DAPATKAH KEGANASAN SERVIKS

DICEGAH DENGAN VAKSIN?

HERMAN SUSANTO

KO N F E R E N S I D A R I N G T E R K I N I
O B S T E T R I D A N G I N E KO L O G I
UNTUK BIDAN DAN DOKTER UMUM
KEGANASAN/KANKER SERVIKS

PENCEGAHAN

VAKSIN/VAKSINASI
KANKER = TUMOR GANAS

TUMOR JINAK

TUMOR = NEOPLASMA
arti khusus

BENJOLAN/PEMBENGKAKAN
arti umum
TUMOR
TUMOR = NEOPLASMA, NEOPLASIA
PERTUMBUHAN SEL YANG TAK TERKENDALI
DAN TANPA TUJUAN KHUSUS/TERTENTU
KANKER/TUMOR GANAS SERVIKS
Types of cervical cancer

Endometrium
Uterine
body Myometrium
Uterine cavity

Adenocarcinoma
Originates in the adenomatous gland cells
typically located higher in the cervix within the
Cervix
endocervical canal

Squamous cell carcinoma

Originates in the squamous epithelial cells usually found on the
outer surface of the cervix

1. Burd EM, et al. Clin Microbiol Rev 2003; 16:1–17; 2. Kjaer SK, et al. Epidemiol Rev 1993; 15:486–498. 7
TUMOR GANAS SERVIKS

EPITEL: - EKTOSERVIKS  KARSINOMA SEL SKUAMOSA (85%)

- ENDOSERVIKS  ADENOKARSINOMA (15%)

NON-EPITEL: - FIBROSARKOMA
- LIMFOMA MALIGNA
- MELANOMA MALIGNUM
- NEUROENDOCRINE TUMOR/CARCINOMA
- DLL
PENCEGAHAN
• PENCEGAHAN TERSIER
Mencegah komplikasi dan keparahan penyakit
(operasi, radiasi, kemoterapi)
• PENCEGAHAN SEKUNDER
Menemukan kelainan yang sangat awal, menemukan lesi prakanker
(Pap smear, tes IVA)
• PENCEGAHAN PRIMER
Mencegah timbulnya kelainan yang paling awal, menghilangkan faktor risiko
(vaksinasi, penyuluhan)
• PENCEGAHAN PRIMORDIAL
Menjaga status kesehatan masyarakat, mencegah peningkatan faktor risiko
,
VAKSINASI
Tindakan pemberian vaksin untuk melindungi individu dari ancaman mikroorganisme penyebab
penyakit infeksi.
= IMUNISASI AKTIF

VAKSIN
Sediaan biologis yang menimbulkan kekebalan-didapat yang aktif (imunitas adaptif), melalui
produksi antibodi terhadap penyakit infeksius tertentu  neutralizing antibody yang diproduksi sel B.

IMUNISASI
Proses mengupayakan perlindungan agar seseorang kebal terhadap agen infeksius.

IMUNISASI PASIF
Memasukkan unsur-unsur sistem imun yang sudah disintesis (misalnya antibodi) ke dalam tubuh
individu itu.
Faktor risiko dan penyebab
kanker serviks
• Hubungan seksual dini (di bawah 17 tahun)
• Mitra seksual ganda
• Infeksi dengan virus papilloma humanus (HPV)
• Status sosioekonomi rendah
• Perokok berat
• Gizi buruk
• Suami/mitra seks tidak setia/berisiko tinggi
• Infeksi HIV
• Hasil Pap test sebelumnya abnormal
Virus Papilloma Humanus (Human Papillomavirus)
Tipe Onkogenik (Risiko Tinggi)
How oncogenic HPV infection leads to cervical cancer
Progression*
Months Years
Time

Normal HPV infection CIN1 CIN2 CIN3 Invasive

epithelium koilocytosis carcinoma
Low-grade squamous intraepithelial High-grade squamous intraepithelial
lesion (ASCUS/LSIL) lesion (HSIL)
Regression
* Probability increases with viral DNA integration. CIN = cervical intraepithelial neoplasia;
ASCUS = atypical squamous cells of undetermined significance
1. Burd EM. Clin Microbiol Rev 2003; 16:1–17; 2. Solomon D, et al. JAMA 2002; 287:2114–2119.
Neoplasia Intraepitel Serviks

