Anda di halaman 1dari 21

Karsinoma Nasofaring

Julio Ludji Pau


11.2018.021
Pembimbing: dr. Iwan Hertantyo, Sp. THT-KL
Anatomi
 Nasofaring = rinofaring = epifaring
 Ruang yg terletak langsung di bwh tengkorak, di belakang kavum nasi, di
atas palatum

anterior : koane / nares posterior


posterior : setinggi kolumna vertebra C1-2
inferior : dinding atas palatum mole
superior : basis kranii (os occipital & sfenoid)
lateral : fossa Rosenmülleri kanan & kiri
Anatomi
Epidemiologi

 ♂:♀ =2:1
 Umur rata-rata = 30 – 50 th
Etiologi

 Virus Epstein Barr (EBV)


 Bahan karsinogenik (nitrosamin, dll)
 Genetik (ras  HLA)
 Lain2 : Iritasi menahun
- asap
- panas, pedas
- radang kronis (nasofaringitis kr)
Sosial-ekonomi
Klasifikasi KNF (WHO, 1097)
Ada 3 tipe :

 Karsinoma sel skuamosa dg pembentukan


bahan tanduk
= WHO tipe 1
(diferensiasi baik, sedang dan jelek)
 Karsinoma sel skuamosa tanpa pembentukan
bahan tanduk
= WHO tipe 2
 Karsinoma tanpa diferensiasi
(undifferentiated Ca)
= WHO tipe 3
(karsinoma sel transisional & limfoepitelial)
Sign & symptoms of NPC
Anamnesis & Gejala Klinik

 Gejala dini:
 Telinga : mendenging (tinitus), pendengaran menurun, otalgi
 Hidung : pilek lama, ingus/dahak campur darah, buntu hidung
 Gejala lanjut:
 Ekspansif:

 ke depan  menutup koane  buntu


hidung
 ke bawah  mendesak palatum 
“bombans” palatum mole
 Infiltratif:

 ke atas  melalui foramen laserum ke


endokranium  sindroma petrosfenoidal,
gejala :
 sakit kepala
 paresis N. VI (m. rektus lateralis)
→ strabismus, diplopi
 paresis N. V & cabang2nya
→ trigeminal neuralgi
 paresis N. III, IV
→ ptosis & oftalmoplegi
ke samping  lewat foramen jugulare, atau
spatium parafaring  sindroma parotidean,
gejala :
parese N. IX, X
→ sulit menelan, regurgitasi, bindeng
- Paresis N.XI
 kelemahan otot bahu/leher
paresis N. XII
→ deviasi lidah, ggn menelan
Pemeriksaan Nasofaring

Nasopharingoscopy indirect Nasopharingoscopy direct


 Menggunakan kaca kecil dan  Menggunakan fiber-optik
cahaya lalu meletakkan kaca kecil nasopharyngoscope
di bagian belakang tenggorok
kearah atas, lalu nilai keadaan
nasofaring dan area disekitarnya
Pemeriksaan Biopsi

Fine Needle Aspiration


Biopsi Endoskopi Biopsy (FNAB)
 Bila seorang penderita memiliki  Bila tumor primer di nasofaring
tanda dan gejala KNF namun dari belum jelas yang disertai dengan
pemeriksaan fisiknya tidak adanya pembesaran kelenjar leher
ditemukan adanya suatu kelainan yang diduga akibat dari proses
suatu metastase karsinoma
nasofaring
Pemeriksaan Radiologi

 foto tengkorak (AP, lateral, dasar tengkorak, Water’s)


 CT scan / MRI
Tumor
nasofaring

CT Scan
Pemeriksaan Darah

Darah Rutin dan Kimia Darah Epstein-Barr Virus (EBV) DNA Level
 Menilai adanya malnutrisi, anemia,  Dilakukan dengan cara Polymerase
gangguan fungsi hati, fungsi ginjal Chain reaction (PCR),
ataupun tulang untuk immunohistochemistry, dan In Situ
mendeskripsikan ada atau tidaknya Hybridization (ISH).
proses metastase
Penatalaksanaan

 Radioterapi
 Kemoterapi
 Operatif
 Imunoterapi
 Terapi Anti Vascular Endotelial Growth Therapy (VEGF)
 Perawatan Paliatif
Prognosis

 Stadium dini  5 ysr: 70 – 80 %


 Stadium lanjut  5 ysr : 15-25%

Anda mungkin juga menyukai