Anda di halaman 1dari 45

OBROLAN SEPUTAR MENOPAUSE

DAN PENANGANANNYA

dr. Dian Tjahyadi, SpOG(K)-FER,MMRS

KO N F E R E N S I D A R I N G T E R K I N I
O B S T E T R I D A N G I N E KO L O G I
UNTUK BIDAN DAN DOKTER UMUM
dr. Dian Tjahyadi., SpOG(K)-FER,
MMRS
• Division Fertility Endocrinology
Reproduction Departemen Obstetric and
GynecologyFaculty of Medicine Padjadjaran
UniversityBandung Indonesia
• Fertility Consultant at ASTER Fertility Clinic
• Fertility Consultant at Bandung Fertility
Centre

HIFERI ● PERFITRI ● PERMI ● IGES ● ASPIRE

dtjahyadi_spog@yahoo.com

08112294525

dtjahyadi_spog
TUJUAN SESI

 Memahami trend perubahan pola demografi pada


populasi manula
 Memahami apa yang dimaksud dengan masa transisi
perimenopause dan menopause
 Memahami dampak akibat hilangnya hormon
estrogen
 Bagaimana menghadapi masa menopause dengan
persiapan yang baik
Meningkatnya usia harapan hidup berdampak
pada perubahan pola demografi dan masalah
kesehatan.....
Dan ini adalah trend yang mendunia
DEFINISI DAN POPULASI MANULA

Manula adalah individu berusia 65 tahun atau lebih,


meskipun baru pada usia 75 tahun sebagian besar orang tua
menunjukkan penurunan karakteristik dan masalah
USIA HARAPAN HIDUP SEMAKIN
MENINGKAT
Pada 1000 tahun SM  18 tahun. Pada 100
tahun SM, zaman Julius Caesar, perkiraan
waktu hidup telah mencapai 25 tahun

Pada tahun 1900, di AS, perkiraan waktu


hidup masih hanya mencapai 49 tahun

Pada tahun 2005, rata-rata perkiraan waktu


hidup adalah 80,7 tahun untuk wanita dan
75,4 tahun untuk pria

Hari ini jika Anda seorang pria Anda dapat


berharap untuk hidup hingga usia 82,2 tahun,
jika Anda seorang wanita, Anda dapat
berharap untuk hidup hingga usia 85 tahun
POLA INI MERUPAKAN POLA
PERTUMBUHAN YANG MENDUNIA
Ini merupakan perkembangan
mendunia, tidak terbatas pada
masyarakat makmur saja

Populasi bumi akan terus


bertambah sampai tahun 2100
atau 2150, ketika diperkirakan
akan stabil pada sekitar 11 M jiwa
Pada tahun 2000, negara-negara
termiskin (terletak di Afrika dan
Asia) tercatat 87% dari populasi
dunia. Pada tahun 2050, sekitar
80% MANULA akan hidup di
negara-negara tersebut
Menopause dan Transisi Perimenopause

Apakah ini berarti masalah yang


terkait Menopause akan meningkat ?
Gejala-gejala yang dilaporkan terkait
dengan banyak variabel dalam
kehidupan mereka, dan perubahan
hormon saat menopause tidak
bertanggung jawab terhadap masalah
psikososial dan gaya hidup umum yang
kita semua alami

Wanita menopause tidak menderita


suatu penyakit (khususnya penyakit LALU BERAPA RATA RATA
defisiensi hormon) dan terapi hormon USIA SEORANG WANITA
pascamenopause terapi khusus MENGALAMI
untuk gejala-gejala jangka pendek dan MENOPAUSE DAN
farmakologi preventif jangka panjang. FAKTOR APA YANG
MEMPENGARUHINYA ?
Penurunan jumlah folikel

