Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HOME VISIT

DOKTER MUDA

Penyusun:

Apriliana Puspitasari

011813143008

Pembimbing:

Dr. Budi Utomo, dr., M.Kes

Rosna Suswanti, dr

PUSKESMAS DUPAK SURABAYA

16 Desember 2019 – 4 Januari 2020

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


KEDOKTERAN PENCEGAHAN (IKM-KP) FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2020
LAPORAN HOME VISIT IKM
KASUS GIZI KURANG

1. IDENTITAS
1.1 Identitas Pribadi
Nama : An. MHA
Umur : 23 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Lasem, Surabaya
Status perkawinan : Belum menikah
Pendidikan terakhir : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum bekerja
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Jarak rumah ke puskesmas : ± 650 m
Lokasi wawacara : Rumah pasien
Waktu kunjungan : Sabtu, 21 Desember 2019 ± pkl.11.00 WIB
1.2 Kontak Pertama dengan Dokter
Tanggal kontak : 21 Desember 2019
Alasan kontak : pertumbuhan anak tidak bertambah, berat badan
tetap bahkan cenderung di bawah garis merah KMS.
1.3 Kondisi Sosial Ekonomi
Tingkat Pendidikan : belum sekolah
Status sosial ekonomi : rendah
1.4 Keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien tinggal
di rumah bersama 14 orang yang terdiri atas pasien, 1 kakak, 1 ayah, 1
ibu, 5 orang kakak dari ibu, 2 adik dari ibu, 1 kakek, 3 orang kos.
Sehari-hari ayah pasien bekerja di daerah Perak, Surabaya sebagai
karyawan ekspedisi, selain itu ayah pasien suka merokok di halaman
rumah pasien, tidak di dalam rumah. Ibu pasien adalah ibu rumah tangga.
Keluarga pasien tampak tidak menjaga kebersihan lingkungan maupun
kebersihan diri. Orang tua pasien memelihara banyak burung dan
dipelihara di halaman rumah, di dalam rumah dan di dalam kamar.
2. ANAMNESIS (Heteroanamnesis : Ibu pasien)
2.1 Keluhan Utama
Anak kurus
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tampak kurus. Anak tampak
kurus dirasakan sejak sekitar tiga bulan yang lalu (7/9/19) saat anak
berusia satu tahun. Anak tampak lelah dan tidak aktif.
Ibu pasien rutin membawa anaknya ke Posyandu sehingga
mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Posyandu.
Berat badan pasien saat terakhir ditimbang di Posyandu adalah 8 kg
dengan tinggi badan 78 cm (2/12/19).
Sehari-hari pasien makan nasi dengan lauk ikan pindang, ikan
tongkol atau telur sebanyak 4x dalam sehari.
Riwayat sering diare, rambut rontok, kulit kering dan mata cowong
disangkal.
2.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Selain gizi kurang yang dimiliki pasien, pasien tidak pernah memiliki
riwayat penyakit lain.
2.4 Riwayat Antenatal
Pasien lahir secara normal pervaginam di tolong oleh tenaga
kesehatan di Puskesmas dengan berat lahir 3,8 kg dan panjang lahir 51
cm. Pasien tidak minum ASI, sesaat setelah lahir pasien diberikan minum
susu formula hingga sekarang.
Pasien MPASI pada usia delapan bulan dan diberi makan bubur
Sun sebanyak 1x sehari, kemudian beralih ke nasi tim (bubur kasar)
sebanyak 4x sehari.
2.5 Riwayat Perkembangan
Perkembangan pasien dalam batas normal seperti anak sebayanya
3 bulan : mengangkat kepala dan tengkurap
6 bulan : menegakkan kepala
9 bulan : duduk tanpa disanggah
12 bulan : berjalan
2.6 Riwayat Keluarga
Kakak pasien mengalami gizi kurang seperti pasien dan telah dilakukan
pemberian makanan tambahan oleh Puskesmas. Saat ini kondisi kakak
pasien telah mencapai pita kuning di KMS.
2.7 Riwayat kebiasaan/ Perilaku Individu Sosial:
Sehari-hari pasien bermain dengan tetangganya. Pasien belum memiliki
teman sekolah karena belum disekolahkan. Pasien sehari-hari makan nasi
dengan lauk ikan pindang, ikan tongkol atau telur sebanyak 4x.
2.8 Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya yang Berhubungan dengan
Penyakit
Pasien tergolong kedalam ekonomi rendah. Sehari-hari ayah pasien
bekerja di daerah Perak, Surabaya sebagai karyawan ekspedisi, selain itu
ayah pasien suka merokok di halaman rumah pasien, tidak di dalam
rumah. Ibu pasien adalah ibu rumah tangga. Keluarga pasien tampak tidak
menjaga kebersihan lingkungan maupun kebersihan diri. Orang tua pasien
memelihara banyak burung dan dipelihara di halaman rumah, di dalam
rumah dan di dalam kamar.

3. PEMERIKSAAN FISIK :
3.1 Status Generalis
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Berat Badan : 8 kg
Tinggi Badan : 78 cm
BMI : 13,15
Tidak dilakukan head to toe examination karena anak tidak kooperatif.

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

5. DIAGNOSIS INDIVIDUAL DAN DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis utama : malnutrisi.


Diagnosis penyakit penyerta : tidak ada.

Diagnosis komplikasi : tidak ada.

Diagnosis faktor risiko : tidak ada.

Diagnosis gizi : gizi kurang.

Diagnosis banding : marasmus, kwashiorkor.

6. TATALAKSANA:
6.1 Tatalaksana Farmakoterapi
tidak ada.
6.2 Tatalaksana Non Farmakologis
- Orang tua pasien mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan di Posyandu
(pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, penyuluhan, pelayanan oleh
petugas)
- Pasien rutin mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi gula, lemak
dan protein.

7. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI :

- Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa penyakit pasien membutuhkan


terapi yang lama dan dibutuhkan kesabaran dan komitmen dari keluarga
untuk menjalani dan mendukung prosesnya.
- Memotivasi keluarga pasien untuk selalu sabar dan selalu berpikir positif
untuk mendukung dan mendampingi pasien.
- Meminta orang tua pasien untuk turut berperan secara aktif dalam
memberikan asupan nutrisi untuk anaknya.

8. PEMERIKSAAN KELUARGA DI RUMAH:

8.1 Alasan dilakukan kunjungan rumah

Untuk mengetahui activity daily living pasien, ketaatan pengobatan dan


produktivitas hidup keluarga pasien.
8.2 Anamnesis keluarga

Keluarga paham dengan kondisi kesehatan pasien, sehingga keluarga


selalu rutin membawa pasien ke Posyandu.

8.3 Pemeriksaan keluarga

Adik pasien mengalami gizi kurang seperti pasien dan telah dilakukan
pemberian makanan tambahan oleh Puskesmas.
8.4 Biologis keluarga

Keadaan kesehatan keluarga : Kakak pasien mengalami gizi kurang


seperti pasien dan telah dilakukan
pemberian makanan tambahan oleh
Puskesmas. Kondisi kakak pasien saat ini
telah mencapai pita kuning pada KMS.

Kebersihan perorangan : tampak sangat kurang bersih, keluarga


tidak mengenakan alas kaki saat masuk
maupun keluar rumah.

Penyakit keturunan : tidak ada

Penyakit kronis / menular : tidak ada

Pola makan : ±2-3 kali/hari dengan menu nasi, ikan


pindang, ikan tongkol atau telur.

8.5 Psikologis keluarga

Keadaan emosi : baik

Pengambilan keputusan : orang tua pasien

Ketergantungan obat : tidak ada

Rekreasi : tidak ditanyakan

8.6 Spiritual keluarga

Ketaatan beribadah : tidak ditanyakan


8.7 Sosio-kultural

Adat keluarga : tidak ditanyakan

Percaya hal tabu : tidak ditanyakan

Keikutsertaan kegiatan : tidak ada

8.8 Kebiasaan Pengobatan


Tidak ada obat yang dikonsumsi rutin oleh pasien.

8.9 Pemeriksaan lingkungan


Tanggal kunjungan : Sabtu, 21 Desember 2019

Jam : 11.00 – 11.50 WIB

Tempat : rumah pasien

9. KONDISI RUMAH:

 Luas Rumah : 10x 25m

 Jenis Rumah : tanah milik sendiri

 Dinding : semen dan bata.

 Atap : genteng, namun ada genteng yang tidak terpasang.

 Plafon : ada, namun ada plafon yang sudah tidak utuh.

 Lantai : ubin.

 Cahaya : sangat kurang.

 Ventilasi : terdapat 1 buah jendela di dapur.

 Kebersihan : rumah terlihat kotor dan tidak rapi, terkesan padat


karena banyak burung dan barang.
 Jumlah ruangan : rumah satu lantai dengan dua buah kamar, dua
kamar mandi dan satu dapur.

10. KESEHATAN LINGKUNGAN:


 Air minum

o Asal : air isi ulang (air gallon)

o Nilai Air : bersih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa

 Jamban dan kamar mandi

oJumlah :2

oJenis jamban : jongkok

oKebersihan : kurang bersih

oSeptic tank : ada

 Pekarangan dan selokan

oKebersihan :kurang bersih

oAir limbah :mengalir melalui selokan

oPembuangan sampah: tidak ada


HASIL ANALISA KUNJUNGAN RUMAH

A. Daftar Masalah Kesehatan yang Ditemui:

Pasien menderita gizi kurang yang sudah mencapai pita kuning di KMS serta
kondisi sosio-ekonomi orang tua yang kurang memadai.

B. Upaya Perubahan Perilaku:


Menjelaskan dan memotivasi pasien tentang pentingnya untuk rutin mengikuti
kegiatan posyandu dan tetap memberikan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT).

C. Hasil upaya perubahan perilaku:


Orang tua pasien paham dan termotivasi untuk tetap mengikuti kegiatan
Posyandu dan rutin memberikan PMT untuk anaknya.
Lampiran Denah Rumah

T1 T2

K2
K3

K1
K4

masuk

Keterangan
K1 : Kamar 1 (kamar kakek pasien)
K2 : Kamar 2 (digunakan sebagai kos-kosan)
K3 : Kamar 3 (tidak digunakan)
K4 : Kamar 4 (kamar pasien, ayah, ibu dan adiknya)
T1 : Toilet 1
T2 : Toilet 2
D : Dapur
Lampiran Foto Rumah
Dari kiri ke kanan : Ibu pasien – Pasien – Dokter Muda Apriliana.

Anda mungkin juga menyukai