NILAI RR
RR 30x menit menunjukkan adanya peningkatan RR.
Atau :
Berkurangnya fungsi
miokardium
Pengurangan
Aritmia jantung cardiac arrest
fungsi koroner
pengurangan
cardiac output
Fungsi respirasi
tergganggu
Cardiorespiratory
arrest
Kerusakan jaringan
otak
(Rab,T., Agenda gawat darurat, jilid 2)
Dapat dibagi atas 4 stadium (jackson):
Penilaian GCS
MATA SCORE
Spontan membuka mata 4
Terhadap suara membuka mata 3
Terhadap nyeri membuka mata 2
Menutup mata terhadap segala jenis rangsang 1
VERBAL RESPON SCORE
Berorientasi baik 5
Bingung 4
Membentuk kata tapi tidak mengucapkan sesuatu 3
Bergumam (groaning) 2
Tidak bersuara 1
MOTORIK RESPON SCORE
Menurut perintah 6
Mampu melokalisir rangsangan sensorik 5
Menolak rangsang nyeri pada anggota gerak 4
(withdrawal)
Menjauhi rangsang nyeri (flexion) 3
Ekstensi spontan 2
Tidak ada gerakan 1
PENILAIAN SCORE
Komposmentis 15
Coma 3
E2M4V2
E2 : Mata membuka terhadap rangsang nyeri
M4 : Menolak rangsang nyeri pada anggota gerak (withdrawal)
V2 : Bergumam (groaning)
Total GCS : 8 berarti pasien berada dalam level penurunan kesadaran STUPOR
(soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap
nyeri.
(Sumber : Buku Panduan Gawat Darurat, Jilid 1, FKUI).
2. Mengapa penderita mengeluarkan suara mengorok ?
Suara mengorok
Suara mendengkur timbul akibat turbulensi aliran udara pada saluran nafas
atas akibat sumbatan. Tempat terjadinya sumbatan biasanya di basis lidah atau
palatum. Sumbatan terjadi akibat kegagalan otot-otot dilator saluran nafas atas
menstabilkan jalan nafas di mana otot-otot faring berelaksasi, lidah dan palatum
jatuh ke belakang sehingga terjadi obstruksi.
Journal of The Royal Society of Medicine 2003; 96: 343 – 4. Can Med Assoc J
2007; 176(9): 1299-303.
Suara berkumur
Gargling: suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan yang
disebabkan oleh cairan (eg: darah), maka lakukanlah cross-finger(seperti di atas),
lalu lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2 jari yang sudah
dibalut dengan kain untuk “menyapu” rongga mulut dari cairan-cairan).
Basic Trauma Life Support & Basic Cardiac Life Support.
Pada fraktur impresi (juga disebut fraktur depresi), bagian yang patah
menonjol ke dalam rongga tengkorak. Fraktur depresi melibatkan pergeseran
tulang tengkorak atau fragmennya ke bagian lebih dalam dan memerlukan
tindakan bedah saraf segera terutama bila bersifat terbuka dimana fraktur
depresi yang terjadi melebihi ketebalan tulang tengkorak. Fraktur basis cranii
merupakan fraktur yang terjadi pada dasar tulang tengkorak yang bisa
melibatkan banyak struktur neurovaskuler pada basis cranii, tenaga benturan
yang besar, dan dapat menyebabkan kebocoran cairan serebrospinal melalui
hidung dan telinga dan menjadi indikasi untuk evaluasi segera di bidang
bedah saraf.
Snell RS. Clinical Anatomy for Medical Student. 6th ed. Sugiharto L, Hartanto
H, Listiawati E, Susilawati, Suyono J, Mahatmi T, dkk, penerjemah. Anatomi
Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC: 2006.740-59.
5. Mengapa pada penderita ini mengeluarkan byk darah melalui rongga mulut ?
Pada fraktur impresi (juga disebut fraktur depresi), bagian yang patah
menonjol ke dalam rongga tengkorak. Fraktur depresi melibatkan pergeseran
tulang tengkorak atau fragmennya ke bagian lebih dalam dan memerlukan
tindakan bedah saraf segera terutama bila bersifat terbuka dimana fraktur
depresi yang terjadi melebihi ketebalan tulang tengkorak. Fraktur basis cranii
merupakan fraktur yang terjadi pada dasar tulang tengkorak yang bisa
melibatkan banyak struktur neurovaskuler pada basis cranii, tenaga benturan
yang besar, dan dapat menyebabkan kebocoran cairan serebrospinal melalui
hidung dan telinga dan menjadi indikasi untuk evaluasi segera di bidang bedah
saraf.
Snell RS. Clinical Anatomy for Medical Student. 6th ed. Sugiharto L, Hartanto
H, Listiawati E, Susilawati, Suyono J, Mahatmi T, dkk, penerjemah. Anatomi
Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC: 2006.740-59.
Setelah 4 siklus tadi, cek kembali denyut nadi karotis sampai bantuan Ambulance
datang, atau ada respon pasien, atau pasien terlihat mati biologis – tanda-tanda
rigor mortis.
Berdasar macam
› Sumbatan Jalan Nafas Total
Bila tidak dikoreksi dalam waktu 5 – 10 menit dapat mengakibatkan asfiksi (
kombinasi antara hipoksemia dan hipercarbi), henti nafas dan henti jantung.
› Sumbatan jalan Nafas partial
Bila tidak dikoreksi dapat menyebabkan kerusakan otak, sembab otak, sembab paru,
kepayahan henti nafas dan henti jantung sekunder.
BUKU AGENDA GAWAT DARURAT, JILID 2, PROF. DR.. H. TABRANI RAB
Obstruksi Total
Bisa ditemukan dalam keadaan sadar atau dalam keadaan tidak sadar
Pada obstruksi total akut, biasanya disebabkan oleh tertelannya benda asing yang
kemudian menyangkut dan menyumbat pangkat larinks.
Bila obstruksi total timbul perlahan maka berawal dari obstruksi parsial yang kemudaian
menjadi total
Obstruksi Parsial
Biasanya penderita masih dapat bernafas sehingga timbul beraneka ragam suara,
tergantung penyebabnya:
o Cairan (darah, secret, aspirasi lambung, dsb)
Timbul suara “gurgling” suara bernafas bercampur suara cairan. Dalam keadaan ini harus
dilakukan penghisapan (suction)
o Pangkal lidah yang jatuh ke belakang
Keadaan ini dapat timbul pada pasien yang tidak sadar (coma) atau pada penderita yang
tulang rahan bilateralnya patah. Sehingga timbul suara mengorok (snoring) yang harus
segera diatasi dengan perbaikan airway secara manual atau dengan alat.
o Penyempitan di larinks atau trachea
Dapat disebabkan edema karena berbagai hal ataupun desakan neoplasma. Timbul suara
“crowing” atau stridor respiratoir. Keadaan ini hanya dapat diatasi dengan perbaikan airway
pada bagian distal dari sumbatan, misalnya trakhetostomi
Basic Trauma Life Support & Basic Cardiac Life Support
Posisikan kepala pasien lurus dengan tubuh. Kemudian pilih ukuran pipa orofaring yang
sesuai dengan pasien. Hal ini dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran pipa oro-faring
dari tragus (anak telinga) sampai ke sudut bibir. Masukkan pipa orofaring dengan tangan
kanan, lengkungannya menghadap ke atas (arah terbalik), lalu masukkan ke dalam rongga
mulut. Setelah ujung pipa mengenai palatum durum putar pipa ke arah 180 drajat.
Kemudian dorong pipa dengan cara melakukan jaw thrust dan kedua ibu jari tangan
menekan sambil mendorong pangkal pipa oro-faring dengan hati-hati sampai bagian yang
keras dari pipa berada diantara gigi atas dan bawah, terakhir lakukan fiksasi pipa orofaring.
Periksa dan pastikan jalan nafas bebas (Lihat, rasa, dengar). Fiksasi pipa oro-faring dengan
cara memplester pinggir atas dan bawah pangkal pipa, rekatkan plester sampai ke pipi
pasien (Arifin, 2012)
Apa saja yang harus di lakukan paramedis untuk menentukan bahwa kasus pasien merupakan
kegawat daruratan atau tidak?