Namun, dalam studi epidemiologi sekitar 10% wanita dalam


Pada wanita normal, penurunan populasi umum mengalami menopause pada usia 45 tahun,
folikel secara terus-menerus dan mungkin karena mereka lahir dengan pool folikel ovarium
yang lebih kecil dari ukuran normal yang secara fungsional
penurunan fertilitas mulai terjadi
akan menipis pada usia dini.
pada usia 37-38 tahun, dan
menopause terjadi sekitar 13 tahun Menopause terjadi ketika jumlah folikel yang tersisa turun di
kemudian (usia rata-rata 51 tahun) bawah ambang batas kritis, sekitar 1.000, tanpa memandang
usia
Dampak Deprivasi Estrogen Pascamenopause

Gejala Vasomotor
(HOT FLUSHES)

Gangguan akibat
atrofi vagina

Osteoporosis

Gangguan profil lipid


dan vaskuler
Hot flushes merupakan tanda khas klimakterik
Ditandai dengan semburat panas diikuti periode
mengigil

Patofisiologi nya akibat terjadi lonjakan LH yang


mempengaruhi pusat pengontrol suhu tubuh

Tidak ada dampak khusus terhadap kesehatan


tetapi pada beberapa orang kondisi ini
menyebabkan gangguan rasa nyaman yang
berat
Gejala Vasomotor
Vasomotor Flush dipandang sebagai ciri khas
dari klimakterik wanita, dialami hingga
tingkat tertentu oleh sebagian besar wanita
paskamenopause.

Istilah "hot flush" atau "hot flash" adalah


gambaran onset tiba-tiba memerahnya kulit
di atas kepala, leher, dan dada, disertai
dengan peningkatan denyut jantung dan rasa
panas tubuh yang kuat.

Flush kadang-kadang diakhiri dengan


banyaknya keringat.
Durasinya bervariasi dari beberapa detik
hingga beberapa menit dan, terkadang,
selama satu jam.
Frekuensinya mungkin terulang setiap
beberapa menit.
GEJALA VASOMOTOR
Flushes lebih sering terjadi dan parah
pada malam hari (ketika seorang
wanita sering terbangun dari tidur)
atau selama masa stres.

Pada lingkungan yang dingin, hot


flushes jarang terjadi, kurang kuat,
dan lebih pendek durasinya
dibandingkan pada lingkungan yang
lebih hangat.

Hal yang paling penting, hot flushes


dapat mempengaruhi kualitas hidup
wanita dan mengganggu aktivitas
kerja atau rekreasi.
Wanita dengan kelebihan berat
badan lebih sering mengalami hot
flushing, mungkin mencerminkan
pengaruh lemak tubuh yang
menyebabkan suhu tubuh lebih
tinggi.

Prevalensi di berbagai masyarakat


dipengaruhi oleh sikap pribadi dan
sosial, kesehatan psikologis dan fisik
individu, keakraban dengan
penggambaran masalah menopause
dalam literatur dan media, variasi
etnis, diet yang berbeda, dan kondisi
hidup yang berbeda; namun, selain
perbedaan budaya, prevalensi
keseluruhan serupa di seluruh dunia
GANGGUAN KARDIOVASKULER
Penurunan estrogen masa menopause
berkorelasi dengan perubahan profil lipid dan
peningkatan risiko penyakit karadiovaskuler

Wanita permenopause dan menopause harus


mengendalikan berat badan dan mengatur
pola dietnya untuk mencegah dampak yang
buruk

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab


kematian tertinggi wanita pasca menopause
GANGGUAN KARDIOVASKULER
Penyakit jantung merupakan
penyebab utama kematian
wanita di Amerika Serikat,
diikuti oleh penyakit
serebrovaskuler dan neoplasma
ganas

Pada tahun 2005, 1 dari 6


kematian perempuan adalah
akibat penyakit jantung koroner
dibandingkan dengan 1 dari 30
kematian karena kanker
payudara
menopause
WANITA MEMILIKI KEUNTUNGAN PERLINDUNGAN
TERHADAP PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA
MASA REPRODUKSINYA

