Anda di halaman 1dari 30

SNAKE BITE

GIGITAN ULAR
SALSABILA THALITA (1711020176) DEVY FEBRIANTI (1711020197) ISHNA ARMAYLIA A. (1711020226)
SUTRIMO ADI S. (1711020191) FATAH WAHARI (1711020204)

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


GIGITAN ULAR
Gigitan ular sebagai bentuk pertahanan diri alami yang dimiliki
memliki bisa yang berakibat buruk terhadap manusia, selain
bisa, gigitan ular juga berakibat kerusakan integritas kulit
manusia di daerah yang tergigit. Kasus gigitan ular merupakan
salah satu kegawatdaruratan medis, paramedis, maupun tenaga
kesehatan yang lain.

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


• Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (Hematoxic)
• Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic)
• Bisa ular yang bersifat Myotoksind.
• Bisa ular yang bersifat kardiotoksin
Merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung.
• Bisa ular yang bersifat cytotoksin
histamin dan zat vasoaktifamin lainnya berakibat terganggunya kardiovaskuler.
• Bisa ular yang bersifat cytolitik
peradangan dan nekrose di jaringan pada tempat gigitan.
• Enzim-enzim
hyaluronidase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa.

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua
gigitan ular. Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis
(kulit kegelapan karena darah yang terperangkap di jaringan bawah
kulit).
Sindrom kompartemen merupakan salah satu gejala khusus gigitan ular
berbisa, yaitu terjadi oedem (pembengkakan) pada tungkai ditandai
dengan 5P: pain (nyeri), pallor (muka pucat), paresthesia (mati rasa),
paralysi (kelumpuhan otot), pulselesness (denyutan).

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Pemeriksaan laboratorium dasar, pemeriksaaan kimia darah, hitung sel
darah lengkap, penentuan golongan darah dan uji silang, waktu
protrombin, waktu tromboplastin parsial, hitung trombosit, urinalisis,
dan penentuan kadar gula darah, BUN, dan elektrolit. Untuk gigitan
yang hebat, dilakukan dengan pemeriksaan fibrinogen, fragilitas sel darah
merah, waktu pembekuan, dan waktu retraksi bekuan.

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Gigitan Elapidae
Misal: ular kobra, ular welang, ular sendok, cirinya:
1) Semburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang
berdenyut, kaku pada kelopak mata, bengkak di sekitar mulut.
2) 15 menit setelah digigit ular muncul gejala sistemik. 10 jam muncul
paralisis urat-urat di wajah, bibir, lidah, tenggorokan, sehingga sukar
bicara, susah menelan, otot lemas, kelopak mata menurun, sakit
kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, mati rasa di sekitar
mulut dan kematian dapat terjadi dalam 24 jam.

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Pada orang dewasa dan memiliki ketebalan mencapai 2 hingga 3 mm.
Kulit terdiri atas sekitar 650 kelenjar keringat, 60.000 melanosit, 20
pembuluh darah, serta ribuan ujung saraf.
Epidermis: Memberikan ketahanan mekanis pada tubuh. Sebagai
penghalang untuk melindungi tubuh dari mikroba atau patogen
berbahaya
Dermis: merupakan tempat dimana ujung akhir syaraf sensorik berada.
Hipodermis: Membantu mempertahankan suhu tubuh.
PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2
Bisa ular diproduksi dan disimpan pada sepasang kelenjar di bawah mata.
dikeluarkan dari lubang pada gigi taring atas (20 mm). Dosis bisa
tergantung pada waktu yang berlalu sejak gigitan terakhir, derajat
ancaman yang dirasakan ular, dan ukuran mangsa.

Semua metode injeksi venom ke dalam korban (envenomasi) adalah untuk


mengimobilisasi secara cepat dan mulai mencernanya.

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Mangsa gigitan ular jenis Elapidae,
mengalami pendarahan kesan daripada luka yang berlaku pada saluran
darah dan pencairan darah merah yang mana darah sukar untuk
membeku.
Pendarahan akan merebak sertamerta dan biasanya akan berterusan
selama beberapa hari.
Pendarahan pada gusi, muntah darah, ludah atau batuk berdarah dan air
kencing berdarah (jenis Elapidae)
Bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh
dan paralisis pernafasan.

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


A. Ciri-ciri ular tidak berbisa:
1. Bentuk kepala segiempat panjang
2. Gigi taring kecil
3. Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan

B. Ciri-ciri ular berbisa:


1. Bentuk kepala segitiga
2. Dua gigi taring besar di rahang atas
3. Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat gigi taring

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Diagnosa yang mungkin muncul saat seseorang setelah operasi karena
gigitan ular adalah sebagai berikut.

