Anda di halaman 1dari 39

KANKER SERVIKS DAN

USAHA PENCEGAHANNYA

Dr. Teuku Muhammad Iskandarsyah, Sp.OG


KANKER SERVIKS
INFEKSI HPV ADALAH PENYEBAB UTAMA KANKER
SERVIKS
Kanker Serviks :
kanker/tumor ganas yang
tumbuh di leher rahim
(Serviks) – bagian bawah
pada rahim yang
menghubungkan rahim
dan vagina
BESARNYA MASALAH

 32.469 Kasus baru di Indonesia setiap tahun


(2018)
 Kemenkes : 23,4 per 100.000 penduduk
dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000
(Jan 2019)
 Menurut WHO, tiap tahun di seluruh dunia
490.000 perempuan terdiagnosa menderita
kanker serviks, 240.000 diantaranya
meninggal
APA PENYEBAB KANKER SERVIKS
170 tipe HPV telah diketahui
40 tipe HPV menyerang anogenital

Low Risk tipe HPV (HPV 6 & 11) High Risk tipe HPV (HPV 16 & 18)
(tidak menyebabkan kanker) Menyebabkan kanker serviks
Menyebabkan anogenital warts

Anogenital : area kelamin termasuk kulit penis,


mulut vagina dan anus

Infeksi dengan HPV seringkali tidak menimbulkan gejala.


 Banyak orang TIDAK tidak tahu mereka terinfeksi HPV
 Banyak orang dapat menularkan HPV TANPA menyadarinya
FAKTOR – FAKTOR RESIKO

 Hubungan seksual pertama kali saat usia


muda (<20 th)
 Merokok
 Sistem imun rendah
 Multi partner
 Pasangan multi partner
GEJALA
 Keputihan atau keluar cairan dari vagina
 Pendarahan setelah senggama
 Timbulnya pendarahan setelah masa
menopause.
 Timbul nyeri panggul ( pelvis ) atau perut
bagian bawah
 Pada stadium lanjut badan menjadi kurus
kering karena kurang gizi, edema kaki,
timbul iritasi kandung kencing dan poros
usus besar bagian bawah
PERJALANAN PENYAKIT
NORMAL CERVIX

Source: EngenderHealth, Wright TC, 1996


POSITIF KANKER SERVIKS
STADIUM KANKER SERVIKS
STAGE I : Sel – sel kanker hanya terdapat dan terbatas pada leher Rahim

STAGE II : Sel tumor sudah menyebar di luar bagian dari leher rahim, seperti
bagian atas dari vagina atau jaringan di sekitar leher rahim.

STAGE III : Tumor sudah menyebar di organ sekitar seperti bagian bawah
dinding vagina, kelenjar getah bening terdekat atau jaringan
lemak di sekitar leher Rahim sampai mencapai dinding pelvis.

STAGE IV : Tumor menyebar ke organ-organ di sekitar genitalia (yaitu


kandung kemih atau usus) atau organ-organ di luar rongga pelvis.
Meliputi penyebaran ke paru, hati atau tulang.
INI CARANYA MELAWAN INFEKSI HPV :

PRIMER
• Vaksinasi HPV

SEKUNDER
• Deteksi Dini
PENCEGAHAN PRIMER - VAKSIN HPV
Untuk mencegah Infeksi HPV

Tidak bertujuan pengobatan

Lama proteksi 48 bulan – 60 bulan

Jangkauan perlindungan 89%

Penyakit Infeksi HPV atau penyakit lesi prakanker yang sudah


LogoTyp di obati dapat diberikan vaksin
e
TUJUAN PENGGUNAAN VAKSIN KANKER
PROPILAKTIK

Merangsang produksi antibodi


netralisasi yang dapat
menghambat infeksi virus yang
menyebabkan timbulnya sel-sel
kanker (vaksin propilaktik)
CARA KERJA VAKSIN KANKER
PROPILAKTIK

 Meningkatkan respon imun


berdasarkan jenis antigen
yang digunakan sebagai
vaksin.
 Apabila ada invasi mikro-
organisme yang masuk akan
segera dikenali dan dimus-
nahkan.
KENAPA DIBERIKAN PADA ANAK SD ?

World Health Organization (WHO)


merekomendasikan vaksin
diberikan pada anak laki-laki dan
perempuan yang belum aktif
secara seksual, umur 9 hingga 12
tahun agar efek perlindungan
maksimal.
9 – 12 Tahun ?

Usia 9 hingga 12 tahun merupakan


masa pra remaja yang menandakan
adanya perubahan pada organ
seksual.
Anak perempuan  perubahan
mukosa atau selaput lendir mulut
rahim, sehingga rentan terhadap
inveksi virus.
VAKSIN HPV - CERVARIX
 Diberikan pada wanita untuk mencegah kanker
serviks.
 Jenis vaksin bivalen HPV16/18 L1 VLP.
 Vaksin diproduksi oleh Glaxo Smith Kline
Biological, Rixensart, Belgium.
 Diberikan secara intramuskuler pada bulan ke 0,
bulan ke 1 dan bulan ke 6.
 Target populasi imunisasi : wanita sebelum puber
dan usia remaja.
 Saran pemberian : dosis 0,5 tiap pemberian,
intramuskuler pada lengan (otot deltoid).
VAKSIN HPV - GARDASIL

 Diberikan pada wanita, pria untuk mencegah


kanker serviks, kanker vagina, kanker vulva
(wanita), kutil genital (pria, wanita).
 Jenis vaksin quadrivalent 6/11/16/18 L1.
 Vaksin diproduksi oleh Merck.
 Diberikan secara intramuskuler pada bulan ke 0,
bulan ke 2 dan bulan ke 6.
 Target populasi imunisasi : wanita sebelum
puber dan usia remaja.
 Saran pemberian : dosis 0,5 tiap pemberian,
intramuskuler pd lengan (deltoid).
REAKSI YANG MUNGKIN TIMBUL :

 Gangguan pada lokasi penyuntikan, berupa nyeri,


kemerahan, pembengkakan.
 Gangguan pada sistem saraf, diantaranya nyeri kepala
dan pusing.
 Gangguan pada sistem pencernaan berupa mual,
muntah, diare, dan nyeri perut.
 Gangguan pada kulit dan jaringan subkutan berupa
gatal, ruam kulit, dan urti-karia.
 Gangguan pada sistem otot dan jaringan ikat
diantaranya mialgia dan arthral-gia.
 Gejala infeksi diantaranya demam dan infeksi saluran
pernapasan bagian atas
PENCEGAHAN SEKUNDER (SKRINING)

 Upaya menemukan kelainan sel


dalam tahap infeksi HPV ataupun
lesi prakanker
 Terdiri dari : IVA, Pap Smear,
Pemeriksaan HPV

LogoTyp
e
IVA (Pencegahan Visual Asam Asetat)

 Menemukan lesi prakanker serviks


dengan mata telanjang, tanpa bantuan
alat, dengan olesan asam asetat
 Sensitivitas : 47,62%
TES IVA
Untuk siapa? Dimana ?

Bidan/dokter

30 – 50 tahun

Kapan dilakukan?
Minimal 5 tahun sekali

Puskesmas Rumah Sakit


PAP SMEAR

Suatu pemeriksaan sel – sel serviks untuk


mengidentifikasi secara dini adanya
perubahan ke arah kanker serviks

LogoTyp
e
UNTUK SIAPA??

Untuk setiap wanita


 3 Tahun setelah hubungan seksual pertama
 Tiap 3 tahun untuk usia 21 – 65 th
 Tidak lagi diperlukan usia > 65 tahun, bila
hasil 10 tahun terakhir normal
SYARAT PAP SMEAR

 Tidak sedang keluar darah


 Dua hari sebelum pemeriksaan tidak
boleh berhubungan seksual
 Tidak memasukkan benda apapun
(cairan pembersih) sebelum
pemeriksaan
LogoTyp
e
MACAM – MACAM PAP SMEAR

 Konvensial

 Thin Prep atau LBC

 Pap Net
CARA PEMERIKSAAN PAP SMEAR

LogoTyp
e
GAMBARAN SITOLOGI

KONVENSIONAL

LogoTyp
e
CARA PEMERIKSAAN THIN PREP/LBC

LogoTyp
e
GAMBARAN SITOLOGI

THIN PREP

LogoTyp
e
PEMERIKSAAN HPV

 Mendeteksi infeksi HPV resiko tinggi


 Tidak mampu mendeteksi lesi pra
kanker

LogoTyp
e
TARGET

 Perempuan yang belum pernah


berhubungan seksual, dapat dimulai usia
11 – 12 tahun
 Kelompok seksual aktif : bila papsmear
atau IVA (-)
 Dapat diberikan sampai usia 55 tahun
GABUNGAN PAP SMEAR + TES HPV DNA

 Negatif palsu pap smear : 15 – 45%


 HPV  artinya ada resiko lesi pra kanker /
kanker
ALGORITMA SKRINING PAP SMEAR + TES
HPV
KOLPOSKOPI
• Pemeriksaan dg pembesaran, melihat
1 kelainan epitel seviks, pembuluh darah
setelah pemberian asam asetat

2 • Pemeriksaan standar bila hasil pap smear


abnormal
TEKNIK KOLPOSKOPI
KESIMPULAN
1. Kanker serviks di Indonesia merupakan peringkat dua di
dunia yang diderita oleh wanita.
2. Pencegahan primer bisa dilakukan dengan vaksinasi HPV.
3. Dengan deteksi dini, diharapkan dapat dilakukan upaya
preventive sedini mungkin dan menurunkan insidensi.
4. Vaksin HPV akan lebih tinggi tingkat keberhasilan
pencegahan kanker serviks pada pasien yang belum pernah
berhubungan seksual.
5. Tenaga kesehatan ikut serta menurunkan insidensi dengan
edukasi kepada masyarakat untuk tidak malu melakukan
deteksi dini sampai vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai