Anda di halaman 1dari 34

TUTORIAL

HERNIA INGUNALIS LATERALIS


Euginia Natalia Bato
11/314142/KU/14398
15302
IDENTITAS
Nama : Tn S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 67 tahun
Alamat : Banjarmanggu
Masuk RS : 28 Februari 2017
No RM : 089xxx
Anamnesis
Keluhan utama : benjolan lipat paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan benjolan di bagian lipat
paha kanan bawah sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan
tidak nyeri namun menggangu. Pasien masih bisa
kentut, tidak konstipasi. Pasien bekerja sebagai kuli
bangunan yang sering mengangkat beban berat.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit serupa (-), penyakit jantung (-),
hipertensi (-) , asma (-), DM (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit jantung (-), hipertensi (-), asma (-), DM (-)
Pemeriksaan Fisik
KU : Baik, CM
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/ menit
Suhu : 36,7o C
Mata : Konjungtiva anemis -/- , Sklera ikterik -/-
Leher : JVP tidak meningkat, Lnn tak teraba
Thorax
Jantung : Ictus cordis teraba di SIC 5 linea midclavicula sinistra, batas
jantung dalam batas normal, S1S2 reguler, bising (-)
Paru : simetris, KG (-), nyeri tekan (-), sonor di semua lapang paru, ronkhi
(-), wheezing (-)
Abdomen : supel, bising usus (+) N, nyeri tekan (-), pembesaran organ
(-)
Genitalia eksterna : tampak benjolan pada lipatan paha kanan, diameter
3-4 cm, warna seperti warna kulit, nyeri tekan (+)
Ekstremitas : edema (-), akral dingin (-)
Pemeriksaan
Laboraturium
Darah rutin
WBC : 8.36 x 109/L PLT : 390 x 109/L
LYM : 1.89 x 109/L PCT : 0.30 %
MID : 0.56 x 109/L
GRA : 5.92 x 109/L
RBC : 5.26 x 1019/L
HGB : 15.6 g/dl
HCT : 48.1 %
MCV : 91 f
MCH : 29.6 pg
MCHC : 32.4 g/dl
GDS : 97 mg/dl
CT: 3.30
BT: 1.30
Diagnosis : Hernia Inguinalis Lateralis
Reponibili
PEMBAHASAN
HERNIA
Definisi : Suatu keadaan keluarnya
jaringan/organ tubuh dari suatu ruangan
melalui suatu lubang/celah keluar di bawah
kulit atau menuju rongga lainnya (secara
kongenital/aquisital)
Hernia terjadi akibat adanya tempat-tempat
yang lemah yang disebut Locus Minoris
Resisten
Aquisita : fascia transversa abdominis
kongenital : prosesus vaginalis peritonii
Etiologi
Kongenital
Sempurna terjadi sejak lahir
Misal : Hernia umbilikalis, Hernia epigastrika, Omphalocele
Tidak sempurna saat lahir tidak tampak, setelah ada faktor
predisposisi baru tampak
Misal : Hernia Inguinalis Lateralis akibat processus vaginalis abdominis
persisten tak dapat masuk ke scrotum
Acquisita
Tekanan intraabdominal yang meninggi
Konstitusi tubuh obesitas
Distensi dinding perut
Sikatrik
Penyakit yang melemahkan otot-otot dinding perut
poliomyelitis anterior
Faktor-faktor yang mempengaruhi insidensi Hernia
Herediter Individu tipe asthenik (fascia transversa
abdomen lemah)
Umur dan pekerjaan usia >50 tahun karena dinding perut
mulai melemah
Jenis kelamin
HIL banyak terjadi pada laki-laki karena terdapat processus
vaginalis peritonii
H. femoralis banyak pada wanita karena
Partus menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat dan annulus
femoralis melemah
Bentuk pelvis lebih horizontal tekanan lig.inguinale lebih besar

annulus femoralis melemah


Keadaan Tubuh
Obesitas preperitoneal fat banyak fasc transversa
abdominis lemah H.adiposa
Mekanisme yang dapat
mencegah terjadinya hernia
inguinalis
1. Canalis inguinalis berjalan miring
2. Struktur m.obliqus internus abdominis yang
menutup annulus inguinalis internus ketika
berkontraksi
3. Fascia transversa kuat yang menutupi
trigonum Hasselbach yang umumnya hampir
tidak berotot
Pembagian Hernia
Secara Klinis
Reponibilis : dapat dimasukkan kembali tanpa operasi
Irreponibilis : tidak dapat dimasukkan, harus operasi
Inkarserata : H.irreponibilis disertai gejala illeus
Akreta : mengalami perlengketan