Pria sebelum usia 40 tahun memiliki


risiko penyakit jantung koroner dua
kali lipat dari wanita

Bahkan dengan perubahan gaya


hidup pada pria, wanita masih
mempertahankan keunggulan
mereka dalam hal risiko penyakit Dengan bertambahnya usia, keuntungan ini
hilang secara bertahap, dan penyakit
jantung koroner kardiovaskuler menjadi penyebab utama
kematian baik untuk wanita maupun pria
yang lebih tua
MENGAPA WANITA TERLINDUNGI DARI
ATHEROSKLREOSIS

Selama tahun-tahun reproduksi,


wanita "terlindung" dari penyakit
jantung koroner

Untuk insidensi penyakit jantung


koroner wanita terlindung lebih lama
10 tahun, dan untuk infarksi
miokardium dan kematian mendadak,
wanita memiliki keuntungan selama
20-tahun

Mengapa hal ini bisa


terjadi ?
Alasan untuk hal ini adalah kompleks,
namun kontribusi yang signifikan
terhadap perlindungan ini disebabkan
pada kadar high-density lipoprotein
(HDL) yang lebih tinggi pada wanita
muda

Hal ini dipengaruhi estrogen yang


tinggi dan testosteron dengan kadar
yang lebih rendah Sepanjang masa dewasa, kadar HDL-
kolesterol darah sekitar 10 mg/dL lebih
tinggi pada wanita, dan perbedaan ini terus
berlanjut selama tahun-tahun
pascamenopause
MENOPAUSE MENYEBABKAN PERUBAHAN PROFIL
LIPID

Kadar total LDL-kolesterol lebih


rendah pada wanita premenopause
dibandingkan pada pria, meskipun
kadarnya secara bertahap meningkat
seiring dengan penuaan dan setelah
menopause kadarnya meningkat
dengan cepat

Setelah menopause risiko penyakit jantung koroner dua kali


lipat untuk wanita dimana lipid aterogenik pada usia 60
tahun mencapai kadar yang lebih besar dibandingkan pada
pria
Perubahan ini dapat dikurangi melalui modifikasi diet
Perubahan lipid ini saat menopause (baik alami atau melalui
prosedur pembedahan) dapat dibalik melalui terapi estrogen
PREDIKTOR PENYAKIT JANTUNG KORONER ADALAH
HDL
Prediktor terkuat penyakit jantung
koroner pada wanita adalah HDL-
kolesterol rendah
Rata-rata HDL-kolesterol pada wanita adalah sekitar
55-60 mg/dL
Penurunan 10 mg/dL HDL-kolesterol meningkatkan
risiko penyakit jantung koroner sebesar 40-50%.

Pada wanita (dan pria) yang memiliki


total kolesterol dan kadar LDL-
kolesterol normal, tetapi kadar HDL-
kolesterol rendah, terapi dengan
lovastatin mengurangi risiko kejadian
koroner akut sekitar 37%
RENDAHNYA KADAR HDL MERUPAKAN BAGIAN DARI
SINDROMA METABOLIK
Perlu diketahui bahwa kadar HDL-
kolesterol rendah merupakan
komponen dari sindrom metabolik
yang berhubungan dengan resistensi
insulin
Di AS, prevalensi keseluruhan sindrom metabolik
diperkirakan mencapai 24%, lebih tinggi pada
wanita (40% pada usia 60 tahun) dan meningkat
seiring dengan penuaan

Sindrom metabolik sebagian


merupakan keturunan, tetapi sangat
dipengaruhi oleh obesitas dan
kurangnya aktivitas fisik
SINDROMA METABOLIK

Prevalensi sindroma metabolik


meningkat dengan meningkatnya
berat badan, dari sekitar 5% pada
individu dengan berat badan normal
hingga 60% pada pria dan wanita
obesitas, dan prevalensi mencapai
nilai tertinggi pada penduduk
Meksiko-Amerika dan terendah pada
penduduk kulit hitam

Diagnosis sindroma metabolik memerlukana tiga


temuan abnormal dari karakteristik klinik yang
disepakati yaitu :
1. Hipertensi (130/85 mmHg atau lebih tinggi)
2. Kadar trigliserida (150 mg/dL atau lebih tinggi)
3. HDL cholesterol kurang dari 50 mg/dl
4. Obesitas abdominal  lebih dari 35 cm
5. Kadar glukosa puasa (100 mg/dL atau lebih tinggi)
SINDROMA METABOLIK DAN MENOPAUSE

