STEP 5
Batasan KLB meliputi arti yang luas, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Meliputi semua kejadian penyakit, dapat suatu penyakit infeksi akut kronis
ataupun penyakit non infeksi.
Tidak ada batasan yang dapat dipakai secara umum untuk menentukan jumlah
penderita yang dapat dikatakan sebagai KLB. Hal ini selain karena jumlah kasus
sangat tergantung dari jenis dan agen penyebabnya, juga karena keadaan penyakit
akan bervariasi menurut tempat (tempat tinggal, pekerjaan) dan waktu (yang
berhubungan dengan keadaan iklim) dan pengalaman keadaan penyakit tersebut
sebelumnya.
Tidak ada batasan yang spesifik mengenai luas daerah yang dapat dipakai untuk
menentukan KLB, apakah dusun desa, kecamatan, kabupaten atau meluas satu
propinsi dan Negara. Luasnya daerah sangat tergantung dari cara penularan
penyakit tersebut.
Waktu yang digunakan untuk menentukan KLB juga bervariasi. KLB dapat terjadi
dalam beberapa jam, beberapa hari atau minggu atau beberapa bulan maupun
tahun.
1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian/kematian > 2 kali dibandingkan dengan periode sebelumnya
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan >2 kali bila
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya
5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikkan > 2 kali
dibandingkan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya.
6. CFR suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikkan 50
% atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya.
012085796 TRI INDAH IRIANTI
Segitiga Epidemiologi
Faktor Host
Adalah faktor yang melekat pada Host
Genetik: DM, asma, hipertensi
Faktor Agent
Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
Faktor Environment
Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis
(kota dan desa)
Biologis: flora dan fauna
Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang,
banjir
Karakteristik Host
Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik
didapat maupun alamiah
Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang
diderita kepada orang lain
Karakteristik Agent
Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan
Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit)
pada Host setelah infeksi
Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang
menyebabkan kematian
Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan
Host
Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan
Host
Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host
(membentuk antibodi)
Karakteristik Environment
Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan
manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu
(danau, sungai, hutan, sawah)
012085796 TRI INDAH IRIANTI
Epidemiologi
o Apa definisi dari epidemiologi?
Ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari keadaan atau kejadian
yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapann
ya untuk mengendalikan masalahmasalah kesehatan. LAST (1988)
manfaat utama epidemiologi pada hakekatnya secara garis besarnya dapat epidemiologi
pada hakekatnya secara garis besarnya dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut:
1) Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai
dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan
memahami proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut
:
1. Non eksperimental :
Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk
mencegah terjadinya stroke.
Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus
Neonatorum.
2) Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.
Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan
dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat
dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi
dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian
epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:
Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini ialah menunujuk kepada
pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu
yang dimaksudkan banyak macamnya, yang dalam epidemiologi dibedakan atas tiga
macam yakni menurut ciri-ciri manusia (man), menurut tempat (place), dan menurut
waktu (time)
Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi disini ialah menunujuk kepada
faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi,
penyebaran dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu
sendiri. Untuk itu ada tiga langkah pokok yang lazim dilakukan yakni merumuskan
hipotesa tentang penyebab yang dimaksud, melakukan pengujian terhadap rumusan
012085796 TRI INDAH IRIANTI
hipotesa yang telah disusun dan setelah itu menarik kesimpulan terhadapnya. Dengan
diketahuinya penybab suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun langkah-langkah
penanggulangan selanjutnya dari masalah kesehatan tersebut.
2. Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun
akibatnya lebih ringan dari yang pertama
3. Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah
yang menimbulkan kerugian materi.
Perbedaan masa tunas denga wakru generasi yaitu Masa tunas ditentukan oleh
masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat
ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung, waktu generasi ialah waktu
masuknya unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut
untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik atau terselubung.
Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent
penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh
012085796 TRI INDAH IRIANTI
agen tersebut atau kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama
absen dalam populasi tersebut.
Bila suatu populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat
tertutup dan mudah terjadi kontak langsung, masuknya sejumlah orang-orang
yang peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi tsb. Ex: Asrama
mahasiswa/tentara.
Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan
waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki
risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Formula angak serangan ini adalah banyaknya kasus baru (tidak termasuk
kasus pertama) dibagi dengan banyaknya orang yang peka dalam satu jangka waktu
tertentu.
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakkan diri secara jelas
dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat didiagnosa
tanpa cara tertentu seperti test tuberkulin, kultur tenggorokan, pemeriksaan
antibodi dalam tubuh dll.
dan tes tertentu pada populasi. Hasil survai ini dapa digunakauntuk pelaksanaan
program, keterangan untuk kepentingan pendidikan.
Kelompok penyakit dengan keadaan lebih banyak penderita tanpa gejala atau
hanya gejala ringan saja, tidak tampak pada berbagai tingkatan, patogenisitas rendah.
Contoh: Rabies
Sumber Penularan
1. Penderita
2. Pembawa kuman
3. Binatang sakit
4. Tumbuhan/benda
Cara Penularan
1. Kontak langsung
2. Melalui udara
3. Melalui makanan atau minuman
4. Melalui vector
Keadaan Pejamu
1. Keadaan umum
2. Kekebalan
3. Status gizi
4. Keturunan
1. mukosa ataukulit
1. saluran pencernaan
2. saluran pernapasan
3. saluran urogenitalia
4. gigitan, suntikan, luka
5. placenta
a. Infektivtas adalah kemampuan unsur penyebab atau agent untuk masuk dan
berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
b. Patogenesis adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan gejala klinis
yang jelas
012085796 TRI INDAH IRIANTI
c. Virulensi adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang berat terhadap
seluruh penderita dengan gejala klinis jelas.
1. Mekanisme Patogenesis
1. Sumber penularan
Kelompok penyakit menular yang hanya dijumpai atau lebih sering hanya
dijumpai pada manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari manusia ke
manusia dan hanya dapat menimbulkan penyakit pada manusia saja.
8. Hidatosis Anjing
Melihat Perjalanan penyakit pada pejamu, bentuk pembawa kuman (carrier) dapat
dibagi dalam beberapa jenis :
2. Incubatory carrier (masa tunas), Mereka yang masih dalam masa tunas tetapi telah
mempunyai potensi untuk menularkan penyakit.
3. Convalescent carrier (baru sembuh klinis), Mereka yang baru sembuh dari penyakit
menular tertentu tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk
masa tertentu.
3) Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat menularkan
langsung penyakitnya ke pejamu potensial lainnya, tetapi harus melalui perantara
hidup
P2MPL
Wabah : apa saja yang masuk ke wabah
Penyakit menular yang potensial menimbulkan wabah di Indonesia dicantumkan
Permenkes 560/MENKES/PER/VIII/1989 tentang Penyakit potensial wabah :
1. Kholera
2. Pertusis
3. Pes
4. Rabies
012085796 TRI INDAH IRIANTI
5. Demam Kuning
6. Malaria
7. Demam Bolak-balik
8. Influenza
9. Tifus Bercak wabah
10. Hepatitis
11. DBD
12. Tifus perut
13. Campak
14. Meningitis
15. Polio
16. Ensefalitis
17. Difteri
18. Antraks
DAFTAR PUSTAKA