1. Resiko Infeksi berhubungan Prosedur Invasif


2. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Fisik: Prosedur Bedah
3. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan Medikasi

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Biodata singkatnya:

Nama : Ny. A
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 8 Desember 2018
Alamat : Purbasari RT 06/RW 03, Purbalingga

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Pasien datang dengan keluhan utama nyeri pada kaki kanan
Pasien datang ke RS Goeteng pada tanggal 8 Desember 2018 pukul
16.40, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri pada bagian kaki kanan
karena gigitan ular, nyeri terjadi secara terus menerus da terasa seperti
terbakar. Saat dilakukan pengkajian tanggal 11 Desembr 2018 pasien
mengeluhkan meraa nyeri pada bagian kaki kanan, dengan skala nyeri 6.
Pasien mengatakan nyeri saat kaki digerakkan, merasa seperti
terbakardan terjadi secara terus menerus. Pasien juga mengatakan lemas,
kaki oedem, pasien post op debridement hari ke-0 dengan general
anastesi. TD 130/90mmHg, N 87x/menit, R 22x/menit, S 37,1◦C.

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


1. DEVISI AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Data subyektif Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur kurang lebih 7 jam, sedangkan setelah sakit pasien
hanya tidur 4-5 jam
Data Obyektif Pasien tampak lemas

2. DEVISI SIRKULASI
Data subyektif Pasien mengatakan sakit pada luka bekas gigitan ular
Pasien mengatakan panas pada daerah bekas gigitan
Data Obyektif
TD : 130/90 mmHg
N : 87x/menit, denyut terasa jelas dari radialis
RR : 22x/menit (normal)
Ekstremitas : Ada perubahan warna pada punggung kaki pasien karena gigitan ular menjadi kemerahan

3. DEVISI INTEGRITAS EGO


Data subyektif Pasien mengatakan cemas akan penyakit yang di derita
Data Obyektif Pasien tampak gelisah dan tampak tidak fokus saat berkomunikasi

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


4. DEVISI ELIMINASI
Data subyektif Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x sehari, setelah sakit pasien belum BAB sama sekali
Data Obyektif Pasien tampak tidak nyaman dengan keadaannya

5. DEVISI MAKANAN/CAIRAN
Data subyektif Pasien mengatakan kehilangan nafsu makan
Data Obyektif Pasien terlihat hanya makan setengah porsi

6. DEVISI NEUROSENSORI
Data subyektif
Data Obyektif

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


7. DEVISI NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Data subyektif Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan karena bekas operasi

Data Obyektif Kaki pasien tampak oedem


P : Pasien mengatakan nyeri saat menggerakan kaki
Q : terasa seperti terbakar
R : nyeri pada bagian punggung kaki kanan dan menjalar ke paha kaki kanan
S : skala nyeri 6
T : terjadi secara terus menerus

8. DEVISI PERNAPASAN
Data subyektif Pasien mengatakan tidak merokok
Data Obyektif Nafas pasien normal
RR : 22x/menit

9. DEVISI KEAMANAN
Data subyektif Pasien mengatakan kesulitan dalam melakukan aktivitas, terutama berjalan
Data Obyektif Pasien tampak dibantu keluarga saat melakukan aktivitas

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


7. DEVISI NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Data subyektif Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan karena bekas operasi

Data Obyektif Kaki pasien tampak oedem


P : Pasien mengatakan nyeri saat menggerakan kaki
Q : terasa seperti terbakar
R : nyeri pada bagian punggung kaki kanan dan menjalar ke paha kaki kanan
S : skala nyeri 6
T : terjadi secara terus menerus

8. DEVISI PERNAPASAN
Data subyektif Pasien mengatakan tidak merokok
Data Obyektif Nafas pasien tampak normal
RR : 22x/menit

9. DEVISI KEAMANAN
Data subyektif Pasien mengatakan kesulitan dalam melakukan aktivitas, terutama berjalan
Data Obyektif Pasien tampak dibantu keluarga saat melakukan aktivitas

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


10. DEVISI PEMBELAJARAN/PENYULUHAN
Data subyektif Pasien mengatakan yakin sembuh dari penyakit yang diderita
Pasien mengatakan beliau lulusan SD
Data Obyektif Pasien tampak menganggap penyakitnya adalah sebuah ujian
Pasien tampak tabah
Laboratorium :

PEMERIKSAAN NILAI PEMERIKSAAN INTERPRETASI


NO
TANGGAL JENIS NORMAL HASIL HASIL

1. 8-12-2018 Hemoglobin 11,7 - 15,5 14,0 Normal

1. Leukosit 3,6 - 11 9,2 Normal

1. Eritrosit 3,8 - 5,2 4,5 Normal

1. Trombosit 150 - 440 2,36 Normal

1. HbsAg - - Negatif

1. Limfosit 25 - 40 24 Low

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Pengobatan: Post Op
1. Infus RL 20tpm 1. Cefadroxil tab 2x500mg
2. Anti Bisa Ular 2 vial dalam 500cc 2. Paracetamol tab 3x500mg
3. Inj. Ranitidin 2x50mg 3. Deaxamethason tab 3x0,5mg
4. Inj. Ketorolac 3x30mg
5. Inj. Ondansentron 2x30mg

Hasil pemeriksaan diagnostik: EKG normal

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Ds :

Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur kurang lebih Imobilisasi Gangguan Pola Tidur
7 jam, sedangkan setelah sakit pasien hanya tidur 4-5 jam

Do :

Pasien tampak lemas

Ds :

Pasien mengatakan sakit pada luka bekas gigitan ular Prosedur Invasif Resiko Infeksi

Pasien mengatakan panas pada daerah bekas gigitan

Do :

TD : 130/90 mmHg

N : 87x/menit, denyut teraba jelas di radialis

RR : 22x/menit (normal)

Ekstremitas : Adanya perubahan warna pada punggung


kaki pasien karena gigitan ular menjadi kemerahan

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Gelisah Ansietas

Ds :

Pasien mengatakan cemas akan penyakit yang diderita

Do :

Pasien tampak gelisah dan tampak tidak fokus saat


berkomunikasi

Ds : Perubahan Pola Makan Risiko Konstipasi

Pasien mengatakan sebelum sakit, BAB 1x sehari, setelah


sakit pasien belum BAB sama sekali

Do :

Pasien tidak nyaman dengan keadaannya

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Kurang Asupan Makanan Ketidakseimbangan Nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh
Ds :

Pasien mengatakan kehilangan nafsu makan

Do :

Pasien terlihat hanya makan setengah porsi


Ds : Kerusakan Integritas

Do :

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Ds : Medikasi Kulit

Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan karena bekas


operasi

Do :

Kaki pasien tampak oedem


P : Pasien mengatakan nyeri saat menggerakan kaki
Q : terasa seperti terbakar
R : nyeri pada bagian punggung kaki kanan dan
menjalar ke paha kaki kanan
S : skala nyeri 6
T : terjadi secara terus menerus

Ds :

Pasien mengatakan tidak merokok

Do :

Nafas pasien normal

RR : 22x/menit

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Ds :
Pasien mengatakan kesulitan dalam melakukan
aktivitas, terutama toileting
Do :
Pasien tampak dibantu keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan toileting
Pasien tampak meringis saat kakinya
Nyeri Defisit Perawatan Diri
digerakkan

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


Ds : Kurang sumber Defisiensi Pengetahuan
Pasien mengatakan beliau lulusan SD pengetahuan
Do :
Pasien tampak tidak mengetahui tindakan
pertolongan utama saat terkena gigitan ular

Prioritas Masalah Keperawatan:

1. Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan Medikasi

2. Resiko Infeksi berhubungan dengan Prosedur Invasif

3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Nyeri

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2
VI. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. A Umur : 40 tahun Ruang : Dahlia
Dx Medis : Snake Bite
Dx Kep 1 : Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan Medikasi

HARI/TGL/
NO DX IMPLEMENTASI RESPON PARAF
WAKTU
1. 11 Des 2018 Perawatan Daerah (Area) Sayatan  Memonitor proses
penyembuhan di daerah
 Monitor proses penyembuhan di daerah
sayatan
sayatan
 Pasien dan keluarga bersedia
 Periksa daerah sayatan terhadap kemerahan,
diajarkan cara menghindari
bengkak, atau tanda-tanda dehiscene atau
infeksi
eviserasi
 Pasien bersedia dilakukan
 Perawatan luka
perawatan luka pada
 Ajarkan keluarga dan pasien cara punggung kaki bekas operasi
menghindari infeksi
Pasien bersedia diberi obat

 Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik


analgesikPRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2
VI. EVALUASI ( SOAP / Shift)

Nama : Ny. A Umur : 40 tahun Ruang : Dahlia

Dx Medis : Snake Bite

Dx Keperawatan 1 : Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan Medikasi

Dx Keperawatan 2 : Resiko Infeksi berhubungan dengan Prosedur Invasif

Dx Keperawatan 3 : Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Nyeri

HARI KE 1

PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2


PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2
PRAKTIK KEPERAWATAN DEWASA 2

Anda mungkin juga menyukai