PENDAHULUAN
Latar belakang
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Geriatri
Geriatri atau Lanjut Usia adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek
klinis dan penyakit yang berakitan dengan orang tua. Dikatakan pasien geriatri
apabila :
a. Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin meningkatnya usia
b. Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif
c. Lanjut usia secara psikososial yang dinyatakan krisis bila :
1. Ketergantungan pada orang lain
2. Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan karena
berbagai sebab.
d. Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan (homeostasis) yang
progresif.
Batasan lanjut usia menurut WHO
1. Middle age (45-59 th)
2. Elderly (60-70 th)
3. Old/lansia (75-90 th)
4. Very Old/sangat tua (>90 th)(1)
Perubahan Fisiologis
Sistem Kardiovaskuler
Disfungsi distolik yang jelas dapat terlihat pada hipertensi sistemik, penyakit
arteri koroner, cardiomiopati, dan penyakit katup jantung, umumnya stenosis aorta.
Pasien dapat asimptomatis, atau dapat mengeluhkan ketidak mampuan untuk
berolahraga, dispneu, batuk atau pingsan. Disfungsi diastolik mengakibatkan
peningkatan ventricular-end diastolik pressure yang relatif besar dengan volume
ventrikel kiri yang sedikit berkurang. Pelebaran atrial adalah predisposisi terjadinya
atrial fibrilasi dan atrial flutter. Pasien beresiko terjadinya congestif heart failure. 1
Sistem Respirasi
Konsumsi oksigen basal dan maksimal menurun seiring dengan usia. Setelah
mencapai berat maksimal pada usia 60 tahun, kebanyakan pria dan wanita akan
mulai mengalami penurunan berat badan, umumnya hingga mencapai berat kurang
dari berat orang-orang usia muda kebanyakan. Produksi panas menurun, kehilangan
panas meningkat, dan pusat pengaturan suhu di hipotalamus menjadi lebih rendah
dari sebelumnya. Peningkatan resistensi insulin memicu penurunan progresif
kemampuan tubuh untuk mengatur beban glukosa. Respon neuroendokrin terhadap
stres cenderung stabil atau sedikit menurun pada kebanyakan pasien tua yang sehat.6
Sistem Renalis
Sistem Musculoskeletal
Evaluasi Preoperatif
Terdapat dua prinsip yang harus diingat pada saat melakukan evaluasi
preoperatif pasien geriatri :
1. Pasien harus selalu dianggap mempunyai risiko tinggi menderita penyakit yang
berhubungan dengan penuaan. Penyakit- penyakit biasa pada pasien dengan usia
lanjut mempunyai pengaruh yang besar terhadap penanganan anestesi dan
memerlukan perawatan khusus serta diagnosis. Penyakit kardiovaskuler dan
diabetes umumnya sering ditemukan pada populasi ini. Komplikasi pulmoner
mempunyai insidens sebesar 5,5% dan merupakan penyebab morbiditas ketiga
tertinggi pada pasien usia lanjut yang akan menjalani pembedahan non cardiac.4
Farmakologi Klinis
3. Metabolisme Obat
Gangguan hepar dan klirens ginjal dapat terjadi sesuai dengan
penambahan usia. Tergantung pada jalur degradasi, penurunan reversi hepar
dan ginjal dapat mempengaruhi profil farmakokinetik obat.5
4. Farmakodinamik
Respons klinis terhadap obat anestesi pada pasien usia lanjut mungkin
disebabkan karena adanya gangguan sensitivitas pada target organ
(farmakodinamik). Bentuk sediaan obat yang diberikan dan gangguan jumlah
reseptor atau sensitivitas menentukan pengaruh gangguan farmakodinamik efek
anestesi pada pasien usia lanjut. Umumnya, pasien berusia lanjut akan lebih
sensitif terhadap obat anestesi. Jumlah obat yang diperlukan lebih sedikit dan efek
5
obat yang diberikan bisa lebih lama.
Respons hemodinamik terhadap anestesi intravena bisa menjadi berat
karena adanya interaksi dengan jantung dan vaskuler yang telah mengalami
penuaan. Kompensasi yang diharapkan sering tidak terjadi karena perubahan
fisiologis berhubungan dengan proses penuaan normal dan penyakit yang
berhubungan dengan usia. Apapun penyebab efek farmakologik yang terganggu,
pasien berusia lanjut biasanya memerlukan penurunan dosis pengobatan yang
secukupnya.5
Farmakologi Klinis Obat-Obat Anastesi
Anestesi Inhalasi
Anestesi Nonvolatile
Secara umum, pasien usia lanjut membutuhkan dosis yang lebih rendah untuk
propofol, etomidate, barbiturat, opioid, dan benzodiazepin. Sebagai contoh, seorang
yang berusia delapan puluh tahun mungkin memerlukan kurang dari setengah dosis
induksi propofol atau thiopental dari yang dibutuhkan oleh seorang pasien yang
berusia 20 tahun.2
Muscle Relaxants
Manajemen Intraoperatif
Induksi Anestesi
Pada pasien usia lanjut, preoksigenasi yang setara untuk anestesi inhalasi
menurun secara linear dengan pertambahan usia, oleh karena itu dosis obat yang
mempengaruhi sistem saraf pusat perlu dikurangi untuk mengantisipasi efek dari obat.
Penggunaan bersama propofol, midazolam, opioid dapat meningkatkan kedalaman
anestesi. Hipotensi adalah kejadian yang umum didapatkan sehingga dosis obat-
obatan ini harus dititrasi. Dipilih obat yang bekerja singkat. Stimulasi intubasi trakea
tidak memberikan efek hipotensi pada pasien usia lanjut.1
3. Anestesi regional tidak memerlukan instrumen alat bantu nafas dan pasien dapat
3
mempertahankan jalan nafas dan fungsi parunya sendiri.
Hipotermia
Manajemen Cairan
2. Terapi oksigen
Dianjurkan untuk memberikan terapi oksigen pasca-operasi untuk semua
pasien usia lanjut, terutama setelah pembedahan abdomen atau dada, penyakit
kardiovaskuler atau pernapasan, kondisi kehilangan darah yang signifikan, atau bila
telah diberikan analgetik opioid. Nasal kanul sering ditoleransi lebih baik daripada
masker.1
3. Perawatan intensif
Jika pasien sangat tergantung pada perawatan tingkat tinggi atau tersedia
fasilitas perawatan intensif (ICU), hal ini dapat meningkatkan outcome jangka
panjang dari pasien usia lanjut, khususnya mereka yang menjalani operasi darurat. 2
4. Manajemen Nyeri
Manajemen nyeri akut sangat penting pada pasien bedah berusia lanjut,
dimana nyeri pasca operasi dapat menghasilkan efek yang berbahaya. Kontrol
nyeri yang kurang optimal dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada
usia lanjut karena komorbiditas terkait seperti penyakit jantung iskemik,
penurunan cadangan ventilasi, perubahan metabolisme, efek dan ekskresi. 1
Pertimbangkan pemberian analgetik sederhana seperti parasetamol, dan
NSAID dengan hati-hati. Titrasi morfin IV menggunakan protokol usia lanjut (>
70 tahun) yang sama dengan pasien yang lebih muda tampaknya aman. Dua
sampai tiga miligram morfin IV setiap 5 menit untuk skor analog visual lebih dari
30 dilaporkan dapat memberikan kontrol nyeri yang memadai. Opioid kerja
singkat seperti fentanil atau sufentanil dan satrategi manajemen nyeri intensif
dengan bolus intermiten atau patient controlled analgesia (PCA) secara parenteral
atau dengan blok neuraxial dilaporkan paling bermanfaat untuk pasien usia lanjut
beresiko tinggi atau pasien usia lanjut dengan risiko rendah yang menjalani
operasi berisiko tinggi dengan mengurangi respon stres terhadap pembedahan dan
ambulasi dini.1,7
KESIMPULAN
Anestesi pada geriatri atau pasien tua berbeda dengan anastesi pada dewasa muda
pada umumnya. Penurunan faal tubuh dan perubahan degeneratif yang mempengaruhi
banyak sistem organ membuat respon pasien tua terhadap agen-agen anestesi menjadi
berbeda. Perubahan fisiologis seperti
1. Sistem kardiovaskular
Elastisitas pembuluh darah berkurang, Compliance arteri menurun &
menyebabkan tekanan darah sistolik meningkat, tekanan darah diastolik tidak
mengalami perubahan bahkan bisa menurun, CO menurun, Tonus vagal
meningkat
2. Sistem respirasi
4. Sistem renalis
GFR dan creatinin clerance menurun 1% mulai umur 40 th, BUN meningkat
0,2 mg/ tahun , Serum kreatinin tidak berubah karena massa otot juga ikut berkurang,
Homeostasis terhadap cairan menurun.
Aliran darah serebral dan massa otak menurun sebanding dengan kehilangan
jaringan saraf. Autoregulasi aliran darah serebral tetap terjaga.
7.Sistem muskuloskeletal
1. Darmojo B. Geriatri Ed. 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2009. Hal 3-4; 56-66.
2. Allison B., Forest Sheppard. Geriatric Anesthesia. In : World Journal of
Anesthesiology. USA: Departemen of Anesthesiology National Naval Medical
Centre; 2009;4:323-336.
3. Shafer SL. The Pharmacology of Anesthetic Drugs In Elderly Patient. Journal of
Anesthesiology. England: Departemen of Anesthesiology; 2000;18:1-29.
4. Miller R. Miller’s Anesthesia 2 Ed. 7. 71:2261-73
5. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Geriatric Anesthesia. Dalam: Clinical
Anesthesiology, 4th Edition. Philadelphia, 2006. Lange Medical Books/ McGraw-
Hill, hal: 951-8
6. Silverstein JH. The Practice of Geriatric Anesthesia. Dalam: Silverstein JH, Rooke
GA, Reves JG, Mcleskey CH. Geriatric anesthesiology 2nd Edition. New York. 2008.
Springer, hal:3-15
7. Priebe HJ. The aged cardiovascular risk patient. British Journal of Anaesthesia 85 (5):
763±78 (2000) [cited 2011 December 06]. Available
from:http://www.bja.oxfordjournals.org/content/85/5/763.long