Kata triase (triage) berarti memilih. Jadi triase adalah proses skrining secara cepat terhadap
semua anak sakit segera setelah tiba di rumah sakit untuk mengidentifikasi ke dalam salah
satu kategori berikut:
Dengan tanda prioritas (PRIORITY SIGNS): harus diberikan prioritas dalam antrean untuk
segera mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan tanpa ada keterlambatan.
Breathing. Apakah ada kesulitan bernapas? Sesak napas berat (retraksi dinding dada,
merintih, sianosis)?
Circulation. Tanda syok (akral dingin, capillary refill > 3 detik, nadi cepat dan lemah).
Consciousness. Apakah anak dalam keadaan tidak sadar (Coma)? Apakah kejang
(Convulsion) atau gelisah (Confusion)?
Dehydration. Tanda dehidrasi berat pada anak dengan diare (lemah, mata cekung, turgor
menurun).
Tanda prioritas digunakan untuk mengidentifikasi anak dengan risiko kematian tinggi. Anak
ini harus dilakukan penilaian segera.
Tahap 1: Periksa jalan napas dan pernapasan, bila terdapat masalah segera berikan tindakan
untuk memperbaiki jalan napas dan berikan napas bantuan.
Tahap 2: Segera tentukan apakah anak dalam keadaan syok, tidak sadar, kejang, atau diare
dengan dehidrasi berat.
Panggil tenaga kesehatan profesional terlatih bila memungkinkan, tetapi jangan menunda
penanganan. Tetap tenang dan kerjakan dengan tenaga kesehatan lain yang mungkin
diperlukan untuk membantu memberikan pertolongan, karena pada anak yang sakit berat
seringkali memerlukan beberapa tindakan pada waktu yang bersamaan. Tenaga kesehatan
profesional yang berpengalaman harus melanjutkan penilaian untuk menentukan masalah
yang mendasarinya dan membuat rencana penatalaksanaannya.
Bila tidak didapatkan tanda kegawatdaruratan, periksa tanda prioritas (konsep 4T3PR MOB):
Poisoning (keracunan)
Anak dengan tanda prioritas harus didahulukan untuk mendapatkan pemeriksaan dan
penanganan lebih lanjut dengan segera (tanpa menunggu giliran). Pindahkan anak ke depan
antrean. Bila ada trauma atau masalah bedah yang lain, segera cari pertolongan bedah.
Snell RS. Clinical Anatomy for Medical Student. 6th ed. Sugiharto L, Hartanto H,
Listiawati E, Susilawati, Suyono J, Mahatmi T, dkk, penerjemah. Anatomi Klinik
Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC: 2006.740-59.
Tingkat kesadaranbila volume darah menurun, perfusi otak dapat
berkurang, yang akan mengakibatkan penurunan kesadaran
Advanced Trauma Life Support
Kesadaran merupakan fungsi utama susunan saraf pusat.Untuk
mempertahankan fungsi kesadaran yang baik, perlu suatu interaksi yang
konstan dan efektif antara hemisfer serebri yang intak dan formasio
retikularis di batang otak. Gangguan pada hemisfer serebri atau formasio
retikularis dapat menimbulkan gangguan kesadaran.
Bergantung pada beratnya kerusakan, gangguan kesadaran dapat berupa
apati, delirium, somnolen, sopor atau koma.
Benyamin Chandral menggunakan istilah cemented yang merupakan huruf-huruf
pertama penyebab gangguan kesadaran.
C= circulation (gangguan sirkulasi darah).
E= ensefalomeningitis.
M = metabolisme (gangguan metabolisme).
E = elektrolit and endokrin (gangguan elektrolit dan endokrin)
N = neoplasma
T = trauma kapitis.
E = epilepsy
D = drug intoxication.
Gangguan difus (gangguan metabolik) Pada penyakit metabolik, gangguan
neurologik umumnya bilateral dan hampir selalu simetrik. Selain itu gejala
neurologiknya tidak dapat dilokalisir pada suatu susunan anatomic tertentu
pada susunan saraf pusat.2 Penyebab gangguan kesadaran pada golongan
initerutama akibat kekurangan 02 , kekurangan glukosa, gangguan sirkulasi
darah serta pengaruh berbagai macam toksin.6
Kekurangan 02
Otak yang normal memerlukan 3.3 cc 02/100 gr otak/menit yang disebut
Cerebral Metabolic Rate for Oxygen (CMR 02). CMR 02 ini pada berbagai
kondisi normal tidak banyak berubah. Hanya pada kejang-kejang CMR 02
meningkat dan jika timbul gangguan fungsi otak, CMR 02 menurun. Pada
CMR 02 kurang dari 2.5 cc/100 gram otak/menit akan mulai terjadi gangguan
mental dan umumnya bila kurang dari 2 cc 02/100 gram otak/menit terjadi
koma.
Glukosa
Energi otak hanya diperoleh dari glukosa. Tiap 100 gram otak memerlukan
5.5 mgr glukosa/menit. Menurut Hinwich pada hipoglikemi, gangguan
pertama terjadi pada serebrum dan kemudian progresif ke batang otak yang
letaknya lebih kaudal. Menurut Arduini hipoglikemi menyebabkan depresi
selektif pada susunan saraf pusat yang dimulai pada formasio retikularis dan
kemudian menjalar ke bagian-bagian lain.6 Pada hipoglikemi, penurunan atau
gangguan kesadaran merupakan gejala dini.
Gangguan sirkulasi darah
Untuk mencukupi keperluan 02 dan glukosa, aliran darah keotak memegang
peranan penting. Bila aliran darah ke otak berkurang, 02 dan glukosa darah
juga akan berkurang.
dr. Manthurio dan dr. P Nara, Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin/RSU Ujung Pandang.
mencegah terjadinya hipoksia. kadar oksigen yang terangkut melalui peredaran darah
cukup dan persediaan oksigen di jaringan sel dapat terpenuhi oksigen yang berdifusi
melalui dinding alveolus lebih banyak tekanan pastial oksigen dialveolus meningkat
kadar oksigen yang ada di paru-paru menjadi tinggi Meningkatkan kadar
oksigen udara napas
Efek langsung dari pemberian fraksi oksigen inspirasi ( FIO2 )
Rebreathing system
– Ada reservoir pada udara ekspirasi dan absorber CO2 shg udara tanpa CO2 dpt
diinspirasi
Non-Rebreathing system
– prinsipnya adalah kontak minimal antara udara ekspirasi dengan udara inspirasi
Sesak
Berkeringat dingin
Payah jantung
Meningkatnya kebutuhan oksigen, seperti : luka bakar, trauma ganda, infeksi berat,
demam tinggi, dll
Sumber oksigen
Oksigen murni tersedia dalam tangki atau silinder logam bertekanan tinggi yaitu
lebih dari 150 atmosfir ( 150 kali tekanan udara luar ).
Manometer tekanan yang terpasang pada katup utama memberikan estimasi sisa
isi tangki.
Oksigen tangki adalah gas kering yang harus bebas debu dan partikel minyak agar
dapat digunakan dalam terapi medik.
Dari flowmeter baru boleh diberikan ke alat terapi oksigen (kanula, masker, bag).
1. Kanula hidung
2. Sungkup sederhana
3. Sungkup dengan reservoir rebreathing
4. Sungkup dengan reservoir non rebreathing
5. Sungkup venture
Kanula hidung
Dengan kanula hidung fraksi oksigen (FiO2) yang dapat dicapai 30-40 %. Flow rate
yang diberikan cukup 2-4 liter, sebab pemberian flow rate yang lebih dari 4 liter tidak
akan menambah FiO2 lebih dari 40 %, bahkan hanya pemborosan okasigen, akan
menyebabkan iritasi mukosa hidung dan kurang nyaman bagi pasien.
Dengan kanula hidung pasien masih dapat berbicara, makan dan minum.
Cara kerja
– Selain oksigen yang diberikan melalui kanula hidung, udara masih dapat masuk
melalui kedua lubang hidung.
– Bila pasien bernapas melalui mulut, menyebabkan udara masuk pada waktu
inhalasi dan akan mempunyai efek venturi pada bagian belakang faring sehingga
menyebabkan oksigen yang diberikan melalui kanula hidung terhirup melalui hidung.
