RETARDASI MENTAL
Nurwardah Fatimah
C014202183
Residen Pembimbing
dr. Ade Nur Prihadi
dr. Rini Wulandari
Supervisor Pembimbing
Dr. dr. Martira Maddeppungeng, Sp.A (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
(oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental.Ciri – ciri
A, 2019)
yang terhenti atau tidak lengkap yang sering terjadi pada anak,
1
keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki anak usianya.
(Pratiwi, I. C, 2017)
status gizi dan faktor sosiodemografi yaitu pola asuh, lama pendidikan
berkisar 3-4 kasus baru per 1000 anak dalam 20 tahun terakhir. Angka
2016)
Anak retardasi mental akan sangat tergantung pada peran serta dan
2
kemampuan yang dimiliki, sehingga hal ini akan membantunya untuk
lain.
memperoleh stimulus.
malu, rendah diri, terisolasi dan kurang percaya diri serta hambatan
(Safrudin, 2015).
Dampak yang dirasakan oleh orang tua. Artinya orang yang paling
3
mental berat (idiot) dan sangat berat. Secara psikologis, tidak jarang
sehingga lahir praduga yang berlebihan seperti merasa ada tidak beres
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
mental atau disabilitas intelektual (DI) adalah suatu kelainan mental dimana
bawah normal, disetai adanya keterbatasan pada dua fungsi adaptif atau
2.2. Epidemiologi
berkisar 4,6%. Insidens retardasi mental di negara maju berkisar 3-4 kasus
baru per 1000 anak dalam 20 tahun terakhir. Angka kejadian anak retardasi
5
Prevalensi retardasi mental sekitar 1% dalam satu 2 populasi, di
2.3. Etiologi
dan faktor lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan pada anak dalam
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang ini secara garis besar
- Higiene, sanitasi
6
- Sandang
Pada tahun tahun pertama kehidupan hubungan yang erat, mesra dan
selaras antara ibu dan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin
suatu proses tumbuh kembang yang selaras, baik fisis, mental maupun
sosial.
kematian dapat diatasi, sebagian besar anak yang telah berhasil tetap hidup
7
Etiologi retardasi mental dapat terjadi mulai dari fase pranatal, perinatal
biologis atau sering disebut retardasi mental tipe klinis mempunyai ciri-ciri
berat
maupun postnatal
8
Melihat struktur masyarakat Indonesia, golongan sosio ekonomi rendah
Etiologi retardasi mental tipe klinis atau biologikal dapat dibagi dalam
1. Penyebab pranatal
• Kelainan kromosom
• Gangguan metabolik
• Sindrom dismorfik
• Infeksi intrauterin
• Intoksikasi
2. Penyebab perinatal
• Prematuritas
• Asfiksia
• Kernikterus
• Hipoglikemia
• Meningitis
• Hidrosefalus
• Perdarahan intraventrikular
3. Penyebab postnatal
• Trauma
9
• Kejang lama
1. Newborn
10
2.5. Diagnosis
2014) :
11
ini. Setelah anak umur 6 tahun, dapat dilakukan tes IQ (Wechsler scale).
Sering kali hasil evaluasi medis tidak khas dan tidak dapat disimpulkan.
Pada kasus seperti ini, apabila tidak ada kelainan pada sistem susunan
mental.
2.6. Klasifikasi
12
secara independen (makan, mencuci, memakai baju, mengontrol saluran
lebih lambat dari ukuran normal. Kesulitan utama biasanya terlihat pada
ternyata timbul masalah emosional dan sosial, akan terlihat bahwa mereka
Kelompok retardasi mental berat ini hampir sama dengan retardasi mental
13
keadaan yang terkait. Perbedaan utama adalah pada retardasi mental berat
Retardasi mental sangat berat berarti secara praktis anak sangat terbatas
Umumnya anak sangat terbatas dalam hal mobilitas, dan hanya mampu
2016)
14
2.7. Tumbuh Kembang Anak Retardasi Mental
Tabel 1 Ciri-ciri perkembangan anak retardasi mental
Umur pra-sekolah Masa dewasa: 21
Tingkat Umur Sekolah:
:0-5 tahun, tahun atau lebih
Retardasi 6-20 tahunLatihan
Pematangan dan Kecukupan Sosial
Mental dan Pendidikan
Perkembangan dan Pekerjaan
Perkembangan
Perkembangan motorik dan
Retardasi berat:
motorik sedikit, dapat berbicara sedikit;
Kemampuan minimal
bereaksi terhadap Dapat mencapai
Berat Untuk berfungsi dalam
latihan terus mengurus diri
sekali Bidang sensori-
mengurus diri sendiri sendiri secara
motorik; Membutuhkan
secara minimal atau sangat terbatas;
perawatan
terbatas membutuhkan
perawatan.
Dapat mencapai
Sebagian dalam
Perkembangan motorik
Dapat berbicara mengurus diri
kurang; bicara
atau Belajar sendiri dibawah
maksimal;
berkomunikasi; pengawasan
pada umumnya tidak
Dapat dilatih dalam penuh; dapat
dapat dilatih untuk
Berat kebiasaan mengembangkan
mengurus diri-sendiri;
kesehatan dasar; secara minimal
keterampilan
dapat dilatih secara berguna
komunikasi tidak ada
sistemik dalam keterampilan
atau hanya
kebiasaan menjaga diri
sedikit
dalam lingkungan
yang terkontrol.
Dapat dilatih dalam
Dapat berbicara
keterampilan sosial
atau Belajar
dan pekerjaan; sulit Memerlukan
berkomunikasi;
mengalami pengawasan dan
kesadaran sosial
perkembangan Bimbingan bila
kurang; perkembangan
Sedang dalam bidang mengalami stress
motorik cukup; dapat
akademik setelah sosial atau stress
mengurus
kelas dua SD;dapat ekonomi yang
diri sendiri; dapat
berpergian sendiri ringan
diaturdengan
ketempat yang
pengawasan sedang.
sudah dikenal
15
Dapat Dapat belajar Biasanya dapat
mengembangkan keterampilan mencapai
keterampilan sosial akademik sampai keterampilan
dankomunikasi; kira-kira kelas enam sosial dan
keterbelakangan pada umur belasan pekerjaan yang
minimaldalam bidang tahun; dapat cukup mencari
sensomotorik; sering dibimbing ke arah nafkah, tetapi
Ringan
tidakdapat dibedakan konformitas sosial memerlukan
dari normal hingga bimbingan dan
usia tua bantuan bila
mengalami stress
sosial atau stress
ekonomi yang
luar biasa.
Freedman, AM.,H.I 2009.
2.8. Tatalaksana
Tatalaksana Medis
2016)
16
Rumah Sakit/Panti Khusus
Psikoterapi
17
atau kemampuan jika dalam situasi belajarnya menggunakan jenis materi
yang konkret. Pelatihan yang diberikan bagi anak RM sedang ini lebih ke
L.,2014)
Konseling
Tujuan konseling dalam bidang retardasi mental ini adalah menentukan ada
dan pranatal.
Pendidikan
• Panti khusus
18
Pencegahan
19
BAB III
KESIMPULAN
IQ kurang dari 70) dan gangguan dalam keterampilan adaptif yang terjadi
Etiologi retardasi mental dapat terjadi mulai dari fase pranatal, perinatal
dan postnatal
Klasifikasi retardasi mental saat ini yang terbanyak dipakai adalah The
20
DAFTAR PUSTAKA
Humris, W. E., & Pleyte. (2014). Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan
Studi Ilmu
Udayana Denpasar;2015
2019;12(1):39-45.
21
Payne JS, Patton JR. Mental retardation. Columbus: Bell & Howell
2013
Sularyo TS, Kadim M. Retardasi mental. Sari Pediatri. 2016 Dec 6;2(3):170-
7.
https://www.who.int/mental_health/media/en/69.pdf. [Accessed 11
Juni 2021].
22
23