Anda di halaman 1dari 26

TA.

2021/2022

SEMESTER
III

BUKU PEDOMAN KEGIATAN MAHASISWA

MUSKULOSKELETAL
KPD 207

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Visi
Menghasilkan dokter yang beretika dan kompetitif di tingkat nasional dan
internasional, serta menjadi pusat penelitian kedokteran terkemuka di Kalimantan
pada tahun 2025.

Misi
1. Menghasilkan dokter yang profesional, dan mempunyai orientasi ke depan
2. Berperan aktif dalam pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
3. Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu kedokteran untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kalimantan Barat.
4. Memperluas kerjasama regional, nasional, dan internasional dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran di Fakultas
Kedokteran UNTAN
Jika kau tak sanggup
menahan lelahnya belajar,
maka kau harus sanggup
menahan perihnya
kebodohan
(Imam Syafi'i)
Pendahuluan
Modul Muskuloskeletal merupakan salah satu modul Fase II (Medical Sciences) pada Program
Studi Kedokteran FK Untan. Modul ini akan dilaksanakan pada semester III selama 6 minggu
dengan beban 6 SKS. Pada modul ini diharapkan mahasiswa akan memiliki landasan ilmu
kedokteran dasar dan ilmu medis dalam bidang muskuloskeletal.

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 1


Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul Muskuloskeletal, maka:

1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem muskuloskeletal, mahasiswa mampu
a. merumuskan masalah kesehatan pasien
b. menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem
muskuloskeletal
c. menjelaskan hubungan fungsi muskuloskeletal dengan kinerja fisik
d. menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam
sistem muskuloskeletal
e. menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit muskuloskeletal
f. menjelaskan dampak latihan fisik terhadap kinerja sistem muskuloskeletal
g. menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
muskuloskeletal (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem muskuloskeletal.
i. menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem muskuloskeletal beserta alasan yang
mendasarinya.
j. mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem muskuloskeletal melalui sistem
teknologi informasi (IT system).
k. melakukan penilaian kritis (critical appraisal) tulisan dan makalah tentang sistem
muskuloskeletal.
l. Melakukan analisis etik tentang prosedur, tindakan dan sikap perilaku terhadap pasien,
keluarga, sejawat dan masyarakat dalam lingkup gangguan sistem muskuloskeletal.
m. menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem muskuloskeletal serta rencana
penanggulangannya.
n. menjelaskan kegawat daruratan dalam penyakit muskuloskeletal serta rencana
penanggulangannya.

2. Apabila diberi kasus dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal, mahasiswa mampu


a. menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan
sistem muskuloskeletal.
b. melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem muskuloskeletal.
c. menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan
mekanisme yang mendasarinya.

d. menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit muskuloskeletal secara komprehensif


(termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).

3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam suatu komunitas,


mahasiswa mampu
a. menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam masyarakat.
b. menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit muskuloskeletal dan dapat
menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal yang
didapat.
c. membuat rencana pencegahan primer dan sekunder (5 tingkat pencegahan), dan rencana
rehabilitasi kelainan/penyakit muskuloskeletal.

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 2


Referensi
1. Buku Penuntun Praktikum Anatomi
2. L.P. Gartner & J.L. Hiatt, Color Textbook of Histology, W.B. Saunders Company, A
harcourt Health Sciences Company, 2007
3. Elaine N Marieb & Jon Mallat, Human Anatomy 3 rd ed, Benjamin Cummings, 2001
4. L. Sherwood, Human Physiology From Cell to Systems 7th ed, Brooks/Cole, 2008
5. D.B. Mark , A.D. Mark, C.M. Smith, Basic Medical Biochemistry, Williams & Wilkins, A
Waverly Comp., 1996
6. Robbins & Contran, Pathology basis of diseases 8th ed, Saunders, 2010
7. Robert B Salter, Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System,
Lippincott Williams & Wilkins, 1999
8. Radiologi diagnostik, Sjahriar Rasad, Sukonto, Kartoleksono, Iwan Ekayuda (ed) 2 nd ed,
Balai Penerbit FKUI, 2010
9. Katzung BG (ed), Basic & Clinical Pharmacology 10th ed, McGrawHill , 2007
10. John J Cush, Kenneth D Brand, Antonio J Reginato, et al, Harrison’s Principles of Internal
Medicine 16th ed, Mc GrawHill, 2005

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 3


Lingkup Bahasan
Lingkup bahasan Pokok bahasan Subpokok bahasan
Embriologi Sistem 1. pertumbuhan dan
Muskuloskeletal perkembangan ekstremitas
2. Regulasi molekular
perkembangan ekstremitas
Sistem Mekanisme gerak sistem Struktur anatomi alat gerak: tulang,
rangka/skelet, muskuloskeletal persendian dan otot rangka
sendi, otot rangka Konsep derajat kebebasan gerak
serta mekanisme Posisi tubuh berdiri
kerja normal Posisi tubuh bergerak (dinamika)
sistem Organisasi dan proses kegiatan
muskuloskeletal pengendalian otot rangka oleh sistem
saraf
Tulang panjang Sel-sel tulang
Struktur histologi tulang
Unsur organik tulang: protein matriks
Unsur inorganik tulang: mineral tulang
Perkembangan tulang: ossifikasi
Persendian Struktur sendi
Komposisi biokimia cairan sendi
Otot rangka Struktur otot rangka
Struktur/komposisi biokimia jaringan otot
Fungsi/sifat kontraktil jaringan otot
Mekanisme kontraksi otot Peranan ion Ca/Mg dalam kontraksi otot
rangka Metabolisme dan pembentukan ATP bagi
kerja otot, dalam keadaan aerobik dan
anaerobik
Pengendalian kerja dan metabolisme otot
Pemenuhan kebutuhan oksigen otot
Cadangan/sumber energi bagi kerja otot
Pengaruh hormon dan latihan fisik
terhadap perkembangan jaringan otot
Adaptasi muskuloskeletal
terhadap latihan
Patologi tulang Kelainan Genetik dan
Kongenital pada Sistem
Muskuloskeletal
Trauma Fraktur tulang panjang
Jenis fraktur
Penyembuhan fraktur
Aspek medikolegal trauma
Infeksi Osteomielitis akut
Osteomielitis kronik
Osteomielitis tuberkulosa
Degeneratif Osteoporosis
Neoplasma Osteosarkoma

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 4


Kondrosarkoma
Patologi sendi Degeneratif Osteoartritis
Autoimun Rematoid arthritis
Metabolik Gout
Trauma Sprain
Lesi menyerupai tumor Ganglion
Infeksi Artritis septic
Coxitis (tbc)
Patologi Infeksi Polimiositis
neuromuskuler Autoimun Miastenia gravis
Sindroma Guillian Barre
kongenital Muscular dystrophy
Spina bifida
Trauma/iskemia Cerebral palsy
Stroke
Strain
Neoplasma Rhabdomyosarcoma
Gizi Nutrisi untuk kesehatan
tulang
Radiologi Anatomi radiologi Terminologi: radioluscent, radio-opaque,
Modalitas radiologi dan dll
penggunaannya pada Indikasi
gangguan atau kelainan Kontraindikasi
sistem muskulskeletal Keuntungan
Kerugian
Rehabilitasi Medik Rehabilitasi pada kelainan Osteoporosis
tulang belakang Osteoartritis
Rehabilitasi pada kelainan Cedera sistem muskuloskeletal
ekstremitas Kelainan postur (lordosis, kifosis,
skoliosis)
Forensik Traumatologi Definisi
Dasar hukum
Kekerasan tajam
Kekerasan tumpul
Luka tembak
Listrik + petir
Trauma suhu
Trauma kimia
Pemeriksaan kerangka Definisi
Teknik pemeriksaan
Visum et Repertum Dasar hukum
Peranan dan fungsi
Jenis dan bentuk
Exhumatio Definisi
Teknik pemeriksaan

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 5


Daftar masalah kesehatan sistem muskuloskeletal di Indonesia (SKDI tahun 2012):
1. Patah tulang
2. Terkilir
3. Gangguan jalan
4. Terlambat dapat berjalan
5. Gangguan sendi (nyeri, kaku, bengkak, kelainan bentuk)
6. Gerakan terbatas
7. Nyeri punggung
8. Bengkak pada kaki dan tangan
9. Varises
10. Gangguan otot, nyeri otot, kaku otot, otot mengecil

Kedaruratan dalam sistem muskuloskeletal:


▪ Dislokasi
▪ Fraktur

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 6


Metode Pembelajaran
1. Kuliah
Kuliah pengantar (overview) diberikan oleh narasumber. Materi yang diperoleh kemudian
dapat dikembangkan oleh mahasiswa melalui metode belajar mandiri.

2. Diskusi Kelompok
Penerapan PBL menggunakan 4 pemicu yang masing-masing dilaksanakan dalam dua
kali pertemuan (@ 100 menit).

3. Belajar Mandiri
Proses pembelajaran secara mandiri dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh
imformasi lebih banyak mengenai sistem muskuloskeletal.

4. Pleno
Hasil diskusi kelompok dipresentasikan dalam sebuah pleno, dengan menghadirkan
narasumber yang sesuai dengan permasalahan yang didiskusikan.

5. Praktikum
Praktikum untuk memperdalam dan membantu pemahaman mahasiswa mengenai ilmu
yang harus dikuasai.

6. Keterampilan Klinis Dasar


Mahasiswa melakukan pemeriksaan atau prosedur klinik yang terkait sistem
muskuloskeletal dengan bimbingan tutor yang akan memberikan umpan balik dan
penilaian.

7. Akses website e-learning Untan


Pada fasilitas e-learning mahasiwa dapat mengakses Buku Pedoman Kegiatan Mahasiswa
(BPKM), pemicu diskusi kelompok, video maupun sumber lain untuk mendukung proses
belajar, forum diskusi, dan sebagainya.

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 7


Sumber Daya
SUMBER DAYA MANUSIA

TOPIK KULIAH NARASUMBER DEPARTEMEN


Pengantar modul dr. Mitra Handini, M.Biomed Fisiologi
Osteologi dan Pengantar dr. Nur Arfian, Ph.D Anatomi (FKKMK UGM)
Praktikum
Miologi dr. Nur Arfian, Ph.D Anatomi (FKKMK UGM)
Anatomi Sendi dan Gerakan Dasar dr. Nur Arfian, Ph.D Anatomi (FKKMK UGM)
Histologi sistem muskuloskeletal dr. Heru Fajar Trianto, M.Biomed., Histologi
Sp.A
Mekanisme kontraksi otot rangka dr. Mitra Handini, M.Biomed Fisiologi
Metabolisme kalsium dan tulang dr. Virhan Novianry, M.Biomed Biokimia & Biologi
Molekuler
Embriologi dan kelainan genetik dr. Iit Fitrianingrum, M.Biomed. Biologi dan Patobiologi
pada sistem muskuloskeletal
Mekanisme gerak sistem dr. Izzuddin Fathoni, Sp.KO Kedokteran Olahraga
muskuloskeletal
Nyeri pada sistem muskuloskeletal dr. An An, Sp.S, M.Sc Neurologi
Gizi Untuk kesehatan Tulang dan Dr. Agustina Arundina Triharja T, Kedokteran Komunitas
Otot S.Gz., R.D., MPH.
Patologi sistem muskuloskeletal dr. Sari Eka Pratiwi, M.Biomed. Biologi dan Patobiologi
Keganasan sistem muskuloskeletal dr. M. In’am Ilmiawan, M.Biomed Biologi dan Patobiologi
Parasitologi dr. M. Ibnu Kahtan, M.Biomed Parasitologi
Cedera pada sistem dr. Oktavianus, Sp.OT Orthopedi
muskuloskeletal
Pencitraan pada sistem dr. Shiska Novalia, Sp.Rad Radiologi
muskuloskeletal
Artritis dr. Darmawan, M.Kes., Sp.PD. Ilmu Penyakit Dalam
Gangguan Muskuloskeletal pada dr. Wiwik Windarti, Sp.A Ilmu Kesehatan Anak
Anak
Rehabilitasi Medik pada Kelainan dr. Gina Zahara, Sp.KFR Kedokteran Fisik dan
Muskuloskeletal Rehabilitasi
Farmakologi NSAID dr. Mistika Zakiyah, M.Biomed. Farmakologi
Osteoporosis dr. Oktavianus, Sp.OT Orthopedi
Etik: Penulisan Surat Rujukan dr. M. In’am Ilmiawan, M.Biomed Biologi dan Patobiologi
Pengantar Keterampilan dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT Orthopedi
Pemeriksaan Muskulskeletal
Traumatologi dr. Monang, Sp.F Forensik
Identifikasi rangka dr. Monang, Sp.F Forensik
Visum et Repertum dr. Monang, Sp.F Forensik
Ekshumasi dr. Monang, Sp.F Forensik

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 8


PRAKTIKUM NARASUMBER DEPARTEMEN
Anatomi I : Osteologi dr. Aditya Islami -
dr. Kunayah -
Anatomi I : Myologi dr. Aditya Islami -
dr. Kunayah -
Histologi dr. Heru Fajar Trianto, M.Biomed Histologi
Fisiologi : PhysioEx Exercise 2 Dr. dr. Ery Hermawati, M.Sc Fisiologi
dr. Willy Handoko. M.Biomed
dr. Mitra Handini, M.Biomed
Patologi Anatomik dr. M. In’am Ilmiawan, M.Biomed Biologi dan Patobiologi

PLENO NARASUMBER DEPARTEMEN


Pemicu 1 dr. Izzuddin Fathoni, Sp.KO Kedokteran Olahraga
Pemicu 2 dr. Darmawan, M.Kes., Sp.PD Ilmu Penyakit Dalam
Pemicu 3 dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT Orthopedi
Pemicu 4 dr. Oktavianus, Sp.OT Orthopedi

DISKUSI KELOMPOK & KKD FASILITATOR


DK 1 Pemicu 1 10 orang
DK 2 Pemicu 1 10 orang
DK 1 Pemicu 2 10 orang
DK 2 Pemicu 2 10 orang
DK 1 Pemicu 3 10 orang
DK 2 Pemicu 3 10 orang
DK 1 Pemicu 4 10 orang
DK 2 Pemicu 4 10 orang
KKD Pemeriksaan 12 orang
Muskuloskeletal
Ujian KKD 12 orang

SARANA DAN PRASARANA

Jumlah mahasiswa yang mengikuti Modul Muskuloskeletal adalah sebanyak 105 mahasiswa
dengan pembagian sebagai berikut:

- 10 kelompok diskusi kelompok (@ 10-11 mahasiswa)


- 2 kelompok praktikum anatomi (18-19 mahasiswa)
- 1 kelompok praktikum Histologi (@22-23 mahasiswa)
- 1 kelompok praktikum fisiologi(@56 mahasiswa)
- 1 kelompok praktikum PA (@37-38 mahasiswa)
- 12 kelompok praktikum keterampilan klinis dasar (@ 8-9 mahasiswa)

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 9


SARANA DAN PRASARANA
No. Jenis Jumlah Satuan
1 Buku Rancangan Pengajaran (BRP) 12 Eksemplar
2 Zoom Meeting 1 Akun
3 Website e-learning Untan
4 Google Meet
5 Laptop 1 unit
6 Jaringan Internet
7 Ruang untuk narasumber memberikan kuliah secara 1 ruang
daring

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 10


Evaluasi
Evaluasi terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa akan dilakukan melalui
mekanisme berikut ini:
1. Penilaian Diskusi Kelompok (penilaian individu, penilaian laporan diskusi)
2. Penilaian laporan praktikum
3. Tugas lain
4. Ujian kognitif
- Sumatif I
- Sumatif II
5. Ujian Praktikum
- Anatomi
- Histologi – PA - Fisiologi
6. Ujian Keterampilan Klinis Dasar

Untuk dapat mengikuti ujian sumatif II, mahasiswa harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Mengikuti seluruh kegiatan praktikum, KKD, dan Pleno (kehadiran 100%)
2. Mengikuti minimal 75% kegiatan Diskusi Kelompok
3. Mengikuti minimal 75% kuliah

Bobot penilaian:
1. Kehadiran : 10 %
2. Tugas : 20 %
3. UTS (Sumatif I, Ujian Praktikum) : 30 %
4. UAS (Sumatif II, Ujian KKD) : 40%

Hasil Penilaian
No Nilai Bobot Kisaran Nilai
1 A 4.0 80-100
2 B+ 3.5 75 – 79.9
3 B 3.0 70-74.5
4 C+ 2.5 65 – 69.9
5 C 2.0 60-64.5
6 D+ 1.5 55-59.0
7 D 1.0 50 – 54.9
8 E 0 <50

Batas Lulus = C+

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 14


Pemicu
Pemicu akan diberikan melalui website e-learning satu hari sebelum pelaksanaan Diskusi sesi
pertama masing-masing pemicu

Langkah Problem-Based Learrning (PBL)


1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.
2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya.
3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan
penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.
4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang
sudah dimiliki.
6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber
pembelajaran yang sesuai.
7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam logbook.
8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan
lama dan baru).
9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.
10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.
11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.
12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya
pada masalah lain.

PANDUAN UNTUK MAHASISWA


Berdasarkan Langkah PBL yang telah dipaparkan sebelumnya, diskusi dapat dibagi menjadi
Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk
penerapan langkah 9 s/d 12.

Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)


1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.
2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu.
3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.
4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada, atau
kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3).
Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan
tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal
tersebut yang Saudara belum ketahui.
6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa,
mengapa, bagaimana dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.
8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang
Saudara miliki.
9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara mandiri.
Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab
oleh 2-3 mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai
dengan tugas belajar mandiri (langkah 9).

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 15


Belajar mandiri (BM)
Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan
setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku
catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat
disusun dengan sistem nomor rujukan.

Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)


1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.
2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber
bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu
dibahas.
3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam
pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.
4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi
dalam pemicu.
5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan
catatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman),
dalam logbook.

TUGAS FASILITATOR:

1. hadir tepat waktu saat kegiatan diskusi dilaksanakan


2. memfasilitasi mahasiswa untuk dapat mencapai tujuan diskusi
3. jika diperlukan, dapat memberikan pertanyaan untuk mengarahkan mahasiswa pada tujuan
diskusi
4. memberikan data tambahan (jika ada) sesuai pedoman yang tertera pada pemicu
5. memberikan feedback mengenai diskusi yang dilakukan oleh mahasiswa
6. memberikan penilaian terhadap proses diskusi melalui form penilaian yang disediakan oleh
Bagian Pendidikan Kedokteran

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 16


Keterampilan Klinik Dasar

Keterampilan klinik yang harus dikuasai oleh mahasiswa pada Modul Muskuloskeletal adalah
keterampilan pemeriksaan fisik muskuloskeletal yang meliputi:

1. Pemeriksaan ekstremitas atas


2. Pemeriksaan Ekstremitas Bawah
3. Pemeriksaan tulang belakang

Panduan Untuk Mahasiswa:

1. Mahasiswa membuat video pemeriksaan untuk dilihat oleh tutor KKD


2. Video dibuat tanpa proses editing (cut-edit) sehingga tutor dapat menilai kemampuan
mahasiswa yang sebenarnya
3. Video dikirimkan kepada fasilitator dan diunggah di website e-learning
4. Jika tutor menilai bahwa mahasiswa perlu meningkatkan keterampilan pemeriksaan, maka
mahasiswa membuat video pemeriksaan baru (melakukan kembali pemeriksaan secara
lengkap).
5. Video perbaikan dikirimkan kepada tutor dan diunggah kembali di website e-learning.

TUGAS TUTOR:

1. Memberikan umpan balik terhadap pemeriksaan yang telah dilakukan mahasiswa paling
lambat 3 hari sebelum jadwal ujian KKD
2. Menilai keterampilan pemeriksaan yang dilakukan mahasiswa secara daring melalui form
yang telah disediakan. Penilaian diberikan pada pemeriksaan yang dilakukan oleh
mahasiswa, bukan pada keterangan tambahan yang dituliskan di dalam video, dan paling
lambat diberikan 4 hari setelah modul berakhir.

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 17


Daftar Penyakit
Tingkat kemampuan yang harus dicapai:

Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan

Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui
cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan


merujuk

3A. Bukan gawat darurat


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan
pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang
paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

3B. Gawat darurat


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan
pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan
dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang
paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri


dan tuntas

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan


penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.

4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi tertinggi adalah 4A

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 18


BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 19
Daftar Keterampilan
Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan

Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan
psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan
keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi
yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi,
penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.

Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan

Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada
clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada
pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian
tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).

Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah


supervisi

Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik
dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada
pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau
standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan
Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of
Technical Skills (OSATS).

Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri

Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh


teori, prinsip, indikasi, langkah.langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian
komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya mini.CEX, portfolio,
logbook, dsb.

4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter

4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat kompetensi tertinggi adalah 4A.

BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 20


BPKM Muskuloskeletal 2021/2022 21
KONTRIBUTOR
MODUL MUSKULOSKELETAL
TA. 2021/2022

dr. Oktavianus, Sp.OT dr. Heru Fajar Trianto, M.Biomed., Sp.PA


dr. Izzuddin Fathoni, Sp.KO dr. M. Ibnu Kahtan, M.Biomed
dr. Muh. In’am Ilmiawan, M.Biomed dr. Mitra Handini, M.Biomed
dr. Nur Arfian, Ph.D Dr. Agustina Arundina T.T, S.Gz., R.D., MPH.
dr. Delima Fajar Liana, Sp.MK dr. Sari Eka Pratiwi, M.Biomed
dr. Virhan Novianry, M.Biomed dr. Iit Fitrianingrum, M.Biomed
dr. Darmawan, M.Kes, Sp.PD dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT.
dr. Gina Zahara, Sp.KFR dr. Monang, Sp.F
dr. Shiska Novalia, Sp.Rad dr. Mistika Zakiyah, M.Biomed.
dr. An An, M.Sc, Sp.S dr. Kunayah
dr. Wiwik Windarti, Sp.A
PENANGGUNG JAWAB

Ketua : dr. Mitra Handini, M.Biomed

Wakil : dr. Kunayah

Anda mungkin juga menyukai