Sungkup sederhana
Sungkup ini dirancang untuk menambah kadar oksigen pada udara pernapasan
pasien, umumnya untuk meningkatkan kadar oksigen dengan konsentrasi sedang.
Fraksi oksigen yang dapat dicapai yaitu 40 – 60 %. Flow rate yang diberikan 4- 12
L/menit.
Komponen :
– Bagian badan sungkup yang dilengkapi dengan lubang hidung di kedua sisinya.
Mekanisme kerja :
– Udara luar masuk dan udara ekshalasi keluar melalui lubang-lubang pada kedua
sisi badan sungkup
– Konsentrasi akhir dari oksigen yang dihirup tergantung dari pola pernapasan
pasien dan tingginya liter oksigen yang diberikan serta besarnya kebocoran dari sisi
sungkup yang tidak melekat erat di wajah pasien.
Fungsi:
Seperti halnya sungkup sederhana namun dengan sungkup yang memakai reservoir
rebreathing diharapkan tekanan partial oksigen pada inspirasi dapat lebih tinggi. Fraksi
oksigen yang dapat dicapai yaitu 40-80 %. Flow rate yang diberikan untuk mencapai
FiO2 yang tinggi yaitu 10-12 L/menit.
Komponen :
Mekanisme kerja:
Oksigen aliran tinggi yang diberikan akan mengisi sungkup yang berlubang-lubang pada
kedua sisi dinding. Sungkup menerima okigen yang masuk pada saat ekspirasi hawa
ekshalasi mengisi sungkup campur dengan oksigen yang ada, sedang hawa ekshalasi
sebagian yang lain. Selanjutnya pada inspirasi berikutnya terhisaplah udara luar yang
masuk bercampur dengan udara sisa ekshalasi sebelumnya dan oksigen dari reservoir
bag maupun dari sumber oksigen (tabung).
Fungsi:
Tidak berbeda dengan sungkup yang lain, hanya saja pada pemakaian sungkup dengan
reservoir non rebreathing ini dapat dicapai tekanan partial oksigen pada inspirasi lebih
tinggi yaitu 90 %. Digunakan aliran oksigen 10-12 L/menit.
Komponen:
Sungkup sederhana dengan lubang berkatup searah pada kedua sisinya. Selama
dihubungkan dengan sumber oksigen juga terpasang reservoir bag.
Mekanisme kerja:
Seperti sungkup dengan reservoir bag, namun disini tidak terhirup ulang hawa ekshalasi
sebelumnya.
Sungkup venturi
Fungsi:
Umumnya diberikan untuk memberikan kadar oksigen tinggi dengan konsentrasi yang
tetap. Biasansa hanya diberikan pada penderita tertentu misalnya penderita penyakit
paru obstruktif menahun. Fraksi oksigen yang dicapai sesuai dengan ukuran dan warna
yaitu 24 %, 28 %, 31 %, 35 %, 40 % dan 60 %.
Komponen:
– Ujung atas sungkup dihubungkan dengan alat venturi. Alat ini dibuat dalam
berbagai ukuran warna, sebagai tanda berapa konsentrasi oksigen yang dapat dicapai.
– Adapula alat venturi ini yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diatur
seberapa lubang yang dikehendaki dibentuk sehingga dapat dicapai konsentrasi oksigen
yang sesuai.
Mekanisme kerja:
– Oleh karena flow dari oksigen yang diberikan cukup tinggi maka hawa ekshalasi
pasien segera akan didorong keluar dari dalam sungkup melalui lubang, pada kedua sisi
sungkup, maka dari itu tidak ada udara ekshalasi yang terhirup kembali dan ini tidak
akan meningkatkan ruang mati.
Penilaian
Penilaian dari memadai dan berhasilnya terapi oksigen adalah dengan evaluasi
fisik dari fungsi kardiorespirasi dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan analisis
gas darah.
Tanda ventilasi diukur dari tidal volume, jumlah pernapasan dan bantuan otot-otot
pernapasan.
Tanda vital kardiovaskuler termasuk denyut nadi, tekanan darah, kondisi perfusi
jaringan, tingkat kesadaran termasuk produksi urine.