dua atau lebih pada satu sisi diafragma Tumor primer di daerah intrathorakal
(mediastinal, pleura, timus) Tumor meluas pada intraabdominal yang tidak dapat direseksi
Tumor pada paraspinal atau epidural
IV Tumor meluas dan penyebaran penyebaran ke sumsum tulang atau susunan susunan saraf
pusat
DIAGNOSA
LIMFONA NON-HODGKIN
 Anamnesis:
Pajanan, infeksi, demam, keringat malam, berat badan turun
 Pemeriksaan Fisik:
Sistem Limfatik
 Pemeriksaan Penunjang:
DL, Kimia darah, Ro thorax, CT Scan, Biopsi
TATALAKSANA
LIMFOMA NON-HODGKIN
Stadium I : Radiotherapi + Regimen Khemotherapi
Stadium II-IV : Regimen Khemotherapi
Lamanya terapi = 1 – 2 tahun
6 bulan untuk stadium I
15 – 18 bulan untuk stadium II-IV
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai