Divan F
UPPER MOTOR
NEURON/SUPRANUCLEAR
PARALYSIS
LOWER MOTOR
NEURON/INFRANUCLEAR
PARALYSIS
Korteks serebral
Diagonal ke
Subcortical white matter (radiata
korona)
Kapsula internal
Cerebral peduncle
Traktus kortkilospinal
Neuropathy
Etiologi
Kerusakan saraf :
-Trauma
-Infeksi
-Metabolik penyebab paling umum
adalah diabetes
Mononeuropati
Mononeuropati adalah ggg saraf
perifer tunggal akibat trauma,
khususnya akibat tekanan atau ggg
suplai darah.
Dapat menyebabkan saraf sangat
sensitif thd tekanan.
Gambaran klinis
Nyeri di tangan atau
lengan
Pengecilan dan
kelemahan otot-otot
eminensia tenar
Hilangnya sensasi pada
tangan
Parestesia seperti
kesemutan pada
distribusi nervus
medianus
Kondisi ini sering bilateral
Pemeriksaan Penunjang
Manuver Phalen
Hiperfleksi pergelangan tangan selama 30 60 detik
Tinels Sign
Mengetuk dengan lembut daerah volar
pergelangan tangan, tepatnya pada
transverse carpal ligament
Abnormal rasa geli di distal n.
medianus
Pemeriksaan penunjang
Elektrodiagnostik
Kadar glukosa darah
LED
Fungsi tiroid
Terapi
Balut tangan
Diuretik
Injeksi lokal terowongan carpal
dengan kortikosteroid
Pembedahan
Pembedahan
Polineuropati
Ggg beberapa saraf perifer yang
sering diakibatkan oleh proses
peradangan, metabolik atau toksik
yang menyebabkan kerusakan
dengan pola difus, distal dan simetris
yang biasanya mengenai ekstremitas
bawah sebelum ekstremitas atas
Penyebab polineuropati
Diturunkan
Infeksi
-Lepra
-Difteri
-HIV
Inflamasi
-GBS
-Polineuropati demielinasi inflamasi
kronik
-Sarkoidosis
-Sindrom Sjorgen
-Vaskulitis-lupus
Neoplastik
Metabolik
-DM
-Uremia
-Miksedema
-Amiloidosis
Nutrisi
Toksik
Obat-obatan
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urin
LCS
Neurofisiologi
Foto thorax
Pem penunjang khusus untuk pasien
tertentu
MYASTHENIA GRAVIS
Gangguan neuromuskular yang
disebabkan oleh adanya antibodi
terhadap reseptor asetilkolin pada
persambungan neuromuskular
PATOFISIOLOGI
Ocular:
Ptosis
Diplopia
Bulbar:
Dysarthria
Dysphagia
Kelemahan pada wajah
Kelemahan otot pengunyah
EVALUASI DIAGNOSTIK
Tes tensilon (edrophonium)
Mengevaluasi respons thd short-acting
cholinesterase inhibitor
Diberikan edrophonium /
antiasetilkolinesterase IV, dievaluasi kembali
untuk melihat respons perbaikan kekuatan
otot
DD bila respons positif: Lambert-Eaton
myasthenic syndrome, botulism, snake
envenomation, motor neuron disease, dan
sklerosis multiple
EVALUASI DIAGNOSTIK
Ice pack test
Meletakkan ice pack diatas kelopak
mata yang mengalami ptosis selama 2
menit
Temperatur dingin me kan aktivitas
kolinesterase dan me efisiensi
asetilkolin dalam menimbulkan
depolarisasi
EVALUASI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan lab:
Test serologic: antibodi terhadap AchR,
bila (-) pertimbangkan antibodi MuSK
dan antibodi thd protein otot (ryanodine
dan titin) pada pasien thymoma.
Pemeriksaan EMG:
Slow repetitive stimulation N: tidak
ada perubahan CMAP, MG: penurunan
CMAP.
EVALUASI DIAGNOSTIK
Single fiber EMG sensitivitas untuk
MG : 95% (terdapat jitter)
DIAGNOSIS BANDING
Generalized MG :
Ocular MG:
TERAPI
Terapi simptomatik: cholinesterase
inhibitor
Me konsentrasi Ach di AchR
Efektif saat jumlah reseptor masih adekuat
Pada penyakit yang berat dapat digunakan
sbg obat tunggal tanpa imunosupresif
Efek samping timbul akibat peningkatan level
Ach pada nicotinic dan muscarinic synaps
Muscle fasciculation, pe blokade transmisi
neuromuskular krisis kolinergik
Diare, cramping, exseccive secretion
TERAPI
Terapi immunosupresif:
Thymectomy pada pasien dengan thymoma,
IVIG atau plasmapheresis diinjeksikan praoperatif untuk menstabilkan pasien
generalized MG
Terapi medis:
Kortikosteroid: first-line imunosuppressive
therapy untuk MG
Non-steroidal immunosuppresion: azatiophrine
(steroid-sparing medications)
Short term treatment: IVIG, plasmapheresis
TERAPI
Terapi untuk myasthenic crisis:
Rawat inap
Hentikan antikolinesterase jika dilakukan
intubasi
Kortikosteroid dapat memperparah
kondisi krisis
Gunakan IVIG atau plasmapheresis
PROGNOSIS
80% pasien akan mengalami generalized
MG
Pasien yang penyakitnya terbatas pada otot
okular, cholinesterase inhibitor,
kortikosteroid dosis rendah, atau penyokong
kelopak mata sudah cukup bermanfaat
Pasien dgn generalized MG dapat
menjalani aktivitas normal selama diterapi
dengan adekuat (kualitas hidup mungkin
sedikit terganggu karena efek samping obat)
MYASTHENIA CONGENITAL
SYNDROMES
Gejala muncul saat lahir atau pada
awal masa kanak-kanak dikarenakan
defek pada presinaps, sinaps, atau
post-sinaps
Kelemahan muncul pada otot kranial,
berhubungan dengan high-arched
palate
Terapi dengan cholinesterase
inhibitor sangat berguna