Normal NIS I NIS II NIS III

Karsinoma in situ
Pencegahan Kanker Serviks

Kanker serviks adalah penyakit yang dapat dicegah

Pencegahan primer:
* Penyuluhan utk menekan perilaku seksual risiko tinggi
* Tindakan untuk mengurangi/menghindari keterpaparan
terhadap HPV dan PMS lain
* Vaksinasi anti-HPV
Pencegahan sekunder:
Mengobati kelainan prakanker sebelum berlanjut menjadi
kanker serviks (mencakup uji penapisan/ screening test)
 Cervical cancer prevention methods

Normal
cervix/
CIN 12 CIN 22 CIN 33 ICC3
Sub-clinical
HPV infection1

HPV Cervical screening Treatment

vaccines: (Pap smear, VIA, HPV testing): Tertiary
Primary Secondary prevention prevention
prevention
Treatment
1. Image used with permission from Professor Achim Schneider; 2. Image used with permission from Professor Muhieddine
Seoud; 3. GSK Image Library
 L1 VLPs Mimic the HPV Virion1–4
Noninfectious HPV VLP Infectious HPV

Capsid proteins:
L1

Lacks viral DNA Viral DNA

1. Stanley M. Vaccine. 2006;24(Suppl 1):S16–S22.

2. Berzofsky JA, et al. J Clin Invest. 2004;114:450–462.
3. Baker TS, et al. Biophys J. 1991;60:1445–1456.
4. Chen XS, et al. Mol Cell. 2000;5:557–567.
Vaksin terhadap kanker serviks

2 jenis vaksin yang dipasarkan di Indonesia:

divalen (bivalen): terhadap HPV 16 & 18
dan tetravalen (kuadrivalen): terhadap HPV 6, 11, 16, 18.

•fase baru dalam upaya pengendalian kanker serviks

•berbeda dengan Pap smear dan uji test (pencegahan sekunder)
•merupakan tindakan pencegahan primer, yang mencegah
perubahan dini yang mengarah ke prakanker & kanker serviks
Vaksin yang dipasarkan tidak melindungi:

• wanita yang telah terinfeksi HPV sebelum

vaksinasi
• dari infeksi dengan tipe lain HPV

 Pap smear rutin harus tetap dilakukan

Vaksin nonavalen (Gardasil 9)  belum dipasarkan di Indonesia

* Mengandung 9 tipe HPV

* Tipe-tipe: - 6,11
- 16, 18  70% kasus kanker serviks )  90% proteksi
- 31,33,45,52, 58  20% kasus kanker serviks )
* Klaim: proteksi 100%, karena imunitas silang
PESAN UNTUK DIBAWA PULANG
• KANKER SERVIKS DAPAT DICEGAH (A PREVENTABLE DISEASE)
• VAKSINASI ANTI-HPV ADALAH PENCEGAHAN PRIMER TERHADAP KANKER SERVIKS
• VAKSIN YANG TERSEDIA DI INDONESIA:
• VAKSIN BIVALEN (UNTUK TIPE 16 & 18) - CERVARIXR
• VAKSIN KUADRIVALEN (UNTUK TIPE 6, 11, 16, 18) - GARDASILR
• VAKSIN BIVALEN & KUADRIVALEN HANYA MELINDUNGI TERHADAP 70% KASUS KANKER SERVIKS
• WANITA YANG SUDAH DIBERI VAKSIN BIVALEN & KUADRIVALEN TETAP HARUS IKUT PAP SMEAR
• VAKSIN NONAVALEN (GARDASIL 9) MEMBERI PERLINDUNGAN TERHADAP 90% KASUS KANKER SERVIKS
• DENGAN ADANYA IMUNITAS SILANG, DIKLAIM VAKSIN NONAVALEN 100% PROTEKTIF TERHADAP
KANKER SERVIKS
• VAKSIN NONAVALEN BELUM TERSEDIA DI INDONESIA
• UPAYA PENCEGAHAN PRIMER DAN SEKUNDER HANYA BERLAKU UNTUK KANKER SERVIKS YANG
BERASAL DARI EPITEL EKTOSERVIKS (KARSINOMA SEL SKUAMOSA) DAN EPITEL ENDOSERVIKS
(ADENOKARSINOMA), YANG MERUPAKAN MAYORITAS KANKER SERVIKS
• KANKER SERVIKS NON-EPITEL TIDAK DIPENGARUHI OLEH PENCEGAHAN PRIMER DAN SEKUNDER
KARENA BERBEDA ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKONYA