Nasofarin
g
Pembimbing: dr.Evo Elidar Harahap,Sp.Rad (K)
Kebi
asaan
Gejala Berdasarkan perkembangan tumornya di bagi menjadi 2:
Hidung Telinga
- Epistaksis - Tinitus
- Rhinitis - Otalgia
logi
Aktifnya epstein barr virus Rusak DNA kromosom abnormal
Palatum mole
N IX, X, XI
N XII
1. 3. Pemeriksaan
Anamnesis Penunjang
(Radiologi)
ANAM 2. Faktor pemicu atau mediator
terjadinya KNF ?
genetik, konsumsi ikan asin yang
Nasofaring
Pemeriksaan nasofaring atau nasofaringoskopi dapat
dilakukan dengan trans oral dan trans nasal. Teknik
pemeriksaan meliputi rinoskopi posterior, atau
endoskopi nasofaringoskop (fiber/rigid).
CT scan digunakan
untuk melihat
kelainan fossa
rosenmuller
ataupun
pertumbuhan
endofitik.
Pemeriksaan
3. MRI
Radiologi
MRI di gunakan MRI Potongan Sagital
untuk melihat (A) dan Koronal (B)
penyebaran ke menunjukan massa di
jaringan sekitar Nasofaring (panah
dan penyebaran biru) dan Adenopati
kelenjar getah Servikal (panah putih)
bening.
A B
- USG abdomen
Untuk menilai metastasis organ organ intra abdomen. Normal
Metastasis hepar
-Foto thorax -Bone scan
Untuk melihat adanya metastasis di paru paru berupa Untuk melihat metastasis ke
nodul di paru. tulang
Metastasis Normal
Metastasis paru tulang
Normal
5. Pemeriksaan patologi anatomi (biopsi)
Biopsi nasofaring (blind biopsy) Biopsi aspirasi jarum halus kelenjar leher
Stadium dan
penatalaksana
Prognos
‘’Pada pasien KNF
is prognosis
kebanyakan faktor
bersifat genetik ataupun
molekuler, namun dapat
disimpulkan dengan kesintasan
relatif 5 tahun, pada stadium I-
IV yaitu sebesar 72%, 64%,
’’ by Freepik
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
62%,
including icons dan
by Flaticon 38%.
, infographics & images
SEKIAN
&