Anda di halaman 1dari 3

MATTA CEKOT-CEKOT

TERMINOLOGI

1. Hallo (+)
Melihat lingkaran seperti pelangi dikeliling cahaya, biasanya pada glaukoma, katarak, edem
kornea, dan pseudofakos.
2. Lakrimasi
Produksi air mata yang berlebihan karena rangsang kel. Lakrimal yang berlebihan.
3. Mixed injeksi
Pelebaran lebih dari 1 pembuluh darah pada mata. Injeksi konjungtiva dan injeksi siliar.
4. Fotofobia
Intoleransi terhadap cahaya yang abnormal.
5. COA dangkal
COA (Camera oculli anterior). Proc. Cilliaris ke anterior mendorong iris perifer kedepan.
6. Mata cekot-cekot
Nyeri berdenyut pada mata.

RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa pasien mengalami keluhan yang sama bisa sembuh sendiri sedangkan sekarang
keluhan lebih progresif?
2. Mengapa pupil bisa terlihat lebih lonjong?
3. Apakah keluhan mata cekot-cekot bisa dialami pada kedua mata?
4. Apakah ada hubungan antara usia, jenis kelamin dengan keluhan yang dialami pasien?
5. Mengapa terjadi hallo, fotophobia, visus menurun, nyeri kepala, dan mual?
6. Kemungkinan diagnosis sementara?
7. Hubungan lensa keruh dan keluhan pasien?

ANALISIS RUMUSAN

1. primary angle closure glucoma

>Sub akut : belum ada manifestasi.

>Prodromal : ada manifestasi, tetapi bisa menghilang. Patogenesis tetap berjalan


tetapi TIO tidak stabil.

>Akut : terjadi penurun visus yang cepat.

>Kronis : patogenesis berjalan lambat

Kesimpulannya : keluhan yang dahulu merupakan fase prodromal dan sekarnag merupakan
fase akut.
2. Pupil lonjong karena peradangan pada iris.

3. kelainan pada nervus pada mata tidak menjalar ke mata sebelahnya.

4. >insidensi tertinggi glaukoma terjadi pada usia lebih dari 70 tahun.

>laki-laki : glaukoma sudut terbuka, perempuan : sudut tertutup.

> pada perempuan bola mata lebih pendek dan bilik mata lebih sempit, sehingga
lebih sering terjadi pada perempuan.

>riwayat penyakit keluarga dan penyakit sistemik mempengaruhi.

>usia tua  lensa keruh dan mencembung  COA dangkal  sudut iridocornealis
tertutup  humor aquos terbendung  TIO meningkat  mengenai N. II 
gangguan lapang pandang.

5. -hallo : berhubungan dengan kornea yang udem cahaya yang masuk


terdispersicahaya masukterlihat gambaran seperti pelangi.

-visus menurun :

>karena adanya iskemik pada N. II, mata over produksi humour aquosTIO
meningkat perfusi darah berkurang.

>Karena kornea udem, COA dangkal, dan lensa yang keruh juga mempengaruhi
(berhubungan dengan media refrakta).

-nyeri kepala : N. V tersensitisasi karena peningkatan TIO

-mual : terjadi kompresi bilik mata bagian depan, gangguan aliran darah konjungtiva dan
siliar, pelebaran pembuluh darah meningkatkan saraf simpatis di sel pencernaan terjadi
sensasi rasa mual

-fotophobia :

>lesi pada kornea, kontraksi pada iris bersifat progresif, dan regresi iris yang
meradang terjadi fotophobia.

>Saat pasien terpapar cahaya, tidak dapat mengecilkan pupil dengan cepat sehingga
cahaya yang masuk banyak dan terjadi fotophobia.

>Reflek pupil melambat karena saraf terkompresi sehingga fotophobia

6. Diagnosis sementara : glaukoma

7. Lensa keruh :
- menyebabkan visus menurun

-usia tua  lensa keruh akibat katarak  glaukoma

SASARAN BELAJAR

1. Definisi, etiologi, dan faktor risiko dari glaukoma sudut tertutup.

2. Patofisiologi glaukoma sudut tertutup.

3. Gejala dan tanda klinis glaukoma sudut tertutup.

4. Penegakan diagnosis glaukoma sudut tertutup ( PF dan PP)

5. Diagnosis Banding berdasarkan tanda dan gejala sesuai kasus.

6. Tatalaksana glaukoma sudut tertutup (Farmakolgi dan Non farmakologi)

7. Penulisan resep pada glaukoma sudut tertutup.

8. Edukasi pada pasien glaukoma sudut tertutup.

Anda mungkin juga menyukai