Hernia Abdominalis
Externa : isi hernia berasal dari cavum abdominalis
melalui LMR keluar sampai subkutis
Interna : isi hernia dari cavum abdominalis masuk ke
rongga lain
Hernia bentuk khusus
Hernia Richter : sebagian dinding usus menonjol, sebagian
lainnya diluar kantong hernia
Hernia Littre : adanya divertikulum Meckeli yang keluar melalui
LMR
Hernia Sliding : organ peritoneal (usus, sigmoid) seakan
meluncur kebawah, dan akan membentuk dinding posterior
kantong hernia
Hernia intertisialis : akibat kesalahan reposisi. Organ tidak
masuk ke dalam cavum abdomen melainkan masuk diantara
jaringan.
Hernia Pantolan : terdapat hernia Inguinal lateralis dan medialis
di satu sisi bersamaan
Hernia permagna : sebagian isi rongga perut masuk ke kantong
hernia
Hernia Inguinalis
Lateralis
Adalah hernia yang melalui annulus inguinalis abdominalis
(lateralis/internus) dan mengikuti jalannya spermatid cord di canalis
inguinalis serta dapat melalui annulus inguinalis subkutan
(externus) sampai scrotum. Mempunyai LMR pada :
Kongenital : annulus inguinalis lateralis/internus akibat kegagalan
obliterasi proc. Vaginalis peritonii
Acquisital : bagian lateral fovea inguinalis lateralis
Batas-batas Canalis inguinalis
Dinding depan : aponeurosis MOAE
Dinding belakang : fascia transversa abdominis (depan)
peritoneum parietal (belakang)
Atas : tepi bebas m.transversus abdominis (belakang)
tepi bebas MOAI (depan)
Caudal : lig.inguinale
Pada medial dari canalis inguinalis terdapat vasa epigastrica inferior,
cabang dari vasa illiaca externa, merupakan dasar untuk
membedakan HIM dan HIL saat durante operasi
Patofisiologi
Ligamentum gubernaculum turun pada tiap sisi abdomen dari
pole inferior gonad ke permukaan interna labial/scrotum.
Gubernaculum akan melewati dinding abdomen yang mana
pada sisi bagian ini akan menjadi kanalis inguinalis. Processus
vaginalis adalah evaginasi diverticular peritoneumyang
membentuk bagian ventral gubernaculums bilateral. Pada pria
testes awalnya retroperitoneal dan dengan processus vaginalis
testes akan turun melewati canalis inguinalis ke scrotum
dikarenakan kontraksi gubernaculum. Pada sisi sebelah kiri
terjadi penurunan terlebih dahulu sehingga ,yang tersering
hernia inguinalis lateralis angka kejadiannya lebih banyak pada
laki-laki dan yang paling sering adalah yang sebelah kanan.
Pada wanita ovarium turun ke pelvis dan gubernaculum bagian
inferior menjadi ligamentum rotundum yang mana melewati
cincin interna ke labia majus. Processus vaginalis normalnya
menutup, menghapuskan perluasan rongga peritoneal yang
melewati cincin interna. Pada pria kehilangan sisa ini akan
melekatkan testis yang dikenal dengan tunika vaginalis. Jika
processus vaginalis tidak menutup maka hidrokel atau hernia
inguinalis lateralis akan terjadi. Sedangkan pada wanita akan
terbentuk kanal Nuck. Akan tetapi tidak semua hernia ingunalis
disebabkan karena kegagalan menutupnya processus vaginalis
dibuktikan pada 20%-30% autopsi yang terkena hernia
ingunalis lateralis proseccus vaginalisnya menutup.5
Hernia Inguinalis Medialis
Adalah hernia yang berjalan melalui dinding
inguinale ke belakang, medial dari vasa
epigastrica inferior ke daerah yang dibatasi
oleh trigonum inguinalis/Hasselbach
Batas-batas trigonum hasselbach :
Caudal : lig.inguinale
Lateral : arteri epigastrica inferior
Medial : tepi lateral m.rektus abdominis
Tipe Deskripsi Hubunga Dibungku Onset
n dg s oleh
vasa fascia
epigastri spermatic
ca a interna
inferior

HIL Penojolan melewati Lateral Ya Congenita


cincin inguinal dan l
biasanya merupakan Dewasa
kegagalan penutupan
cincin ingunalis
interna pada waktu
embrio setelah
penurunan testis
HIM Penojolan melewati Medial Tidak Usia tua
cincin inguinal dan
biasanya merupakan
kegagalan penutupan
cincin ingunalis
interna pada waktu
embrio setelah
penurunan testis
DIAGNOSIS
Anamnesis
Timbul benjolan/massa yang semakin membesar pada posisi berdiri
dan mengecil pada posisi tidur
Pada anak kecil sering menangis, mengejanm batuk, kencing tidak
lancar
Pada usia lanjut pekerjaan dan aktivitas, penyakit kronis, BPH,
sering partus
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : pasien diminta beridiri dan mengejan akan timbul
benjolan pada daerah lipat paha
Palpasi : Teraba massa, fuktuasi (+), batas tegas
Perkusi : tympani bila berisi usus
Auskultasi : suara bising usus
Transiluminasi : melihat ada tidaknya cairan untuk membedakan
dengan hidrokel
Penanganan Hernia
Konservatif
Reposisi memasukkan isi hernia ke dalam cavum abdomen
Sabuk hernia bila pintu hernia masih kecil
Operatif
Tujuan
Reposisi isi hernia
Menutup pintu hernia untuk menghilangkan LMR

Mencegah residif dengan memperkuat dinding perut

Indikasi
Hernia reponibilis elektif
Hernia irreponibilis 2x24 jam

Hernia inkarserata secepatnya

Tahap operasi
Herniotomy membuka dan memotong kantong hernia serta
mengembalikan isi hernia ke dalam cavum abdomen
Hernioraphy mengikat leher hernia dan menggantungkannya ke conjoint
tendon
Hernioplasty menjahitkan conjoint tendon pada lig.inguinale agar LMR

hilang dan dinding abdomen menjadi kuat


Menilai keadaan hernia
Waktu
< 24 jam : baru terjadi jepitan
24-28 jam : Iskhemik
48-72 jam : ganggren
> 3 Hari : nekrosis
Usus
Kondisi usus membiru/iskhemik/ nekrosis
Vakularisasi
Viable : bila setelah pemberian NaCl selama 5 menit terjadi perubahan
warna dari biru ke merah
Non-viable: KU baik, dilakukan reseksi kemudian disambung End to End>
tutup> hernioraphi,hernioplasti
KU jelek : dilakukan Exteriorisasi : usus yang nekrosis di keluarkan ditaruh
diatas paha, diberi lubang untuk keluar fese selama 2-3 hari. Setelah KU
baik, usus yg diberi lubang diakukan reseksi terus di anastomisis
Herniotomy
Indikasi :
Hernia inkerserata
Hernia irreponibilis
Hernia reponibilis
Anatomi hernia
Kulit, subcutaneus fat dan fascia superfisialis
Apponeurosis MOE
MOI dan Transversus abdominis serta Cojoint tendon
Fascia dan muskulus Cremaster
Funiculus spermatikus: a. Spermatia, v. Spermatika
dan vas deferens
Prosesus vaginalis
Ligamentum inguinale
A. Epigastrika inferior
Trigoum hesselbach
Teknik operasi
Incisi inguinal 2 jari medial SIAS sejajar ligamentum inguinale ke
tuberkulum pubikum
Incisi diperdalam sampai nampak aponeurosis MOE> tampak
crus medial dan lateralis yang merupakan anulus eksternus
Aponeurosis dibuka kecil dengan pisau dengan bantuan pinset
anatomis dan gunting dibuka lebih lanjt ke kranial sampai anulus
internus dan ke kaudal sampai membuka anulus inguinalis
eksternus
Funikulus dibersihkan dicantol dengan kasa dibawah ke medial,
sehingga nampak kantong peritoneum
Peritoneum dijepit dengan 2 buah pinset> dibuka> usus
didorong ke cavum abdomen>
Leher hernia dijahit dengan kromik> kemudian ditanam dibawah
cojoint tendon dan digantungkan.
Lanjut dengan hernioplasty
Ferguson : funiculus spermatikus ditaruh di sebelah dorsal MOE
dan MOI abdominis. MOI dan trasversus dijahit pada
ligamentum inguinale dan meletakkan funiculus di dorsalnya,
kemuidian aponeurosis MOE dijahit kembali sehingga tidak
adalagi canalis inguinalis
Bassini: MOI dan transversus di jahit ke ligamentum inguinal.
Funiculuc diletakan disebelah ventral-> aponeurosis MOE tidak
dijahit sehingga Canalis inguinalis tetap ada. Kedua muskulus
berfungsi untuk menguatkan kanalis inguinalis sehingga LMR
hilang
Halsted: dilakukan penjahitan MOE,MOI dan transversus untuk
memperkuat atau menghilangkan LMR. Funiculuc spermatikus
diletakkan di subcutis.
Luka ditutup lapis demi lapis
Aponeurosis MOE dijahit simpul dengan
Chromis Catgut
Subcutan fat dijahit simpul dengan catgut
Kulit dijahit secara zyde dengan simpul
Komplikasi Herniotomy :

Durante operasi :
Lesi funikulus spematikus, lesi usus, VU, vasa
epigastrika inferior, vasa iliaca eksterna,
putusnya arteri femoralis
Postperasi :
hematom, infeksi, atrpy testis, hydrokel,
rekurens
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai