Anda di halaman 1dari 7

Panduan Praktik Klinis

SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG


TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Nasofaring
ICD-10 : C11
Pengertian Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas jenis karsinoma
yang berasal dari elemen epitelial maupun kripta kelenjar limfoid yang
(Definisi)
berada di mukosa nasofaring
A. Keluhan lokal
Telinga
 Grebek-grebek, mendenging biasanya satu sisi, bisa dua sisi
 Penurunan pendengaran
Hidung
 Pilek kronis kadang bercampur darah
 Buntu hidung biasanya satu sisi, bisa dua sisi
B. Keluhan metastasis lokal (lokoregional)
 Benjolan di leher atas, tidak nyeri, biasanya satu sisi, bisa dua
sisi
C. Keluhan infiltrasi
 Nyeri kepala
ANAMNESIS  Penglihatan dobel
 Gangguan menelan
 Makan/minum tersedak
 Nyeri pipi/wajah
 Rasa tebal di pipi
D. Keluhan metastasis jauh
 Nyeri tulang
 Mata kuning/perut membesar
 Sesak dan batuk kronis
E. Faktor predisposisi
 Merokok/asap
 Makan ikan asin
 Ada anggota kelurga menderita kanker (genetik)
A. Tanda lokal
Pemeriksaan Telinga
 Otoskopi
o Membran timpani retraksi, perforasi atau cairan dalam
kavum timpani
Pemeriksaan Hidung
PEMERIKSAAN  Rinoskopi anterior
FISIK o Tumor eksofitik : tampak tumor di nasofaring tertutup sekret
mukopurulen, fenomena palatum molle negatif
o Tumor endofitik : tidak jelas tampak tumor, hanya banyak
sekret
 Rinoskopi posterior
o Tumor eksofitik : tampak tumor kemerahan
o Tumor endofitik : mukosa nasofaring tak rata, vaskularisasi
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Nasofaring
ICD-10 : C11
meningkat
B. Tanda metastasis lokal (lokoregional)
 Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) leher level 2, lokasi :
o Kaudal dari ujung mastoid
o Dorsal dari angulus mandibula
o Medial dari otot sternokleidomastoidius
o Ditentukan ukuran, satu atau dua sisi
C. Tanda infiltrasi
 Paralisis N VI :
o Gerak bola mata ke lateral terganggu (diplopia)
 Paralisis N III dan IV :
o Gerak bola mata ke medial, inferior terganggu
(optalmoplegia)
 Paralisis N IX dan X :
o Gangguan gerak palatum molle
o Deviasi uvula
o Reflek muntah menurun/hilang
 Paralisis N XI :
o Gangguan otot sternokleidomastoidius dan trapezius
 Paralisis N XII :
o Deviasi lidah
D. Tanda metastasis jauh
 Benjolan/pembengkakan tulang belakang
 Pembesaran liver/ikterus
 Ronchi, wheezing pada paru
A. Biopsi Nasofaring (GR : 1A)
Indikasi :
o Diagnosis KNF secara klinis tegak, berdasarkan kriteria
TRIAS, yaitu
 Satu atau lebih gejala (keluhan dan tanda) telinga +
Satu atau lebih gejala hidung +
Satu atau lebih gejala infiltrasi
 Satu atau lebih gejala telinga +
PEMERIKSAAN Satu atau lebih gejala hidung +
PENUNJANG benjolan/pembesaran KGB level 2
 Satu atau lebih gejala telinga dan hidung +
benjolan/pembesaran KGB level 2 +
Satu atau lebih gejala infiltrasi
Cara biopsi :
a. Blind Biopsy (gold standard)
Teknik :
1. Dilakukan anestesi lokal dengan xylokain spray 10%,
disemprotkan pada daerah nasofaring
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Nasofaring
ICD-10 : C11
2. Cunam forcep dimasukkan melalui rongga hidung,
menyusuri konka media ke nasofaring, kemudian
cunam diarahkan ke lateral lalu dilakukan biopsi
3. Biopsi dilakukan pada kedua sisi nasofaring dan diambil
jaringan yang cukup
b. Biopsi dengan bantuan nelaton kateter/nasal endoskopi
(NE)
Indikasi :
o Blind biopsy 3x tidak ditemukan tanda keganasan
Teknik :
1. Dilakukan anestesi lokal dengan xylokain spray 10% di
daerah nasofaring
2. Dimasukkan nelaton kateter lewat hidung dan ujung
kateter yang berada di rungga mulut diterik keluar lalu
diklem bersama dengan ujung yang di hidung. Hal yang
sama dilakukan pada hidung sebelahnya, sehingga
uvula tertarik keatas
3. Biopsi dilakukan dengan bantuan kaca laring atau
nasofaringoskop yang dimasukkan lewat mulut, massa
tumor akan terlihat dengan jelas
c. Pengerokan nasofaring (GR 1B)
Indikasi :
o Biopsi dengan blind biopsy dan bantuan nelaton
kateter/NE tidak ditemukan tanda keganasan dari
jaringan limfoepitelial
o Dilakukan dengan narkosis
B. Pemeriksaan CT-Scan nasofaring potongan koronal, aksial, dan
sagital, dengan atau tanpa kontras (GR : 1A)
 Menentukan derajat perluasan tumor
 Perencanaan pemberian radiasi
C. Pemeriksaan foto toraks PA dan lateral (GR : 1A)
 Menentukan adanya metastasis
D. Pada Pasien pro kemoradiasi
a. Pemeriksaan Darah : (GR : 1A)
b. Darah Lengkap (HGB, WBC, PLT, Neutrofil)
c. Tes Fungsi Ginjal (BUN, SK, KK),
d. Tes Fungsi Hati (SGOT,SGPT),
e. Elektrolit serum (Na, K, Cl)
f. Albumin
g. GDA
 Konsultasi (sesuai indikasi)
o Radioterapi
o Gigi dan mulut
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Nasofaring
ICD-10 : C11
o Kardiologi
o Penyakit dalam
o Paliatif
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
KRITERIA  Didapatakan salah satu dari TRIAS + Hasil histopatologi BIOPSI
DIAGNOSIS NASOFARING ditemukan sel ganas limfoepitelial sesuai dengan
kriteria WHO tipe I, II atau III
 Malignant neoplasm of superior wall of nasopharynx (C11.0)
 Malignant neoplasm of posterior wall of nasopharynx (C11.1)
DIAGNOSIS  Malignant neoplasm of lateral wall of nasopharynx (C11.2)
KERJA  Malignant neoplasm of anterior wall of nasopharynx (C11.3)
 Malignant neoplasm of overlapping sites of nasopharynx (C11.8)
 Malignant neoplasm of nasopharynx, unspecified (C11.9)
1. Limfoma Non Hodgkin
2. Unknown primary tumor
DIAGNOSIS 3. Tumor sinonasal
BANDING 4. TBC kelenjar
5. Adenoid persisten
6. Angiofibroma nasofaring
a. Radioterapi (GR : 1A)
b. Kemoterapi (GR : 1A)
c. Kombinasi kemoterapi + radioterapi (kemo/RT) (GR : 1A)
Indikasi tergantung stadium, secara umum :
o T1 N0 M0 : radioterapi
o T1 N1-3 semua N atau T2-4 semua N
 Konkuren kemo/RT + adjuvan kemoterapi atau
 Konkuren kemo/RT atau
 Neoadjuvan kemo + konkuren kemo/RT
o Semua T semua N M1 :
 Konkuren kemo/RT atau
 Kemoterapi kombinasi platinum-base + regimen lain
TERAPI
o Jenis obat, dosis dan cara pemberian kemoterapi sesuai
dengan protokol
d. Simptomatis (sesuai indikasi)
o Anti nyeri
o Anti mual dan muntah
o Suportif lainnya
e. Evaluasi (Follow up) :
o Dilakukan 3-4 minggu pasca terapi
Tujuannya untuk menilai :
 Efek samping kemoterapi/radiasi
 Respons terapi :
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Nasofaring
ICD-10 : C11

 Respons rate (hilangnya kanker)


 Sembuh, respons lengkap
 Respons sebagian (residu)
 Tidak ada respons
 Tumor membesar (progessive)
 Survival rate (Angka ketahanan hidup penderita) :
Periode dari saat ditentukannya terbebas dari kanker
setelah akhir terapi s/d ditemukannya kembali rekurensi
o Evaluasi klinis dilakukan dengan cara :
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan tambahan sesuai dengan indikasi
o Untuk pasien yang telah mendapatkan terapi komplet, satu
bulan pasca terapi dilakukan evaluasi klinis + biopsi.
Jadwal bopsi ulang :
 3 bulan pertama setiap bulan sekali
 6 bulan kedua dan seterusnya setiap 3 bulan sampai 5
tahun
 Bila positif ganas terapi booster
 Menjelaskan pencegahan
 Hindari merokok
 Hindari makan ikan asin / nitrosamine / berpengawet
 Gizi yang baik, konsumsi telur, sayur, buah
EDUKASI  Menjelaskan penyakit kepada pasien
 Menjelaskan teraapi
 Menjelaskan komplikasi terapi
 Menjelaskan prognosis penyakit
 Menjelaskan pemantauan setelah terapi
KNF stadium dini (I, II) dalam tanpa komplikasi
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanactionam : ad bonam
PROGNOSIS KNF stadium lanjut loko-regional dengan komplikasi
 Quo ad vitam : malam
 Quo ad functionam: malam
 Quo ad sanactionam : dubia ad malam

PENELAAH 1. Prof. Dr. Widodo Ario Kentjono, dr., Sp.THT-KL(K)


Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Nasofaring
ICD-10 : C11
KRITIS 2. Bakti Surarso, dr., Sp.THT-KL(K)
3. Dr. Muhtarum Yusuf, dr., Sp.THT-KL(K)
4. Dr. Achmad C. Romdhoni, dr., Sp.THT-KL(K)
5. Boedy Setya Santoso, dr., Sp.THT-KL(K)
INDIKATOR Survival rate
MEDIS Respons rate
1. James S., Jhon B. Jacobin. 2003. Ballenger's otorhinolaryngology
head and neck surgery, 16th edition. Ontario: Hamilton. Pp:1081-2
2. William I. Wei., Daniel T.T. Chua. 2014. Nasopharyngeal
Carsinoma. In: JT Johnson, J Gluckman, AM Pou, eds. Head and
neck surgery-otolaryngology, 5th edition, vol. 2. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins. Pp: 1561-73
3. Mandpe AH. 2004. Paranasal sinus neoplasms. In : AK Lalwani,
ed. Current Diagnosis & Treatment in Otolaryngology – Head and
Neck Surgery. International Edition. Boston: McGraw-Hill. Pp: 299-
305
4. Maves MD, Stevens CR. 2001. Vascular tumors of the head and
neck. In: JT Johnson, J Gluckman, AM Pou, eds. Head and neck
surgery-otolaryngology, 3rd edition, vol. 2. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins. Pp: 1561-73
5. Randall DA. 2003. The nose and paranasal sinuses. In : KJ Lee,
ed. Essential Otolaryngology Head and Neck Surgery, 8 th Ed.
New York: McGraw-Hill. Pp: 682-723
KEPUSTAKAAN
6. Lydiatt, William M.; Patel, Snehal G.; O'Sullivan, Brian; Brandwein,
Margaret S.; Ridge, John A.; Migliacci, Jocelyn C.; Loomis, Ashley
M.; Shah, Jatin P. (March 2017). "Head and Neck cancers-major
changes in the American Joint Committee on cancer eighth edition
cancer staging manual" AJCC Cancer Staging Manual (8th ed.).
2017
7. Adam, M., Gondhowiardjo, S., Soediro,R., et al, 2015. Pedoman
nasional pelayanan kedokteran kanker nasofaring Kemenkes
Republik Indonesia. Available from :
https://www.google.co.id/search?source=hp&q=pedoman+nasional+pela
yanan+kedokteran+kanker+nasofaring&oq. Accessed october 4, 2017]
8. NCCN clinical practice guideline in oncology head and neck
cancer version 2.2013
9. Xu, T., Tang, J., Gu, M., Liu, L., Wei, W., Yang, H. 2013.
Recurrent nasopharyngeal carcinoma : a clinical dilemma and
chalnge. Current oncology, vol 20, number 5. Pp. 406- 419
Panduan Praktik Klinis
SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Karsinoma Nasofaring
ICD-10 : C11

Surabaya, .........................

Ketua Komite Medik Ketua SMF THT-KL

Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr.SpB, SpU(K) Dr. Muhtarum Yusuf,dr. Sp. THT-KL(K), FICS.
NIP. 19490906 197703 1 001 NIP. 19623108 198903 1 001

Direktur
RSUD Dr Soetomo Surabaya

dr. Harsono

Keterangan :
GR : Grade of Recommendation

Anda mungkin juga menyukai