Peningkatan prevalensi sindrom


metabolik selama masa transisi
perimenopause dan menopause
berkorelasi dengan peningkatan
dominasi androgen seiring
menurunnya sekresi estrogen

Adipositas perut merupakan faktor risiko untuk


penyakit jantung koroner pada wanita dan
berhubungan dengan keadaan hormon
androgenik yang relatif, sama halnya dengan
hipertensi, dan gangguan lipid serta
metabolisme karbohidrat
OSTEOPOROSIS DAN MENOPAUSE

Tulang merupakan organ yang aktif

Suatu proses yang kontinu, disebut


dengan remodeling tulang,
meliputi resorspi konstan (aktivitas
osteoklast) dan formasi tulang
(aktivitas osteoblastik)
Osteoporosis, yang merupakan masalah
tulang yang paling banyak ditemui pada
orang lanjut usia

Merupakan penurunan massa tulang


dengan rasio mineral terhadap matriks
yang normal, yang dapat mengakibatkan
fraktur

Osteroporosis merupakan masalah


kesehatan dunia yang penting,
mengancam hampir lebih dari 44 juta
orang, dan di Amerika bersifat endemik,
mempengaruhi 10 juta penduduk
Amerika (empat kali lebih banyak terjadi
pada perempuan daripada laki-laki)
PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS
Tulang belakang merupakan tulang
paling mudah diserang mulai
mengalami penurunan masa tulang pada
usia 20-an.
Massa tulang belakang menurun secara
signifikan pada perempuan
perimenopause dan pascamenopause
awal  yang mengalami ↑↑ FSH dan
↓↓ kadar estrogen

Hilangnya massa tulang radius tidak


ditemukan sampai setidaknya satu tahun
Hilangnya massa tulang pada perempuan setelah menopause.
pascamenopause sangat berhubungan
dengan defisiensi estrogen FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI
1. Rendahnya kandungan kalsium dan
vitamin D dalam asupan makanan
15 tahun pasca menopause  75% hilangnya pada pramenopause
massa tulang lebih dikarenakan defisiensi 2. Menopause dan hilangnya estrogen 
estrogen daripada proses penuaan itu sendiri sebagai kontributor utama hilangnya
massa tulang.
Risiko fraktur bergantung pada 2
faktor:
1. Massa tulang yang dicapai saat dewasa
dan
2. Kecepatan hilangnya massa tulang.

Tingginya kehilangan massa tulang


setelah menopause (“kehilangan
tercepat”) sangat dapat memperkirakan
peningkatan risiko fraktur tulang.

Kombinasi massa tulang yang rendah dan hilangnya massa tulang yang
cepat bersifat saling memperkuat  risiko tinggi fraktur tulang.

Hilangnya massa tulang yang cepat  merefleksikan kadar estrogen


endogen yang lebih rendah.

Kepadatan tulang, yang merupakan ambang untuk fraktur tulang belakang,


hanya sedikit di bawah batas bawah normal untuk perempuan
pramenopause.
Individu dengan risiko fraktur yang tinggi dapat
diidentifikasi melalui anamnesis yang teliti.
Berikut ini beberapa faktor risiko yang penting
untuk perempuan:
1. Penuaan: Risiko fraktur meningkat dua kali lipat
setiap 7-8 tahun setelah usia 50.
2. Riwayat fragility fracture sebelumnya.
3. Adanya riwayat fragility fracture dalam keluarga
terutama kelurga dekat.
4. Kebiasaan merokok
5. Berbadan kecil dan kurus
6. Riwayat keluarga osteoporosis
7. Amenore (hipoestrogenisme)
8. Defisiensi kalsium dan vitamin D dalam asupan
makanan dalam jangka waktu lama
9. Penggunaan obat-obatan untuk kehilangan
massa tulang
10. Gaya hidup yang kurang aktivitas
11. Konsumsi alkohol secara berlebih
12. Rheumatoid arthritis
GANGGUAN SISTEM UROGENITAL

Penurunan kadar estrogen berkorelasi dengan


perubahan anatomi organ kelamin wanita

Gangguan terkait atrofi meliputi perubahan sitologi


sel vagina, dispareunia, sistisis dan inkontinensia

Terapi estrogen lokal dapat membatu mengurangi


gejala ini
PERUBAHAN ATROFIK VAGINA
Dengan produksi estrogen yang sangat Atrofi Mukosa Vagina
rendah pascamenopause akhir

• Vaginitis
• Pruritus
• Dispareunia, dan
• Stenosis
Gejala yang mempengaruhi
kemudahan dan kualitas hidup

Uretritis dengan disuria


Inkontinensia urgensi, dan frekuensi kencing

Hasil lebih lanjut dari penipisan mukosa  uretra


dan kandung kemih

Rekurensi infeksi saluran kemih secara efektif dicegah dengan terapi estrogen
intravaginal pascamenopause.

Relaksasi vagina dengan sistokel, rektokel, dan prolaps uterus, serta distrofi
vulva bukan merupakan konsekuensi deprivasi estrogen.
Deprivasi estrogen Hilangnya kolagen vagina  jaringan
adiposa, dan kemampuan untuk menahan
air.
Penyusutan dinding vagina

Rugae menjadi rata dan


menghilang

Epitel permukaan kehilangan


lapisan tipis fibrous terluar
menjadi beberapa lapis sel,
mengurangi rasio sel superfisial
ke sel basal

• Permukaan vagina menjadi rapuh • Vagina berkontraksi dan kehilangan


 rentan perdarahan dengan fleksibilitasnya
trauma minimal. • Labia minora lebih pucat dan lebih kecil.
• Pembuluh darah di dinding vagina • pH menjadi lebih basa  lingkungan
menjadi sempit vagina kurang ramah terhadap
• Sekresi kelenjar sebaseous laktobasilus dan rentan infeksi patogen
berkurang. urogenital dan fecal uretritis, infeksi
saluran kemih, dan sistitis
Dispareunia
Dispareunia  Kadang-kadang dengan perdarahan paska senggama, merupakan konsekuensi
tak terelakkan dari vagina yang sangat atrophia dan sedikit pelumasan

Bahkan untuk wanita yang tidak seksual aktif


Vaginitis atrofi  gatal-gatal, iritasi, dan
rasa terbakar.
Pengukuran pH vagina  cara sederhana
untuk menentukan pengaruh atau ketiadaan
estrogen

pH > 4,5  defisiensi estrogen

Faktor vagina yang mempengaruhi Raloxifene dan tamoxifen berdampak kecil


kenikmatan hubungan seksual dapat pada epitel vagina dibandingkan inhibitor
dipertahankan dengan dosis estrogen aromatase.
yang tepat.
Aktivitas seksual  mendukung respon
Respon signifikan dapat dirasakan dalam 1 sirkulasi dari jaringan vagina dan
bulan  meski kadang untuk sepenuhnya meningkatkan pengaruh terapi estrogen
pulih dibutuhkan waktu 6-12 bulan
Stress inkontinensia
Terapi estrogen  meringankan atau
menyembuhkan inkontinensia stres pada
lebih dari 50% pasien karena adanya
pengaruh langsung pada mukosa uretra 
meskipun beberapa berpendapat
sebaliknya

Kebanyakan kasus inkontinensia urin pada Heart and Estrogen-progestrin


wanita lansia adalah masalah kompleks dengan Replacement Study (HERS) menunjukkan
komponen yang signifikan dari dorongan membaiknya inkontinensia dengan terapi
inkontinesia yang diyakini mengalami hormon untuk urge inkontinesia dan
perbaikan dengan terapi estrogen stress

Penelitian SWAN  hanya 15% wanita inkontinen yang melaporkan memburuknya


inkontinensia urin selama masa transisi perimenopause  terutama karena kenaikan berat
badan.
Inkontinensia pada usia pertengahan bukan merupakan konsekuensi perubahan
hormon, tetapi sebagian besar efek dari kelebihan berat badan atau diabetes mellitus
Bagaimana kita seharusnya
mempersiapkan diri menghadapi
masa Menopause ?.......
Masa transisi perimenopause ditandai dengan ketidak
teraturan haid, sementara gejala-gejala lain sifatnya individual

Diperlukan terapi preventif pada saat seorang wanita


memasuki masa transisi perimenopause

Skreening kesehatan wanita masa perimenopause membantu


seorang wanita mempersiapkan diri melalui masa transisi ini
dengan baik
Jika anda mengalami keluhan hubungi dokter anda, dan
evaluasi kebutuhan untuk terapi hormon yang sesuai
TUJUAN INTERVENSI PREVENTIF MASA
PERIMENOPAUSE
Tujuan keseluruhannya adalah untuk
memperpanjang jangka waktu energi fisik yang
maksimal serta aktivitas mental dan sosial yang
optimal

Tujuan khususnya adalah untuk mendeteksi sedini


mungkin penyakit kronis utama apapun, termasuk
hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, dan
kanker, serta gangguan penglihatan, pendengaran,
dan gigi

Pemeliharaan dan pengelolaan kesehatan preventif


pada tahun-tahun akhir reproduksi memberi
kesempatan yang baik bagi para wanita untuk
menikmati masa menopause nya dengan baik
SKRINING KESEHATAN PREVENTIF MASA PERIMENOPAUSE

Pemeriksaan kesehatan yang lengkap dan


pemeriksaan fisik harus dilakukan setiap 5 tahun,
pada usia 40, 45, 50, dan 55 tahun

Kunjungan tahunan harus mencakup pemeriksaan


payudara dan pelvis (termasuk pemeriksaan rektovaginal),
merekam indeks massa tubuh (BMI), skrining untuk infeksi
menular seksual jika memungkinkan, dan penilaian TSH
pada usia 40-an dan setiap 2 tahun yang dimulai pada usia
60 tahun. Hipotiroidisme meningkat seiring dengan
penuaan dan lebih sering terjadi pada wanita

Kolonoskopi direkomendasikan pada usia 50 dan 55 tahun,


dan jika hasilnya negatif serta tidak ada riwayat kanker
kolorektal dalam keluarga, kolonoskopi tidak perlu diulang
SKRINING KESEHATAN PREVENTIF MASA PERIMENOPAUSE

Mencatat tinggi badan akan mendeteksi penurunan apapun yang


terkait dengan osteoporosis dini. Massa tulang harus diukur pada
wanita paskamenopause yang mengalami patah tulang, yang
memiliki satu atau lebih faktor risiko untuk osteoporosis, atau yang
berusia lebih dari 65 tahun

Skrining mamografi tahunan harus dimulai pada usia 40


tahun, pap smear setiap tahun.

Pada setiap kunjungan, uji yang sesuai dijadwalkan untuk kondisi


kronis tertentu (termasuk lipid abnormal, kadar gula), dan
konseling meliputi perubahan kebutuhan nutrisi, kegiatan fisik,
pencegahan cedera, pekerjaan, masalah seksual, pernikahan, fungsi
kandung kemih, serta penggunaan tembakau, alkohol.
TERAPI HORMON MENOPAUSE

Terapi hormon akan mendatangkan manfaat


apabila diberikan pada masa transisi
menopause atau tahun-tahun pertama
menopause

Terdapat beberapa pilihan terapi hormon


menopause yang akan disesuaikan dengan
kebutuhan pasien
Terapi hormon akan diberikan bersama
dengan terapi lainnya yang menunjang dan
meningkatkan kualitas hidup wanita
menopause (misalnya terapi untuk
osteoporosis atau statin)
BANDUNG
FERTILITY CENTRE

TERIMA KASIH LIMJATI

Anda mungkin juga menyukai